Enam bulan pernikahan yang terlihat bahagia ternyata tak menjamin kebahagiaan itu abadi. Anya merasa sudah memenangkan hati Adipati sepenuhnya, namun satu kiriman video menghancurkan semua kepercayaannya. Tanpa memberi ruang penjelasan, Anya memilih pergi... menghilang dari dunia Adipati, membawa serta rahasia besar dalam kandungannya.
Lima tahun berlalu. Anya kini hidup sebagai single mom di desa kecil, membesarkan putranya dan menjalankan usaha kue sederhana. Namun takdir membawanya kembali ke kota, menghadapi masa lalu yang belum selesai. Dalam sebuah acara penghargaan bergengsi, dia kembali bertemu Adipati—pria yang masih menyimpan luka dan tanya.
Adipati tak pernah menikah lagi, dan pertemuan itu membuatnya yakin: Anya adalah bagian dari hidup yang ingin ia perjuangkan kembali. Namun Anya tak ingin kembali terjebak dalam luka lama, apalagi jika Adipati masih menyimpan rahasia yang belum terjawab.
Akankah cinta mereka menemukan jalannya kembali? Atau justru masa lalu kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juwita Simangunsong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
Saat ini Aku berada di taman belakang rumah mewah yang kini tempat Aku tinggal bersama dengan mas Pati. Aku sengaja meremajakan lagi , tanaman yang ada di sana.
Aku juga menambah koleksi tanaman yang merupakan tanaman kesukaan Aku disana.
Disela-sela Aku sibuk dengan tanaman terdengar suara memanggil nama Aku.
" Anya, sayang kamu dimana!" Panggil wanita paruh baya yang berpenampilan sangat berkelas itu.
" Mami... Maaf Mami, Anya kotor." Jawabku pada sosok perempuan yang berpenampilan elegan itu.
" Tidak apa-apa sayang, tapi Mami hanya pesan sama kamu jangan terlalu capek. Lagi pula kamu bisa panggil tukang kebun sayang." Kata Mami mertua Aku lembut.
" Aku tidak akan capek Mi , kalau hanya sekedar menanam tanaman seperti ini Mami." Kata ku tersenyum penuh kehangatan pada wanita yang dengan bangga memilih Aku untuk menjadi menantu.
" Sayang , pokok nya Mami tidak suka kamu capek - capek. Mami maunya kamu segera hamil kasih Mami cucu sayang." Pinta Mami mertua dengan nada lembut.
" Mami Aku tidak akan menunda punya anak kok. Kapan Tuhan mau memberi Aku siap Mami." Jawabku sambil tersenyum pada mami mertua ku yang sangat menyayangi Aku. Mertua Aku ini sangat menyayangi Aku dan menganggap Aku seperti putri nya sendiri bukan seperti menantu. Itulah makanya Aku sangat senang menjadi anggota keluarga Sudrajat.
" Pokonya Mami mau kamu cepat hamil dan beri Mami cucu sayang. Biar Mami punya kegiatan jaga cucu." Rengek mertuaku pada ku.
Dalam batin Aku berucap, bagaimana Aku bisa hamil sementara sampai saat ini pun Aku masih suci.
Tiba-tiba terdengar suara mas Pati " Mami, baru sampai Mi?"
" Mami sudah lama sampai disini , karena Mami mau bertemu dengan menantu Mami. Ti, kapan sih kamu kasih Mami cucu?"
" Ya sabar dong Mi, namanya belum dikasih." Ujar mas Pati pada sang Mama.
" Pokoknya Mami tidak mau tahu dalam waktu enam bulan , Mami harus sudah mendengar kabar bahwa istri kamu Anya harus hamil. Mami tidak mau lagi dengar lagu kamu dibilang jeruk makan jeruk." Kata Mami mertua ku dengan tegas.
" Jeruk makan jeruk Mami? Maksudnya apa Mami?" Tanya ku penasaran dengan istilah jeruk makan jeruk.
