NovelToon NovelToon
World Of Cyberpunk: Neo-Kyoto

World Of Cyberpunk: Neo-Kyoto

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Perperangan / Robot AI
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: FA Moghago

Langit Neo-Kyoto malam itu selalu sama: kabut asam bercampur polusi elektronik yang membuat bulan tampak seperti koin usang. Hujan buatan yang beraroma logam membasahi jalanan, memantulkan cahaya neon raksasa dari papan reklame yang tak pernah padam. Di tengah kekacauan visual itu, sosoknya berdiri tegak di atap gedung tertinggi, siluetnya menentang badai.

Kaelen. Bukan nama asli, tapi nama yang ia pilih ketika meninggalkan masa lalunya. Kaelen mengenakan trench coat panjang yang terbuat dari serat karbon, menutupi armor tipis yang terpasang di tubuhnya. Rambut peraknya basah kuyup, menempel di dahi, dan matanya memancarkan kilatan biru neon yang aneh. Itu adalah mata buatan, hadiah dari seorang ahli bedah siber yang terlalu murah hati. Di punggungnya, terikat sebuah pedang besar. Bukan pedang biasa, melainkan Katana Jiwa, pedang legendaris yang konon bisa memotong apa saja, baik materi maupun energi.

WORLD OF CYBERPUNK: NEO-KYOTO

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FA Moghago, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20: Akhir dari Sebuah Era

Di luar angkasa, mereka melihat stasiun luar angkasa Korporasi Kosmos, yang dikenal sebagai Benteng Omega. Benteng itu lebih besar dan lebih kuat dari yang pernah mereka bayangkan.

Mereka bertarung dengan berani. Mereka melawan pasukan robot dan petarung yang tak terhitung jumlahnya. Di tengah pertempuran, Zeki menggunakan sabit Sky Death-nya untuk memotong koneksi Benteng Omega, membuatnya rentan. Kira, dengan Katana Jiwa-nya, berhasil menembus perisai Benteng Omega.

Mereka akhirnya masuk ke dalam, dan di sana, mereka berhadapan dengan Kaisar Cygnus. Ia terlihat sama seperti di masa lalu, namun dengan kekuatan yang lebih besar. Ia adalah yang terkuat, dan ia tidak akan membiarkan mereka menang.

"Kalian hanyalah anak-anak," kata Kaisar Cygnus. "Kalian tidak bisa mengalahkan kami."

"Mungkin kami anak-anak," balas Kira. "Tapi kami memiliki harapan. Dan harapan adalah sesuatu yang tidak bisa kau hancurkan."

Pertarungan terakhir pun dimulai. Kira, Tora, dan Zeki bertarung melawan Kaisar Cygnus. Mereka memberikan segalanya. Kira dengan Katana Jiwa-nya, Tora dengan kekuatan telekinesisnya, dan Zeki dengan sabit Sky Death-nya.

Namun, Kaisar Cygnus terlalu kuat. Ia berhasil melukai Kira dan Zeki. Tora, yang melihat teman-temannya terluka, marah. Ia menggunakan kekuatan telekinesisnya, menyalurkan semua energinya ke Kaisar Cygnus, membuatnya terdesak.

Kira dan Zeki melihat kesempatan itu. Mereka berdua menyerang Kaisar Cygnus dengan kekuatan penuh. Kira menusuknya dengan Katana Jiwa, dan Zeki memotongnya dengan sabit Sky Death.

Kaisar Cygnus berteriak, dan ia jatuh ke lantai, tak sadarkan diri. Di belakangnya, sebuah ledakan besar terjadi. Bom waktu telah diaktifkan.

"Kita harus keluar!" teriak Tora.

Mereka bertiga melarikan diri, namun bom waktu itu terlalu cepat. Mereka tahu, mereka tidak akan bisa kembali.

Di saat yang paling kritis, Luna dan Kaelen muncul. Mereka menggunakan kekuatan mereka untuk menciptakan sebuah perisai, melindungi anak-anak mereka.

