NovelToon NovelToon
Ketemu Jodoh Di Perdesaan

Ketemu Jodoh Di Perdesaan

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: sky00libra

Iriana merasakan kekecewaan kepada tunangannya yang ketahuan berselingkuh bersama sahabatnya.
membuat ayahnya jadi khawatir, sehingga membuat ayah nya berpikir untuk ia tinggal di tempat ibunya (nenek Iriana) di Perdesaan.
**
"Apa kau sudah melupakan nya?"
Seseorang yang menunggu nya untuk melupakan kan mantan tunangannya.
Mampukah ia kembali jatuh cinta saat pernah di khianati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sky00libra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3. Kebun

Saat pagi mulai menampakkan dirinya. Iriana masih bergulat dengan selimut yang menutup tubuh nya. Masih dengan tidur cantiknya. Ia masih terlalu mengantuk akibat nonton drama korea sampai dini hari membuat nya begadang semalaman. Niat nya hanya menonton sampai 2 episode, biar bisa besok dia lanjutkan. Nyata nya ia kebablasan terlalu seru.

Tok tok tok...

Bunyi ketukan pintu tidak membangun kan tidur nya. Sehingga ia hanya memutar arah tidur nya yang jadi membelakangi pintu kamar. Ketukan pelan tidak membangunkan seseorang yang sedang tidur. Nenek lestari akhirnya menggedor kan pintu kamar Iriana, berisik, kencang. Mungkin sampai membuat tetangganya bisa bangun.

"Iriana bangun,! Kata nya mau ke kebun nemenin nenek. Jangan terlalu siang nanti bisa makin panas. Ayo cepat bangun!" Nenek ingin mencoba masuk, tapi pintu itu sepertinya di kunci dari dalam.

Membuat yang ada di dalam merasa terganggu dengan gedoran keras itu.

"Apa sih nek" lirihnya ia masih masih setengah sadar. Mencoba bangun mendudukkan badan dan bersandar di kepala ranjang. Matanya masih terpejam seperti merekat erat seperti lem.

"IRIANA!" Suara nenek nya bahkan semakin keras.

"Iyaa nek! Iya Iriana juga sudah bangun." Serunya dari dalam meski dengan mata setengah terbuka. Masih berat.

"Ayo cepat bersiap, apa kamu mau tinggal saja tidak jadi ke kebun!"

"Jadi nek, tunggu saja." lanjut nya dari dalam.

Setelah itu lestari tinggal kan Iriana kebelakang. 30 menit lestari menunggu dengan mempersiapkan kan segala kebutuhan ke kebun, nyatanya cucu nya belum keluar juga.

"IRIANA! Kamu tidak jadi ikut nenek" Seru lestari, Ia melihat cucu nya belum keluar apakah memang tidak ikut.

Tidak ada sahutan dari dalam.

Menjadi kan lestari menghela kan nafas nya panjang. "cucu nya ini". Bathin lestari. Yang dengan cepat di tinggal kan pergi ke kebun sendiri saja, biar dia di rumah sendirian mungkin Iriana tidak ingin ikut.

Sedangkan Iriana di kamar tertidur dengan gaya duduk bersandar di kepala ranjang. Ia sudah berusaha sekuat tenaga untuk bangun, nyata nya matanya tidak menginginkan nya bangun. Satu jam kemudian Iriana akhirnya bangun, masih dengan linglung menyadarkan dirinya. Ia lihat jam di dinding ternyata jarum jam sudah pukul 8 hampir jam 9 pagi.

"Hahh seperti nya aku di tinggal kan nenek lagi" Gumam nya dengan helaan nafas pendek. bangun dari ranjang empuk nya, bersiap kan dirinya biar lah ia bisa menyusul nenek nya ke kebun. Ia bisa bertanya pada orang sini nanti. Setelah bersiap dalam setengah jam lebih cepat dari perkiraan. Iriana keluar dari dalam rumah nenek. Mengunci pintu rumah nya, dengan memakai kaos longgar lengan panjang, dan bawahan panjang di tambah topi untuk melindungi nya dari sengatan matahari pagi. Keluar halaman rumah di jalan yang sudah di aspal meski sedikit ada lobang, mungkin karena mobil pick up atau truk muatan besar, seperti untuk angkutan buah kelapa sawit.

"Mau kemana neng?" Tetangga 5 meter dari rumah nenek nya bertanya.

"Itu bu mau ke kebun nenek lestari! Mmm kira-kira arah mana yah bu? Atau jauh tidak dari sini." Dengan menunjukkan bagian rumah nenek nya ke arah kanan tempat tujuan nya ingin ke kebun.

"Lah lumayan neng! Tapi arah nya bukan ke kanan sana neng tapi ke kiri, kalo ke kanan mah Eneng mau ke ke arah kota, keluar perdesaan." Tantri nama ibu tetangga yang sedang berbincang dengan Iriana. Mungkin perkiraan usia diatas 40 an agak berisi. "Neng ini cucu lestari toh yang dari kota itu?" lanjutnya bertanya.

"Iya bu!" Seraya dengan anggukan kepala nya, dengan mata sedikit mengeryit matahari sudah lumayan tinggi membuat nya silau terkena cahaya seng atap rumah ibu Tantri.

