NovelToon NovelToon
Aktivasi Hasrat

Aktivasi Hasrat

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Mengubah Takdir
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Puput

Nadia Prameswari menjalani kehidupan yang sempurna dengan suaminya di mata publik. Namun sebenarnya, pernikahan itu hanya untuk kepentingan bisnis dan politik.
Nadia seorang wanita aseksual, membuat Arya selingkuh dengan adik tirinya.

Hal itu membuat Nadia bertekad memasang chip di otaknya untuk mengaktifkan hasrat yang selama ini tidak pernah dia rasakan.
Namun, apa yang terjadi setelah rasa itu aktif? Apa dia akan menjerat Arya atau justru terjerat pria lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 3

“Niko, kamu ikut denganku ke laboratorium,” kata Nadia tanpa menoleh.

Niko yang berjalan di belakangnya langsung menjawab, “Baik, Bu.”

Di belakang mereka, langkah Arya terhenti di tengah koridor. Tatapan matanya mengikuti punggung Nadia hingga menghilang di ujung lorong. Namun bukan untuk menyusul, dia justru berbalik menuju sayap lain gedung, ke arah ruang kerja Rissa. Bibirnya melengkung sinis.

Nadia dan Niko masuk ke dalam lift. Begitu pintu lift tertutup, keheningan menyeruak di antara mereka berdua. Hanya suara mesin lift yang berdengung lembut, menaikkan mereka menuju lantai tujuh, area penelitian rahasia yang tidak pernah tercantum dalam peta resmi perusahaan.

“Acara amal itu berjalan sesuai rencana,” katanya pelan. “Dan sekarang saatnya memastikan proyek kita siap."

Pintu lift terbuka, menyingkap koridor putih steril dengan lampu yang memantul di setiap permukaan. Di ujung lorong, terpasang pintu baja besar bertanda RESTRICTED AREA.

Nadia menatap sensor retina, lalu menempelkan telapak tangannya. Mesin mengeluarkan bunyi lembut sebelum berkata, Access granted.

Pintu itu terbuka perlahan, memperlihatkan ruangan laboratorium dengan alat-alat berteknologi tinggi.

“Selamat malam, Bu Nadia,” sapa Profesor Axel tanpa menoleh dari layar hologram di depannya. “Saya baru saja menonton siaran langsung acara amal tadi. Saya akui, citra perusahaan Anda benar-benar sempurna. Amal, politik, dan pencitraan, kolaborasi yang brilian.”

Nadia hanya tersenyum samar. “Citra yang bagus itu sangat penting, Prof. Dunia percaya pada kebaikan yang mereka lihat, bukan kebenaran yang mereka abaikan.”

Kemudian Nadia melihat beberapa alat medis yang siap untuk dilakukan uji coba. "Segera kamu buat proposal uji coba. Seperti yang aku sebutkan tadi, alat-alat ini akan segera launching. Dengan nama Arya, izin produksi kita pasti akan didahulukan."

"Baik, Bu Nadia."

Nadia berjalan pelan, lalu berhenti di depan meja kaca tempat berbagai tabung kecil berisi cairan keperakan berpendar lembut.

Di dalamnya, serpihan logam mikro mengambang, bergerak seperti partikel hidup.

“Bagaimana perkembangan proyek Biochip?” tanyanya datar.

Profesor Axel mendekat, menyerahkan tablet digital berisi laporan. “Prosesnya hampir selesai. Cairan nano liquid ini sudah berhasil menstimulasi area limbik pada percobaan mamalia. Dengan injeksi yang tepat ke pembuluh darah otak, chip bisa mengaktifkan sinaps yang selama ini tidak aktif, termasuk area yang mengatur dorongan emosi dan sek sual.”

Nadia menatap tablet itu sejenak lalu memberikannya pada Niko. “Jadi... secara teori, biochip ini bisa membangunkan kembali sistem saraf yang tidak berfungsi?”

“Bukan sekadar membangunkan. Dia bisa memprogram ulang emosi manusia. Memberi rasa, di mana sebelumnya tak ada rasa apa-apa.”

Nadia menatap tabung di depannya dengan mata tajam, seolah melihat refleksi masa depannya di balik permukaan cairan logam itu. “Apa ada efek samping?”

Axel menghela napas. “Secara biologis hampir tidak ada. Tapi secara emosional penerimanya bisa menjadi sangat impulsif, kehilangan kendali sesaat, bahkan ... hiperaktif secara afektif dan biochip ini akan menyebar dalam sistem saraf dan tidak bisa diambil lagi. Setelah beberapa bulan, biochip ini akan benar-benar menyatu dengan otak.”

Nadia tersenyum tipis. “Kedengarannya menarik.”

“Prosedur ini belum pernah diuji pada manusia,” tambah Axel hati-hati.

“Aku akan menjadi yang pertama,” jawab Nadia tegas. Nada suaranya tidak memberi ruang untuk debat. "Jangan beritahu siapapun. Hanya aku, kamu, dan Niko saja yang tahu proyek ini."

Profesor Axel mengangguk, kemudian dia kembali bekerja.

Niko memandangnya ragu. “Apa Anda yakin ingin melakukannya sendiri? Tanpa uji klinis lebih lanjut?”

