Immortal Reversed [ Nì Tiān Zhě ]

Immortal Reversed [ Nì Tiān Zhě ]

1 - Wu Xie [Arc Pembentukan Takdir]

Kabut pagi menari perlahan di antara pepohonan pinus yang mengelilingi Desa Bai Shui. Udara dingin menggigit kulit, tetapi bagi Wang Wu Xie, bocah berusia tiga belas tahun itu ... Kabut adalah teman lama dan seakan selalu datang untuk menyembunyikan dunia dari matahari.

Ia duduk di atas atap rumah kecilnya, seutas rumput kering di mulut, memandang langit yang mulai berwarna perak pucat. Mata bocah itu tajam, terlalu tajam untuk anak seusianya. Diam-diam, ia bertanya dalam hati.

Kenapa dunia selalu terasa lebih besar daripada yang dikatakan orang-orang di sini?

Di kejauhan, lonceng kuil bambu berdenting pelan pertanda pagi. Desa Bai Shui terbangun lambat, seolah takut membangunkan sesuatu yang lebih tua dari waktu. Para tetua bilang, desa ini berdiri di atas tulang naga yang tertidur. Tapi itu hanya dongeng... kan?

“Wu Xie!”

Suara parau memanggil dari dalam rumah. Itu suara Wang Bo-kakeknya. Pria tua yang sehari-hari menganyam bambu dan menceritakan legenda yang terkadang sulit dipercaya.

Wang Wu Xie melompat turun dari atap dan berlari masuk.

“Ada apa, Kek?”

Di dalam rumah berdinding kayu dan anyaman bambu, aroma herba menyambut penciuman Wang Wu Xie. Aroma yang sudah lekat dalam hidupnya.

Wang Bo, lelaki tua berambut putih kusut, duduk di dekat tungku, tangannya sibuk membuat wadah bundar dari bilah bambu yang basah. Meski matanya telah buram, jemarinya tetap lincah, mengikuti pola yang sudah puluhan tahun tertanam di ingatannya.

"Kau seenaknya naik ke atap lagi. Kalau jatuh, siapa yang repot? Bukan kau. Aku yang akan disalahkan ibumu!" Wang Bo menggerutu, tapi ada senyum mengendap di sudut bibirnya.

Wang Wu Xie tertawa kecil dan mencuri satu buah kue beras dari wadah di meja.

Dari dapur belakang, suara ibunya-Yun Mei, terdengar.

“Jangan makan sebelum mencuci tangan, Wu Xie!”

“Iya, Ibu … ” gumamnya, tapi kue itu sudah setengah habis.

Tidak lama kemudian, ayahnya-Wang Ren, masuk dari pintu samping. Tangannya kotor oleh getah akar dan dedaunan, tanda baru pulang dari ladang herba. Di punggungnya tergantung kantung kulit berisi tanaman liar.

“Xie’er, bantu Ibu menyortir daun gunung nanti, ya. Hari ini kita akan membuat ramuan untuk pencernaan.”

Wang Wu Xie mengangguk, lalu melirik ke arah kakeknya yang masih tekun menganyam.

“Kek … ” Wang Wu Xie berujar lirih, duduk bersila di dekat tungku. “Kakek pernah bilang tentang Para Kultivator, kan? Ceritakan lagi. Tentang para makhluk abadi yang bahkan bisa membuat langit terbelah itu ...”

Wang Bo terdiam sejenak. Jemari tuanya yang memegang bambu kini terhenti, seolah sesuatu dalam dirinya ikut membeku bersama kenangan lama. Ia meletakkan anyaman bambu ke samping, mengusap janggut putihnya, lalu menatap Wang Wu Xie.

Tatapan yang dalam, bukan hanya sebagai kakek kepada cucu, tapi seperti seseorang yang pernah melihat sesuatu yang tidak seharusnya dilihat.

“Wu Xie,” Wang Bo buka suara. Nadanya serak seperti embun jatuh di atas batu tua. “Para kultivator tinggal di tempat yang sangat jauh. Orang-orang menyebutnya Wilayah Abadi. Di sana, langit kadang berwarna hitam walau tengah siang, dan cahaya tidak selalu berasal dari matahari. Gunung bisa melayang, dan sungai mengalir melawan arah waktu. Tapi tempat itu … bukan untuk semua orang. Ada batas antara dunia fana dan dunia kultivator. Negeri mereka tidak bisa dilalui oleh langkah manusia biasa."

Wang Wu Xie memandangi api tungku yang mulai mengecil. Dalam diamnya, ada sesuatu yang tumbuh di dadanya-bukan hanya rasa ingin tahu, tapi semacam dorongan yang tidak bisa ia jelaskan.

