Gadis Tengil Milik Si Tampan

Gina telah selesai dengan kuliahnya.siang ini dia hendak ke resto tempat ia bekerja

"dih gimana ini,ponsel aku ga bawa,tadi di antar kak Edo lagi,sekarang malah pulang cepat,terpaksa naik angkot deh terus pulang dulu ambil hp di rumah bibi!"gina berjalan menyusuri jalan di depan kampusnya sambil menggerutu

dan untuk naik angkot dia harus berjalan agak lumayan jauh karena harus ke jalan raya,karena memang di jalan depan kampus tidak ada angkot lewat sana

Jadi gina mau tidak mau memilih jalan kaki dari pada harus menunggu seseorang untuk menjemput dirinya

dan saat di perjalanan tidak sengaja Faris melihat gina yang tengah berjalan menyusuri jalan hendak ke jalan raya di persimpangan sana

Faris yang baru saja mengantar Wijaya ke rumahnya tidak sengaja mengendarai mobil nya dan melewati kampus yang dulu sempat ia menimba ilmu sebelum bara mengajaknya ke luar negeri untuk ikut sekolah disana

Sekilas dia kembali ke masa itu,ada senyuman terbit di wajah faris

Namun itu tidak berlangsung lama,setelah melihat gina jalan kaki dia menepikan mobilnya.

gina pun menoleh ke arah mobil yang mendekat,"seperti kenal?"nampak berfikir

"ah Karina?"dengan mata berbinar

dengan cepat gina mengetok pintu kaca mobil itu"Karin?Karina"tok tok tok

"Karina buka dong kacanya,ini kamu kan?"gina mengetok kaca mobil di bagian belakang berharap benar yang mendekati dirinya adalah temannya Karina

Setelah ada yang membuka kaca gina berbicara"Karin aku nebeng ya boleh ti....?eh mas Faris ternyata,maaf aku fikir ada Karina di dalam!"merasa tak enak gina pun mundur dan menjauh dari mobil Faris

Sedang Faris masih berada di dalam dan semakin menurunkan kaca mobilnya

"kenapa jalan kaki?"tanya Faris dingin agak sedikit ketus

"olah raga"jawab gina dengan cengir an khasnya dia

"CK!mana ada olah raga siang bolong kayak gini!,bohong sekali"jawab Faris mengalihkan pandangan nya

"beneran kok aku sedang olah raga jalan,jalan kaki maksudnya"jawab gina akhirnya memilih jujur

"kenapa jalan kaki,kan sudah punya pacar minta jemput dong!"seolah menyindir

Gina langsung menatap tajam Faris"ga bawa hp ga bisa hubungi"tiba-tiba terdengar Faris tertawa kecil bak meledek

"bohong banget tadi aja telfon-telfon sekarang bilang nya ga bawa hp!"kata Faris tak percaya

"eh tapi beneran kok aku ga bawa hp,tadi sih perasaan ya bawa tapi saat mau hubungi Maia aku rogoh tas emang ga ada,kayaknya sih ketinggalan di rumah"gina

"ala alasan saja"Faris pun merogoh saku nya dan mengambil ponselnya untuk menghubungi nomor gina,dan ternyata

tut tut tut

Panggilan dari Faris di matikan dia melihat kearah gina jika memang benar dia tidak membawa ponselnya

"jika dia tidak membawa ponsel,lali siapa yang mematikan panggilan dariku?"Faris bertanya-tanya

Kemudian Faris memeriksa GPS milik gina dan itu menunjukan ke sebuah mini market sedang gina saat ini tengah berada di depan kampus,Faris hampir tak percaya tapi apa yang di katakan oleh gina benar adanya