“Aku sudah lelah menjadi manusia yang mati di dalam tubuh yang hidup. Aku ingin tahu rasanya memiliki ha srat seperti orang lain."

“Apa ini semua demi Pak Arya?”

Nadia menatap Niko dan tersenyum tipis. “Sudah aku bilang, aku tidak ingin pria bekas orang lain. Apa kamu tidak mengerti maksudku?"

Niko hanya terdiam tidak menjawab pertanyaan itu. Dia tidak mau salah menerka.

Nadia semakin mendekat pada Niko, jarak mereka hanya sejengkal. “Kamu yang akan memutuskan kapan prosedur ini dilakukan. Aku percayakan semuanya padamu.”

“Kenapa saya?” tanya Niko semakin ragu.

“Karena aku percaya kamu," jawab Nadia tanpa keraguan sedikit pun.

Niko terdiam. Hanya matanya yang menatap Nadia lama.

Lalu Nadia melangkah menjauh, menatap jam di pergelangan tangannya. “Kita tunggu di sini tiga puluh menit lagi. Aku ingin tahu apa yang sedang dilakukan Arya dan Rissa di bawah sana.”

***

Rissa mendengus pelan sambil memutar kursinya, menatap layar komputer dengan wajah kesal.

Rissa mengetik cepat, matanya terasa berat. “Dia selalu bertindak seenaknya. Lihat saja, aku pasti akan dapatkan perusahaan ini!"

Arya berdiri di belakangnya, memegang cangkir kopi yang baru diseduh dari dispenser ruangan. Dia meletakkannya di meja Rissa lalu mencondongkan tubuh dan menatap layar yang sama untuk melihat pekerjaan Rissa yang hampir selesai.

“Sabar. Kalau sudah waktunya nanti, kita akan singkirkan Nadia." Arya kembali berdiri dan mengunci pintu ruang kerja Rissa. Dia juga menutup tirai jendela ruangan itu.

Langkah kakinya mendekat lagi, dan kali ini napas hangatnya menyentuh kulit leher Rissa. “Aku temani sampai selesai,” katanya serak, sebelum bibirnya menyentuh lembut sisi leher Rissa.

“Ini di perusahaan, Kak Arya. Bagaimana kalau Kak Nadia tahu?” Rissa menghindar saat Arya akan menyentuh lehernya lagi.

Arya tidak berhenti. Tangannya bergerak pelan di sepanjang bahu Rissa, lalu turun ke pinggangnya. “Kalau Nadia sudah masuk lab, dia nggak akan keluar cepat. Kamu tahu sendiri, dia bisa berjam-jam di sana.”

Rissa menggigit bibir bawahnya, menatap layar komputer dan melanjutkan pekerjaannya yang tinggal sedikit. Namun, sentuhan Arya di tubuhnya membuatnya tidak bisa fokus.

Napas Rissa tercekat. Ruangan itu hanya diterangi cahaya layar dan lampu meja semakin menambah sensasi di tubuhnya.

Arya duduk di belakang Rissa. Kedua tangannya menyusup di balik blus Rissa. "Apa sudah selesai?"

"Kurang sedikit," jawab Rissa dengan napas yang mulai berat. Sentuhan Arya benar-benar membuatnya terpancing.

"Cepat selesaikan, lalu kita bermain sebelum Nadia turun." Arya mendekat dan menghembuskan napas hangatnya di telinga Rissa dengan kedua tangan yang semakin bergerak aktif menyentuh titik sensitif Rissa.

"Shits! Adrenalinku semakin terpacu di sini. Aku tidak bisa menahannya lagi."

1
Ila Lee
lanjut thor
Mar lina
semoga cerita selanjutnya
hottttt
di tunggu updatenya
Yenova Kudus
mantab niko .perjuanganmu semoga berhasil
dyah EkaPratiwi
wah gila nie niko
Mar lina
ajak hb aja
pasti Nadia luluh...
lanjut thor ceritanya
di tunggu updatenya
Hary Nengsih
lanjut
Yenova Kudus
perjuanganmu masih pnjng niko...
Bu Ros
semangatttt Thor...
Ila Lee
Nadia kata cinta sama Niko dalam hubungan harus ada rasa percaya antara satu sama lain swal2 sudah tidak percaya parah ni🤣🤣🤣
Hary Nengsih
lanjut
dyah EkaPratiwi
wah jangan sampai tergoda
Ila Lee
Nadia dulu kau yg mahu tapi sekarang menolak 🤣🤣🤣🤣
Ila Lee
Niko bisa bicara dengan Nadia baik dia pasti lebih percaya kamu dari Arya orang kalau lagi jatuh cinta Semua indah apa lagi sudah berbagi peluh
Ila Lee
Niko lain kali jgn pelan2 nanti Arya ayg kasi thu Nadia siapa kamu yg sebenar nya anak dari drator rumah sakit terbesar wah pparpapa
parah ni
Ila Lee
main kuda kudaan lh ingat kamu ajer bisa main sama rissa Nadia juga dong🤣🤣🤣🤣
Yenova Kudus
yg sabar nadia...jgn lepaskan niko
Hary Nengsih
lanjut
dyah EkaPratiwi
Nadia pasti salah paham
dyah EkaPratiwi
wah wah ketemu papa ini Niko
dyah EkaPratiwi
hahaha curiga ini arya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!