“Kalau begitu … apa aku bisa jadi salah satu dari mereka?”

Wang Bo menatapnya lama, sebelum menjawab dengan nada rendah, “Itu bukan pertanyaan yang bisa kujawab, Xie’er. Langit tidak memilih sembarangan. Tetapi kalau kau memang ditakdirkan untuk itu, dunia ini akan membawamu ke jalur yang benar …"

Tiba-tiba dari dapur, suara Yun Mei-ibu Wang Wu Xie, terdengar lembut.

“Kau sudah cukup banyak mendengar kisah itu, Xie’er. Ayo, cuci tangan. Makanannya sudah siap.”

Wang Wu Xie menoleh, lalu berkata pelan, “Ibu ... apakah kau percaya aku bisa jadi kultivator?”

Yun Mei terdiam sejenak, menatap wajah anaknya yang penuh harap. Ia meletakkan piring tanah liat ke meja, lalu berjalan mendekat.

“Kau anakku,” katanya sambil menyentuh pipi Wang Wu Xie. “Kalau hatimu jernih dan niatmu kuat, maka jalanmu akan terbuka. Tapi ingat ... dunia para kultivator bukan hanya cahaya. Ada kegelapan yang bahkan tidak dikenal oleh manusia biasa.”

Wang Ren-ayah Wu Xie, menimpali dari belakang, suaranya lembut namun tegas. “Dan sebelum kau memikirkan jadi makhluk abadi, bantu ayah urutkan ramuan ini dulu. Dunia butuh lebih banyak tabib yang menyembuhkan, bukan pahlawan yang hanya tahu mengayunkan pedang.”

Wang Wu Xie mengangguk pelan. Ia beranjak ke sisi meja tempat ayahnya mengatur ramuan-ramuan kering dalam kantong kecil dari kain goni. Aroma akar pahit dan daun segar mengambang di udara. Tangan mungilnya mulai menyusun kembali botol-botol kecil sesuai urutan yang diajarkan ayahnya. Diam-diam, matanya melirik ke arah Wang Ren, lalu berkata pelan.

“Ayah … kalau aku benar-benar bisa jadi kultivator … apa Ayah akan melarangku?”

Wang Ren menghentikan gerakan tangannya. Lama ia menatap anaknya, lalu menghela napas dan duduk di bangku kayu yang berderit pelan. “Bukan tugasku melarang, Wu Xie. Tapi aku ingin tahu, kenapa kau ingin jadi kultivator?”

Wang Wu Xie menunduk sebentar, mencari kata-kata. “Entahlah. Mungkin karena … aku ingin tahu lebih banyak tentang dunia luar. Aku ingin jadi kuat, seperti dalam kisah Kakek. Dan … kalau aku kuat, aku bisa melindungi Ibu, Ayah, dan semua orang di desa ini. Tidak hanya menyembuhkan mereka saat terluka …”

Seulas senyum tipis muncul di wajah Wang Ren, tapi di baliknya ada duka yang dalam. Ia mengusap kepala putranya perlahan.

“Ketika Ayah seusiamu,” katanya lirih. “Ayah pernah bertemu seorang kultivator. Kejadiannya sudah bertahun-tahun lalu, saat Ayah pergi ke utara mencari akar Ginseng Merah untuk seorang bangsawan yang sakit parah. Ayah tersesat di hutan kabut selama tiga hari… dan di sana, Ayah melihat seseorang berdiri di atas air. Langkahnya tidak bersuara, matanya terang seperti api yang dilapisi es.”

Wang Wu Xie membelalak. “Apa dia benar-benar kultivator, Ayah?”

Wang Ren mengangguk pelan. “Ya. Dia tidak berkata banyak. Tetapi hanya dari auranya saja, tubuh Ayah terasa menggigil. Dia menyelamatkan Ayah dari serangan binatang buas, dan hanya berkata satu hal sebelum pergi, ‘Dunia ini terlalu sempit bagi mereka yang tidak bisa bermimpi.’”

"Itu ..."

"Artinya orang-orang yang tidak memiliki mimpi atau harapan dalam hidup ... akan merasa hidup ini penuh batasan. Dunia akan terasa sempit karena mereka tidak terbuka pada kemungkinan, petualangan, atau masa depan yang lebih baik."

Wang Wu Xie mengulang dalam hati, matanya berbinar.

