NovelToon NovelToon
Trapped In Revenge

Trapped In Revenge

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Mafia / Roman-Angst Mafia
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: GraceAnastasia

Rocella gadis berusia 24 tahun, yang dijual oleh ayahnya sendiri pada seorang mafia berpengaruh di dataran Amerika dan Eropa. Kehadiran orang ketiga dalam keharmonisan keluarga menghancurkan semuanya, hidupnya hancur seketika kala ayahnya berselingkuh. Ibunya meninggal dunia karena syok dan kakak laki-laki yang tiba-tiba menghilang dihari kematian ibunya, dan demi membalaskan rasa sakit itu Roce mulai bersekutu dengan mafia yang telah membelinya. Bertekad untuk membalaskan semua dendamnya kepada ayah dan wanita selingkuhannya.

"Aku punya segalanya maka manfaatkan aku yang hanya bisa kamu miliki." ~Killian Leonardo Dextor (Killian Victorious Leonardo De Dextor)

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

Latar cerita Eropa dan Amerika kalau emang nggak suka budaya mereka skip aja ya guys ya, love you all♡

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GraceAnastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dia Begitu Manis

Roce tersadar dari terkejutnya, dia tahu siapa pria yang tidur dengan. Pria itu adalah pria yang semalam ingin membunuhnya, tapi bagaimana bisa dirinya malah tidur dengan pria itu. Roce bukanlah gadis polos yang tak tahu apa-apa, dia tahu dirinya baru saja di lecehkan pria itu. Tapi tunggu dulu bagaimana ini bisa terjadi?

"Apa yang terjadi?" Tanya Roce yang kini tengah duduk bersila di hadapan Killian.

"Tuan?" Ulang Roce saat tak mendapatkan jawaban dari Killian beberapa saat, dirinya tahu Killian tak fokus padanya karena fokusnya teralihkan pada buah dada Roce yang terlihat begitu menantang di hadapannya. Huft dasar tuan mesum!

"Hm," Untuk mengalihkan perhatiannya Killian berdeham singkat, sorot matanya menajam seketika dirinya ingin terlihat manly.

"Saya akan menjelaskannya setelah sarapan, mandilah dulu pakainmu akan saya antar nanti." Ujarnya datar sambil beranjak dari tempat tidur.

Mata Roce melotot melihat Killian bangkit, dirinya hanya mengenakan boxer dan itu membuat Leo yang berdiri dengan gagah terlihat jelas.

"Besar banget." Lirih Roce meneguk ludahnya kasar.

"A-apa?" Gumam Roce saat tersadar dirinya hanya mengenakan kemeja tanpa dalaman, dan saat meraba pahanya basah oleh cairan aneh.

"Aku sudah tidak perawan?" Lirihnya lagi, "Eh tapi kok tidak sakit?"

"Jangan-jangan e— sudah nanti saja aku tanyanya." Roce segera bangkit dan memasuki kamar mandi.

Roce kembali di buat tercengang dengan kemewahan kamar ini dan kamar mandinya, tak hanya luas kamar ini juga begitu mewah dari penampilan hingga aroma tercium bau kekayaan.

Tak butuh waktu lama untuk membersihkan dirinya, Roce menggunakan bathrobe yang ada dalam kamar mandi.

"Keluar nggak keluar nggak, tapi masa mau disini aja?" Bimbangnya, Roce begitu gugup jika harus bertemu Killian lagi.

"Huftt"

Ceklek

Dengan ragu Roce keluar dari kamar mandi, dirinya langsung di suguhkan pemandangan dimana Killian tengah bersandar di ranjangnya memainkan handphonenya dan masih bertelanjang dada. Sementara itu, Killian memainkan lidahnya dalam mulutnya melihat penampilan Roce keluar dari kamar mandi dengan rambut basahnya. Killian segera bangkit berjalan menghampiri Roce yang masih berdiri di depan kamar mandi sambil mengenggam ujung bathrobe nya.

"Pilihlah pakainmu, saya akan mandi telebih dahulu." Bisiknya sebelum akhirnya memasuki kamar mandi.

Pandangan Roce tertuju pada pojok ruangan, matanya melebar melihat betapa banyaknya paperbag pakaian terkenal. Tanganya membuka satu persatu, Roce di buat speechless bagaimana tidak disana tidak hanya sebuah baju tapi ada beberapa makeup, skincare, bodycare, haricare, bahkan pakaian dalam.

Setelah terdiam cukup lama pandangannya jatuh pada dress santai dengan motif bunga berwarna baby blue. Baru saja Roce bangkit pintu kamar mandi terbuka, keluar Killian dengan mengenakan pakaian santai. Sambil menyibakkan rambutnya Killian memandang sekilas Roce yang tampak terpesona dengannya. Killian hanya tersenyum seringai, sebelum akhirnya berjalan menuju ranjang mengambil handphonenya.

"Damn! He's so cool." Batin Roce, tak bisa di sangkal pesona tuan Dextor memang tiada tanding.

"Terpesona hm?" Suara berat yang begitu manly, membuat Roce tersadar dan langsung berlari memasuki ruang ganti yang menyatu dengan kamar mandi dan toilet.

