NovelToon NovelToon
Pendekar Penguasa Sepuluh Ribu Semesta

Pendekar Penguasa Sepuluh Ribu Semesta

Status: sedang berlangsung
Genre:Raja Tentara/Dewa Perang / Kultivasi Modern / Perperangan / Dikelilingi wanita cantik / Ahli Bela Diri Kuno / Action
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mr.Employee

Sejak kecil, Anul hanya dikenal sebagai anak yatim piatu tanpa asal-usul yang hidup di sebuah desa kecil. Tubuhnya tak pernah terluka meski dihajar, senyumnya tetap hangat meski dirundung.

Namun, siapa sangka di balik kesederhanaannya tersimpan rahasia besar?
Darah yang mengalir di tubuhnya bukanlah darah manusia biasa. Takdir telah menuliskan namanya sebagai pewaris kekuatan yang mampu mengguncang langit dan bumi.

Dari anak yang diremehkan, Anul akan melangkah menuju jalan bela diri, mengalahkan musuh-musuh kuat, hingga akhirnya menaklukkan Sepuluh Ribu Semesta.

Perjalanan seorang yatim piatu menuju takdir yang tak bisa dihindari pun dimulai!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr.Employee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Revolusi Biro

Sedari pagi, Biro si Gempal—gelar dari warga desa, hanya sarapan dan lalu tidur. Sebelum tidur, ia membayangkan dirinya melakukan latihan fisik: berlari, sit-up, push-up, stretching, dan sebagainya.

Saat tiba waktunya makan siang, ia akan terbangun untuk makan, lalu tidur sekali lagi. Kali ini, sebelum tidur ia akan membayangkan dirinya melatih beberapa jurus tingkat rendah yang diajarkan ayahnya.

Saat hari baru saja gelap, ia akan terbangun lagi untuk makan malam dan sekali lagi pergi tidur. Pada waktu ini, sebelum tidur ia akan membayangkan dirinya berlatih teknik pengembangan beladiri jenis fisik dan jiwa.

Semua yang ia lakukan adalah atas perintah dari teman terbaiknya sepanjang masa, Anul.

Metode yang diberikan oleh Anul kepadanya benar-benar membuatnya sangat nyaman.

Setelah beberapa hari ia menerapkan metode itu, Anul datang untuk mengecek keadaannya. Setelah memastikan tidak ada yang salah, Anul menyuruhnya untuk terus melanjutkan metode aneh itu.

Yah, walaupun aneh, tapi metode itu membuat mimpinya untuk memiliki kehidupan yang santai benar-benar terwujud.

...****************...

Sebulan sudah berlalu. Tepat saat Biro terbangun untuk makan siang, ia melihat Anul berdiri di samping tempat tidurnya. Tatapan Anul yang bersemangat membuat dirinya merasa takut.

Secara spontan, ia menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Dengan gerakan yang agak gemulai, Biro memegang erat selimut di tangannya untuk menutupi bagian dada. Melihat tingkah Biro ini, Anul sedikit bergidik geli. Anul yang mencoba keras menahan tawa, akhirnya menyerah, tawa yang pecah bergema di seluruh ruangan.

"Kalau kau mau, silakan saja... tapi tolong lakukan dengan perlahan."

Anul yang tertawa terbahak-bahak tiba-tiba tersedak. Rasa jijik menyeruak di dalam dirinya. "Sepertinya otak Biro sudah mulai rusak karena terlalu banyak latihan," desahnya dalam hati.

"Kau pikir aku akan berselera kepadamu? Cuih." Anul langsung meludah di depan temannya itu.

"Cepat bangun dan ikut denganku mengunjungi ayahmu," lanjut Anul.

Mendengar Anul mengajaknya untuk menemui ayahnya, muka Biro langsung pucat.

Ia takut akan dihajar habis-habisan jika ayahnya tahu bahwa ia hanya makan dan tidur selama satu bulan penuh.

Dengan enggan, ia mengenakan baju dan merapikan rambutnya yang berantakan. Wajahnya ditekuk sembari terus berjalan mengikuti Anul dari belakang, seperti anak bebek yang mengikuti induknya.

Sepanjang jalan, banyak mata yang terpesona setelah menatap ke arahnya. Namun karena ia sangat tertekan karena memikirkan ayahnya yang akan menghajarnya habis-habisan, ia tidak menyadari tatapan-tatapan itu sama sekali.