" Iya sayang, dulu sebelum kamu menikah dengan Adipati. Adipati pernah digosipkan dia suka dengan sesama." Kata Mami mertua ku menjelaskan.
" Penyuka sesama? Maksud Mami?" Aku menjadi tambah penasaran.
" Iya sayang tapi itu dulu, sekarang tentu kamu tahu kalau dia tidak seperti itu kan? Kalian pasti sudah melakukan nya kan sayang?" Kata Mami mertua ku sambil mengelus bahu ku dengan penuh rasa kasih sayang.
Sementara mas Pati wajahnya berubah menjadi pucat Pasih dan dia memandang wajah Aku penuh dengan rasa ketakutan.
Apa sebenarnya yang disembunyikan oleh suami Aku, ya Tuhan siapa sebenarnya yang Aku nikahi? Apa pikiran Aku selama ini benar atau memang itu hanya berita bohong?
Mami mertua ku yang melihat Aku jauh melamun langsung berkata pada Aku " Sayang kamu kenapa, kok kamu jadi melamun begitu?"
" Aku tidak apa-apa kok Ma, Aku hanya kelelahan mungkin." Tentu saja Aku berdusta karena karena Aku masih mencerna semuanya.
Sementara mas Pati semakin tidak bergeming saat Aku kembali melihat wajah nya.
" Mami , Mami bicara apa sih. Tuh Anya jadi mikir kalau aku itu gay." Kata mas Pati tersenyum sambil merangkul sang Mami.
" Iya , ngapain sih Anya harus percaya kalau kamu saja sudah memberikan nafkah batin untuk Anya. Iya kan Anya?" Mami mertua tersenyum penuh percaya diri kalau sang anak sudah melakukan kewajibannya sebagai seorang suami.
" Ii ... Ii ... Iya Mi..! Jawab ku gugup.
" Kenapa kamu seperti ragu seperti itu Anya. Apa kamu belum melakukan nya dengan Adipati?" Cerca sang mertua pada Aku sang menantu.
" Hemmm... Pasti sudahlah Mi. Iya kan sayang?" Serta mas Pati sambil mengisyaratkan agar Aku mau mengiyakan pertanyaan Mami mertua.
" Iya Mi. Mas Pati sudah melaksanakan kewajibannya sebagai seorang suami kok Mi." Jawab ku bingung.
" Syukur lah Mami lega. Ternyata semua berita hoax itu musna karena jawaban mu sayang. Jadi, Mami berharap kamu harus hamil. Paling lama enam bulan dari sekarang. Jika tidak maka kalian harus ikut program bayi tabung." Pesan Mami.
" Iya Mami doakan ya Mi. Kalau dalam enam bulan ini Aku tidak hamil juga, maka Aku dan mas Pati akan melakukan program bayi tabung." Ucap ku pada Mami.
" Kamu memang menantu Mami yang baik sayang, sudah cantik, pinter dan sangat bijaksana. Mami memang tidak salah pilih menantu. Kalau sampai Adipati menyia-nyiakan kamu , Adipati adalah lelaki paling bodoh didunia ini." Kata Mami mertua sambil melihat kearah mas Pati seolah menegaskan kalau sampai Aku meninggalkan mas Pati itu semua karena kebodohannya mas Pati sendiri.
" Ya , sudah Mami pulang dulu sayang. Kasihan Papi kalau nanti pulang kantor Mami tidak dirumah." Kata Mami pada ku.
Aku mengambil tangan Mami dan mencium punggung tangan Mami seraya berkata "Hati - hati Mami dan salam untuk Papi."
" Iya sayang kamu juga hati - hati dan cepat hamil ya! Kalian sering - sering tengoklah Mami dan Papi dirumah." Kata Mami mertua ku seraya dia masuk ke dalam mobil mewah dengan merek ternama.
