Renata sebagai pengantin baru memutuskan mengikuti suaminya tinggal di rumah suaminya dan dia tahu mertuanya juga tinggal dengan suaminya. Renata dari awal membayangkan hubungan mertua dan menantu yang kompak, dia yang sudah tidak memiliki orang tua merasa senang menemukan sosok pengganti orang tuanya. Tetapi setelah tinggal beberapa minggu Renata sungguh kaget mengetahui tingkah aneh mertuanya bukan hanya salah satu tetapi dua dua mertuanya. Mertua perempuan yang memiliki sifat pelit dan mertua laki laki nya yang mempunyai sifat sembarangan. Sungguh dunia Renata terasa kacau, tetapi Renata berprinsip menghadapi keanehan mertuanya itu dengan membalas perlakuan yang sama, baginya keanehan harus dihadapi dengan kegilaan.
Dan akhirnya Renata seorang yang penurut merubah dunianya menjadi seorang menantu gila demi menghadapi keanehan mertuanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon norma wahyuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
Akhirnya setelah pesta pernikahan yang penuh dengan berbagai drama dari mantan, rendang, peluh dan pelukan. Terlihat lampu lampu di tempat resepsi telah dimatikan dan para tamu pun sudah tidak ada di area pernikahan hanya tersisa sedikit sanak kerabat yang dari luar kota dan jangan lupa sepasang pengantin baru yang tadi pagi telah mengikat janji suci. Raga dan Renata atau duo R sang pengantin yang masih setengah sadar karena kelelahan dan kehebohan acara akhirnya memutuskan untuk naik ojek online menuju kamar hotel mewah yang dipesan renata dengan susah payah setelah berulang kali menawar harga voucher dari teman kerja renata tidak tanggung tanggung voucher yang dipesan adalah voucher dengan kamar presidential suite dan pembayaran menggunakan kartu kredit dengan cicilan 0%, sang teman hanya pasrah ketika renata kelakuannya benar benar di luar nurul dan menguji kesabaran. Lagi lagi dengan dalih kado pernikahan.
Ketika sampai di hotel yang telah dipesan dengan pemaksaan, akhirnya Renata masuk duluan dia meletakkan tas nya dan dan mulai menyeduh teh melati yang disiapkan untuk merilekskan badan mereka. Sedang Raga segera melemparkan dirinya ke ranjang dengan pakaian resepsi yang belum sempat dia ganti bahkan dasi tergantung miring dan rambut acak acakan.
Sambil rebahan dan memandang sekeliling kamar dia berkata.
" Sayang, ini benaran kamar atau lapangan futsal ya? Luas amat, kayanya kalau keluarga kita ikut kesini yang ada bukan tidur tapi sibuk posting di semua medsos mereka atau semalaman suntuk siaran langsung mau pamer bisa nginap di kamar mewah gini.
"Ini tuh bukan kamar lagi mas, ini itu kamar kelas sultan Brunei Darussalam, Liat tuh kasur kita bedua saja bisa tidur bebas mau gaya apa aja dijamin gak bakal tabrakan mungkin mau tidur sambil koprol juga bisa sangking empuknya ini kasur.
" Tapi serius yank, ini harga kamarnya cuma 700 ribu? kamu lagi gak dikerjain temanmu kan?" tanya raga memastikan.
" Ya benar dong mas, percuma punya orang dalam kalau gak bisa dimanfaatin, jadi bukan hanya cari kerja yang butuh orang dalam, cari diskonan juga harus memanfaatkan orang dalam." Jawab Renata bangga.
Raga berdiri dan berjalan menyusuri setiap sudut kamar hotel, ada jacuzzi, sofa beludru, TV segede papan iklan yang terhubung dengan internet serta kulkas berisi makanan yang… semua berharga jual ginjal.
Saat mengambil satu botol air mineral, raga tercekat melihat harganya dia sampai membuka matanya lebar lebar untuk memastikan jika dia tidak salah melihat harga.
" Yank, ini seriusan harga air mineralnya 250.000? ini air mineral atau air zam zam mahal betul?" Kata Raga.
" Taruh mas taruh, kembalikan ke tempatnya jangan dibuka, kalau kamu mau minum, minum air keran aja, hotel bintang empat gini airnya bisa diminum langsung. Hemat hemat!" kata Renata.
" Tapi itu kamu buat teh, pakai apa?"
" Itu teh aku bawa dari rumah, air mineral juga aku bawa sendiri dari rumah." jelas renata.
Setelahnya dua pasangan itu terdiam dan renata berinisiatif untuk mandi duluan. Setelah mandi dia menyuruh raga untuk membersihkan dirinya juga.
Saat masuk ke kamar mandi tiba tiba terdengar suara raga berteriak. Renata pun masuk dan mengecek kondisi raga di dalam kamar mandi.
" Kenapa mas?"
" Yank, ini bagaimana mandinya? mana gayung nya gak ada, yang ada bak nya saja." kata raga sambil menunjuk jacuzzi yang dia anggap adalah bak mandi.
