Seorang anak mahasiswa yang sangat miskin mendapatkan kekayaan yang sangat mencengangkan. Kehidupannya menemui banyak rintangan dalam kehidupan sehari harinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Faqih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3 Aset Di Luar Negeri
Dokter Irwan terdiam sejenak lalu lanjut berkata," Pasien harus segera mungkin di operasi. Temukan cepat keluarganya untuk tanda tangan operasi !.
Wajah Amelia semakin muram memikirkan kondisi Faqih. Amelia seakan putus asa mencari keberadaan keluarga Faqih. operasi harus segera di laksanakan.
Pandangannya ke tubuh faqih yang lemah. penuh rasa iba dan bersalah.
Tangan Amelia yang putih dan mulus, menyentuh kening Faqih dengan lembut. Amelia berkata dengan suara kecil. Maafkan aku yang telah membuatmu seperti ini. Pandangannya terus menatap wajah Faqih yang terbaring di atas ranjang.
Dalam hati Amelia. Pria ini ternyata sangat tampan. Sangat di sayangkan apabila menemui kematian.
Karena memikirkan hal seperti itu, wajahnya memerah sambil tersenyum. Padahal selama ini, sudah begitu banyak pria kaya dan tampan berusaha mendekatinya. Akan tetapi Amelia menganggap kehadirannya tidak ada.
Ada raut wajah ketegasan yang terpancar dari wajah Amelia.
Memikirkan hal seperti itu, sontak fikiran tegas dalam hati Amelia bergejolak. Dia berlari kecil ke ruangan Dokter Irwan.
Segera Amelia memasuki ruangan Dokter Irwan yang lagi bersantai menikmati secangkir kopi dan jajanan kue.
Dokter harus segera mengoperasi pasien itu, yang bertanggung jawab penuh, biar aku yang tanda tangan. tampak raut wajah penuh ketegasan di wajah Amelia.
Setelah Amelia yang berbicara dengan Dokter Irwan. Tubuh Faqih yang terbaring di atas ranjang rumah sakit mengalami reaksi. Jari jemari mulai bergerak.
ting,, ting,, ting,,
Peningkatan perbaikan tubuh Tuan. Terdengar suara wanita berbicara dalam fikiran Faqih. Tangannya mulai bergerak gerak, seketika matanya terbuka. Pandangan matanya yang kabur perlahan lahan mulai terang, melihat dengan jelas ruangan ICU. Kepala yang terasa amat sakit, perlahan lahan hilang seketika.
Mulut Faqih mulai di gerakkan secara pelan. Siapa itu yang berbicara. Faqih merasa berhalusinasi. Berusaha memegang kepalanya. Dia merasa sudah tidak merasakan sakit sedikitpun.
Seketika suara itu muncul.
ting,, ting,, ting,,
Kembali suara wanita tersebut berbicara, peningkatan seluruh tubuh sampai seratus persen. Bersiaplah Tuan 5,4,3,2,1
Tingggg,,, Perbaikan seluruh sel mencapai seratus persen.
Selamat Tuan !, "tubuh anda tidak mengalami kerusakan sedikit pun. Sistem telah memperbaiki secara menyeluruh dan di berikan kekayaan tidak terbatas. Harta dalam bentuk uang yang akan di kirim ke rekening pribadi tuan".
Tinggg,,, 1.00.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000,00
Dalam hati Faqih, jumlah yang tak dapat di sebutkan.
Sistem kembali berkata," Jika Tuan membelanjakan dana tersebut, dalam jumlah di atas seratus juta. Tuan akan mendapatkan poin 10 untuk meningkatkan seluruh jenis kemampuan. Bahkan sampai ke tingkat spiritual.
Kini luka luka Tuan sembuh total. Faqih berusaha untuk duduk di sebabkan suara yang berbicara.
Siapa itu, siapaaa ???
Maaf Tuan. AQ ada dalam tubuh dan fikiran Tuan. AQ adalah Sistem yang di tanamkan dalam tubuh tuan dan fikiran Tuan.
Mendengar ungkapan wanita yang berbicara di fikirannya, Faqih berkata," Mengapa aku bisa terpilih ? Sistem berkata," Ini sudah ketentuan yang di berikan kepada Tuan.
Sistem kembali berbunyi
Ting,, ting,, ting,,
Nama : Faqih
Usia : 23 Tahun
Tinggi: 172 cm
Keahlian : 0
Kekayaan : 1.00.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000,00
Jumlah mengalahkan Desiliun. Itu sudah penyebutannya apa.
Kekayaan terhubung keseluruhan Bank di dunia dan beberapa aset di seluruh negara. Paspor, Visa dan sertifikat serta surat surat kepemilikan aset telah di kirim ke Tuan yang saat ini, sekarang berada di rumah Tuan, tepatnya di bawah ranjang Tuan.
Mendengar ungkapan sistem. Faqih terperanjat mendengarnya. Berusaha bangun dari tempat tidur, Faqih duduk di pinggir ranjang. Berusaha melepas satu persatu jarum yang menempel di tubuhnya.
Mendengar suara brisik di tempat Faqih terbaring. Perawat yang berjaga segera mendatanginya.
Seketika terperanjat melihat Faqih yang sudah duduk di pinggir ranjang tempat tidur. Ekspresinya berubah, mulutnya menganga menatap Faqih yang sudah bangun.
Segera perawat bernama Sinta berlari menuju ke ruangan Dokter Irwan untuk melaporkan hal itu.
Pintu ruangan Dokter Irwan di buka. Melihat perawat masuk dengan tergesa gesa, Amelia dan Dokter Irwan menatap dengan penuh tanda tanya.
Ada apa Sinta ?. Tegur Dokter Irwan! Mengapa terlihat begitu panik.
Dengan posisi belum stabil, Sinta yang menjaga ruangan ICU dengan ekspresi terkejut berkata," Dokter !, pasien di ruangan ICU bernama Faqih sudah sadar. Pasien sekarang lagi duduk.
Mendengar perkataan perawat, Amelia dan Dokter Irwan sedikit terperanjat. Dengan cepat Amelia segera menuju ke ruangan ICU.