"Mengemaskan." Gumam Killian terkekeh melihat bagaimana wajah memerah gadisnya ketika memerah malu.

Setelah mengirim beberapa pesan pada bawahannya, Killian melangkahkan kakinya menuju ruang ganti. Roce yang sedang mengeringkan rambutnya di meja rias menoleh saat mendengar pintu terbuka, dari pantulan cermin dapat dia lihat Killian berjalan kearah dan berhenti tepat di belakangnya. Tangan Killian terjulur menyalakan hair dryer, dan meraih handuk dari tangan Roce.

"Tuan?"

"Killian, panggil saya Killian." Ucap Killian penuh dengan otoriter, Roce mengangguk.

Lewat pantulan cermin mereka masih saling bertatap mata, namun dengan singkron tangan Killian mulai mengeringkan rambut Roce dengan lembut mengusapnya. Roce kembali dibuat kagum saat Killian dengan cekatan menyalakan catokan rambut, memainkan rambut brunette lurus milik Roce menjadi wavy yang indah.

"Ternyata tidak sulit." Batin Killian, tadi saat menunggu Roce mandi Killian iseng menonton video stylish rambut dan sebagai bahan percobaan dia menggunakan rambut Roce. Dan ya hasilnya tidak buruk, Killian bangga akan hal itu.

"Tidak buruk," Gumam Roce melihat hasil karya Killian di rambutnya.

Killian yang mendengar pujian itu seketika telinganya memerah, dirinya dibuat salah tingkah. Namun dengan cepat Killian merubah raut wajahnya, bisa hancur wibawa Killian jika saja ketahuan salah tingkah.

"Terima kasih Killian." Ucap Roce sambil tersenyum, senyumnya begitu manis dan mampu meruntuhkan pertahanan Killian tentunya.

"Damn, my girl is so cute. I want to eat her right now." Batin Killian, mencoba mempertahankan kewarasannya.

"Hm," Dehem Killian, dengan setengah kesadarannya Killian menjulurkan tangannya.

Roce memiringkan kepala sebelum akhirnya dia paham dan menyambut tangan Killian. Merasakan sebuah tangan mengenggam tanganya Killian tersadar dan mengerutuki dirinya.

"Ayo sarapan ini sudah siang." Ucapnya di tengah kecanggungan,

Dengan menggandeng tangan Roce, Killian membawanya keluar kamar memasuki lift dan turun ke lantai 1. Saat menuju ruang makan banyak pelayan dan bodyguard yang berjaga serta menyambutnya, Roce kembali di buat takjub dengan rumah mewah ini seperti bangunan gereja dan kerajaan Eropa yang begitu banyak patung dan ukiran khas abad pertengahan.

"Duduklah!" Ujar Killian menarik kursi di sisi kanannya mempersilakan duduk, sedangkan dirinya duduk di kursi utama.

Di meja makan tersedia banyak menu sarapan, dengan cekatan Killian mengambil beberapa roti di oles selai coklat dan kacang kesukaan Roce serta telur rebus. Dari yang Killian baca Roce biasanya sarapan dengan secangkir susu, roti selai, dan telur rebus.

"Terima kasih, Lian ingin makan apa?" Tanya Roce, tidak enak kan rasanya jika tidak membalas kebaikan orang.

"Tidak, saya tidak sarapan. Makanlah!" Roce mengangguk, dan mulai memakan makanannya meskipun ada rasa tak nyaman apalagi pandangan Killian tak pernah lepas memandangnya lekat.

"Pelan saja, jangan buru-buru." Roce dibuat terdiam saat Killian dengan penuh perhatian mengusap sudut bibirnya yang terdapat selai coklat.

"Enak." Dengan kesadaran penuh Killian menjilat jarinya tanpa rasa jijik, seketika wajah Roce di buat merona olehnya.

"Habiskan, setelahnya kita akan bicara saya pergi sebentar." Ujar Killian beranjak dari duduknya, sebelum melangkah dirinya menyempatkan diri mengusap rambut dan menepuknya pelan.

"Dia begitu manis." Batin Roce memekik senang, mendapatkan perlakuan baik dari Killian.

Sudah lama rasanya Roce tak merasakan kasih sayang, semua karena pelakor gatel itu dan ayahnya mata selangkangan. Jika saja mereka tak menjalin hubungan dirinya kini hidup bahagia, andai saja suatu hari nanti Roce memiliki kekuatan untuk membalas mereka. Roce akan melakukannya, membalas perbuatan mereka dengan balasan yang setimpal, Roce bukanlah orang baik yang akan dengan mudah memaafkan orang yang berbuat salah padanya.

1
So
Yang semangat yang semangat/Determined/
Browniecat: okey say, thanks dah mampir. Love sekebon ❤
total 1 replies
An
/Doge/
An
Hidung
Browniecat
NOTE:

Guys latar cerita ini budaya barat ya, kalau emang kalian merasa ini melenceng dari budaya kita it's okey emang ini faktanya. Jadi kalau emang nggak suka bisa langsung skip ya say, see you guys.
Bian cha
*Kalian?
So
jadi di up nih?
Browniecat: iya👉🏻👈🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!