NovelToon NovelToon
BERGELUT DENGAN NAFSU

BERGELUT DENGAN NAFSU

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang / Suami Tak Berguna / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: SariRani

Theo mengkhianati sahabat serta anak dari keluarga yang sudah menjadikannya keluarga sejak ia usia 7 tahun. Ia berselingkuh dengan Zeva, istri dari Anthon, sahabat Theo. Terlalu sering menolong Zeva dari suaminya yang kasar dan penyiksa, membuat Theo memiliki perasaan pada wanita itu hingga terjadilah hubungan terlarang keduanya. "Aaaaaakh!!! Theooooo, aku mohon bawa aku kabur dan nikahi aku!" -Zeva Auliora "Maafkan aku, Zeva. Aku tidak bisa meninggalkan Anthon dan keluarganya, mereka sudah menjadikanku seperti ini" -Theo James "Zeva akan tetap menjadi istriku meskipun kamu sudah menikmati tubuhnya, aku tidak akan melepaskan wanita itu" -Anthon Stephen Bagaimana kelanjutan cinta segita dengan panasnya hubungan perselingkuhan antara Theo dan Zeva? Apakah Anthon akan menyerahkan istrinya untuk pria lain? Dukung novel ini untuk tetap berkarya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

JANGAN DIBAGIAN ITU

Seolah olah sudah pasrah jika Zeva akan dianggap sebagai wanita murahan, wanita itu mencoba menggoda Theo dengan menurunkan tangannya hingga ke bawah pusar, berniat akan meraih sesuatu dibawahnya lagi.

Namun tangannya langsung dicekal oleh Theo.

"Apa yang kamu lakukan, hah? Kamu menggodaku?" tanya Theo yang masih membelakangi wanita itu dan membiarkan tubuhnya dipeluk.

"Aku sudah menjadi wanita murahan dan diperjual belikan oleh keluargaku, maka aku menganggap tubuhku ini bisa menjadi transaksi dengan pria lain yang telah membantuku" jawab Zeva.

Theo memegang kedua tangan wanita itu dan membalik badannya menatap Zeva. Ia menatap kedua mata istri dari sahabat serta saudaranya itu dengan lekat.

Wanita dengan mata biru yang berkaca kaca dengan kesedihan didalamnya.

"Aku tidak ingin membuatmu semakin terluka, Zeva. Aku tidak ingin membuatmu semakin disalahkan oleh Anthon atau ayah dan ibu. Bayangkan saja bagaimana jika mereka tau apa yang sudah kita lakukan? Aku pun tidak bisa mengkhianati mereka. Mereka keluargaku, keluarga yang membesarkanku" jelas Theo mencurahkan perasaannya.

Jujur, jika Zeva bukan istri Anthon, mungkin Theo sudah merebut wanita itu dari suaminya.

"Kamu memikirkan ku? Kamu menghindari perasaan mu selama ini hanya karena memikirkanku dan keluargamu? Aku tau Theo, sejak pernikahan ku dengan Anthon, kamu menjaga jarak dari ku mangkanya kamu pergi ke Locronan (Kota di Perancis) yang jarak tempuhnya hampir 5 jam itu kan? Kenapa kamu harus menghindari perasaanmu sendiri hah?" tanya Zeva.

"Jika kamu tau aku sangat berusaha menghindarimu, seharusnya kamu pun tidak berusaha meminta lebih dari ku, Ze. Aku saudara iparmu, aku menemanimu beberapa kali untuk menghirup udara segar karena mencoba memberikanmu waktu agar bisa menenangkan diri dan akhirnya menerima Anthon sepenuh hati" jawab Theo.

Tes.

Satu tetes air mata Zeva jatuh ke pipi.

"Hahahaha, aku sampai menangis mendengar penjelasan mu" sarkasme wanita itu sambil melepaskan tangan Theo, lalu ia melangkahkan kakinya mundur.

"Entahlah, Theo. Aku merasa kamu seorang cassanova yang senang bermain dengan wanita dan mengerti tentang mereka, kenapa kamu begitu bodoh didepanku? Aku bukan wanita lugu yang tidak tau perasaan pria yang menyukaiku" lanjutnya.

