NovelToon NovelToon
My Secret Victoria

My Secret Victoria

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / Balas Dendam / Teen School/College / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ni Putu Widia Sari

Victoria Baserra seorang siswi SMA High school tak sengaja bertemu dengan El Ganendra, putra tunggal keluarga Eros, salah satu keluarga ternama dan memiliki impact yang besar. Seiring berjalannya waktu sesuatu hal gelap mulai terkuak.

Sebuah rahasia kelam, terkubur dalam dalam. tak ada yang tahu. hari ini dia berakhir atau justru baru memulai. Apa yang terjadi sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni Putu Widia Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

"Kalian berdua duluan aja, gue ada urusan sebentar," Ucap El pada , Devan dan Aditya.

"Oke , El kita duluan," sahut Aditya, mereka berdua kemudian pergi lebih dulu , dengan mengendarai motor sport nya.

El menghidupkan mesin motornya, dan segera keluar dari area sekolah. Entah pria ini akan pergi kemana ?

Tak jauh dari jarak sekolah, pandangannya tiba tiba tertarik pada seorang gadis , yang berjalan sendirian. Jelas ia tau , ini adalah salah satu murid dari SMA yang sama . El cukup penasaran, tapi jika dilihat lihat sepertinya ia cukup familiar.

Dengan rasa penasaran El, kemudian mengarahkan motor nya mendekati gadis itu. ia membuntuti nya perlahan dari belakang. Ia mulai mengingat bahwa gadis ini adalah, gadis yang berdebat di kantin tadi. El belum siapa nama nya.

Vicky mulai merasa, ada seseorang dibelakang nya yang membuntuti nya. Ia memperlambat langkah nya, melirik sekilas. Dan kemudian membalikkan badannya.

Kali ini El sudah ketauan jelas, ia tak bisa mengelak lagi, El memberhentikan motornya. Vicky agak bingung, ia menyipitkan kedua matanya, berusaha melihat siapakah pria yang mengendarai motor itu.

Dengan polos, Vicky mulai mendekatinya. Dengan rasa penasaran. " Lo siapa? " ucap Vicky spontan.

El memalingkan wajahnya, ia mulai merasa panik dan bingung, bagaimana ia akan menjelaskan keadaan nya. Akhirnya dengan perasaan yakin, El membuka helmnya, memperlihatkan wajah aslinya.

Vicky langsung tau. Jelas dia masih ingat, ini adalah pria yang di kantin tadi.

"Emmmm, hai, Lo masih inget gue kan," ujar El agak bingung.

"Ya." Sahut Vicky dengan pandangan mata mengintimidasi.

"Jangan salah paham dulu , gue gak ada maksud apa apa. Gue tadi liat Lo jalan sendirian, makanya gue kesini," Jelasnya tersenyum.

Vicky mengangguk, ia menerima penjelasan El dengan baik. Respon Vicky sangat datar dan singkat, El pun merasa canggung dan cukup kebingungan. " Kenapa gue jadi canggung, ini bukan kali pertama kan El. Biasanya juga Lo biasa aja, kalo cewe cewe deketin Lo," Bisik hati El, mengigit bibir nya perlahan.

"Emmmmm, gue El . Kalo nama Lo?," Ujar El memperkenalkan diri.

"Sorry tapi gue, ga bisa ngasih tau nama gue, sama orang asing," Sahut Vicky cukup dingin.

"emmmm okey, gue ngerti . Tapi disini gue, bukan orang asing, gue udah kenalin nama gue. Ya kan?," Sahut El.

"Tapi, gue gak pengen kenal Lo, jadi sorry," Ucap Vicky, ia membalikkan tubuhnya dan bergegas kembali melangkah .

El terdiam, ia tidak bisa berbuat sesuatu apapun lagi. Apakah ini yang nama nya belum mulai, tapi sudah berakhir. El menggaruk kepalanya yang tidak gatal, senyum kecil di bibir nya mulai terlihat. Ia tak henti memperhatikan gadis itu.

Jarak beberapa langkah, sebuah buku tiba tiba terjatuh dari tas Vicky. El melihat nya, ia segera turun dari motor nya dan berlari mengambil buku tersebut. Ini adalah buku catatan penting.

" emmm, hello,,, hai.., cewe...," teriak El kebingungan, ia bahkan tak tau siapa nama gadis itu. Bagaimana dia bisa memanggil nya. lidah nya mulai tergelincir dan terbata bata.

Sedangkan gadis itu sudah mulai menaiki taksi di depan sana, ia semakin kebingungan dibuatnya. " Gimana gue mau manggil, gue tau nama dia aja engga, El , El . Pusing sendiri kan Lo," Terka El mengelus leher nya.

Ia meratapi buku catatan itu dengan seksama.Tiba tiba Terlintas sebuah pemikiran cemerlang," Oh ya, siapa tau gue bisa tau nama dia. Dari buku ini, biasanya kan ada nama pemilik nya," Terka El sumringah.

"ehhh, tapi. Kalo gue buka, gue lancang, Ini kan bukan buku gue." Henti El yang ingin membuka buku catatan Vicky.

"Udah lah, gue simpen aja. Mungkin besok gue bisa kembaliin ke orang nya langsung," Ucap El, ia membawa buku Vicky bersama nya. El kembali pada motornya, menyimpan buku itu di tas nya. Dan kemudian bergegas pergi.

