NovelToon NovelToon
DENDAM SANG TERKHIANATI

DENDAM SANG TERKHIANATI

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Uswatun Kh@

Kala Azure adalah seorang kapten agen rahasia legendaris yang ditakuti musuh dan dihormati.

Namun, karier cemerlangnya berakhir tragis, saat menjalankan operasi penting, ia dikhianati oleh orang terdekatnya dan terbunuh secara mengenaskan, membawa serta dendam yang membara.

Ajaibnya, Kala tiba-tiba terbangun dan mendapati jiwanya berada dalam tubuh Keira, seorang siswi SMA yang lemah dan merupakan korban bullying kronis di sekolahnya.

Berbekal keahlian agen rahasia yang tak tertandingi, Kala segera beradaptasi dengan identitas barunya. Ia mulai membersihkan lingkungan Keira, dengan cepat mengatasi para pembuli dan secara bertahap membasmi jaringan kriminal mafia yang ternyata menyusup dan beroperasi di sekolah-sekolah.

Namun, tujuan utamanya tetap pembalasan. Saat Kala menyelidiki kematiannya, ia menemukan kaitan yang mengejutkan, para pengkhianat yang membunuhnya ternyata merupakan bagian dari faksi penjahat yang selama ini menjadi target perburuannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uswatun Kh@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Saat Keira Mulai Beraksi

Gerbang besi tua itu berderit pelan, membelah kesunyian sore. Keira berdiri mematung, jemarinya meremas tali tas sementara matanya dengan tidak sabar mencari sosok di balik pintu yang perlahan terbuka itu.

Begitu celah gerbang cukup lebar, pandangannya terkunci pada sosok pria tua yang berdiri di sana. Rambutnya telah memutih seluruhnya, namun tetap tersisir rapi sebuah kebiasaan disiplin keturunan orang jepang yang tidak pernah lekang oleh waktu.

Pemandangan itu seketika meruntuhkan pertahanan Keira, setetes air mata jatuh tanpa bisa ia bendung, membasahi pipinya yang dingin.

Mamoto, atau yang lebih akrab ia sapa sebagai Pak Tua Ma menatap gadis di depannya dengan tatapan nanar.

Logikanya masih menolak keras suara di telepon, menganggapnya sebagai lelucon kejam dari orang asing. Namun, bagaimana gadis ini memanggil namanya dengan intonasi yang begitu khas, serta rahasia tentang "kode rahasia" yang hanya mereka berdua tahu, mulai menggoyahkan keraguannya.

Sebagai orang yang telah menghabiskan separuh hidupnya melayani Kala, Mamoto tahu betul bahwa sikap dan binar mata itu bukan sesuatu yang bisa dipalsukan.

"Apa kau ... benar-benar Nonaku?" tanya Mamoto, suaranya parau dan bergetar, seolah takut jika ia salah bicara.

Alih-alih menjawab dengan kata-kata, Keira justru melempar pandang ke arah jalanan di belakangnya. Bulu kuduknya meremang ada perasaan tidak nyaman yang merayap di tengkuknya, sebuah intuisi bahwa ada pasang mata yang sedang mengintai dari balik bayang-bayang di luar sana.

Tanpa membuang waktu, Keira segera melangkah masuk dan menarik tangan keriput pak tua Ma dengan sigap.

"Kita bicara di dalam," bisiknya tegas namun penuh kecemasan. Ia segera menutup gerbang itu rapat-rapat.

Keira melangkah cepat melintasi selasar, tangannya masih menggenggam lengan Mamoto, menuntun pria tua itu masuk ke dalam rumah.

Di sepanjang jalan, Mamoto tak sedetik pun melepaskan pandangannya dari gadis itu. Ia memperhatikan bagaimana Keira bergerak dengan intuisi yang tajam---tahu persis ubin mana yang sedikit longgar, atau ke arah mana sakelar lampu tersembunyi.

Langkah mereka berhenti di sebuah ruangan dengan pencahayaan temaram. Ruangan itu adalah sudut favorit Kala, tempat di mana aroma kayu cendana dan buku lama selalu menyatu. Di sinilah Mamoto merasa yakin jika gadis di depannya itu adalah nonanya.

Pandangan Keira seketika terkunci pada dinding utama. Di sana, sebuah potret besar dirinya sebagai Kala terpasang kaku, dikelilingi karangan bunga putih yang melingkar. Ia berjalan mendekat, menyentuh bingkai foto itu dengan ujung jari yang gemetar karena amarah.

"Kini Kala sudah tidak ada lagi," gumamnya, suaranya rendah namun tajam. "Mereka harus membayar mahal untuk setiap tetes air mata dan darah yang tumpah. Aku tidak akan membiarkan mereka tidur nyenyak, tidak setelah apa yang mereka lakukan."

