NovelToon NovelToon
Cintai Aku Kumohon

Cintai Aku Kumohon

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Pengantin Pengganti / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: ewie_srt

reeva dipaksa menikahi seorang pria dewasa penerus grup naratama, kehidupan reeva berubah 180°, entah kehidupan bagaimana yang akan reeva jalani.
dukung karya saya yah 🙏🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ewie_srt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

delapan

Birru sampai di rumah sudah pukul 9 malam, adrian yang mengantarnya pulang, meminta masuk ingin bertemu dengan reeva, namun dengan tegas birru menolaknya, kepalanya sedikit berat pengaruh dari alkohol yang ia tenggak, tidak banyak hanya 1 gelas, mungkin karena pengaruh pikirannya yang sedang kalut, dan sibuk, birru merasa sedikit pusing. Birru melangkah sedikit sempoyongan, kakinya tidak sengaja menendang sudut sofa, ia mengaduh. Ruang tamu yang sebelumnya temaram, tiba-tiba terang benderang, birru sampai memejamkan matanya, karena silaunya cahaya lampu.

"kamu pulang?" seru seseorang bertanya dengan suara riang, birru masih mengerjapkan matanya, ia menatap reeva yang berdiri di dekat saklar lampu yang baru ia nyalakan.

"aku pikir tadi siapa, kamu mengendap-endap seperti maling, untung aku belum teriak" reeva melangkah mendekati birru yang masih terbengong menatap ke arahnya, reeva celingak celinguk mengintip dari punggung birru, "adrian nggak ikut?, kamu pulang naik apa?"

Birru terpana menatap reeva, benar kata adrian, reeva..cantik. Tak satupun pertanyaan reeva yang masuk ke dalam kepalanya, saat ini benaknya hanya bertanya-tanya, apa yang terjadi selama ia pergi, mengapa gadis cilik di depannya ini bisa berubah begitu drastis. Matanya yang besar, hidung mungilnya yang mancung, bibir sensualnya yang merekah, sepertinya tidak ada yang berubah, bentuknya masih sama seperti sebelum ia pergi, namun entah mengapa birru melihat reeva memang berbeda.

"kamu nggak apa-apa?" suara reeva yang bertanya dan menyentuh lengannya, menyadarkan birru dari ketertegunannya, gadis itu menunduk mengamati kaki birru

"ehem.." birru berdehem, untuk menghilangkan rasa yang sempat menguasainya. "aku nggak apa-apa" jawab birru menggeleng. Birru seperti kerbau yang dicucuk hidungnya, ia hanya diam menuruti reeva yang menuntunnya duduk di sofa, mata besar itu berbinar menatap birru, senyum manisnya juga mengembang indah. Jantung birru berdegub lebih kencang, entah ini pengaruh dari alkohol yang diminumnya tadi, atau karena ucapan adrian tadi sore, birru benar-benar terpukau menatap reeva yang menjelma menjadi gadis cantik. Kepalanya mendadak kosong, pertanyaan-pertanyaan reeva tidak terdengar oleh telinganya, bibir gadis itu tak luput dari tatapannya. Senyum reeva, sentuhan gadis itu di lengannya, membuat birru seperti pria kehilangan akal.

"jadi..siapa yang menang chelsea atau arsenal?" tanya reeva menatap 'suaminya' penasaran.

"seandainya aku tahu kalian pergi nonton bola, pasti aku minta ikut" ujar reeva setengah merajuk,"kalau aku ikut, aku bisa lihat langsung saat declan rice menggojek bola di kandang chelsea, aduh pasti seru banget" ocehan reeva terdengar bersemangat. Birru menatap reeva takjub, cara gadis itu berceloteh, menunjukkan bahwa ia sangat memahami apa yang sedang ia bicarakan, binar mata penasaran sungguh menghipnotis birru. Aroma tubuh gadis di depannya ini, sungguh lembut, birru benar-benar terpesona, kulitnya yang ternyata putih, sungguh kontras dengan warna piyama yang sedang ia kenakan.

"birru..." tegur reeva menatap heran, sedari tadi rasanya ia berbicara, namun birru hanya menanggapi seadanya.

"apakah kamu marah padaku?, apakah mulutku terlalu cerewet? Aahhh maaf, aku memang salah, tentu kamu masih lelah yah?" wajah cantik di hadapan birru itu terlihat merasa bersalah.

