NovelToon NovelToon
Tiba-tiba Menikah

Tiba-tiba Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Siti Hardianti

Zira Azizah tidak pernah mempunyai keinginan sedikit pun untuk menikah diusianya yang masih muda namun apa daya sang ayah tiba-tiba meminta nya untuk menikah padahal ijazah sekolah SMA pun belum ia terima .


Ikuti kelanjutan nya dan jangan lupa mohon dukungan nya 🙏🙏🙏.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Hardianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 ~ Sakit II

Zira dengan sabar menemani Gaffi istirahat , ia hanya bisa duduk dan mengelus kepala Gaffi karena tangannya masih dipegang cukup erat oleh Gaffi .

Sesekali terdengar Gaffi mengigau tak jelas mungkin karena ia tengah demam .

Zira tak bis hanya berdiam diri ia ingin mengambil obat dan kompresan untuk Gaffi biar Gaffi cepet sembuh , akhirnya Zira meminta bantuan Zulfa , ia mengirim pesan pada Zulfa dan memintanya untuk diantarkan ke kamar .

Tak lama pintu kamar Zira diketuk .

Tok tok tok ,..

" Masuk " , Ujar Zira dari dalem .

Dan ternyata yang datang bukan hanya Zulfa melainkan dengan bunda Zoya .

Zira jadi malu karena satu tangannya susah sekali untuk ia lepaskan .

" Udah gapapa kak " , ucap Bunda Zoya yang seakan mengerti .

Zira hanya menampilkan barisan giginya yang putih dan bersih .

" Ini obat sama kompresannya aku simpan dimeja aja ya " , ucap Zulfa pelan .

" Iya dek makasih banyak " , timpal Zira .

" Iya sama-sama kak " , jawab Zulfa dan ia segera pamit keluar .

" Mau panggil dokter ? " , tanya Bunda pelan .

" Bang Gaffi ga mau Bun , katanya ia cukup istirahat aja " , jawab Zira jujur .

" Ya udah kalau gitu kamu temenin aja , kalau butuh apa-apa bilang ya nak " , timpal bunda Zoya seraya mengelus pundak Zira lembut , dan bunda Zoya pun langsung pamit keluar kamar membiarkan Zira menemani suaminya istirahat.

" Bang ayo bangun dulu " , ucap Zira pelan seraya mengguncangkan tangan Gaffi .

" Eemm " , keluh Gaffi seraya memegang pelipisnya.

" Abang minum obat dulu " , ujar Zira seraya memberikan obat pada Gaffi .

Gaffi mengangguk , ia langsung bangun dari berbaringnya dan dengan sigap Zira membantu nya .

" Makasih ya dek " ,ucap Gaffi pelan seraya langsung meminum obat yang diberikan oleh Zira .

Zira langsung membantu Gaffi untuk minum setelah ia meminum obat .

Zira benar-benar terlihat berbeda ia begitu lembut dn perhatian pada Gaffi .

" Maaf ya dek Abang jadi merepotkan, dan mengganggu waktu kamu buat kumpul-kumpul sama keluarga " , ucap Gaffi menatap Zira .

" Abang ngomong apa sih ? , udah Abang istirahat lagi biar cepet sembuh " , jawab Zira yang langsung membantu Gaffi untuk kembali berbaring.

" Dek kamu juga istirahat , pasti kamu juga cape " , ujar Gaffi seraya menatap Zira .

" Nggak Zira gak cape kok " , jawab Zira walau sebenarnya ia sedikit mengantuk .

" Udah ayo tidur, jangan khawatir Abang gak bakal berbuat apa-apa" , timpal Gaffi lagi .

Akhirnya Zira ikut membaringkan tubuhnya disamping Gaffi namun ada jarak diantara keduanya.

Tak lama Zira mendengar suara nafas Gaffi yang teratur seperti Gaffi sudah tertidur kembali , Zira perlahan mengecek suhu tubuh Gaffi dan masih terasa panas , Zira pun kembali bangun dan mengambil alat kompresan untuk mengompres Gaffi .

Zira dengan telaten merawat Gaffi , ia benar-benar kasihan dan khawatir melihat Gaffi yang terbaring sakit .

Setelah beberapa kali mengompres dahi Gaffi , dan memastikan kondisi Gaffi semakin membaik Zira akhirnya membaringkan tubuhnya kembali dikasur .

" Cepet sembuh ya bang rasanya Zira jadi gak tega liat bang Gaffi sakit kaya gini " , gumam Zira pelan dan ia perlahan menutup kedua matanya.

Pukul 1 siang Zira terbangun ia langsung melihat Gaffi dan mengecek suhu tubuhnya .

" Alhamdulillah demamnya sudah sedikit turun " , ucap Zira sedikit lega .

Zira kembali mengganti kompresannya , dan ia mulai turun dari tempat tidur dan masuk ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu.

Tak lama Zira sudah keluar dari kamar mandi dan ia langsung mengenakan mukenanya , Zira menggelengkan 2 sajadah untuk dirinya dan Gaffi , lalu setelah itu ia membangunkan Gaffi.

