NovelToon NovelToon
Immortal Reversed [ Nì Tiān Zhě ]

Immortal Reversed [ Nì Tiān Zhě ]

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Spiritual / Identitas Tersembunyi / Budidaya dan Peningkatan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: Hamtaro Dasha

Wang Wu Xie hidup damai bersama keluarganya di perbatasan dunia fana dan dunia kultivasi. Namun jauh di dalam hatinya, tumbuh kerinduan akan dunia yang lebih luas dan keinginan untuk menapaki jalan keabadian.

Suatu malam, ia bermimpi tentang sosok misterius yang melawan tiga tetua sekte besar demi mempertahankan Pusaka Penentang Langit dan Kitab Reinkarnasi. Mimpi itu terasa terlalu nyata untuk sekadar bunga tidur.

Siapa sebenarnya sosok dalam mimpi itu? Apa hubungannya dengan darah Wang Wu Xie sendiri?
Pertanyaan-pertanyaan itu akan menyeretnya menuju takdir yang tidak pernah ia bayangkan.

Penuh ketegangan dan intrik, jadi ikuti misteri yang ada dalam cerita ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hamtaro Dasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3 - Serangan

BLAAAAR...!

Ledakan petir menyambar lumbung gandum. Api hitam yang tidak bisa padam menyebar dengan cepat. Orang-orang desa berteriak, mereka berlarian menyelamatkan diri.

Di tengah kekacauan, pemimpin Sekte Iblis Hitam turun dari langit. Sosoknya tinggi dengan tubuh yang terbalut baju perang hitam-emas. Matanya seperti bara yang menembus jiwa. Orang-orang mengenalnya sebagai-Mo Tian Shen!

“Jadi di tempat ini... Tulang Naga Hitam itu tertanam."

Suara Mo Tian Shen menggema seperti dentang lonceng kematian. Ia mengangkat satu tangannya dan api hitam menyapu sawah, lalu menjilat ke arah rumah penduduk Desa Bai Shui. Seorang wanita tua terbakar hidup-hidup, tubuhnya jatuh sambil memanggil nama cucunya.

Ada sepuluh anggota Sekte Iblis Hitam yang dibawa Mo Tian Shen. Mereka semua melesat, menyebar ke berbagai arah seolah mengepung Desa Bai Shui. Beberapa dari mereka tanpa ragu menghantarkan teknik pukulan pada warga yang notabenenya hanyalah manusia biasa.

AAAAKH...!

Tubuh orang-orang roboh, sama sekali tidak bisa menahan serangan seorang kultivator. Beberapa bahkan tewas dengan tubuh yang hangus terbakar, terkena tebasan pedang, hingga mati dengan kondisi tubuh membusuk karena racun.

"Wu Xie..!" Yun Mei berseru. Dia segera menarik putranya untuk berlari menyelamatkan diri.

"Ibu..!" Wang Wu Xie terkejut. "A-Ayah dan Kakek di mana?!"

"Mereka juga menyelamatkan diri. Ayo cepat..!" Yun Mei memegang kuat tangan Wang Wu Xie, berlari di antara warga desa yang juga sedang menyelamatkan diri. Bahkan meski ingin bertanya apa yang sebenarnya terjadi, situasi sama sekali tidak membiarkan mereka.

"Habisi yang melawan!" seruan anggota Sekte Iblis Hitam terdengar.

Yun Mei dan warga desa yang lain berhasil ditangkap ketika mencoba melarikan diri. Wang Wu Xie hanya bisa memejamkan mata dengan kuat saat dipeluk erat oleh ibunya ketika cambukan anggota Sekte Iblis Hitam melesat.

AAAAKH..!

Teriakan pilu menggema di udara, namun cambuk itu tak sempat menyentuh Wang Wu Xie maupun ibunya. Meski selamat, rasa takut tetap mencengkeram hati semua orang, seolah maut hanya menunda langkahnya.

Asap tebal dan bau hangus memenuhi udara. Di tengah reruntuhan rumah dan lumbung yang terbakar, Mo Tian Shen berdiri di hadapan batu raksasa yang setengah terkubur. Batu itu berdenyut pelan, hitam legam dengan urat-urat emas di permukaannya, sekilat tampak seperti tulang makhluk raksasa.

Dengan satu ayunan tangan dari Mo Tian Shen, tanah pun terbelah. Suara retakan menggema seperti tulang dunia yang patah. Dari dalam perut bumi, serpihan tulang seukuran pohon tua mulai terangkat, mengambang di udara dan menyemburkan aura mengerikan yang seakan menyapu seluruh desa.

“Akhirnya... Setelah ratusan tahun menunggu,” desis Mo Tian Shen. “Tulang ini akan menjadi kunci kebangkitan Kekaisaran Iblis!"