"istirahatlah.." perintah reeva lembut, seraya bangkit dari duduknya. Tanpa sadar tangan birru mencekal pergelangan tangan reeva yang hendak beranjak dari hadapannya, reeva menoleh, menelisik wajah tampan suaminya yang terlihat ingin bicara.

"duduklah.."perintah birru menahan reeva, gadis itu duduk dengan patuh, ia menatap suaminya dengan lembut.

"aku tidak lelah, aku hanya mendengar ceritamu, apakah kamu menyukai pertandingan bola?" tanya birru dengan ekspresi tenangnya, namun tatapannya tidak berubah, ia masih memandang takjub reeva yang mulai berceloteh lagi. Sesekali senyum manis birru terlihat. Gerakan tangan reeva ketika memeragakan sebuah gerakan seorang goal keeper, membuat birru terbahak, hatinya menghangat. Semua gerakan tubuh reeva tak luput dari tatapan birru, seumur hidup ia bertemu beragam bentuk wanita, gadis di depannya ini memang unik dan berbeda, reeva tidak jaim, apa adanya dan suka bola, sungguh perpaduan yang luar biasa, di tambah kecantikan yang terpancar dari gadis ini bukanlah kecantikan yang biasa birru temui di wanita kebanyakan.

"pokoknya, kalau kamu ada rencana nonton lagi, aku harus ikut" ujar reeva dengan sedikit memaksa, tangannya meraih jemari birru, menautkan jari kelingkingnya dan jari kelingking birru. Pria itu tertawa, gelak tawanya terdengar membahana, kerjapan mata besar reeva menghipnotis birru, gelak tawanya hilang, birru terpesona.

"apa yang kamu lakukan pada dirimu reeva?" tanya birru tanpa sadar, reeva mengernyitkan matanya heran,

"apa maksudmu?" tanya reeva tidak paham,

"mengapa kamu berubah?"

"berubah?" kernyitan mata reeva semakin terlihat kebingungan.

"apa yang kamu lakukan selama 2 minggu ini?" birru memperjelas pertanyaannya, terlihat wajah birru memerah. Ia menyadari bahwa pertanyaan yang diajukannya adalah pertanyaan yang ambigu dan tidak perlu. Tapi pertanyaan itu meluncur begitu saja dari mulutnya.

"hahahha..."tawa riang reeva terdengar merdu di telinga birru. Wajah reeva merona merah, senyum malunya terlihat indah.

"selama kamu pergi, mbak kelly benar-benar tidak memberikan aku istirahat, kartu yang kamu berikan, benar-benar mbak kelly manfaatkan...heummm, maaf yah kalau aku menggunakan uangmu untuk semuanya"tutur reeva dengan raut wajah bersalah, birru menggeleng cepat.

"kan aku sudah bilang gunakan sesukamu, kartu itu milikmu" kata birru dengan tenang,

"apakah kamu melakukan operasi atau sesuatu pada dirimu?"

Mata reeva mendelik kaget, pertanyaan birru barusan membuatnya terperangah.

"kok kamu ngomong gitu?, emangnya aku terlihat begitu berbedakah?" tanya reeva penasaran, menatap mata birru lekat.

"iya.." angguk birru,

"kamu berbeda dari sebelum aku pergi, dan..dan, kamu semakin cantik" bola mata besar reeva membeliak, bibir mungil seksinya terperangah indah, tanpa reeva sadari kedua pipinya merona merah. Birru terpesona oleh mata besar itu, kecantikan reeva sungguh memesonanya, lagi-lagi ia merasa bagai di dalam sebuah ruangan kedap suara, hening.

Tidak ada suara apapun selain degub jantungnya yang mendadak berdebar lebih cepat. Tanpa memalingkan wajahnya, ia tetap menatap reeva, benak birru masih tetap berpikir bahwa degub jantungnya malam ini, akibat pengaruh alkohol yang di minumnya tadi. Tak lebih...

Bersambung...

1
rhn fidiah
Mengharukan 😢
ewie_srt: terima kasih 🙏🙏
total 1 replies
Kei Kurono
Mantap banget thor, plotnya bikin gak bisa berhenti baca!
ewie_srt: terima kasih, udah mau singgah 🙏🙏🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!