NovelToon NovelToon
Melawan Restu

Melawan Restu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:782
Nilai: 5
Nama Author: Goresan_Pena421

Restu? lagi-lagi restu yang jadi penghalang, cinta beda agama memang sulit untuk di satukan, cinta beda alam juga sulit untuk di mengerti tetapi cinta terhalang restu berhasil membuat kedua belah pihak dilema antara maju atau mundur.

Apa yang akan dipilih oleh Dirga dan Klarisa, karena cinta terhalang restu bukanlah hubungan yang bisa dikatakan baik-baik saja untuk keduanya.

Ikuti kisah mereka didalam novel yang bertajuk "Melawan Restu".

Salam sehat
Happy reading

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Goresan_Pena421, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Surat cinta Author untuk Readers

Surat Ucapan Terima Kasih untuk Readers Tersayang

Dari: Author Goresan_Pena421

Untuk: Semua Readers NovelToon yang setia membaca karya ini

Halo, sahabat-sahabat terindahku, para pembaca setia yang selalu hadir,

Pertama-tama izinkan aku menyapa dengan penuh kehangatan dan rasa syukur yang tidak ada habisnya. Aku menulis surat panjang ini bukan hanya sekadar sebagai bentuk formalitas atau ucapan sederhana, melainkan sebagai ungkapan tulus dari hati yang paling dalam. Kata-kata ini lahir dari rasa haru, bangga, sekaligus syukurku kepada kalian semua—Readers NovelToon yang luar biasa, yang sudah dengan setia mengikuti perjalanan cerita yang kutulis, yang berjudul Melawan Restu dan Sayap yang Patah.

Hari ini aku menulis dengan hati yang bergetar, karena ada satu pencapaian yang tidak mungkin bisa aku raih tanpa kalian. Novelku akhirnya menembus dua puluh ribu kata. Sebuah angka yang mungkin bagi sebagian orang hanyalah angka biasa, tetapi bagi seorang penulis amatir sepertiku, itu adalah tonggak sejarah, sebuah pencapaian besar yang hanya bisa kuraih berkat doa, dukungan, kesetiaan, dan cinta kalian kepada cerita ini.

Aku ingin kalian tahu: setiap kata yang kalian baca, setiap detik waktu yang kalian luangkan, setiap komentar yang kalian tinggalkan, bahkan setiap kehadiran kalian yang mungkin hanya diam tetapi tetap membaca, semuanya adalah energi yang tak ternilai. Tanpa kalian, aku mungkin tidak akan pernah sampai sejauh ini. Tanpa kalian, mungkin aku sudah berhenti di tengah jalan, kehilangan semangat, dan memilih menyerah.

Tetapi ternyata tidak. Ternyata aku bisa bertahan, ternyata aku bisa menulis hingga melampaui dua puluh ribu kata, dan semuanya itu hanya karena kalian.

Aku sering berpikir, apa yang membuatku terus mengetik, terus menulis meski terkadang ide itu serasa buntu? Jawabannya selalu sama: kalian.

Kalianlah yang menjadi cahaya dalam setiap kebingungan. Kalianlah yang menjadi alasan di balik setiap bab yang terbit. Bahkan ketika aku lelah, ketika aku merasa tak ada lagi daya untuk menulis, aku selalu teringat pada kalian yang menunggu update, kalian yang menaruh harapan pada setiap kelanjutan cerita, kalian yang menuliskan komentar singkat seperti “lanjut kak” atau “semangat author.”

Mungkin bagi kalian itu hanya kata-kata sederhana, tetapi bagi seorang penulis, kata-kata itu adalah doa. Kata-kata itu adalah suntikan energi yang membuat jari-jariku kembali menari di atas papan ketik.

Aku sering kali terharu ketika membaca komentar pembaca yang rela menunggu meski update terlambat. Ada yang berkata, “Tidak apa-apa lama, yang penting sehat ya kak.” Ada juga yang menulis, “Kami akan tetap setia menunggu, jangan menyerah ya.” Sungguh, komentar seperti itu membuat mataku berkaca-kaca. Rasanya aku ingin memeluk kalian satu per satu, ingin berkata langsung bahwa aku sangat berterima kasih.

Kesetiaan kalian bukan hanya sekadar membaca. Kesetiaan kalian adalah bentuk cinta. Kesetiaan kalian adalah alasan mengapa karya ini bisa bertahan.