"masuk!!"perintah Faris

"apa?"gina tak mendengar

"masuk lah di luar panas,mau terbakar kulitnya?"Faris lagi

"aku kan pakai sun blok"jawab gina seraya masuk ke dalam mobil Faris

"mau kemana?"tanya Faris sudah seperti tukang ojek

"pulang aja,mau ambil hp di rumah"kata gina

"hp kamu ga ada di rumah"kata Faris menatap ke depan

Tapi gina langsung menatapnya tajam"dari mana kamu tahu?"tanya gina

Dan Faris pun memberikan ponselnya supaya gina bisa melihat apa yang tengah Faris lakukan

"GPS aktif bergerak,ini maksudnya apa?"gina tak paham

"katanya kamu pintar?kuliah nya lewat jalur beasiswa masak ginian nggak ngerti?"Faris malah menghina gina

Gina pun terdiam dia merasa sedikit tersinggung,tahu apa yang di ucapkan salah,Faris pun cepat-cepat mengakui kesalahannya dan meminta maaf

"maaf aku salah ngomong tadi,maksudku bukan untuk menghinamu,atau tidak percaya dengan kecerdasan seseorang,aku hanya asal bicara,sekali lagi aku minta maaf"seru Faris merasa bersalah

gina hanya terdiam dia fokus kembali dengan ponsel milik Faris,kemudian karena Faris merasa tidak enak hati dia pun menjelaskan tentang apa yang ia maksud dan menjelaskan kepada gina apa yang tidak ia pahami

"ini adalah GPS kau pasti tau itu kan,alat pelacak?"kata Faris menatap ke arah gina,dan gina pun mengangguk

Faris mendekat ke arah gina dia kemudian menjelaskan"ini yang berada di titik ini adalah ponselku kau lihat disini ada penulisan tentang kampus ini?"kata Faris bertanya kearah gina dan gina mengangguk kembali

"sedangkan yang ini adalah ponselmu berada"menunjuk ke arah titik yang lain

Gina mengernyitkan keningnya"kok di cafe?"tanya gina kemudian menatap ke arah Faris sedang Faris juga menatapnya begitu dekat

Mata mereka saling bertemu tapi dengan pikiran masing-masing

"ada yang membawa ponselmu,saat aku panggil ke nomor mu ada yang mematikan panggilan ku"sahut Faris

"benarkah?"tak percaya

Faris hanya mengangguk penuh dengan keyakinan"aku fikir ada di rumah dan siapa tahu di bawa oleh bibi"kata gina tak ingin terlihat panik

"memang bibi mu suka berada di cafe"tanya Faris dan itu sukses membuat gina gelisah

"tidak,bibi tidak mungkin begitu,jika dia mau bepergian biasanya ngobrol dulu sama aku!"ucap gina

Faris menjauhkan dirinya,dia menempatkan tubuhnya untuk kembali ke tempat duduknya yang semula dengan menghembuskan nafas secara kasar dia kemudian melajukan mobilnya.

"kalau tidak di rumah,dan bukan di bawa bibi lalu kenapa ponsel ku ada dimana-mana,siapa yang membawanya?"

"pacarmu"Faris bersuara dengan lantang dengan tetap fokus untuk mengemudi ada Sirat kebencian saat mengatakan itu

Sedang gina menoleh ke arah Faris dan Faris sendiri hanya melirik ke arah gina sedikit-sedikit

"pacar?siapa?"gina malah bertanya,dan itu sontak membuat Faris menatap ke arah gina dan sesaat ke arah depan

"kenapa kau bertanya pacarmu siapa kepada ku?"Faris memberikan ekspresi wajah kesal,karena gina malah bertanya kepadanya

"aku tidak me...ah aku mengerti,maksud mu kak Edo kan?"tanya gina

"hum"hanya menjawab dengan deheman

"apa benar ada padanya?tapi bagaimana bisa?"menggerutu lirih namun mampu di dengar oleh Faris

Faris menatap lagi kemudian beralih ke depan"apa ada yang penting di dalam ponsel mu?"tanya Faris menyelidiki