Para warga hanya bisa menyaksikan dalam diam, tubuh mereka tertunduk, lemah, dan penuh luka. Tidak ada lagi yang bisa dilakukan, bahkan untuk menangis pun tenggorokan mereka terlalu kering karena asap dan ketakutan.

*

*

Tidak lama setelah itu, suara logam beradu terdengar. Belenggu besi dilemparkan dari kereta perang milik Sekte Iblis Hitam.

“Laki-laki dewasa, anak-anak, dan perempuan-bawa semuanya. Siapa pun yang melawan, habisi di tempat!” seru seorang anggota Sekte Iblis Hitam dengan suara dingin.

Tangisan mulai terdengar dari sudut-sudut reruntuhan. Anak-anak dipisahkan dari orang tuanya, wanita ditarik paksa, dan pria-pria desa dipukuli hingga tidak sadarkan diri.

Wang Wu Xie tidak dapat berbuat apa-apa selain menggenggam tangan ibunya sekuat tenaga.

“Ibu... kita mau dibawa ke mana?” bisiknya dengan suara gemetar.

“Tenang, Nak... selama kita bersama, Ibu akan melindungimu,” jawab Yun Mei, meskipun wajahnya tidak sanggup menyembunyikan rasa takut.

"Aku masih tidak melihat ayah dan kakek, Ibu..." Wang Wu Xie merasa gelisah. "Mereka seharusnya mencari kita-"

"Berhenti! Jangan sentuh anak itu!"

Wang Wu Xie terkejut saat mendengar suara bentakan yang lantang dari ujung jalan desa. Dia pun segera berbalik dan mengedarkan pandangannya, mencari asal dari suara yang ia dengar.

Mata Wang Wu Xie terbelalak. Apalagi saat ia melihat sosok kakeknya-Wang Bo, pria tua yang sudah renta, berdiri di hadapan dua kultivator Sekte Iblis Hitam yang tengah menarik seorang bocah lelaki yang masih menangis memanggil ibunya.

“Dia masih terlalu kecil. Dia tidak tahu apa-apa. Bagaimana kalian bisa bertindak sekejam ini? Hukum Langit tidak akan melepaskan kalian!"

Salah satu anggota Sekte Iblis Hitam terkekeh, “Hukum Langit? Dunia ini hanya dimiliki oleh yang kuat, Tua Bangka!”

Tanpa memberi waktu, anggota Sekte Iblis Hitam menghantamkan telapak tangan berisi api hitam ke arah anak laki-laki di depannya, hanya saja dengan cepat Wang Bo melindungi tubuh bocah itu dengan tubuhnya sendiri-

BRAAAK!

Wang Bo terlempar beberapa meter, tubuhnya menghantam dinding rumah yang sudah setengah roboh. Darah segar mengucur dari mulutnya, namun tatapannya tetap tajam... menatap Wang Wu Xie yang jauh di ujung kerumunan.

“Jaga... ibumu, Wu Xie... Jangan... biarkan mereka mengambil cahaya dalam hatimu...”

Lalu, napasnya berhenti.

Wang Wu Xie hanya bisa menatap tubuh kakeknya yang terkulai di tanah, tidak bergerak, tidak bernyawa. Dunia di sekelilingnya seolah memudar. Suara-suara memantul seperti gema dari tempat yang jauh.

"Ka... Kakek..."

Teriakan lain mengguncang udara.

"AYAH...!!"

Itu suara Wang Ren-ayah Wu Xie, yang berlari tergesa ke arah tubuh Wang Bo.

Namun ia tidak sempat mencapai ayahnya ketika dari langit meluncur serangan tajam berisi api hitam. Sebuah kilatan pekat menghantam punggungnya, terlalu cepat dan terlalu kuat untuk bisa dihindari.

!!

"AAAAH—!"

Yun Mei berteriak histeris, menyaksikan tubuh suaminya terbakar dalam sekejap. Wang Ren tidak sempat menoleh, bahkan tidak sempat mengucapkan kata terakhir. Api hitam melahap tubuhnya, menyisakan abu dan bau daging yang hangus.

Seorang wanita di samping Yun Mei buru-buru memeluknya dari belakang dan menutup mulutnya.

"Jangan bersuara… demi anakmu…" bisiknya dengan air mata berlinang.

Di sisi lain, seorang pria juga membekap mulut Wang Wu Xie, mencoba meredam suara tangis yang nyaris pecah. Tapi tidak ada yang bisa menahan air mata yang mengalir dari kedua matanya. Air mata yang jatuh tanpa suara dan membawa rasa hancur yang sulit dijelaskan.

Wang Wu Xie tidak pernah menyangka akan menyaksikan akhir dari dua sosok yang paling ia cintai...

Dan menyaksikannya dengan cara sekejam itu.

Tepat di depan matanya.

Tanpa bisa melakukan apa pun.