Novel Melawan Restu dan Sayap yang Patah bukan hanya sekadar rangkaian kata. Ia adalah perjalanan emosional, bukan hanya bagiku sebagai penulis, tetapi juga bagi kalian sebagai pembaca. Setiap tokoh yang kubangun, setiap konflik yang kususun, semuanya lahir dari hati yang ingin bercerita. Tetapi cerita itu tidak akan punya arti bila tidak ada yang membaca.

Kalianlah yang memberi nyawa pada kisah ini. Kalianlah yang membuat tokoh-tokoh dalam novel ini hidup.

Aku teringat bagaimana awalnya aku ragu: apakah ada yang mau membaca ceritaku? Apakah tulisanku cukup bagus untuk menarik perhatian orang? Apakah kisah sederhana ini bisa menyentuh hati pembaca? Tetapi semua keraguan itu perlahan sirna ketika aku melihat jumlah pembaca yang terus bertambah, komentar yang terus mengalir, dan tanda kehadiran kalian yang begitu setia.

Dua puluh ribu kata bukanlah akhir. Ia adalah awal dari perjalanan yang lebih panjang. Tetapi di titik ini, aku ingin berhenti sejenak, menundukkan kepala, dan menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kalian semua.

Terima kasih, Readers tersayang.

Terima kasih karena sudah menjadi bagian dari perjalanan ini.

Terima kasih karena tidak pernah meninggalkan aku di tengah jalan.

Terima kasih karena selalu sabar menunggu update, meski aku tahu terkadang aku tidak konsisten.

Terima kasih karena selalu memberikan semangat, meski mungkin aku tidak selalu bisa membalas satu per satu komentar kalian.

Terima kasih karena sudah membuat aku merasa bahwa aku tidak sendirian.

Aku ingin kalian tahu bahwa setiap kali aku menulis, aku selalu membayangkan wajah-wajah kalian yang sedang membaca di layar ponsel, tersenyum, mungkin meneteskan air mata, atau bahkan ikut marah pada konflik cerita. Bayangan itu membuatku bahagia. Bayangan itu membuatku merasa dekat dengan kalian, meski kita mungkin tidak pernah bertemu secara langsung.

Novel ini bukan hanya milikku, tapi milik kita bersama. Karena tanpa kalian, cerita ini tidak akan ada artinya.

Aku tahu perjalanan ini masih panjang. Dua puluh ribu kata hanyalah permulaan. Masih banyak yang harus kutulis, masih banyak kisah yang ingin kuceritakan, masih banyak bab yang harus lahir dari tanganku.

Aku berjanji, selama aku masih diberi kesempatan, aku akan terus menulis. Aku akan terus berusaha menghadirkan cerita-cerita terbaik untuk kalian. Aku akan terus belajar, memperbaiki gaya bahasa, memperkuat alur, dan menyajikan kisah yang bisa membuat kalian tersenyum, menangis, dan bahkan merenung.

Aku tidak bisa menjanjikan kesempurnaan, tetapi aku bisa menjanjikan satu hal: aku akan selalu menulis dengan hati.

Dan selama kalian masih ada, selama kalian masih mau membaca, aku akan selalu ada untuk kalian.

Harapanku sederhana: semoga Melawan Restu dan Sayap yang Patah tidak hanya menjadi sebuah novel di NovelToon, tetapi juga menjadi teman perjalanan kalian. Teman ketika kalian merasa lelah, teman ketika kalian merasa sendiri, teman ketika kalian butuh hiburan, bahkan teman ketika kalian ingin belajar tentang arti cinta, restu, dan perjuangan.

Aku ingin cerita ini memberi jejak, sekecil apa pun itu, dalam hati kalian. Aku ingin ketika kalian menutup bab demi bab, ada sesuatu yang kalian bawa—entah itu harapan baru, semangat baru, atau sekadar senyum kecil.

Dan aku ingin kita terus berjalan bersama. Bukan hanya di novel ini, tetapi juga di karya-karya berikutnya. Karena tanpa kalian, aku hanyalah penulis yang menulis untuk dirinya sendiri. Tetapi bersama kalian, aku adalah penulis yang menulis untuk dunia.

Saat aku menulis surat panjang ini, jujur saja aku beberapa kali berhenti karena mataku berkaca-kaca. Aku membayangkan betapa berharganya kalian, betapa kalian begitu tulus memberikan waktu dan perhatian untuk cerita ini. Tidak ada yang bisa mengganti itu semua. Tidak ada hadiah yang lebih besar bagi seorang penulis selain kesetiaan pembacanya.

Aku bukan siapa-siapa tanpa kalian.