“Tapi,” lanjut Wang Ren. Suaranya kembali tenang namun berat, “Apa yang tidak dia katakan adalah jalan yang mereka tempuh ... dipenuhi kerja keras, darah, kehilangan, dan rasa sunyi yang tidak bisa disembuhkan. Kultivasi bukan sekadar latihan atau kekuatan. Itu jalan seumur hidup, dan tidak semua orang sanggup menanggung harganya.”

Wang Wu Xie menggenggam erat botol ramuan di tangannya.

“Ayah tidak melarangmu,” Wang Ren menatapnya lembut. “Tapi Ayah ingin kau tahu bahwa menjadi kuat bukan berarti meninggalkan belas kasih. Jika suatu hari kau menjadi kultivator, jadilah yang bisa menyembuhkan dunia… bukan yang menambah lukanya.”

Wang Wu Xie diam. Tapi di matanya, percikan tekad kecil mulai tumbuh, seperti benih yang perlahan menembus tanah.

******

Terpopuler

Comments

𝙹𝚞𝚛𝚊𝚐𝚊𝚗 𝚐𝚘𝚖𝚋𝚊𝚕 🪝

𝙹𝚞𝚛𝚊𝚐𝚊𝚗 𝚐𝚘𝚖𝚋𝚊𝚕 🪝

genrene ora mlebu ng akalku, jeneng jenenge marai ngelu 🙃
sepurane, wis tuwek ngene utekku ora iso dijak mikir ruwet abot abot 😔

2025-09-23

1

Khai

Khai

hai semua,
semoga semua sehat selalu ya,
Aamiin

2025-09-25

1

Sera

Sera

hallo kakk!!!

semangat buat karyanya yaa! maaf baru sempat mampir soalnya mau namatin cerita lain dulu, hehe

2025-10-08

1

lihat semua
Episodes
1 1 - Wu Xie [Arc Pembentukan Takdir]
2 2 - Mimpi
3 3 - Serangan
4 4 - Menjadi Budak Tambang
5 5 - Kabar Penyerangan
6 6 - Penyerangan di Sekte Iblis Hitam
7 7 - Penyelamatan
8 8 - Kembali Ke Dunia Fana
9 9 - Kota Yunqing
10 10 - Keluarga Wang
11 11 - Jalan Keabadian
12 12 - Bai Yue
13 13 - Awal
14 14 - Latihan
15 15 - Pemurnian Tubuh
16 16 - Pemurnian Darah
17 17 - Bai Yue Pergi
18 18 - Kedatangan 'Abadi'
19 19 - Mengikuti Pemilihan Murid
20 20 - Sekte Awan Putih [Revisi]
21 21 - Menjadi Murid
22 22 - Tetua Fu Tian
23 23 - Niat Buruk
24 24 - Memutus Hubungan Duniawi
25 25 - Jamuan Keluarga Wang
26 26 - Tabir
27 27 - Tekad
28 28 - Mengambil Misi
29 29 - Misi Yang Mustahil
30 30 - Sosok Dalam Mimpi
31 31 - Jati Diri
32 32 - Pemurnian Tulang
33 33 - Perpustakaan Tua
34 34 - Fragmen
35 35 - Kesadaran Abadi
36 36 - Wang Tian Lei
37 37 - Menembus Tingkat Pemurnian Tubuh
38 38 - Senyuman
39 39 - Pengungkapan
40 40 - Wang Wu Xie
41 41 - Balasan
42 42 - Retakan
43 43 - Rapat Tetua
44 44 - Paviliun Pengobatan
45 45 - Tetua Bai Yunhe
46 46 - Upacara Peresmian
47 47 - Keteguhan
48 48 - Kedatangan Murid Sekte Surga Emas
49 49 - Niat Terselubung
50 50 - Kematian
51 51 - Pemakaman
52 52 - Pegunungan Barat
53 53 - Pertandingan
54 54 - Kembali
55 55 - Feng Xue Lian
56 56 - Penyembunyian
57 57 - Tetua Feng Yuan Zhen
58 58 - Penyerangan Sekte Surga Emas
59 59 - Wang Wu Xie [2]
60 60 - Pertarungan
61 61 - Wang Wei An
62 62 - Meninggalkan Sekte Awan Putih
63 63 - Kelahiran Dendam [Arc Pembentukan Takdir END]
64 64 - Daratan Kultivasi Iblis [Arc Tabir Kegelapan]
65 65 - Lembah Demonic Beast
66 66 - Kultivator Daratan Kultivasi Iblis
67 67 - Foundation Establishment Terkuat
68 68 - Pembantaian
69 69 - Menghadapi Mo Tian Shen
70 70 - Wang Wu Xie [3]
71 71 - Kejutan
72 72 - Wang Wu Xie [4]
73 73 - Kehancuran Istana Bulan Perak
74 74 - Kembali Ke Dunia Fana [2]
75 75 - Keluarga Wang [2]
76 76 - Perjamuan
77 77 - Alasan Kepulangan
78 78 - Perpisahan
79 79 - Daratan Kultivasi Iblis [2]
80 80 - Target Pembalasan Dendam
81 81 - Li Qing Yu
82 82 - Sesuatu Yang Tidak Terduga
83 83 - Core Formation
84 84 - Kekaguman
85 85 - Alasan Pengejaran
86 86 - Tujuan
87 87 - Cabang Sekte Darah Sunyi
88 88 - Awal
89 89 - Serangan
90 90 - Formasi Sekte Darah Sunyi
91 91 - Amarah
92 92 - Pembantaian Sepihak
93 93 - Padang Api Qihou
Episodes