"Kami datang untukmu," kata Luna.

"Ayah... Ibu..." bisik Kira.

Dengan ledakan besar, Benteng Omega meledak. Namun, Kira, Tora, dan Zeki berhasil diselamatkan.

Bertahun-tahun berlalu. Planet CyberZenith kini menjadi tempat yang damai dan makmur. Kira, Tora, dan Zeki, yang kini dikenal sebagai Malaikat Penyelamat, melihat kota itu dari puncak gedung tertinggi. Di samping mereka, Kaelen dan Luna tersenyum. Mereka tahu, mereka telah berhasil.

Setelah pertempuran epik melawan Korporasi Kosmos, Planet CyberZenith memasuki era kedamaian yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kota-kota yang hancur dibangun kembali dengan arsitektur yang lebih canggih dan harmonis dengan alam. Kira, Tora, dan Zeki dielu-elukan sebagai pahlawan, melanjutkan warisan para leluhur mereka.

Kaelen dan Luna, setelah menyelamatkan anak-anak mereka, memilih untuk tinggal di Planet CyberZenith, menjadi penasihat bijak bagi generasi baru. Mereka membantu membangun kembali Akademi Geopata, memastikan bahwa para petarung masa depan tidak hanya kuat dalam pertarungan, tetapi juga memiliki hati yang tulus untuk melindungi.

Di balik semua kedamaian itu, ada sebuah misteri yang perlahan muncul. Sebuah sinyal aneh, berasal dari galaksi yang sangat jauh, mulai mengganggu jaringan CyberZenith. Sinyal ini tidak memiliki pola teknologi yang dikenal, dan tidak ada hubungannya dengan sihir kuno. Itu adalah sesuatu yang sama sekali baru.

Suatu malam, saat Kira dan Zeki sedang berpatroli, mereka melihat Tora di dojo, sedang berkonsentrasi penuh. Tora, yang kini memimpin departemen teknologi dan komunikasi di CyberZenith, sedang mencoba untuk melacak sinyal misterius itu. Wajahnya tegang, dan matanya memancarkan cahaya hijau yang menunjukkan bahwa ia sedang menyalurkan seluruh kekuatannya.

"Aku menemukannya," bisik Tora, tubuhnya bergetar. "Sinyal ini berasal dari sebuah planet yang belum pernah dipetakan. Sebuah planet yang dikenal dengan nama Planet Anomali."

Kira dan Zeki saling pandang. Mereka tahu, ini adalah awal dari petualangan baru. Sebuah petualangan yang akan membawa mereka ke tempat yang belum pernah mereka bayangkan.

Kira, Tora, dan Zeki memutuskan untuk pergi ke Planet Anomali. Mereka tahu, ini adalah misi berbahaya, tetapi mereka juga tahu bahwa mereka tidak punya pilihan. Jika sinyal itu adalah ancaman, mereka harus menghentikannya sebelum terlambat.

Mereka naik ke pesawat luar angkasa baru yang telah dimodifikasi, dan mereka terbang menuju planet yang belum pernah dipetakan itu. Perjalanan itu memakan waktu yang lama, dan di tengah perjalanan, mereka menemukan sesuatu yang aneh. Sinyal itu tidak hanya berasal dari satu planet, tetapi dari seluruh galaksi, dan sinyal itu memiliki pola yang sama.

"Ini... ini bukan sinyal," bisik Tora. "Ini adalah suara. Suara dari alam semesta. Suara yang meminta bantuan."

Kira dan Zeki terkejut. Mereka tidak pernah menyangka bahwa sinyal itu adalah sebuah suara. Mereka tahu, ada sesuatu yang salah di alam semesta. Sesuatu yang harus mereka perbaiki.

Mereka tiba di Planet Anomali. Planet itu terlihat seperti planet biasa, tetapi ada sesuatu yang aneh. Tidak ada tanda-tanda kehidupan. Tidak ada suara, tidak ada cahaya. Hanya keheningan yang mencekam.