...****************...

Pak Ghandi sedang melatih gerakan pedangnya saat Anul dan Biro memasuki gerbang.

Melihat kedatangan kedua orang itu, ia langsung menyudahi latihannya. Ia mengambil handuk yang tergantung di dahan pohon, mengelap semua keringat di tubuhnya yang tak berbaju.

Anul dan Biro sudah duduk dengan tenang di kursi taman yang terletak di halaman ketika Pak Ghandi menghampiri mereka berdua dan ikut duduk.

Hal pertama yang dilakukan Pak Ghandi setelah duduk adalah memperhatikan dengan seksama orang yang duduk tepat di sebelah Anul—ia merasa belum pernah bertemu dengan orang itu sebelumnya.

"Ini..." gumamnya menunjuk kearah orang itu.

Orang di sebelah Anul itu terus menundukkan wajah. Walaupun wajahnya tidak terlihat sepenuhnya, kulit putih, wajah simetris, dan hidung mancung—wajah tampan orang itu sudah bisa dipastikan.

Pakaian orang itu terlalu kebesaran sehingga kedua sisi bahunya melorot. Tangan dan kakinya yang terekspos menunjukkan bahwa orang yang baru berumur sekitar enam belas tahun ini pastilah pendekar yang sangat rajin berlatih.

"Pak Ghandi, orang di sebelahku ini adalah anakmu."

Belum sempat Pak Ghandi menanyakan siapa orang itu, Anul sudah menjawabnya terlebih dahulu. Tapi ucapan Anul itu membuat mata Pak Ghandi melotot tidak percaya.

Bagaimana mungkin anaknya yang gembul itu menyusut begitu jauh hanya dalam waktu satu bulan?

"Biro, berdirilah dan buka bajumu."

Mendengar perintah itu, Biro yang sedang sangat tertekan entah mengapa dengan patuh berdiri dan membuka bajunya di hadapan Anul dan Pak Ghandi.

"Sekarang berputarlah perlahan sebanyak tiga kali."

Biro sekali lagi mengikuti perintah Anul dengan patuh—tetap dalam kondisi depresi.

Pak Ghandi yang melihat tubuh Biro sekali lagi terbelalak. Tubuh anaknya yang seperti gajah sedang hamil tua itu sekarang sudah menjadi lebih padat dan berbentuk.

Lengannya kekar, dadanya datar, bahunya tegap, perutnya bergelombang rapi.

Betul-betul tubuh pendekar yang sempurna.

Tidak hanya itu, dari tubuh anaknya itu sekarang mengeluarkan sedikit aura pendekar sejati!

"Hehe, ini masih belum seberapa. Kau cobalah sendiri tenaga tinju anakmu."

Melihat Pak Ghandi yang hanya melotot dan tidak berbicara dari tadi, Anul menyarankan hal itu dengan sangat yakin.

Mendengar itu, Pak Ghandi tampak bersemangat. Dengan cepat ia berdiri dan memasang kuda-kuda.

"Pukul, ayo pukul aku anakku."

Untuk pertama kalinya, Anul mendengar Pak Ghandi memanggil Biro dengan panggilan "anakku". Ini membuatnya tertawa terpingkal-pingkal di dalam hati.

"Sejak kapan hantu tua ini sangat lembut dalam berbicara kepada anak semata wayangnya?"

Biro yang masih tidak menyadari hal ini, sambil terus menundukkan kepala, ia mengepalkan tinjunya. Dengan mantap, tinjunya itu menghantam perut Pak Ghandi yang sudah bersiap sedari tadi.

Badum!!

Suara tinju itu terdengar nyaring ketika mengenai perut Pak Ghandi yang juga kekar. Ia terdiam sesaat sambil menahan rasa sakit di perutnya. Hampir saja ia memuntahkan darah, tapi segera ia menelannya karena takut malu.

"Lumayan... lumayan..." ujar Pak Ghandi sambil meringis dengan giginya yang merah karena darah yang tadi hampir dimuntahkannya.

Biro masih tertunduk. Anul tidak tahu harus melakukan apa melihat kedua anak dan ayah itu.

Mereka benar-benar memiliki kemampuan untuk membuat orang lain tergelitik setiap mereka berdua bertemu.

Setelah rasa sakit di perutnya sedikit mereda, Pak Ghandi lalu mendekati Biro dan memeluknya dengan erat. Biro yang dari tadi terus menunduk lalu mengangkat kepalanya.