Updated 93 Episodes

1
1 - Wu Xie [Arc Pembentukan Takdir]
2
2 - Mimpi
3
3 - Serangan
4
4 - Menjadi Budak Tambang
5
5 - Kabar Penyerangan
6
6 - Penyerangan di Sekte Iblis Hitam
7
7 - Penyelamatan
8
8 - Kembali Ke Dunia Fana
9
9 - Kota Yunqing
10
10 - Keluarga Wang
11
11 - Jalan Keabadian
12
12 - Bai Yue
13
13 - Awal
14
14 - Latihan
15
15 - Pemurnian Tubuh
16
16 - Pemurnian Darah
17
17 - Bai Yue Pergi
18
18 - Kedatangan 'Abadi'
19
19 - Mengikuti Pemilihan Murid
20
20 - Sekte Awan Putih [Revisi]
21
21 - Menjadi Murid
22
22 - Tetua Fu Tian
23
23 - Niat Buruk
24
24 - Memutus Hubungan Duniawi
25
25 - Jamuan Keluarga Wang
26
26 - Tabir
27
27 - Tekad
28
28 - Mengambil Misi
29
29 - Misi Yang Mustahil
30
30 - Sosok Dalam Mimpi
31
31 - Jati Diri
32
32 - Pemurnian Tulang
33
33 - Perpustakaan Tua
34
34 - Fragmen
35
35 - Kesadaran Abadi
36
36 - Wang Tian Lei
37
37 - Menembus Tingkat Pemurnian Tubuh
38
38 - Senyuman
39
39 - Pengungkapan
40
40 - Wang Wu Xie
41
41 - Balasan
42
42 - Retakan
43
43 - Rapat Tetua
44
44 - Paviliun Pengobatan
45
45 - Tetua Bai Yunhe
46
46 - Upacara Peresmian
47
47 - Keteguhan
48
48 - Kedatangan Murid Sekte Surga Emas
49
49 - Niat Terselubung
50
50 - Kematian
51
51 - Pemakaman
52
52 - Pegunungan Barat
53
53 - Pertandingan
54
54 - Kembali
55
55 - Feng Xue Lian
56
56 - Penyembunyian
57
57 - Tetua Feng Yuan Zhen
58
58 - Penyerangan Sekte Surga Emas
59
59 - Wang Wu Xie [2]
60
60 - Pertarungan
61
61 - Wang Wei An
62
62 - Meninggalkan Sekte Awan Putih
63
63 - Kelahiran Dendam [Arc Pembentukan Takdir END]
64
64 - Daratan Kultivasi Iblis [Arc Tabir Kegelapan]
65
65 - Lembah Demonic Beast
66
66 - Kultivator Daratan Kultivasi Iblis
67
67 - Foundation Establishment Terkuat
68
68 - Pembantaian
69
69 - Menghadapi Mo Tian Shen
70
70 - Wang Wu Xie [3]
71
71 - Kejutan
72
72 - Wang Wu Xie [4]
73
73 - Kehancuran Istana Bulan Perak
74
74 - Kembali Ke Dunia Fana [2]
75
75 - Keluarga Wang [2]
76
76 - Perjamuan
77
77 - Alasan Kepulangan
78
78 - Perpisahan
79
79 - Daratan Kultivasi Iblis [2]
80
80 - Target Pembalasan Dendam
81
81 - Li Qing Yu
82
82 - Sesuatu Yang Tidak Terduga
83
83 - Core Formation
84
84 - Kekaguman
85
85 - Alasan Pengejaran
86
86 - Tujuan
87
87 - Cabang Sekte Darah Sunyi
88
88 - Awal
89
89 - Serangan
90
90 - Formasi Sekte Darah Sunyi
91
91 - Amarah
92
92 - Pembantaian Sepihak
93
93 - Padang Api Qihou

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!