Keira berbalik, menatap langsung ke netra Mamoto. Aura dingin dan tekad baja terpancar dari wajah barunya. "Pak Tua Ma. Apa sekarang kau benar-benar yakin bahwa aku adalah Kala?"

Mamoto tertunduk sejenak, lalu mengangguk dengan mantap. "Iya, Nona. Maafkan ketidaktahuan saya sebelumnya. Hanya Nona yang memiliki api seperti itu di matanya. Kini saya benar-benar percaya."

Mendengar pengakuan itu, raut wajah Keira berubah menjadi sangat serius. Ia mendekat ke arah Mamoto, merendahkan suaranya agar tidak tertangkap oleh dinding yang mungkin memiliki telinga.

"Ingat, Pak Ma. Kau sekarang sedang diawasi. Jangan lakukan apa pun yang bisa memancing kecurigaan mereka. Jalankan setiap perintahku dengan sangat hati-hati."

Keira menjeda kalimatnya, matanya menyipit penuh selidik. "Katakan padaku, apa sebelumnya Dorion pernah datang ke sini?"

Nama itu meluncur dari bibirnya dengan rasa benci yang besar. Keira harus memastikan bahwa satu-satunya orang yang ia anggap keluarga ini tetap aman dari jangkauan Dorion. Ia tahu betul, Dorion tidak akan berhenti sebelum menemukan CIP itu, dan satu-satunya kunci yang tersisa di mata pria itu adalah pak tua Ma.

Mamoto berjalan menuju jendela, menyibak sedikit tirai untuk melempar pandang ke arah kegelapan di luar sana sebelum kembali fokus pada Keira.

"Setelah kabar tentang hilangnya Nona di dasar laut tersebar, keesokan harinya dia datang kemari," ujar Mamoto dengan nada getir.

"Dia mengaku bahwa Nona telah memberinya mandat untuk mengambil CIP itu. Saya tidak punya alasan untuk menolak secara terang-terangan, jadi saya biarkan dia mencoba membuka brankas. Tapi, dia gagal. Kode itu tidak pernah bisa ia pecahkan, dan dia pergi begitu saja mungkin karena takut saya mulai mencurigai niat busuknya."

Keira melangkah mendekat, melipat kedua tangan di depan dada dengan senyum sinis yang tersungging di bibirnya. "Tentu saja dia tidak tahu kodenya, karena aku tidak pernah memberikan mandat apa pun padanya. Mulai sekarang, pasang mata dan telingamu, Pak Ma. Jangan biarkan dia atau siapa pun mengendus tempat rahasiaku."

Mamoto mengangguk patuh, gurat hormat terpancar jelas di wajah rentanya. "Baik, Nona. Nona saya akan ke dapur sekarang. Makan malamlah di sini sebelum Nona pergi lagi."

"Baik. Aku akan makan malam di sini," sahut Keira pendek.

Begitu sosok Mamoto menghilang di balik pintu dapur untuk menyiapkan hidangan kesukaannya, Keira segera bergerak. Ia melangkah menuju sebuah rak buku besar berbahan kayu jati yang tampak kokoh dan berwibawa. Jemarinya menelusuri deretan buku tua hingga ia berhenti di bagian tengah. Dengan gerakan tenang, ia mengangkat beberapa buku tebal, menyingkap sebuah tombol tersembunyi yang warnanya menyatu sempurna dengan urat kayu rak tersebut.

Sekali tekan, mekanisme mesin yang halus bekerja. Lantai di depan rak buku itu bergeser tanpa suara, menyingkap sebuah celah rahasia.

Keira menuruni anak tangga satu per satu dengan langkah waspada. Begitu kakinya menyentuh lantai dasar, lampu otomatis menyala, menerangi ruangan itu dengan cahaya neon yang temaram.

Di hadapannya, terbentang sebuah markas bawah tanah yang luar biasa, deretan komputer dengan spesifikasi tinggi, layar-layar monitor raksasa, hingga jajaran senjata api miliknya yang masih tertata rapi dalam lemari kaca.

Dari ruangan ini, ia bisa meretas CCTV kota, menembus protokol keamanan tingkat tinggi, bahkan mengakses rahasia negara yang paling gelap sekalipun.

Tempat ini adalah benteng terakhirnya. Dan selain pak tua Ma, tak ada satu jiwa pun di dunia ini yang tahu bahwa di bawah rumah ini ada pusat kendali yang mampu mengguncang dunia.

Keira duduk di kursi ternyamannya, jemarinya bergerak lincah di atas papan ketik. Cahaya biru dari monitor memantul di bola matanya.

Tugasnya untuk menghukum orang-orang yang selama ini menindas identitas barunya sebagai Keira telah tuntas, namun itu hanyalah pemanasan. Kini, targetnya jauh lebih besar.