Mereka keluar dari pesawat, dan mereka berjalan di permukaan planet yang sepi. Di tengah keheningan, mereka mendengar suara. Suara itu bukan suara manusia, melainkan suara yang datang dari dalam planet.

"Kami butuh bantuan," bisik suara itu. "Kami butuh kalian."

Kira, Tora, dan Zeki saling pandang. Mereka tahu, mereka telah menemukan jawaban atas misteri sinyal itu. Mereka tahu, mereka telah menemukan petualangan baru.

Kira, Tora, dan Zeki, dipandu oleh suara misterius itu, masuk ke dalam gua besar yang tersembunyi di dalam planet. Di dalamnya, mereka menemukan sebuah peradaban yang jauh lebih tua dari Neo-Kyoto. Peradaban itu adalah peradaban yang menciptakan Kode Genesis, Katana Jiwa, dan Palu Perusak. Mereka adalah Klan Pencipta.

Klan Pencipta bukanlah manusia. Mereka adalah makhluk cahaya yang tidak memiliki bentuk fisik. Mereka adalah roh yang hidup di dalam alam semesta.

"Selamat datang," bisik salah satu dari mereka, suaranya dipenuhi oleh kebijaksanaan. "Kami telah menunggumu. Kami telah mengirimkan sinyal ini, karena kami tahu, hanya kalian yang bisa menyelamatkan kami."

"Menyelamatkan kalian dari apa?" tanya Kira.

Klan Pencipta menjelaskan bahwa alam semesta sedang sekarat. Ada sebuah kekuatan jahat yang muncul. Kekuatan yang datang dari dimensi lain. Kekuatan yang dikenal sebagai Kebencian Kosmik. Kebencian Kosmik ingin menghapus semua kehidupan dari alam semesta, dan mereka telah menguasai Klan Pencipta.

"Kami... kami tidak bisa melawannya," bisik salah satu dari mereka. "Kami butuh kalian. Kami butuh kalian untuk membangkitkan kekuatan sejati dari Katana Jiwa, Palu Perusak, dan Sky Death. Kami butuh kalian untuk menjadi pelindung alam semesta."

Kira, Tora, dan Zeki saling pandang. Mereka tahu, ini adalah takdir mereka. Mereka telah dilahirkan untuk tujuan ini. Mereka telah dilahirkan untuk menjadi pahlawan.

Mereka mengangguk, dan mereka mengambil senjata mereka. Katana Jiwa, Palu Perusak, dan Sky Death bersinar dengan cahaya yang sangat terang, dan cahaya itu menyebar ke seluruh alam semesta. Mereka telah menjadi pelindung alam semesta. Mereka telah menjadi Malaikat Penyelamat.

1
Yusi Yustiani
Next...
Isa Tawaf
Semangat thorrr🔥🔥🔥
Isa Tawaf
Next thorrrr🔥
Nomaero
Fress banget Thor ini🥶
Nomaero
Nanggung😌
Asep Opow
Lanjutkan jngan kasih kendor thoorrrr
Asep Opow
🤯🤯🤯
Hidden
Semangat Thor 😁
Hidden
Mati semua kah??
Arifah Hidayat
Lanjutkannya ditunggu Thor udh tambah ke rak buku hehe
Arifah Hidayat
Mantep nih
Amrullah Algifari
moga up nya konsisten😁
Amrullah Algifari
Next next
Alvin Mirza
Next lanjutkan thorrrrr
Alvin Mirza
Next Thor masih penasaran, ga mungkin sampe sini ka?🤣
Alvin Mirza
Thor becanda
Alvin Mirza
pembawaan karakternya bagus
Alifa Alfatunisa
Aku suka cerita yg alurnya fantasi, kebanyakan rata2 alurnya hampir sama, TPI ini beda baru Nemu ada author yg buat cerita tema cyberpunk.
Keren Thor Aku ikutin novelnya😉😉😉
Alifa Alfatunisa
ditunggu lanjutannya Thor😉
Alifa Alfatunisa
MC Mati beberapa chapter🙃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!