"tidak ada hanya chat dari grup sekolah SMA,guru dan sahabatku"kata gina jujur memang itu isinya

"galeri?"tanya Faris

"kalau untuk foto aku tidak pernah aneh-aneh dan kebanyakan bersama Maia dan Karina,eh tunggu Maia?"seolah mengingat sesuatu

"kenapa dengan Maia?"tanya Faris

"bukan dengan Maia,tapi waktu foto berlibur aku bersama Maia aku lupa belum aku hapus setelah kami berfoto dulu,dan ada di folder tanpa nama!"kata gina seolah sedang memberi tahukan kepada kekasihnya jika dia dalam masalah besar

"kenapa kau bodoh sekali,apa fotonya seronok?"tanya Faris sedikit mempercepat jalan mobil nya.

"sayangnya iya,kami saat itu sedang berada di kolam renang,dan saat itu aku tengah memakai..."gina tak berani meneruskan takut pula jika di sampingnya meledek nya

"memakai apa?"tanya faris,jantung Faris tiba-tiba berdetak lebih cepat kala gina berucap jika di dalam fotonya bersama sang teman hanya memakai bikini saja

Tangan nya mencengkram kemudi,matanya terbelalak dengan ekspresi sangat dingin,sedang nafas Faris ngos-ngos an seolah olah di kejar oleh hantu.

kemudian Faris menepikan mobilnya,dia mengambil laptop di jok belakang,lalu dengan cepat ia membuka nya

Dia mencoba meretas ponsel gina dan setelah berhasil dia segera menyimpan folder tanpa nama milik gina dan di kunci olehnya dan hanya dia saja yang dapat membukanya

dia telah memberikan semua virus kedalam folder tersebut,jadi apapun yang akan di lakukan oleh Edo,sebelum terjadi yang tidak di inginkan dia melindungi privasi milik gina itu

Dan saat loading telah bertuliskan 100% Faris pun merasa lega dengan merebahkan tubuhnya di jok kemudi

"kau kenapa?"tanya gina

"kau berhenti di tepi jalan,dan setelah itu menepikan mobil,terus kau langsung mengambil laptop,dan sekarang kau bernafas lega,apa kau sedang merencanakan sesuatu?"tambah gina

"aku berhasil lagi,aku sudah lama tidak memainkan ini,aku begitu senang gina,aku bisa kembali meretas aku sangat senang. tadi itu begitu menegangkan kau tau kenapa aku mencoba meretas punya pacarmu juga"Faris berbicara seolah dia dan gina sudah lama saling mengenal

Dan gina sendiri tidak menyangka ternyata Faris tidak seperti yang ia duga,ternyata kepribadian Faris begitu menyenangkan padahal hanya begini tapi gina merasa nyaman mungkin karena Faris terlihat terbuka blak blakan seperti ini.

"kau mencoba meretas punya kak Edo juga?"tidak percaya

"tentu saja,enak saja dia sudah mengunduh fotomu itu,dan kau tau biasanya para laki-laki bisa berfantasi hanya dengan melihat foto sexy seorang wanita,kau mau foto mu di jadikan fantasi liarnya?"tanya Faris dia saat ini sudah seperti teman lama bagi gina

"tentu saja tidak,bagaimana kau melakukannya aku ajari dong?aku juga mau bisa?"mengambil laptop milik Faris

"eh apaan?"tanya Faris mengambil laptopnya

"minta ajar!"kata gina

"tidak ada ilmu yang satu ini mahal"kata Faris

"aku mau bayar tapi ajari ya?"

"bayar pake apa?"tanya Faris menyelidik

"pake uang dong aku kan kerja"sombong gina

"dih uang ku sudah banyak"jawab Faris tak mau kalah

Mereka terus saja berdebat hingga tak menyangka jika perdebatan mereka di ketahui oleh seseorang yang tak jauh dari gina yang saat ini menyunggingkan senyuman

Siapa orang itu?

Bersambung