World Of Cyberpunk: Neo-Kyoto

World Of Cyberpunk: Neo-Kyoto

Bab 1: Kilau Pedang di Bawah Neon

Langit Neo-Kyoto malam itu selalu sama: kabut asam bercampur polusi elektronik yang membuat bulan tampak seperti koin usang. Hujan buatan yang beraroma logam membasahi jalanan, memantulkan cahaya neon raksasa dari papan reklame yang tak pernah padam. Di tengah kekacauan visual itu, sosoknya berdiri tegak di atap gedung tertinggi, siluetnya menentang badai.

Namanya Kaelen. Bukan nama asli, tapi nama yang ia pilih ketika meninggalkan masa lalunya. Kaelen mengenakan trench coat panjang yang terbuat dari serat karbon, menutupi armor tipis yang terpasang di tubuhnya. Rambut peraknya basah kuyup, menempel di dahi, dan matanya memancarkan kilatan biru neon yang aneh. Itu adalah mata buatan, hadiah dari seorang ahli bedah siber yang terlalu murah hati. Di punggungnya, terikat sebuah pedang besar. Bukan pedang biasa, melainkan Katana Jiwa, pedang legendaris yang konon bisa memotong apa saja, baik materi maupun energi.

Ia ada di sana untuk satu misi: membunuh seorang pemimpin sindikat kriminal bernama Ryu Hoshi, si "Naga Elektronik". Ryu Hoshi adalah salah satu dari segelintir orang yang masih memiliki sisa-sisa Sihir Kuno, sebuah kekuatan yang hampir punah di era cyberpunk. Ia bisa memanipulasi energi listrik dan menggunakannya untuk menyerang atau bertahan. Kekuatan itu membuat ia hampir tak tersentuh. Namun, Kaelen tahu satu hal yang tidak diketahui orang lain: Katana Jiwa adalah satu-satunya benda yang bisa menembus perisai energi Ryu Hoshi.

Tiba-tiba, sebuah drone pengintai menyusur di dekatnya, memancarkan sinar laser merah. Kaelen menunduk, dan ia melompat dari atap ke atap. Setiap lompatannya presisi, menggunakan grappling hook yang terpasang di pergelangan tangannya untuk berayun di antara gedung-geding pencakar langit. Angin menderu, tapi ia merasa lebih hidup dari sebelumnya. Ia bukan manusia biasa lagi. Sejak ia menerima mata dan pedang itu, ia adalah makhluk hibrida, gabungan antara manusia dan teknologi yang tidak sempurna.

Setelah tiba di gedung markas Ryu Hoshi, Kaelen masuk melalui ventilasi. Di dalam, gedung itu adalah sarang teknologi. Cyborg penjaga, drone patroli, dan jebakan laser memenuhi setiap koridor. Ia mengeluarkan Katana Jiwa. Pedang itu terasa dingin di tangannya, namun memancarkan aura kehangatan yang aneh. Mata biru neonnya memindai sekeliling, mencari celah.

Kaelen menghadapi tiga cyborg sekaligus. Tubuh mereka terbuat dari logam dan dilengkapi dengan senjata api berat. Namun, Kaelen bukan petarung yang mengandalkan kekuatan. Ia mengandalkan kecepatan. Gerakannya secepat kilat, menghindari setiap tembakan yang datang. Dengan satu ayunan pedangnya, ia memotong kaki salah satu cyborg. Kilatan listrik dan percikan api keluar dari tubuh robot itu. Dua cyborg lainnya menembakkan laser. Kaelen mengayunkan pedangnya lagi, dan secara ajaib, pedang itu menciptakan perisai energi yang memblokir serangan. Serangan balik yang cepat dan akurat, Kaelen memotong tangan mereka satu per satu, sampai akhirnya kedua cyborg itu roboh tak berdaya.

Pertarungan itu menarik perhatian. Alunan suara alarm mengaum, dan ratusan penjaga datang ke arahnya. Kaelen tersenyum tipis. Ia mengayunkan pedangnya lagi, kali ini dengan kekuatan penuh, dan bilahnya memancarkan cahaya hijau neon. Cahaya itu bukan hanya cahaya biasa; itu adalah energi dari Katana Jiwa, yang mampu memotong dimensi. Kaelen berlari menuju pintu masuk, membelah pintu besi yang kokoh menjadi dua. Ia tidak bisa terlalu lama di sini.

Di tengah kebingungan para penjaga, sebuah suara feminin yang dingin menyapa. "Kau pikir bisa kabur begitu saja, Kaelen?"