"kalo gitu makasih Bu! Saya jalan ke sana dulu. Mari" Iriana membungkukkan bada sedikit seraya kembali putar arah.

****

Hampir setengah jam perjalan kakinya belum menemukan hutan yang di maksud. Malah banyak orang-orang yang ada di perdesaan keluar dari rumah untuk melihat nya, seperti penasaran.

Dengung suara motor yang berjalan pelan di belakang nya. Ia pinggir kan jalan nya mungkin kendaraan itu mau lewat. Tapi semakin lama menunggu tidak lewat juga. Ia pun menoleh kebelakang, manik itu saling menatap, pria itu menggunakan baju hoodie hitam, celana kain dan sepatu boot nya. Iriana menghindari tatapan yang terjadi beberapa menit, dengan terus berjalan melanjutkan perjalanan nya. Ternyata motor itu berhenti di dekat nya, Iriana melihat sekitar nya ia sebenarnya takut, tapi ternyata ia baru sadar area sini sudah jauh dari rumah warga.

"Mau apa?" Mengernyit kan alis dan juga pertanyaan yang juga salah.

"Mau ke kebun!" Tatapan itu biasa saja, tapi bisa membuat Iriana merasa terperosok seperti bisa menghipnotis nya.

"I. iya, Anda siapa?" Meski takut tapi tetap di jawab dan menatap matanya meski ada gentarnya.

"Kebun siapa biar saya antar!? Dari sini masih jauh mungkin sekitar 1 jam lagi sampai" Dengan lirikan nya melihat arah tujuan yang akan mereka tuju. awal nya Iriana ragu untuk menjawab ia tidak tau siapa pria ini. Tapi melihat dari tatapan dalam nya Iriana mencoba percaya.

"Saya mau ke tempat nenek lestari!" Dengan manik indah nya menatap pria itu dari bawah sampai ke atas, cara nya bermotor gaya nya. Ia bisa menebak bahwa pria ini tinggi, Tubuhnya tegap ia seperti pernah melihat nya tapi dimana?.

"Ayo naik saya tahu dimana letak kebun nenek lestari, biar saya antar" Serunya yang membuyar kan penilaian Iriana kepada dirinya. Iriana bingung harus kah naik di belakang motornya. Tapi akhirnya ia tidak punya pilihan. Dengan susah ia naik ke motor off road, sampai akhir nya tangan ia di pegang pria itu yang ternyata tetangga sebelah nya rai nishav. Ia seperti tersengat saat tangan nya di sentuh pria itu.

Motor itu pun dengan perlahan mulai jalan, Iriana tidak berani memegang pinggang atau sampai memeluknya. meski ia takut jatuh apa lagi saat di jalan hampir masuk kebun ada yang tanah becek. "Pasti licin" Bathin nya melihat jalan di depan sana.

"Pegangan!" Datar. Suara itu datar. Iriana pun memegang hoodie pria itu, ia tidak ada pilihan. Meski di ujung ia tetap memegang nya dengan erat. Saat pria itu mulai menjalani di jalan yang becek Iriana tidak sadar dengan kedua tangan nya. Yang tiba-tiba saja memeluk pinggang, pelukan tiba-tiba itu membuat Rai menjadi tegang ia sempat melirik tangan itu, yang dengan erat memeluk nya, Rai seperti merasakan bahwa perempuan itu menenggelamkan wajah di balik punggung lebar nya.

Rai sampai mengambil oksigen dengan pelan, ia merasa ini aneh tegangan nya, pelukan nya, meski ia pernah seperti ini saat sebelum ada di desa.

1
Abel Peony
Caranya, kenalan dulu sama ikannya
Asrar Atma
oke...lanjut/Hey/
Abel Peony
Uhuy/Blush/
Abel Peony
Kalau Iriana, mah. pembangkit mood, Mas Rai.
Kesini: Lo tau aka
total 1 replies
Asrar Atma
waktu ditinggal, Mas Rai nya
Iksan 06
jangan lupa mampir kak di novel saya cinta di ujung nafas
azh
semoga sampai happy ending ya ka author
Kesini: doa kan saja/NosePick/
total 1 replies
Abel Peony
Nek Lestari juga senang punya calon cucu mantu
Abel Peony
Taunya penasaran juga/Proud/
Kesini: jiwa kepo
total 1 replies
Abel Peony
Ini yang jadi masalah, para pekebun Sawit.
Abel Peony
Betul!
Asrar Atma
aku tunggu undangan nya mas Rai, nggak bisa banyak komentar lagi sedih mikir yang tertinggal.
Kesini: masalah waktu
total 1 replies
Asrar Atma
setuju, nikah dulu baru kawin. aturan nya memang seperti itu baik nya
Abel Peony
Aku juga suka, Mas Rai/Kiss/
Asrar Atma
pemain 222 nih squad game
Kesini: udah nonton kan
total 1 replies
Asrar Atma
mouse aja drakor nya
Asrar Atma
bekal
Kesini: untung gak bengkel
total 1 replies
Asrar Atma
kirain bantu, cuma nanya aja tuh
Kesini: iseng-iseng
total 1 replies
Asrar Atma
terserah kamu lah Iri, orang itu makanan kalian
Abel Peony
Tinggu, aku Mas Rai/Whimper/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!