NovelToon NovelToon
Rahasia Kuil Naga

Rahasia Kuil Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Misteri / Epik Petualangan
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Lien Machan

Di jantung hutan misterius, terdapat sebuah kuil kuno yang tersembunyi dan dirahasiakan dari dunia luar. Konon katanya, Kuil tersebut menyimpan sebuah kekuatan dahsyat yang bisa menggemparkan dunia.

Sampai saat ini banyak yang mencari keberadaan kuil kuno tersebut, namun sedikit orang yang bisa menemukannya.

Akan tetapi, tak ada satupun yang berhasil kembali hidup-hidup setelah memasuki kuil kuno itu.

Sebenarnya, kisah apa yang tersimpan di dalam kuil kuno tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lien Machan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 3

Bab 3~Memulai perjalanan

"Tetua Zhang, apa dia akan baik-baik saja? Dari yang kudengar, jangankan Kuil Naga, hutan misterius saja sudah sangat berbahaya." Xiaojin berkata setengah berbisik.

Zhang Bai menyeringai sambil menoleh. "Dia cucuku dan aku percaya padanya,"

"Tapi Tetua, apa Anda yakin Tuan Muda akan menemukannya? Bukankah tak ada seorangpun yang tahu tempat misterius itu?!" Xiaojin ragu.

Dia tahu betul cerita tentang kuil naga yang masih menjadi misteri sampai sekarang itu. Sudah seribu tahun berlalu tapi tak ada satupun yang bisa melihat wujud kuil kuno secara langsung, bahkan kabar terakhir yang didengar bahwa ada seseorang yang melihatnya namun ia menjadi gila.

Misteri kuil kuno belum terpecahkan hingga kini. Walaupun seratus tahun lalu pernah ada yang tak sengaja melihatnya, tetapi sayangnya tak ada satupun yang selamat dan memberikan kesaksian pada semua orang.

"Dengan tekad yang kuat Yuze pasti bisa menemukannya," cetus Zhang Bai yakin. Pria tua itu bahkan tersenyum sembari menatap jauh ke arah pegunungan dengan kedua tangan bertaut di belakang. "Jika Yuze berhasil menemukannya dan kembali dengan selamat, aku orang pertama yang akan menyambut dan memeluknya!" sambungnya kemudian.

Melihat keyakinan terpancar di wajah Zhang Bai, Xiaojin pun tak bisa berkata lagi. Ia merasa terharu akan kasih sayang dan rasa bangga yang ditunjukan pria tua itu untuk cucunya walaupun mereka jarang berkumpul bersama.

"Tuan Muda sungguh beruntung memiliki Kakek seperti Tetua Zhang. Walaupun Ayahnya sudah tiada, tapi masih ada Kakek yang mampu membimbing dan menyayanginya sepenuh hati." batin Xiaojin lega.

Zhang Yuze melangkahkan kaki menjauh dari kediaman Zhang di desa Changming menuju wilayah barat.

Wajahnya mendongak ke atas, menatap langit yang cerah dengan tekad bulat. Ia harus menemukan kuil naga kuno yang bisa memberikan kekuatan dan mengabulkan permintaan.

Kata kakeknya, ia harus mencari hutan misterius terlebih dahulu. Hutan yang sekilas terlihat kecil dan biasa saja, namun begitu berada di dalamnya, tak ada celah yang bisa dilewati cahaya matahari sekalipun.

Hutan belantara yang memiliki banyak rahasia dan tak berujung itu adalah tempat paling berbahaya di daratan Bandao. Namun sayangnya Zhang Yuze tak mengetahui hal itu karena tekadnya yang kuat untuk menyembuhkan sang ibu.

Hatinya begitu sakit saat menyaksikan penderitaan ibunya ketika racun hitam mulai bereaksi lagi. Beruntung Ming Ji membuatkan resep obat herbal untuk menahan efek racun walau hanya sementara.

Zhang Yuze sedikit menyesal telah bersikap kasar pada kakek Ming, padahal kakeknya itu sangat baik. Buktinya, beliau tetap membekali obat-obatan herbal untuk ibunya ketika dibawa ke desa Changming.

Perjalanan yang jauh itu membuatnya lelah hingga Zhang Yuze harus berkali-kali istirahat. Bekal makanan yang diberikan keluarga Zhang sudah habis dimakannya, namun ia belum juga sampai di tempat tujuan.

Teriknya Mentari membuat tubuhnya bermandikan peluh. Zhang Yuze bahkan terus mengusap dahinya yang basah dibanjiri keringat.

