Nama panggilannya Surya. Pemuda biasa yang bekerja sebagai tukang dekorasi pengantin itu akan mengalami banyak keanehan.
Anak muda yang sudah lama tidak menjalin hubungan asmara, tiba-tiba didekati beberapa perempuan dengan status yang berbeda-beda.
Awalnya Surya merasa senang dan menganggap itu adalah hal normal. Namun, ketika dia pengetahui ada rahasia dibalik botol parfum yang dia temukan, seketika Surya menjadi dilema.
Akankah Surya akan membuang botol parfum itu? Atau anak muda itu akan menyimpan dan menggunakannya demi kesenangan dia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ketika Hendak Pulang
Namanya Surya Putra Atmaja, usianya hampir menginjak angka dua puluh dua tahun. Pemuda yang memiliki tinggai badan sekitar seratus delapan puluh tiga tersebut sudah dua tahun menekuni pekerjaannya sebagai tukang dekorasi pengantin.
Susahnya mencari pekerjaan membuat pemuda itu terpaksa menerima job yang datangnya tidak setiap hari ada. Bagi Surya yang penting dia tidak kelihatan menganggur dan menajadi beban orang tua sepenuhnya.
Surya memiliki dua kakak yang sudah menikah dan satu diantara dua kakaknya itu tinggal di ibu kota. Surya juga saat ini dalam status jomblo karena sejak dia lulus sekolah, anak muda itu justru males menjalin hubungan dengan lawan jenis.
Sama seperti anak muda pada umunya, Surya juga suka bergadang dan gemar merokok. Apa lagi jika sudah berkumpul dengan teman-temannya, Surya bisa sampai lupa waktu. Mungkin karena dia masih sendiri jadi merasa tidak ada beban yang cukup berarti.
Seperti hari ini, anak muda itu nampak fokus dan teliti memperhatikan pekerjaan yang sedang dia lakukan. Dengan cermat dan penuh kehati-hatian, pria muda itu mengatur tempat yang akan menjadi bagian dari hari bersejarah untuk pasangan yang hendak memasuki hari paling bahagia bagi sepasang pria dan wanita.
Surya tidak sendirian memegang pekerjaan itu. Ada dua rekannya yang membantu. Namun Surya lah yang memegang kendali bagian itu.
Meski masih muda, Surya termasuk anak muda yang memiliki bakat cukup bagus dalam mendesain hingga dia dipercaya pemilik Wedding organizer untuk menjadi pendekor utama selama satu tahun terakhir ini.
"Mas, dia siapa? Kok aku baru lihat, " tanya seorang wanita yang baru saja datang, mengantar makanan untuk para pekerja dekorasi. Wanita itu bertanya sambil menujuk ke arah Surya. "Tadi pagi dia nggak ada kan?"
"Dia rekan kita, Mbak," jawab pria yang tadi dikasih pertanyaan sambil mengambil air minum.
"Oh, pantes, soalnya tadi aku nggal lihat" tanya wanita itu lagi. "Dia baru datang apa gimana?"
"Iya, Mbak, baru datang," jawab rekan Surya. "Dia kesiangan, jadi datang terlambat," lanjutnya. "Kenapa, Mbak? Mbak tertarik sama temanku itu?"
Seketika si wanita jadi tersipu. "Nggak, Maas, cuma penasaran aja," jawab sang wanita sedikit berbohong.
"Kalau tertarik juga nggak apa-apa, Mbak," balas rekan Surya. "Mumpung dia lagi jomblo tuh, lumayan ada kesempatan."
"Hah, jomblo?" wanita itu tak percaya begitu saja. "Nggak mungkin?"
Rekan Surya lantas terkekeh. "Ngapain aku bohong, Mbak, orang kita temenan udah lama," jawabnya nampak sangat meyakinan.
Seketika wanita itu jadi malu sendiri dan salah tingkah hingga wanita lain yang tadi datang bersamaanya mengajaknya untuk pergi.
Namun wanita itu menolak dengan alasan ingin melihat pengerjaan dekorasi itu yang menurutnya sangat bagus dan unik.
Sedangkan rekan Surya yang sedari tadi memperhatikan wanita itu hanya bsia tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.
Pria itu pun dengan cueknya menikmati hidangan yang disajikan karena memang sekarang sudah waktunya para pekerja itu untuk makan.
Karena tidak mau menggangu waktu makan para pekerja, wanita itu memilih melangkah ke arah lain. Bukan menuju pintu keluar meninggalkan tempat itu, tapi dia malah memilih mendekati Surya yang sedang fokus dengan pekerjaanya.