Sebelumnya ia sudah menjelaskan siapa dirinya pada pak tua Ma. Ia meminta pak Ma untuk memerintahkan orang  mengawasi Farco dan teman-temannya. Ia bahkan yang meminta memasukkan pemuda itu dalam koper dan meletakkannya dalam kamar Farco.

Pemuda dalam koper itu di kenal cabul. Bahkan sering melecehkan beberapa siswi, hingga Keira memutuskan untuk menjebak mereka sekaligus. Kini fokusnya beralih pada jajaran petinggi di International School.

"Lihatlah," bisik Keira dingin di dalam ruangan kedap suara itu. "Besok, kemegahan sekolah itu akan runtuh. Aku akan menguliti setiap lapisan kebohongan kalian."

Satu per satu dokumen rahasia muncul di layarnya. "Bahkan kecurangan sekecil apa pun tidak akan lolos. Aku bisa pastikan, kalian gak akan punya tempat bersembunyi."

1
Meee
Untuk Pak Tua Ma enggak banyak bingung, ya. Soalnya kan agak aneh juga si Kala bisa jadi orang lain. Semangat Keiraaa! tumpas orang-orang jahat ituuu
Its me
siapa sebenarnya dewa agung?
Meee
Wow, Keira 🙈 ngeri juga
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝ˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©🦐
yang penting kan bsa nangkep penjahat lohh pak
Its me
hmmm tuan Mamoto yang orang lain saja bisa peka kehadiran kala
🪱ᵘᵄᵟᵘᵎᵓᵄᵓ☠ᵏᵋᶜᶟ❤️⃟Wᵃfelon𝐀⃝🥀
waduh, siapa itu si dewa agung itu? tapi kenyataan dimasa sekarang pun sama, yang tinggi semakin tinggi, yang diatas makin atas, dan yang miskin makin miskin.
Aku jadi inget sama YML, dia kan dibunuh gegara memegang kunci rahasia besar.
Semoga tiada yang curiga kalau Keira masih hidup, dan matilah kamu wahai Dewa Agung
ɑׁׅ݊ꪀꫀׁׅܻ݊tׁׅɑׁׅ
Astaga sekolah macam apa itu, pembagian kelas ditentukan oleh kasta dan kedudukan ckckck 😏
Addb_Rh
ternyata rumahnya kala.
wuuu bara api mulai menyala.. ayo, hab*skan dan hanc*rkan semua yang menyakiti..
Addb_Rh
ke rumah siapa ya, Kira-kira itu?
ɑׁׅ݊ꪀꫀׁׅܻ݊tׁׅɑׁׅ
wehh kukira masuk sekolah yang lebih baik kei eh ternyata tidak lebih baik dari sekolah yang kemarin, tapi gpp nikmati aja kei menyelam sambil minum air sekolah sambil CCTV
ɑׁׅ݊ꪀꫀׁׅܻ݊tׁׅɑׁׅ
hati² kei jngn mudah percaya sm orang, belajar dari pengalaman bahwa sedekat apapun kita sm seseorang tidak menjamin dia tidak menusuk dari belakang
ɑׁׅ݊ꪀꫀׁׅܻ݊tׁׅɑׁׅ
pantas saja kala diburu ternyata dia memegang kunci rahasia kebusukan orang² di pemerintahan dan komplotannya , yang suatu saat akan menjadi boom waktu yang siap meledak menghancurkan mereka
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝ˢ⍣⃟ₛ§𝆺𝅥⃝©🦐
wahh betul tuhh zero
🏡s⃝ˢ⍣⃟ₛ🇸𝗘𝗧𝗜𝗔𝗡𝗔ᴰᴱᵂᴵ🌀🖌
astaghfirullah, astaghfirullah dunia mulai bobrok
🏡s⃝ˢ⍣⃟ₛ🇸𝗘𝗧𝗜𝗔𝗡𝗔ᴰᴱᵂᴵ🌀🖌
wkwkwk sekolah seperti itu juga ada kasta nya 🤦‍♀️
🏡s⃝ˢ⍣⃟ₛ🇸𝗘𝗧𝗜𝗔𝗡𝗔ᴰᴱᵂᴵ🌀🖌
ya Alloh gurunya juga seperti itu, gak ada wibawa
🏡s⃝ˢ⍣⃟ₛ🇸𝗘𝗧𝗜𝗔𝗡𝗔ᴰᴱᵂᴵ🌀🖌
anak SMA bicara nya seperti mafia 🤦‍♀️
🏡s⃝ˢ⍣⃟ₛ🇸𝗘𝗧𝗜𝗔𝗡𝗔ᴰᴱᵂᴵ🌀🖌
jujur di daerah ku belum pernah mendengar sekolah seperti itu, sekolah tanpa peraturan
WDY
gak diRL gak di novel ternyata musim pembulian ya.
WDY
Lah yang mulai dulu siapa. Kesihan kiera ya kena
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!