" Iya Mi pasti. Dag Mami." Kata ku sambil melambaikan tangan pada Mami yang mobilnya sudah mulai melaju.
Mami , membalas lambaian tangan Aku dan ketika Mami sudah melewati pagar rumah kami Aku melihat mas Pati masuk tanpa berkata apa-apa lagi.
Aku mulai mengejar mas Pati karena Aku butuh penjelasan " Mas tunggu." Ucapku.
Mas Pati mengehentikan langkah nya " Ada apa?" Jawab mas Pati dingin.
" Apa yang Mami bilang itu adalah kenyataan? Kamu adalah penyuka sesama?" Tuding ku tanpa basa-basi.
" Itu hanya berita bohong." Jawaban mas Pati singkat.
" Tapi Aku merasa itu tidak berita bohong mas." Tandas ku lagi.
" Maksud kamu?" Mas Pati dengan tatapan matanya yang tajam seperti mengindentifikasi.
" Aku mau tanya tentang Bram." Kata ku tegas.
" Bram itu teman bisnis sekaligus sahabat Aku." Jawabnya dengan nada datar.
" Ok dia sahabat kamu. Sekarang mengenai nafkah batin kenapa sampai saat ini kamu belum memberikan nya pada ku mas? Itu bukan karena kamu tidak suka wanita kan?" Pertanyaan ku kali ini seperti membuat mas Pati gugup, tapi dia bisa lolos lagi karena dia menjawab.
" Aku sudah bilang itu karena aku belum mencintai mu dan aku belum bisa melakukannya hanya karena nafsu. Aku ingin melakukannya karena cinta."
Setelah mengatakan itu mas Pati pergi meninggalkanku dengan perasaan yang sulit Aku terima, karena antara jawaban dan kenyataan sangat bertolak belakang. Waktu Aku melihat dia menatap wajah Bram dengan rasa ketakutan dan Bram yang menatap Aku dengan penuh cemburu dan sampai saat ini Aku masih suci. Apa benar kata orang yang terlihat sempurna itu belum tentu sempurna.
" Tuhan bantu Aku untuk membuktikan semua, berikan petunjuk Mu." Saat ini Aku hanya bisa pasrah pada takdir Tuhan.
***
Disebuah apartemen Bram sedang menikmati minuman beralkohol dengan senyum manis sambil membayangkan wajah Adipati sang kekasih " Aku tidak akan melepaskan kamu sayang." Gumam Bram pada dirinya sendiri.
Apartemen yang sekarang ditempati oleh Bram adalah tempat untuk Adipati dan Bram melepas rindu dan memadu kasih. Bram dan Adipati adalah pasangan sejenis.
Bram adalah seorang pengusaha muda yang sukses. Dia sama seperti Adipati, bedanya kelainan Bram ini sudah diketahui oleh orang tua nya dan dia di usir dari rumah tanpa mendapatkan apa - apa.
Namun Bram bisa membuktikan kalau dia bisa bangkit dan berhasil tanpa bantuan orang tuanya.
Dia bertemu dengan Adipati yang ternyata juga punya kesamaan dengan dirinya dan itu dia manfaatkan untuk menjadikan Adipati kekasih sekaligus orang yang bisa membawa dia keluar dari keterpurukan.
Adipati dan Bram memang pasangan yang sangat pintar menyembunyikan hubungan mereka dengan rapih.
Karena mereka tidak pernah bersama saat ditempat umum dan jika mereka ingin bertemu mereka hanya berkomunikasi dengan gawian.
Adipati menikah dengan Anya pun itu karena Bram sudah memberikan restu.
Bram memang yang paling mengerti apa yang diinginkan oleh Adipati. Selain pasangan kekasih mereka juga adalah partner bisnis yang sangat solit.
Mereka memang sangat melengkapi jika mereka pasangan normal , mereka adalah best couple dan pasti membuat semua orang sangat iri.