Sekarang ia baru sadar ayahnya sedang memeluknya dengan sangat erat!!

Entah kapan terakhir kali ayahnya itu memeluknya seerat ini.

Air mata Biro meleleh dan mengalir perlahan di pipinya. Selain air mata, cairan bening juga keluar dari hidungnya sembari ia sesenggukan.

Mengetahui anaknya yang sedang menangis, Pak Ghandi semakin erat memeluk tubuh anaknya itu.

Melihat kejadian itu, Anul langsung melerai pelukan itu setelah melihat wajah Biro mulai membiru dan hampir pingsan.

Sebenarnya dari awal Anul sudah tahu jika Biro menangis bukan karena bahagia, melainkan karena pelukan yang terlalu erat dari Pak Ghandi.

Saat Biro hendak memberi tahu ayahnya itu, karena pelukan yang terlalu kuat, suaranya tidak bisa keluar dan tertahan, membuatnya seolah seperti sedang sesenggukan.

Kesalahpahaman ini, membuat Pak Ghandi memeluk Biro lebih kuat lagi hingga Biro benar-benar tidak bisa bernafas—hampir kehilangan nyawanya di dalam pelukan 'kasih sayang' sang ayah.

Biro yang hampir pingsan itu akhirnya mendapatkan kembali kesadarannya. Ia bersyukur masih bisa hidup dan selamat dari siksaan ayahnya itu. Dengan napas yang masih terengah-engah, ia lalu berkata:

"Ayah, maafkan aku karena tidak berlatih selama sebulan penuh."

Setelah membuat pengakuan ini, hati Biro menjadi lega dan beban yang dari tadi menghantuinya lenyap seketika.

Pak Ghandi hanya tertawa terbahak-bahak dan menatap lembut ke arah Anul.

Anul yang mengerti maksud Pak Ghandi langsung berdiri dan segera pergi entah ke mana, meninggalkan Biro yang masih kebingungan bersama ayahnya.

1
Hana Chimpanzini Banananini
waspada sosok anul
Hana Chimpanzini Banananini
bang udah bang/Sob//Sob/
Didi h Suawa
awal yang baik
☕︎⃝❥ Anul (PPSRS): terimakasih sudah mampir dan membaca karya saya 😄👍
total 1 replies
Muffin🌸
Ceritanya menarik, narasinya mudah dimengerti. Semangat berkarya authort. Aku tunggu anul sampai menguasai bumi dan langit 😊
☕︎⃝❥ Anul (PPSRS): makasih mbak muffin😄
total 1 replies
erika eka putri pradipta(ACDD)
woww keren sekali bisa terbelah batu nya setelah ranting kecil itu dimasukkan ke lubang itu
erika eka putri pradipta(ACDD)
pecah gak bg anul cincin nya?
Oksy_K
dipaksa dewasa dan menahan rasa sakit. semangat anullll
@dadan_kusuma89
Masih mendingan Anul ada yang suka, Bir! daripada Lu😁
@dadan_kusuma89
Ternyata benar dugaanku, sekarang Anul telah menjabat sebagai kepala desa baru
@dadan_kusuma89
Nggak bisa, Rum! Mana bisa biro disuruh makan pelan-pelan
@dadan_kusuma89
Awas lho, Biro! kamu jangan godain Arum ya!😁
@dadan_kusuma89
Dugaanku sepertinya kamu akan menjadi kepala desa yang baru, Nul!😁
CumaHalu
malah nangis, kog bisa berhari-hari pingsan masih bisa bangun. kalau orang normal sih udah meninggoy.
CumaHalu
Jadi tetep harus hati-hati ya Nul.
Khalisha
Kenapa banyak yang benci anul padahal kan dia udah banyak Bantu warga desa,
ηιтσ
najisnyo. jauh²/Puke/
ηιтσ
pemikiran anak² mah kdng udh di tanam sma kebencian dri orgtuanya. klo ortunya udh cap anak ini gk baik, anaknya jdi benci. walau sbnrnya konsep anul ini beda, lbh kyk jdi pembanding /Facepalm/
Ff Gilgamesh
memang susah memiliki dua wajah... repot menyembunyikan yang satu
👑Chaotic Devil Queen👑
Karena lu bukan MC 😭🤣
👑Chaotic Devil Queen👑
Heh! Lu itu gak diajak 😭👊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!