"Cassanova kamu bilang? Darimana kamu bisa menilai ku seperti itu?" tanya Theo dengan senyuman smirknya.

"Selain kamu yang diam diam memperhatikan ku, aku pun sudah memperhatikan mu sejak awal kita bertemu. Aku sudah sering mendengarkan cerita dari ayah dan ibu serta Anthon tentangmu. Jadi bukan rahasia lagi kalau kamu pemain wanita" jawab Zeva.

"Tapi kenapa kamu tidak bisa bermain denganku, hah? Apa aku tidak cantik jika dibandingkan dengan wanita wanita mu yang lain? Apa aku tidak menggoda dibandingkan mereka?" lanjutnya seperti menantang seorang singa.

"Jawabku tetap sama, karena kamu adalah istri dari sahabat sekaligus saudaraku" jawab Theo.

"Hmm lama lama aku begitu muak dengan hubungan mu dengan Anthon" ucap Zeva.

Theo diam saja.

"AKU MUAK DENGAN SEMUANYAAA!!!" teriak wanita itu kemudian seperti melampiaskan amarah lalu menangis tersedu sedu sambil berjongkok dan menutup wajah dengan kedua tangannya.

Theo benar benar dilema. Apakah ia harus memperjuangan perasaan dan nafsunya kepada Zeva ataukah menjaga hubungan dengan keluarga angkatnya?

"Ze" panggilnya sambil berjalan mendekat laku ikut berjongkok.

"Zeva" panggilnya lagi saat mendengar isakan tangis dari wanita itu.

Grep!

Theo memeluk Zeva tanpa izin.

"Please, jangan menangis. Aku tidak bisa melihatmu menangis" ujarnya.

Isakan tangis Zeva mulai mereda dan kedua tangan wanita itu mulai memeluk punggung Theo.

Mereka berpelukan.

"Tidak bisakah kita bersama?" tanya Zeva lirih.

"Bisa" jawab Theo singkat.

Zeva melepas pelukannya dan menatap pria itu.

Theo pun menatap kedua mata sembab wanita dihadapannya.

"Ceraikan dulu Anthon, baru kita bisa bersama" lanjutnya.

"Apakah kamu janji?" tanya Zeva dengan tatapan yang kini terbesit harapan.

"Ya, aku janji" jawab Theo sambil menyeka air mata di pipi Zeva.

"Aku akan segera menceraikannya. Aku akan menaruh hidupku padamu" sahut wanita itu.

"Apakah kamu mencintaiku sampai kamu rela melakukan ini semua?" tanya Theo.

"Aku mencintai diriku sendiri dengan memilih mencintaimu, Theo" jawab Zeva dengan senyum yg kembali menghiasi wajah cantiknya.

"Bagaimana keluargamu? Keluarga Hermes kini menjadi tawanan bagi keluarga Gailo. Apakah kamu tega menyakiti mereka?" tanya Theo lagi.

"Aku sudah hidup untuk membantu mereka selama setahun ini dan aku sangat menderita. Tapi mereka tidak peduli dengan penderitaan ku. Orang tuaku yang hanya bisa berbaring di tempat tidur karena sakit tidak mampu untuk membela atau menolongku. Kakak laki laki kebanggaan keluargaku pun tidak bisa atau tidak ingin menolongku, jadi aku tidak akan mengorbankan hidupku lagi untuk mereka" jawab Zeva.

Theo tersenyum mendengar penjelasan wanita itu.

"Aku mencintaimu juga. Aku sudah mencintaimu sejak sepasang mataku melihat kehadiranmu di hidupku" sahut Theo.

Lalu tanpa aba aba, pria itu mencium bibir Zeva dengan lembut. Ciuman pertama mereka.

Dan seperti mendapatkan lampu hijau, kini Zeva memberikan respon yang luar biasa terhadap ciuman pria yang ia inginkan.

Kedua tangannya ia kalungkan di leher Theo dan mengikuti pergerakan bibir pria itu.