Renata sungguh melongo mendengar pertanyaan suaminya, dia sibuk menahan tawa melihat keudikan suami barunya.
" Mas, ini bukan dirumah kita yang mandi perlu gayung lagian itu bukan bak mandi penampungan air, yang ada itu kalau air diisi kita yang masuk kesana berendam didalam sana, nah sini kamu pencet tombol ini nanti airnya keluar sendiri kalau sudah pas kamu pencet yang ini buat matikan kalau tombol yang ini kamu pencet bisa buat kamu berendam sambil rasa dipijat."
" Kalau begitu kenapa gak kita mandi berdua aja yank, biar kayak di film film gitu kita saling pijat pijat habis itu jadi pijat plus plus." Raga mulai menggoda renata.
" Yaaaaa sayangnya aku sudah mandi mas, besok pagi aja ya."
Setelahnya renata langsung kabur dari dalam kamar mandi, dia takut ujung ujungnya ditarik oleh raga.
Setelah beres mandi, raga keluar dari kamar mandi dan lagi lagi sukses membuat renata menatapnya dengan wajah melongo, bagaimana tidak melongo, raga keluar hanya menggunakan sarung dan menggunakan kaus partai yang gambarnya coblos nomor urut 2. Benar benar sukses membuat renata berfikir suaminya lebih memilih pergi ronda daripada malam pertama.
" Sabar...sabar...mungkin dia gugup sampai lupa nyiapkan baju yang benar." batin renata.
Tiba tiba raga memperlihatkan layar hp nya pada renata.
" Kenapa mas?"
" Ini ibu kirim pesan yank, Kamu baca dulu, aku gak mau kamu ntar salah paham sama aku."
Raga, ingat ya jangan kamu berani buka amplop amplop tanpa monitoring ibu, ingat proses pembukaan harus ada tim pencatat, penghitung, pengawas dan saksi. Kalau sampai ada yang kurang artinya kamu harus siap mempertanggung jawabkan.
Aku membaca pesan dari mertuaku yang ditunjukkan mas raga dengan heran." maksudnya apa mas?"
Mas raga nyengir.." hehehehe...besok kamu akan tahu yank saat pembukaan amplop, kalau sekarang kamu cukup tahu aja bagaimana cara membuka pintu surga." mas raga menaik turunkan alisnya.
Aku pun tersipu mendengarnya dan kegugupan mulai melanda kami berdua. Iya lah gugup karena ini sama sama pengalaman pertama kami karena jika dilihat dari status dibuku nikah yang kami terima tadi status kami sama sama perjaka dan perawan.
Saat akan memulai olahraga malam tiba tiba mas raga izin ke kamar mandi katanya ingin buang air kecil, tetapj sampai 10 menit aku menunggu dia tidak kembali, akhirnya aku memutuskan menyusulnya dan sungguh kejadian yang kulihat membuat tidak bisa menahan tawa.
Terlihat mas raga sedang sibuk mengepel lantai kamar mandi dengan sarungnya dan kondisi bajunya yang basah kuyup. Ternyata dia tadi mau buang air kecil tetapi karena salah pencet tombol bukan air yang keluar dari closet tetapi dari shower yang akhirnya membuat dia diguyur air dan lantai tergenang air.
Akhirnya aku menarik dia keluar dan segera memberikan selimut untuk dia gunakan setelah berganti baju meskipun masih model yang sama baju partai.
Setelah semua kekonyolan itu, akhirnya kami duduk berdua di balkon suite yang menghadap ke mall terbesar di kota kami sambil mas raga memegang erat tanganku dan aku menyenderkan kepala ke pundaknya.
"Gak peduli seberapa mewah kamarnya, seberapa mahal harga makanannya yang penting kamu di sini." kata mas raga.
"Yaelah, tadi kamu aja hampir pingsan liat harga minuman di minibar mas." ejek renata.
"Tapi sekarang aku gak mikirin itu. Aku mikirin kita. Malam ini, kita berhasil ngelewatin hari panjang, dan akhirnya malam kita benar benar bisa bersama dengan status yang sudah sah."
Mereka pun melihat indahnya lampu lampu yang gemerlap dari ketinggian kamar hotel mereka, AC yang adem, kamar hotel yang suasananya dibuat remang remang dan musik jazz yang mengalun lembut dan akhirnya momen unboxing yang sudah ditunggu dari dipelaminan terjadi dan lebih diluar nurulnya mereka melakukan penyatuan di balkon suite yang difasilitasi juga dengan sofabed dan cukup privat dari luar sehingga tidak akan ada orang lain yang melihat penyatuan mereka. Malam pertama mereka sukses, penuh tawa, kekonyolan, tapi juga rasa cinta yang semakin tulus dan saling menjaga.
Dan setelahnya mereka kembali ke dalam kamar dan karena perut yang keroncongan, mereka menyeduh mie gelas yang renata bawa sendiri dari rumah karena tetap, jiwa rakyat tak bisa dibohongi. Meskipun menginap di kamar Presidential tapi makanan tetap merakyat dan hemat.