*******

Kompleks Antero ,

"Bi, Vicky pulang ," teriak Vicky memasuki rumah. Vicky melangkah menuju ruang makan, nampak sudah ada beberapa masakan dan lauk pauk di atas meja. Keliatannya enak dan masih hangat.

"Wah, bibi masak apa?, keliatan nya enak, wangi nya sampe depan sana bi," Jelas Vicky yang masih berpakaian sekolah.

"Iya nih non, bibi masakin . Masakan kesukaan Non, ikan goreng dan sayur SOP," ucap bibi tengah menyiapkan makanan.

"iya deh bi, Vicky ganti baju dulu. Oh ya, nanti Serra juga kesini, sekalian makan siang bareng aja," Ucap Vicky.

"Oke, non siap. Bibi siapin aja dulu,"

Vicky mengangguk senyum, ia bergegas kembali menuju ke kamar nya. Tiba di kamar, Vicky meletakkan tas nya di meja belajar, ia kemudian merebahkan tubuhnya sejenak, di kasur yang terlihat empuk, menatap mengarah ke langit langit.

Melepas penat sejenak dengan lamunan kosong. Tetapi pikirannya tiba tiba berulah, ia mulai mendengar suara laki laki yang tadi di pinggir jalan, ia mengingat bagaimana pria itu berbicara kepada nya. Sontak Vicky meloncat dari tempat tidur nya, kerutan di kening nya mulai terlihat jelas.

"Kenapa, gue . Tiba tiba jadi keinget dia, suaranya masih terdengar jelas di telinga. " Ucap Vicky tak mengerti.

Pikiran nya mulai terasa berisik, ia menggeleng gelengkan kepalanya, memejamkan kedua matanya kemudian membuka nya kembali. Mengatur nafas nya dan kemudian beranjak bangun, untuk mengganti pakaian.

tok, tok " Vicky , Vicky " Panggil Serra dengan teriakan mautnya.

"Vicky,,,,yuhu," teriak nya sekali lagi.

"Vick,,,,," tangannya mulai mengetuk pintu itu kembali dan, " ehhh.....," tiba tiba pintu terbuka, Serra merasa cukup terkejut begitupun Bibi yang melihatnya.

"Maaf bi, Serra gak lihat, kirain tadi engga ada orang," Ucap Serra cengengesan.

Bibi menggeleng gemas, ia sudah biasa dengan tingkah kocak Serra . Ya. jadi ini sudah hal yang lumrah. " Iya non, gak papa. Ayok masuk, itu non Vicky udah nunggu di dalem,"

"Wow,, tumben banget Vicky, nungguin gue," Ucap nya , beranjak memasuki rumah.

Serra melangkah dengan cepat, ia segera menyusul Vicky dengan langkah kehebohan. " Vicky,,, Haiii....." Sapa nya bersemangat.

"Hai," Sapa Vicky .

"WAHHHHHH," Sorot mata Serra beralih ke meja makan dengan cepat, ia menyapu habis seluruh meja makan beserta perintilannya. Mulut nya terbuka sempurna, dengan mata bling bling nya.

Ia mulai bergerak menyusuri dan mengelilingi meja, ekpresi Vicky seketika syok, ia cukup bergidik geli melihat tingkah lebay Serra. " Ser," Tegur Vicky menyadarkan.

"hmmmm, Ya. Heheheh," Dengan komuk gemas

"Soryy Vicky, gue ga tahan kalo udah ngeliat yang kayak gini, perut gue meronta ronta," Jelas nya clingy, ia terus meneguk air liur nya beberapa kali.

"Ya, gue tau. Tapi kebetulan semua makanan ini, untuk tamu spesial gue, jadi.."

Serra langsung melirik pada Vicky, tatapan begitu terlihat kecewa. " Yah,,, gue kirain Lo mau ngajak gue makan siang dulu Vic," Ucap Serra lesu, ia menundukkan wajahnya. Semangat nya seketika berubah 180 derajat.

Vicky tertawa kecil, meledek tingkah dan raut wajah Serra. Seperti jemuran yang di gantung, tanpa kepastian. " hahahah,,," tawa Vicky tak tahan.

Serra berdengus curiga, " ihhhh, kok Lo ketawa sih, emang ada yang lucu," gerutu nya

"Lagian, muka Lo Sera, lucu banget. Udah kayak tumpukan baju yang gak di setrika," ledek Vicky puas.

"Vicky,,,," Tegur nya kesal.

"Oke oke, sorry. Sebelum kita belajar, gue mau ngajak Lo makan siang dulu,"

"Dan. Inilah makan siang kita, semua ini?,"

"Vic, Lo serius???,,, Please ngomong kalo kali ini Lo serius?," Tanya Serra mendekati Vicky tak sabar.

"Vic,,, ngomong... Lo serius kan!??," Ucap nya terburu buru.

"Santai dong. Iya gue serius Serra,"

"OMG,,, thanks you Vicky," Teriak Serra , tiba tiba memeluk Vicky dengan erat.

Saking erat nya , ini rasanya seperti dicekik oleh Monster yang besar. Vicky sampai kesulitan bernafas , " Ser,,,( pukul Vicky ) ,, Ser ,,,, gu,,,,,e g,,,ak bisa nafas ,",, Ucap nya terbata bata.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!