"Sudah berhari-hari aku berjalan melewati beberapa hutan, tapi aku tak menemukan Kuil Kuno seperti yang dikatakan Kakek. Apa benar Kuil Naga itu ada? Jangan-jangan Kakek keliru?!" Zhang Yuze menjadi ragu.

Tidak masalah baginya melakukan perjalanan jauh jika tempat yang ditujunya itu benar-benar ada. Namun jika tidak ...?

"Tidak, apa yang dikatakan Kakek pasti benar. Aku tak boleh ragu sedikitpun demi kesembuhan Ibu." putusnya meyakini.

Zhang Yuze kembali bertekad. Ia harus segera menemukan kuil naga dan meminta bantuan dewa.

Ketika sedang berjalan menuruni bukit, Zhang Yuze tak sengaja ditabrak seseorang yang berlari ke arah dengan tergesa-gesa.

Penampilannya seperti seorang ninja, dengan pakaian serba hitam lengkap dengan penutup wajah.

Bruk

"Ah, maaf, aku__" Ia hendak meminta maaf dan menolongnya, namun orang tersebut mengabaikan dan memilih berlari lebih cepat sembari celingukan.

Zhang Yuze mengerutkan kening sambil memicingkan wajah ketika melihat tetesan darah di tanah. Wajahnya kembali menoleh ke belakang, memperhatikan orang yang ditabraknya tadi, tapi ia sudah berlari jauh dari posisinya.

Tak selang berapa lama, beberapa pria berwajah sangat berlari ke arah yang sama. Para pria itu menghentikan langkah Zhang Yuze dengan mendorong dadanya menggunakan gagang golok.

"Hei, kau! Apa kau melihat seseorang yang berlari ke arah sini?" tanya mereka tak sopan.

Sedetik Zhang Yuze membaca situasi saat ini. Orang tadi pasti sedang dikejar para pria ini. Tapi, siapa dia? Apa dia penjahat atau korban?

Namun, melihat sekilas saja wajah garang para pria ini sudah dapat dipastikan bahwa mereka pun bukan orang baik.

Bahunya terangkat sedikit. "Entahlah, aku tak melihat siapapun kecuali kalian!" jawabnya langsung. "Dan juga dia," Namun tak diucapkannya dengan lantang.

Mereka mengeram. "Jangan bohong! Kau tahu siapa kami? Kami adalah penguasa wilayah ini." Pertanyaan itu dijawab sendiri, kemudian mereka menyudutkan Zhang Yuze sampai mundur membentur pohon besar di belakangnya. "Jika kau berani berbohong, maka nyawamu tak kan selamat!" ancamnya sembari menggerakkan golok di depan leher.

Tak sedikitpun terlihat ketakutan di wajah Zhang Yuze walaupun saat ini mendapat ancaman.

Zhang Yuze menyeringai kecil lalu mengangkat wajahnya pelan seolah menantang. "Aku melakukan perjalanan ini bukan untuk menyia-nyiakan nyawa," ucapnya penuh penekanan.

Mereka saling pandang sebelum tertawa terbahak. "Hahaha, berani juga kau!" ejeknya kemudian.

Salah satu pria mengulurkan tangan hendak mencengkram leher Zhang Yuze, tapi ditariknya kembali setelah mendengar suara keras seperti benda jatuh.

Mereka menoleh serempak ke arah sumber suara kemudian saling mengangguk lalu pergi begitu saja.

Sebelum pergi, para pria itu melempar tatapan tajam seolah memberikan peringatan 'awas kau'.

Zhang Yuze menggelengkan kepala lalu melanjutkan perjalanannya lagi. Tapi, sebelum kakinya melangkah jauh, orang yang berpenampilan ninja tadi tiba-tiba muncul dari semak-semak kemudian memegangi tangannya dengan erat.

"Tolong aku!" pintanya lirih.

Suara terdengar seperti seorang ...

"Maaf Nona, apa kau terluka?" Zhang Yuze bertanya serius.

Wanita itu mendongak. "Lenganku hanya tergores pedang," sahutnya lemah.

"Sepertinya kau terkena racun," ujar Zhang Yuze. "Sebaiknya kau ikut aku terlebih dahulu sebelum mereka kembali lagi!" ajaknya sambil memperhatikan sekitaran.

Wanita itu terkejut, tapi kemudian mengangguk mengiyakan ajakan Zhang Yuze, pria asing yang baru ditemuinya.

Zhang Yuze mencari tempat aman terlebih dahulu agar bisa mengobati luka wanita tersebut.

Akhirnya, sebuah goa yang jauh dari tempat tadi mereka bertemu menjadi tempat persembunyian sementara keduanya.

