NovelToon NovelToon
Lima Langkah Takdir

Lima Langkah Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Cintapertama / Cintamanis / Beda Usia / Persahabatan
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Alfaira_13

Hanya berjarak lima langkah dari rumah, Satya dan Sekar lebih sering jadi musuh bebuyutan daripada tetangga.

Satya—pemilik toko donat yang lebih akrab dipanggil Bang... Sat.
Dan Sekar—siswi SMA pecinta donat strawberry buatan Satya yang selalu berhasil merepotkan Satya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfaira_13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3. Dua-duanya Enak

Sudah pukul empat sore saat mereka selesai mengunjungi makam Rinjani dan Dika. Keduanya sama-sama menyimpan kehilangan yang dalam. Tapi juga sama-sama tahu caranya saling menguatkan. Yang paling penting, keduanya merasa nyaman.

"Udah sore, pulang yuk!" ajak Satya mengulurkan satu tangannya.

Sekar tersenyum, berdiri dan menerima uluran tangan Satya, menepuk-nepuk rok pendeknya dari debu yang menempel. Keduanya berjalan beriringan keluar dari tempat pemakaman umum. Satya sempat menoleh ke belakang sesaat. Ingin memandangnya lagi lebih lama. Mungkin jika bisa, seterusnya.

Keduanya melanjutkan perjalanan dengan hening. Kali ini, Sekar memeluk pinggang Satya, mencari kenyamanan.

"Mampir dulu ke toko ya Bang, buat makan donat." pinta Sekar saat motor Satya berhenti di perempatan lampu merah. Suaranya beradu dengan hembusan angin sore.

Satya terkekeh. Kemana perginya Sekar yang tadi bersikap dingin? Mudah sekali moodnya berubah. "Laper lo?"

"Pengen main aja," jawab Sekar. Ia tak mau jika harus kembali ke rumah sekarang. Lagipula tak ada siapa pun yang menunggunya untuk pulang. Serena masih akan pulang larut malam. Terkadang, Serena akan pergi ke luar kota mendadak karena pekerjaannya. Tapi Sekar sudah biasa dengan hal itu. Bahkan sejak Sekar lahir, ia lebih banyak menghabiskan waktunya bersama Rinjani dan Satya.

"Izin dulu sama mama!" suruh Satya.

Sekar memukul punggung Satya pelan. "Iya, gua juga tau!"

Suara lonceng di atas pintu berbunyi saat keduanya masuk ke dalam toko donat milik Satya. Elmira yang pertama kali melihatnya tersenyum ramah, sedikit membungkuk saat keduanya datang.

"Siapin es cokelat sama dua donat karamel ya Mir!" pinta Satya.

"Iya Bang."

"Selamat sore bang Rasya!" sapa Sekar yang entah sejak kapan sudah berjalan mendahului Satya ke arah dapur.

Rasya, yang sedang membuat adonan donat tersentak kaget. Hampir saja menumpahkan adonan donat dalam wadah. "Sekar, tumben main!"

"Tanya aja sama bos lo Bang."

Rasya menaikkan satu alisnya. "Satya? Kenapa emang?"

"Dia yang maksa gua!"

"Lo yang minta gua ke sini... pendek!" Satya ikut menyusul Sekar ke dapur. Takut mengganggu pegawainya yang masih dalam waktu bekerja. Memang tidak terlalu banyak pengunjung saat ini, tapi Satya ingin semua pegawainya tetap profesional dalam bekerja. Sekali pun yang datang dan membuat rusuh adalah Sekar. Ia tak akan ragu untuk menegurnya.

"Berisik lo!"

Satya menarik Sekar dalam rangkulannya, mengajak Sekar meninggalkan area dapur. "Jangan ganggu pegawai gua, sana masuk ruangan gua!"

"Iya, nanti es cokelatnya pake banyak es batu ya!"

"Udah ditawarin gak boleh banyak nawar lagi," balas Satya.

"Enak mana? Strawberry atau karamel?" tanya Satya yang sedang bersandar di sofa sambil bekerja.

Sekar yang sedang menikmati donatnya melirik Satya. Berpikir sejenak sambil berusaha menelan donat karamel miliknya. "Strawberry... tapi dua-duanya enak."

"Btw lo tumben banget ngajak gua ke makam Ibu?" tanya Sekar.

"Iya, habis mimpi beliau semalam," jawab Satya. Matanya fokus pada laptop di pangkuannya. Mengecek data-data toko donat miliknya.

"Lagi kangen ya Bang?" Satya mengangguk tanpa menoleh. Matanya menyipit di depan layar.