Sosok yang menghabisi Wang Ren tidak lain adalah Tetua tertinggi dari Sekte Iblis Hitam, Mo Tian Shen. Ia berdiri dengan jubah berkilau hitam dan emas, wajahnya dingin dan matanya menatap tubuh-tubuh yang terbakar seperti menatap debu yang tidak layak dipedulikan.

Tidak ada rasa bersalah di wajahnya, bahkan tidak ada perasaan untuk memberikan pengampunan. Yang ada hanya kehampaan yang menakutkan.

Mo Tian Shen memandang warga Desa Bai Shui seolah mereka bukan manusia, melainkan lumpur busuk yang mengotori jalan kakinya.

“Tidak ada waktu,” ucap Mo Tian Shen tanpa emosi. Suaranya terdengar seperti retakan logam dingin di tengah malam.

“Bawa mereka semua. Jika masih ada yang melawan... bunuh saja.”

******

1
y@y@
🌟👍🏼👍🏻👍🏼🌟
BOIEL-POINT .........
very very very niCe Thor .........
Hydro7
Akhir bulan...
y@y@
💥👍🏾👍🏿👍🏾💥
Hydro7
Nascent Soul
Hamtaro Dasha: kirain salah ketik lagi, wkwkwk (*´ლ`*)
total 1 replies
Uchy
Cerita yang menarik...
Perjalanan MC di mulai dari nol,,, sehingga terlihat seperti real,, bukan sekedar fiksi
ind@h
dibalik kata² pedasnya ternyata tersimpan kepedulian terhadap sodaranya...
Uchy
Aku tak akan lupa untuk, "Ingatkan Update".
Dan tinggalkan jejak 👣👣👣👣
Uchy
Awal kebangkitan Wang Wu Xie....
Semangat 💪💪💓💓
Jangan berhenti,,,, raihlah apa yang jadi mimpi mu.....
Ingatlah,,,, sukses berawal dari mimpi....
Uchy
Wang Jian masih termasuk baik...
Meskipun tak menyukai Wu Xie,,,, nyatanya masih perduli,,, meskipun mungkin hanya untuk menjaga martabat keluarga Wang di mata umum,,,,
ind@h: cieee ini durian montong apa durian musang king..??🤭🤭
tp selama ini dasha menggiring kita untuk berpikir kalo wang jian ini selimut tetangga ehhh maksudnya musuh dalam selimut 🤣🤭
total 3 replies
Uchy
Masih tetap setia bersamamu, thor ☝️☝️☝️☝️💓💓💓
Hamtaro Dasha: waah, terima kasih kak Uchy (*´∀`~*)
total 1 replies
Natsumi Himeyuki
ini keren Dasha./Casual/ alur cerita novelmu terasa hidup, apalagi diawal-awal menggabungkan keseharian sederhana dngan dunia kultivasi yang penuh misteri. penokohannya kuat, terutama perkembangan Wu Xie yng berlapis dan emosional. /Grin/cocok sekali dibaca bagi pecinta fantasi dengan konflik yang seru sekaligus menyentuh hati. dan ini mengobati rinduku juga dengan Xiao Shuxiang /Proud//Proud/
Hamtaro Dasha: Waaah, jadi semangat ini (❁´▽`❁)ノ
total 1 replies
Natsumi Himeyuki
mantap dasha /Casual/
Hamtaro Dasha: Terima kasih kak, hehe (*´∀`*)
total 1 replies
Hamtaro Dasha
Terima kasih sudah membaca sampai sejauh ini, jangan lupa berikan bintangnya dengan mengulas novel ini ya, hehe ( ´ ▽ ` )ノ
Hamtaro Dasha: waah, terima kasih Kak Fian (❁´▽`❁)
total 4 replies
Abah'e Rama
💞😍😘💞💞😍😘💞💞😍😘💞💞😍😘💞💞😍😘💞💞😍😘💞💞😍😘💞
Abah'e Rama
1
y@y@
⭐👍🏼👍🏻👍🏼⭐
Uchy
Ternyata Kepanikan Wang Jian karena, "Ingatkan Update" muncul.
hehehehe 😁😁😁😁
Uchy: Okay Dasha...
Siap meluncur,,, hehehehe 😁😁😁
total 2 replies
Uchy
Bukankah Wang Jian sangat membenci Wu Xie....?!
Kenapa begitu panik...?!
Hamtaro Dasha: tunggu kelanjutannya, yah... hehehe (❁´▽`❁)
total 2 replies
Uchy
Sungguh kematian yang tragis...
Klo kematiannya begitu miris,, maka aku harap itu bukan Xiao Shuxiang, thor...
Cari tokoh lain aja,,, aku ngga rela Xiao Shuxiang di cabik-cabik...
ind@h: karna kita g bisa move on dari yang mulia yang sangat luar biasa thorrrr..makanya buruan update thorrr untuk yang mulia..aq udah kangen berat nih...duniaku udah porak poranda menahan rindu 😭😭😭
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!