Tiga orang remaja yang merupakan kembar tiga bersekolah di Smith internasional school. Mereka bukan manusia biasa tapi tiga kembar yang memiliki Indra keenam dan mampu melawan para makluk halus dengan kemampuan mereka.
Bisakah mereka menolong banyak orang dengan kemampuan mereka itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
gangguan di sekolah 2
"Aduh!" Pekik Zara memegangi kakinya
"Kamu kenapa Zara?" Tanya sang guru
"Ini Bu kaki Zara sepertinya ada yang cubit" jawab Zara mengusap kakinya yang terlihat merah
"Tapi ini sejak tadi tidak ada murid yang bergerak dan menatap ibu semuanya" ucap sang guru
"Zara juga tidak tahu Bu" jawab Zara
"Coba kamu kemari, ibu lihat kaki kamu" ucap sang guru yang mengira Zara berbohong
Zara berdiri dan maju ke depan gurunya, bahkan sang guru sampai terkejut karena memang terdapat memar merah di betis Zara, bahkan sedikit berdarah.
"Zayd, kamu antar adik kamu ke UKS, lukanya harus di obati" ucap sang guru
"Baik Bu" jawab Zayd langsung berlari dan membawa Zara
"Zainab, kamu pindah kursi saja, selalu saja ada kejadian aneh di bangku itu, kamu pindah duduk bertiga dengan Arsela dan Cinta saja" perintah sang guru.
"Iya Bu" jawab Zainab mengambil tasnya dengan terburu buru karena takut
"Tangan itu mulai membahayakan teman teman kita" bisik Andromeda
"Iya bang, kita harus apa?" Tanya Altair
"Kita panggil bang Gafi nanti pas jam pulang" jawab Andromeda.
..................
"Hiks... Sakit kak, mau pulang" rengek Zara
"Iya kamu yang sabar ya, nanti papa kesini" bujuk Zayd
"Tapi ini kenapa? Ko bisa sampai lebam parah begini?' tanya Fernita Yang sedang mengobati Zara
"Katanya di cubit Tante, tapi yang cubit nggak ada, alias hantu" jawab Zayd
"Hantu ko bisa cubit kamu sih, Tante jadi takut deh, Kemarin Zainab yang Katanya kena Jambak" ungkap Fernita
"Iya Tante, bangku Zara dan Enab angker" jawab Zara masih dengan wajahnya yang sembab.
"Kamu nanti duduk dengan kak Zayd dan om Adhikari" ucap Zayd
"Iya, Zara nggak mau duduk di sana lagi, Zara takut" jawab Zara memeluk Zayd
"Sudah selesai, kamu bisa istirahat dulu, lukanya sudah di bersihkan dan tinggal sering di cek saja supaya tidak infeksi" ucap Fernita
"Kak Zayd masuk kelas lagi ya, kamu tunggu papa disini, ada Tante Fernita disini" bujuk Zayd.
"Iya, kak Zayd hati hati jalannya" jawab Zara
Zayd keluar dari UKS dan hendak berjalan ke kelasnya, tapi dia melihat siluet orang dengan tubuh tinggi tegap sedang mengikuti Zaki yang baru masuk ke sekolah, dia tidak beristirahat dan memilih untuk bekerja.
"Bang Zaki dengan siapa ya, tinggi banget orangnya, mirip bodyguard artis Hollywood" gumam Zayd.
Deg.
Zayd melotot dengan keringat dingin memenuhi keningnya, sosok yang dia lihat berbalik dan menatapnya tajam bahkan menyeringai.
Wajahnya mirip monyet tapi badannya badan manusia, dengan mata berwarna merah menyala.
"Akkhhhhhhh.. hantu!" Pekik Zayd kembali masuk ke ruang UKS dengan wajah mulai pucat.
Brak.
"Bismillahirrahmanirrahim!"
Zayd menutup kasar pintu itu sambil menguncinya dari dalam, membuat Fernita menatap heran Zayd bahkan memberikan air minum pada Zayd agar tidak panik.
"Tante.... Pinjam handphone, tolong telepon bantuan, bang Zaki dalam bahaya" gumam Zayd dengan nafas tersengal sengal.
"Bahaya kenapa?" Tanya Fernita
Brak. Brak. Brak.
"Astagfirullah.. apa itu?" Tanya Fernita saat pintu UKS di gebrak keras dari luar.