" Bang bangun , Shalat Dzuhur dulu " , ucap Zira pelan .

" Emm iya dek " , keluh Gaffi pelan , ia sedikit kaget mendapati kompresan didahinya .

Gaffi teringat jika ia tengah sakit , Gaffi menyimpan kompresannya dimeja dekat tempat tidur dan ia dengan perlahan turun dari tempat tidur .

" Pelan-pelan bang" , perhatian Zira .

" Iya dek " , jawab Gaffi senang kini Zira penuh perhatian kepadanya.

Tak lama Gaffi sudah kembali ia langsung menghampiri Zira yang tengah menunggu , Gaffi memakai baju Koko , kain sarung dan peci lalu ia mulai shalat berjamaah bersama Zira .

Keduanya sudah selesai menunaikan kewajibannya , seperti biasa Gaffi langsung berdzikir dan doa lalu ia menghadap ke arah belakang.

Zira langsung mencium punggung Gaffi dengan takdzim.

" Makasih banyak yak dek , makasih udah merawat Abang " , ucap Gaffi seraya mengelus lembut kepala Zira yang masih terbalut mukena .

" Sama-sama " , jawab Zira tersenyum.

" Gimana Abang udah baikan ? " , tanya Zira menatap Gaffi .

" Alhamdulillah sudah sedikit membaik " , jawab Gaffi jujur .

Kedua nya langsung membereskan alat shalat , dn setelah itu Gaffi kembali ke tempat berbaring ditempat tidur .

" Abang , Zira ke luar dulu sebentar ya " , pamit Zira .

" Iyaa dek " , jawab Gaffi tersenyum manis .

Zira keluar dari kamar dengan masih memakai atasan mukena ia berniat ingin ke dapur mengambil makan untuk Gaffi .

" Bagaimana kondisi Gaffi nak ? " , tanya bunda Zoya yang kebetulan tengah bersantai diruang tv bersama Ayah Syahdan.

" Alhamdulillah udah membaik Bun " , jawab Zira jujur .

" Alhamdulillah , ya udah kalian makan siang dulu " , balas bunda Zoya yang juga dianggukan Ayah Syahdan.

" Iya Bun " , jawab Zira dan ia langsung pamit ke dapur .

Tak lama Zira sudah kembali membawa nampan berisi makan siang lengkap dengan buah sebagai cuci mulut .

Bunda Zoya dan Ayah Syahdan sudah tidak ada diruang tv , mungkin mereka masuk ke kamar untuk istirahat.

Zira langsung pergi ke kamar membawa nampan tersebut , ia langsung membuka pintu nya dan terlihat Gaffi yang kembali berbaring ditempat tidur.

" Abang ayo makan dulu '' ,ujar Zira lembut seraya duduk disamping tempat tidur.

Gaffi kembali membuka kedua matanya dan ia bangun dari berbaring nya .

" Ayo aaa " , Zira menyuapi Gaffi walau terlihat malu-malu.

Gaffi mulai membuka mulutnya dan menerima suapan demi suapan dari Zira . Gaffi benar-benar tidak menyangka kalau Zira seperhtian itu pada dirinya .

" Kamu udah makan siang dek ? " , tanya Gaffi .

" Abang dulu aja aku bisa nanti " , jawab Zira santai dan kembali menyuapi Gaffi .

" Ga bisa gitu dong , ayo sini Abang suapi " , balas Gaffi dan langsung mengambil alih sendok yang ada ditangan Zira .

" Ayoo aaa " , ucap Gaffi menyuapi Zira .

Zira membuka mulutnya dan menerima suapan dari Gaffi walau malu-malu , akhirnya mereka berdua saling menyuapi satu sama lain sampai makan yang ada dipiring berpindah tempat ke perut Gaffi dan Zira .

" Alhamdulillah " , ucap keduanya berbarengan dan mereka saling pandang untuk beberapa detik.

" Abang mau buah ? " , tawar Zira salah tingkah .

" Boleh dek " , jawab Gaffi lembut .

Kini Zira mengambil piring yang berisi buah Naga dan lagi-lagi keduanya saling menyuapi sampai buah yang ada dipinggir pun habis .

" Kalau gini rasanya Abang ingin skit aja deh " , ucap Gaffi seraya terkekeh.

" Ii jangan Abang harus sehatlah " , timpal Zira cepat .

" Memangnya kenapa dek ?" , tanya Gaffi seraya tersenyum.

" Ya gak gimana-gimana pokoknya harus sehat seperti biasanya " , jawab Zira yang salah tingkah karena ditatap oleh Gaffi .

" Kamu khawatir ya dek ? " , tanya Gaffi lagi .

" Dih kepedean " , balas Zira seraya memalingkan wajah nya .

" Tahu gak kenapa Abang pengen sakit terus ? " , tanya Gaffi lagi , dan Zira langsung menggelengkan kepalanya sebagai jawaban .

" Biar Abang diperhatiin terus sama kamu dek " jawab Gaffi tersenyum lebar .

" Blush " , Zira jadi malu sendiri .

~

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!