Entah sejak kapan kini posisi mereka duduk di lantai dengan Theo bersandar di tepi ranjang dan Zeva berada di pangkuannya.

Decapan bibir mereka begitu sexy menggoda menggema diruangan.

Hingga nafas keduanya hampir habis dan terlepas lah ciuman mereka.

"Ah...ha...ha...aku sudah tidak bisa menahan nya. Menahan gairah nafsuku untuk menyentuhmu, Zeva" lirih Theo sambil mengatur nafasnya.

"Sentuhlah aku. Tapi ingat, jangan dibagian intiku karena aku sedang datang bulan" ujar Zeva.

Theo tersenyum tipis lalu seolah mengerti intruksi itu dan kembali mencium istri dari saudara angkatnya.

Ciuman kembali terjadi dan kini Theo sudah memindahkan tubuh Zeva diatas ranjang.

Pria ini memang benar seorang cassanova dari setiap sentuhan yang ia berikan kepada Zeva, wanita ini sangat reaktif.

Theo membuka kemeja Zeva setelah membuka kaosnya terlebih dahulu.

Terlihat gundukan kenyal menantang dihadapannya, langsung ia mainkan tanpa melepas penutupnya.

Zeva pun tidak ingin kalah, salah satu tangannya meraih bagian menonjol di balik celana Theo yang masih terpasang.

"Ah!! Zeva!!!" de-sah Theo saat tangan lembut Zeva meremas bagian miliknya itu.

"Meskipun malam ini belum menjadi malam pertama kita, tapi aku masih bisa memuaskanmu" ujar wanita itu.

"Aku sudah terdengar seperti wanita penghibur" batin Zeva yang malu sendiri mendengar apa yang ia katakan. Tapi sepertinya ia akan berusaha menggoda Theo dan membujuk pria itu hingga menolongnya dari Anthon.

"Ternyata, kamu begitu nakal yaa.. Sayang sekali, kamu bertemu dengan Anthon terlebih dahulu. Jika aku yang mengenalmu duluan, pasti aku akan membawa mu lari dari sini" ujar Theo.

"Bawalah aku lari, aku sudah tidak peduli kamu mau membawaku kemana. Yang penting aku tidak ingin menikah dengan Anthon lagi" sahut Zeva.

Theo tersenyum smirk.

Zeva benar benar membenci Anthon.

"Kamu sudah tidak bisa kembali lagi. Mulai malam ini, kamu sudah membuatku terikat denganmu. Ingat Zeva, segera ceraikan Anthon. Dan aku akan bersamamu" ujar Theo dan wanita itu mengangguk lalu mencium kembali bibir pria diatasnya.

Lagi lagi mereka berciuman dan tangan mereka menyentuh kesana kemari, kecuali bagi Theo saat ini belum bisa menyentuh inti dari Zeva.

Mereka mengakhiri permainan awal hubungan mereka saat, Theo sudah membasahi celananya dengan cairan kental kepuasan pertama.

"Hmm, gara gara kamu, celanaku basah" sindir Theo.

"Salah sendiri gak mau dibuka celananya" sahut Zeva.

Theo menghela nafas panjang.

"Kalau aku lepas celanaku, mungkin saat ini darah ada dimana mana" ucapnya sambil tersenyum smirk dan Zeva tau artinya.

Lalu wanita itu membelai pipi Theo.

"Lain kali, aku pastikan cairanmu mu akan keluar di tempat yang tepat. Bersabarlah dan tunggulah aku" ucap Zeva.

Theo tersenyum lalu mencium kening Zeva sebelum ia harus ke kamar mandi untuk membersihkan celananya.

"Tidurlah dulu. Aku harus menyelesaikan permainan ini sendiri di kamar mandi sekaligus membersihkannya" ujar Theo.

"Baiklah. Good night, Theo" sahut Zeva.

"Good night, Zeva" balas Theo lalu ia masuk ke kamar mandi dan mulai bermain solo.

"Aku harus segera mencari ide untuk bercerai dengan Anthon. Dan lihatlah, Theo akan menjadi alat balas dendamku kepadanya" batin Zeva.

Lau ia pun memilih untuk tertidur terlebih dahulu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!