"Jangan lupa ya hari Minggu kita ke bioskop," kata Sekar mengingatkan.

"Iya, tapi bayar tiket sendiri," balas Satya sambil tertawa.

"Enak aja! Lo yang bertanggung jawab lah!" sentak Sekar. Tak terima jika uang jajannya harus berkurang. Meski Serena tak pernah pelit dengannya dan sudah pasti akan memberikan berapa pun yang Sekar butuhkan.

"Iya nanti gua yang bayar," balas Satya pada akhirnya. Takut Sekar mengganggu pekerjaannya. Sungguh, terkadang kesabarannya habis hanya untuk menghadapi Sekar.

"Tuh liat, Binar sama Nala udah nonton filmnya, tapi gua masih belum." Sekar menyodorkan ponselnya, memperlihatkan story Instagram Binar yang sedang di bioskop bersama Nala. Poster film, tiket bioskop, dan foto di dalam studio keduanya.

Satya menggeleng. Jengah dengan ocehan Sekar. "Astaga Sekar, kan masih bisa nanti."

"Gua mau up story juga sama mereka," ucap Sekar cemberut. Jari jempolnya mengetuk ikon love di postingan Binar. Ya, meski hati kecilnya menggerutu karena tak bisa ikut.

"Jadi lo terpaksa tadi nganterin gua ke makam?" tanya Satya dengan wajah yang dibuat melas.

"Iya, sedikit."

"Bu, denger kan Sekar bilang apa? Nanti malem marahin aja ya lewa...." Sekar buru-buru menutup mulut Satya.

"Ish gak gitu bang Sat!" makinya.

Satya melepas tangan Sekar dari mulutnya. Kemudian mengelapnya dengan tisu. Sepertinya Sekar lupa jika ia makan menggunakan tangan. "Kasar!"

"Ayo pulang!" ajak Sekar tiba-tiba. Setelah menghabiskan donat karamel dan es cokelat yang diberikan oleh Satya. Memang dasar, sudah kenyang Sekar minta pulang. Padahal ia sendiri yang mengajak Satya.

"Gua masih ada kerjaan Sekar."

"Nanti lagi aja, kita ke pet shop dulu, nanti keburu malem." ajak Sekar dengan paksa.

"Mau beli apa?" tanya Satya.

"Snack buat Nero," jawabnya sambil merapikan piring dan gelas bekasnya. Kemudian mengelap tangan dan mulutnya yang lengket karena donat karamel.

"Tunggu jam lima, kalo toko udah tutup."

1
Eli sulastri
apa nantinya mereka jadi pasangan kekasih?
Alfaira: Boleh ditebak2 sendiri 🫰🏻 tapi keknya udah ketebak sii 😅
total 1 replies
Eli sulastri
bahagianya liat adik kakak akur
Alfaira: Haruss dong kakakk, kan tetap keluarga 🫰🏻
total 1 replies
Roxanne MA
haii ka aku mampir nih, yuk mampir juga di novel ku yang berjudul "dokterku berprofesi menjadi banci" kita bisa saling support ya kak salken
Alfaira: boleh bangett kakkk
total 1 replies
Roxanne MA
haha lucu bngt nih couple
Roxanne MA
haha maksa banget
Roxanne MA
bisa bisanya dia ngomong kaya gitu
elica
wihh kerenya✨❤️
ditunggu next chapter ya kak😁
jangan lupa mampir dan ninggalin like dan komen sesuai apa yang di kasih ya biar kita sama-sama support✨🥺🙏
elica: jangan lupa like nya juga ya kak❤️
Alfaira: Seneng bangettt. bolehh ko. aku baca karyamu juga yaaa walaupun gak langsung semua 😚
total 2 replies
Reaz
tetap semangat thor.../Ok//Good/
sekalian mampir juga.../Coffee//Coffee//Coffee/
Alfaira: wahhh bolehhh bangettt, ditunggu ya kedatanganku pas lagi senggang
total 1 replies
Bulanbintang
Sedikit masukan, Kak. Di kalimat ... dari makam Rinjani, Satya berhenti.
Dikasih koma ya, Kak. Biar lebih enak bacanya. Semangat terus nulisnya!😉
Bulanbintang: gk papa, emang suka kelewat aja biasanya. 😄
Alfaira: makasiii, akuu revisi 🫡 masih suka gak fokus kadang
total 2 replies
Bulanbintang
Greget sama nama kontaknya. Mana bacanya sambil ngegas pula. 😂😂🤣
Alfaira: hihiii , gak ngegas gak asik kak di hidupku
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!