"Mas, makan dulu," ucap wanita tersebut begitu jaraknya sudah sangat dekat dengan keberadaannya Surya.
Surya agak tersentak dan seketika itu juga, anak muda tersebut langsung menoleh. Kening Surya berkerut, menatap wanita yang tersenyum kepadanya. Tak lama setelahnya Surya pun membalas senyuman wanita itu.
"Iya, Mbak, sebentar lagi, tanggung ini," jawab Surya lalu kembali melanjutkan pekerjaannya.
"Bagus ya, Mas, hasilnya," puji wanita itu dengan mata sesekali menatap pemuda yang sedang bertelanjang dada sambil berdiri. "Hasilnya cakep, seperti yang bikin dekor."
Surya sontak tertegun sampai pria itu kembali menatap wanita yang tersenyum kepdanya.
"Bisa aja Mbak ngomongnya," balas Surya agak salah tingkah.
"Aku ngomong fakta loh, Mas, bukan bohong," balas sang wanita membuat Surya makin salah tingkah.
Surya tidak membalas karena dia harus memasang sesuatu, hingga lagi-lagi dia haru memamerkan bulu ketiaknya yang cukup tebal.
Mata wanita yang mendekati Surya langsung menatap ketiak pemuda itu. Matanya berbinar dan penuh rasa kagum.
Entah apa yang ada dipikirkan wanita itu saat ini, yang pasti sepertinya dia tertarik dengan bagian tubuh yang berbulu lebat milik Surya sampai dia sengaja berada di sana dalam waktu yang cukup lama.
Mungkin kalau bukan karena dipanggil oleh seseorang, wanita itu akan terus berada di sana, untuk mengagumi pemuda bernama Surya.
"Kayanya cewek yang tadi, suka sama kamu, Sur," ucap salah satu rekan di saat Surya gabung dengah yang lain untuk istirahat dan menikmtai hidangan yang disedikan. "Dari tadi dia memanandang kamu terus."
Surya hanya membalasnya dengan senyuman sambil bersiap untuk menikmati hidangan.
"Wanita yang mana?" tanya rekan surya yang lain, yang mengenakan kaos merah. "Yang tadi, berdiri mendekati Surya?" tanya pria yang sama. "Dia janda loh."
"Hah!" rekan yang tadi pertama kali ngomong nampak kaget, begitu juga dengan Surya. "Janda? Serius?" tanya pria yang mengenakan kaos berwrna hijau. "Emang kamu kenal dia?"
Pria berkaos merah lantas mengangguk. "Dia kan dulu nikah dengan tetanggaku," jawabnya. "Baru satu tahun dia menjadi janda. Lagian siapa yang betah sih punya suami doyan main judol dan pinjol."
"Astaga," rekan berbaju hijau nampak syok. "Padahal masih muda banget ya kayanya? Kok sudah jadi janda sih?"
"Usianya kalau ngak salah baru dua puluh empat tahun, nikahnya juga cuma dua tahun doang tuh."
"Astaga! nikah kok kaya buat mainan."
"Yah, jaman sekarang emang gitu, nikah kaya ajang coba-coba. Padahal wanitanya itu termasuk hebat loh, dia nggak malu ikut cari duit. Tapi ya begitu, malah suaminya yang nggak tahu diri. "
Pria berbaju hijau nampak manggut manggut dan dia semakin merasa kagum dengan wanita tersebut.
Sedangkan Surya sendiri memilih lebih banyak diam dan hanya sebagai pedengar sambil menikmati hidangan yang ada.
Mereka masih lanjut berbincang sampai selesai makan. Tak lama setelah itu, para pekerja yang berjumlah lima orang itu kembali memegang tugasnya masing-masing hingga pekerjaan mereka benar-benar selesai.
"Sur, kamu jadi pulang naik ojeg?" tanya rekan kerja begitu mereka bersiap untuk pulang." Kalau nggak jad, ya ayo pulang sama aku."
"Naik ojeg aja, Mas," jawab Surya. "Soalnya aku mau mampir ke tempat lain dan mau langsung main juga."
"Oh, gitu? Ya udah, kalau gitu aku pulang dulu ya," rekannya pun pamit dan satu persatu meninggalkan Surya.
Kini tinggal Surya sendirian yang masih berdiri di depan gedung pengantin. Setelah rekannya pada pergi, anak itu segera membuka aplikasi ojeg online.
Tanpa Surya sadari, ada seseorang yang memperhatikan anak itu dari seberang jalan.