"Tolong telepon bang Zaki Tante, bilang kalau di UKS ada bahaya" pinta Zayd mendekati Zara dan memeluknya, bahkan menarik Fernita agar duduk bersamanya mereka
Meski kebingungan, Fernita tetap menelpon Zaki agar kesana dan melihat siapa yang menggedor pintu UKS dengan keras
"Kalau saja handphone kita tidak di titipkan pada guru, kak Zayd akan telepon bang Khalid langsung supaya kesini, tapi bang Khalid juga pasti nggak pegang handphone di sekolah" keluh Zayd.
Brak. Brak. Brak.
Gebrakan itu semakin kencang dan membuat mereka yang di dalam ketakutan sambil terus membaca do'a yang mereka bisa. Bahkan gebrakan itu terus menerus tanpa jeda juga tanpa ada panggilan dari arah luar, yang membuat mereka curiga kalau itu bukan ulah manusia.
Brak. Brak. Brak.
Aarrggggggggrrr.
Terdengar suara Geraman dari luar seperti sedang kesakitan, bahkan suara gebrakan itupun menghilang.
"Laa Haula walaa kuwwata Illa Illa billahil a'liyyil a'dziim.. Allahuakbar!" Teriak seorang laki laki dari luar.
Aaakkhhhh.
Kretek.. kretek... Prang.
Kaca jendela di ruang UKS terlihat retak dan pecah seketika setelah suara teriakan terdengar dari arah luar.
Srek.
"Astagfirullah!" Pekik Zayd, Zara dan Fernita saat tirai di jendela itu di buka
Ternyata itu Zaki yang datang setelah di telepon Fernita.
"Kalian tidak apa apa?" Tanya Zaki khawatir
"Iya kami baik baik saja" jawab Fernita masih Shok.
Fernita membuka pintu UKS itu, dan ternyata di luar juga ada Khalid, dia tak sengaja lewat ke gedung sekolah SD karena di minta untuk mengantarkan buku paket ke kantor guru, dan melihat sosok yang tadi pagi dia lihat sedang menggebrak pintu ruangan UKS.
"Abang!" Pekik Zara berlari memeluk Khalid
"Kalian sudah aman, sekarang sebaiknya kalian kembali saja ke kelas, nanti di jemput ke kelas oleh ayah Naren" bujuk Khalid
"Tante sebaiknya ikut Zaki saja, disini sepertinya tidak aman" ajak Zaki menatap perut Fernita, sosok itu pasti bisa mencium janin yang ada di perut Fernita, dan menginginkan anak yang di kandung Fernita.
"Baca bismillah saat menutup pintu kantor bang Zaki" ucap Khalid dan Zaki mengangguk
"Antar mereka Khalid, mungkin sosok itu akan menggangu lagi" ucap Zaki
"Iya bang, Abang hati hati dengan gadis yang Abang bawa, sosok itu ikut dengan dia juga tadi pagi" bisik Khalid
"Dia ada di rumah bersama mami" jawab Zaki
"Pastikan Abang periksa setiap orang di rumah, sosok itu bisa menyerupai siapa saja" bisik Khalid
"Iya, Abang akan pulang saja kalau begitu, Abang takut mami kenapa kenapa" jawab Zaki dan Khalid setuju
Khalid kembali memeriksa ruang UKS itu, masih tersisa energi dari makhluk itu di luar, tapi di dalam sama sekali tidak ada, setelah di pastikan aman, barulah dia kembali ke kelasnya untuk belajar.
"Ko lama bang?" tanya Gafi
"Tante Fernita di ganggu mahkluk itu di UKS, Zara dan Zayd juga ada di sana, mereka untungnya mengunci pintu dan kami menolong mereka" jawab Khalid
"Kami?" tanya Gafi
"bang Zaki juga ada di sana, dia ditelepon Tante Fernita katanya dan sepertinya sosok itu mengikuti bang Zaki, Kita harus jaga Ola dengan ketat" bisik Khalid
"Gue ngerti, makhluk itu nggak boleh ganggu adik kita" jawab Gafi
Aurora bisa mendengar obrolan kakak kakak kembarnya itu karena batin mereka terhubung dan mereka tidak akan bisa melakukan sesuatu yang buruk selama batin mereka terhubung. Mereka akan saling melindungi dan saling berkomunikasi meski tidak setiap saat mereka bisa terhubung seperti itu, ada saat di mana mereka punya rahasia masing masing yang tak bisa di ketahui oleh kembar tiga itu.
moga karyamu yang ini juga luar biasa ya thorr🤲
semangaat🤭