Tanpa diminta wanita itu membuka penutup wajah, memperlihatkan kepada Zhang Yuze tanpa ragu sedikitpun.

Wajahnya sangat cantik bisa membuat mata pria berbinar, tetapi Zhang Yuze terlihat biasa saja seolah tak terpesona oleh kecantikan wanita tersebut.

Pemuda itu tiba-tiba saja merobek pakaian si wanita membuat wanita itu marah. "Hei!"

Tapi Zhang Yuze tak merasa bersalah. Ia justru memeriksa luka wanita tersebut lalu membuka kantong bawaannya dan mengeluarkan daun-daun yang sempat dipetiknya dalam perjalanan.

Sebelum ditempeli obat herbal, luka itu di sayat kembali menggunakan belatinya untuk mengeluarkan sisa racun yang masih menempel.

Desisan kecil terdengar seiring tangan yang mengerat, wanita itu terlihat kesakitan.

Setelah dirasa cukup, barulah obat herbal itu ditempel di bagian lukanya kemudian diikat agar tidak lepas ketika bergerak.

"Pedangnya dilumuri racun. Jika tidak segera diobati, kau akan merasakan sakit yang luar biasa sebelum kehilangan nyawa." Zhang Yuze menjelaskan.

Wanita itu tertegun mendengar penjelasan Zhang Yuze. "Kenapa kau bisa tahu bahwa aku terkena racun?" tanyanya penasaran.

"Kulihat darahmu sedikit hitam, jadi aku yakin jika kau terkena racun." sahut Zhang Yuze. "Setelah beristirahat sebentar, sebaiknya kau segera pergi dari sini, Nona. Jangan sampai mereka menangkap dirimu lagi" Nasihatnya kemudian.

"Betul. Aku harus segera pergi. Tapi, jika boleh tahu, kau hendak pergi ke mana, Tuan? Sepertinya kau bukan warga Desa ini," tebak wanita tersebut.

"Aku hanya pengembara biasa," Zhang Yuze tersenyum ramah.

Tiba-tiba wanita itu mengulurkan tangan dan memperkenalkan dirinya. "Xia Lien. Siapa namamu, Tuan?"

Pemuda itu menyambut uluran tangan Xia Lien dan menjabatnya. "Zhang Yuze," ucapnya sambil tersenyum.

Keduanya beristirahat di goa tersebut untuk beberapa waktu. Namun, mereka tidak tahu jika di dalam goa tersebut ada sesuatu yang sejak tadi memperhatikan.

Apa itu hal baik? Atau justru bahaya yang sedang mengintai?

...Bersambung ......

1
Mamat Stone
/Angry//Determined/
Mamat Stone
/Tongue//Chuckle/
Mamat Stone
Gasssss Pooooooolllllll /Determined/
Mamat Stone
ini rejeki atau musibah /Scare/
Elisabeth Ratna Susanti
visual dan ceritanya keren banget 🥰
Elisabeth Ratna Susanti
bener banget nih 😆
Elisabeth Ratna Susanti
merinding aku kalau terkena racun begini
Kaum rebahan
lanjut
y@y@
👍🏼🌟👍🏾🌟👍🏼
y@y@
💥👍🏾⭐👍🏾💥
Mamat Stone
/Gosh/
Mamat Stone
/Panic/
Elisabeth Ratna Susanti
top markotop 👍
Elisabeth Ratna Susanti
paket komplit karya ini, visualnya keren, kisahnya keren, dan seru pollll. like plus subscribe 👍
MoonShape
secara logika Shizen termasuk org yg memiliki tekad kuat sampai bisa bertemu dengan kuil naga kuno... aku baca ulang klan Gui yg ngejar Shizen mati di tempat jdi itu mungkin keinginan hatinya(?)... berarti, shizen juga termasuk orang yg meminta sesuatu utk 'kejahatan' 🤔😵‍💫
MoonShape: jadi Shizen hidup!
Machan: Shizen cuma minta diselamatkan maka dia akan mengabdi pada dewa selamanya. untuk suku Gui memang gak bisa mendekati kuil naga sebab mereka manusia siluman yang bermusuhan dengan dewa hingga mereka dibasmi karena kejahatannya, bukan karena permintaan Shizen🤗
total 2 replies
MoonShape
wah, Shizen ini...
MoonShape
karena kehendak author
Machan: 😅😅othor berkuasa
total 1 replies
Mamat Stone
💪🔥💪
Mamat Stone
🔥💪🔥
Mamat Stone
sukses selalu Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!