Aku tidak akan pernah bisa sampai di titik ini tanpa kalian.

Kalian adalah alasan terbesar mengapa aku terus bertahan.

Jika suatu saat aku bisa bertemu kalian, mungkin aku akan meneteskan air mata bahagia. Karena aku ingin sekali mengucapkan langsung: “Terima kasih sudah membaca. Terima kasih sudah setia. Terima kasih sudah percaya.”

Sahabat-sahabatku, Readers tersayang, sekali lagi izinkan aku menundukkan kepala dalam-dalam untuk menghaturkan terima kasih. Angka dua puluh ribu kata ini adalah milik kita semua. Setiap kata yang kutulis adalah doa, dan setiap doa itu kuselipkan rasa syukur karena kalian ada.

Semoga kalian tidak pernah lelah membaca. Semoga kalian selalu sehat, selalu bahagia, dan selalu diberkati. Dan semoga kalian terus mendukungku hingga cerita ini selesai, bahkan hingga karya-karya berikutnya lahir.

Aku mencintai kalian semua dengan cara seorang penulis mencintai pembacanya: tanpa syarat, tanpa batas, hanya dengan rasa syukur yang tidak pernah habis.

Terima kasih, Readers NovelToon.

Terima kasih untuk setia.

Terima kasih untuk cinta.

Salam hangat penuh rasa haru,

Author Goresan_Pena421

Author tutup cerita ini dengan pantun panjang.

🌸 Pantun Penutup 🌸

Jalan-jalan ke tepi kali,

Air mengalir membawa cerita.

Terima kasih wahai pembaca sejati,

Tanpa kalian, karya ini takkan bermakna.

Pergi ke pasar membeli bunga,

Bunga melati harum mewangi.

Setiap dukungan yang kalian jaga,

Menyemangati hati penulis ini.

Burung merpati terbang beriring,

Membawa ranting untuk bersarang.

Setiap kata yang kalian kirim,

Jadi pelita di hati yang kadang goyang.

Menatap senja di ufuk barat,

Langit jingga penuh cahaya.

Kalianlah alasan penulis kuat,

Hingga lahir dua puluh ribu kata.

Berjalan pelan di tengah taman,

Mendengar kicau burung merdu.

Doaku tulus setiap harian,

Semoga kalian sehat selalu.

Pergi ke sawah memetik padi,

Padi menguning indah rupanya.

Semoga cerita yang kutulis ini,

Jadi teman dalam suka dan duka.

Naik perahu menyusuri danau,

Angin sepoi terasa nyaman.

Kalianlah bintang di malam kelabu,

Kalianlah cahaya penuntun jalan.

Ke hutan mencari rotan,

Tak lupa membawa bekal secukupnya.

Terima kasih, sahabat setia,

Cintamu tersimpan di setiap aksara.

1
TokoFebri
kalau dalam Islam ridho ibu adalah ridho Allah. tapi kalau sudah cinta, biasanya tetap di terjang dengan berdasarkan keyakinan.
Goresan_Pena421: 🙂 kali ini bisa kah begitu ya kak 😭 di real lifenya ga kalah menegangkan soalnya. 😉
total 1 replies
TokoFebri
banyak banget nama panggilannya
Goresan_Pena421: 🙂 nanti ada part dimana beda nama panggilan beda cerita kak.
total 1 replies
TokoFebri
biasaanya sanggup 😢
Goresan_Pena421: 🙂 susah kak nanti ujungnya gini "Kalau kita pacaran udah lama tapi Emang ga bisa, udah ya kita putus aja," 🙂 karena anak laki-laki milik ibunya sampai ia meninggal sementara anak perempuan milik ayahnya sampai ia menikah. 😊
total 1 replies
Amerta
🙏 Terbawa dalam suasana yang tercipta dari tulisan author. 🥹 sayangnya restu tidak bisa di COD ya thor 🤭
SETO ristyo anugrah putra
Bagus, novel nya aku suka kak.
Goresan_Pena421: Terima kasih kak Seto 🙏✨ masih belajar nulis ini kak pemula.
total 1 replies
Nadin Alina
Betul, kalau jodoh pasti akan dipersatukan mau sesulit apapun itu Klarisa
Goresan_Pena421: 🙂 Klarisa masih yakin kalau gelap ga selamanya gelap dek.
total 1 replies
Nadin Alina
Klarisa, panggilan kamu banyak banget. Kayak cintanya Dirga ke kamu...
Eaakk🤭😂
Goresan_Pena421: 😍😍🤣🤣🤭
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!