Seorang wanita muncul dari bayang-bayang. Ia mengenakan baju kulit hitam ketat dan memiliki rambut merah menyala. Di tangannya, ia memegang sebuah tombak listrik yang bergetar. Kaelen mengenali wanita itu. Ia adalah Sora, tangan kanan Ryu Hoshi. Namun, di masa lalu, Sora adalah bagian dari timnya. Mereka berdua adalah pemburu bayaran yang paling ditakuti di Neo-Kyoto. Sampai akhirnya, Sora mengkhianati Kaelen.

"Tentu saja aku bisa kabur," jawab Kaelen, suaranya tenang namun penuh emosi. "Tapi sepertinya aku harus membuat sedikit kekacauan sebelum itu."

Sora tertawa sinis. "Kau masih sombong seperti dulu. Aku akan mengajari kau pelajaran yang sudah kau lupakan."

Pertarungan dimulai. Sora adalah seorang ahli dalam menggunakan tombak. Gerakannya gesit dan mematikan. Tombak yang ia pegang bisa menghasilkan gelombang listrik yang kuat, membuat Kaelen kesulitan untuk mendekat. Namun, Kaelen adalah ahli pedang. Ia menari dengan pedangnya, memblokir dan menghindari setiap serangan.

"Kau melupakan satu hal, Sora," kata Kaelen, sambil mengelak dari serangan tombak yang menghantam dinding di sampingnya. "Aku yang mengajarimu cara bertarung."

"Itu dulu!" seru Sora, dan tombaknya mengeluarkan ledakan energi. Kaelen terlempar ke belakang, punggungnya menghantam dinding besi. Matanya berkedip-kedip, dan ia merasakan sakit yang luar biasa. Tapi itu tidak cukup untuk menghentikannya. Ia bangkit, dan Katana Jiwa di tangannya mulai memancarkan cahaya yang lebih terang.

"Mungkin benar," jawab Kaelen, napasnya tersengal-sengal. "Tapi yang aku tidak pernah ajarkan padamu adalah bagaimana cara mengalahkan pedang."

Dengan satu serangan pamungkas, Kaelen mengayunkan pedangnya, dan energi hijau Katana Jiwa mengalir deras. Sora mencoba memblokir dengan tombaknya, tapi Katana Jiwa memotongnya dengan mudah. Tombak itu hancur berkeping-keping, dan Sora terlempar ke belakang, terkejut.

Kaelen menodongkan pedangnya ke leher Sora. Ia bisa saja membunuhnya, tapi ia tidak melakukannya. Ada sesuatu di matanya, keraguan yang tidak bisa ia sembunyikan.

"Kenapa kau berkhianat, Sora?" bisik Kaelen. "Kenapa kau meninggalkanku?"

Sora menatapnya dengan pandangan dingin. "Aku menemukan jalan yang lebih baik. Dan, aku akan kembali untuk menghabisimu."

Sebelum Kaelen bisa bereaksi, sebuah asap tebal memenuhi ruangan. Ketika asap itu hilang, Sora sudah tidak ada lagi. Kaelen berdiri sendirian, memegang Katana Jiwa, dan matanya memancarkan kesedihan. Ia telah menemukan Ryu Hoshi, tapi ia juga telah bertemu dengan masa lalunya. Misi ini tidak hanya tentang membunuh seorang kriminal, tapi juga tentang mencari tahu kebenaran di balik pengkhianatan Sora. Dan ia tahu, ini hanyalah awal.

Kaelen menghela napas panjang, asap pertempuran masih memenuhi udara di sekitarnya. Alarm terus meraung, menandakan bahwa waktu baginya sangat terbatas. Ia harus segera keluar dari gedung ini sebelum bala bantuan yang lebih besar tiba. Katana Jiwa ia genggam erat, siap untuk menghadapi siapapun yang menghalangi jalannya.

Dari arah lorong, terlihat puluhan sosok bersenjatakan senapan laser dan tongkat listrik berlarian menuju tempatnya. Mereka adalah garda depan Ryu Hoshi, para petarung jalanan yang diperkuat dengan implan siber mematikan. Kaelen menyeringai tipis. Ini akan menjadi jalan keluar yang cukup ramai.

Tanpa ragu, ia menerjang maju. Ayunan Katana Jiwa menciptakan jalur energi hijau yang menebas senjata dan melumpuhkan lawan dalam sekali tebasan. Gerakannya cepat dan mematikan, seperti tarian pedang di tengah badai petir. Setiap musuh yang mendekat, tumbang dengan luka sayatan bersih atau terkena ledakan energi pedangnya.

Namun, jumlah musuh terlalu banyak. Mereka datang bergelombang, mencoba mengepungnya dari segala arah. Kaelen menyadari bahwa ia tidak bisa terus bertarung seperti ini. Ia membutuhkan jalan keluar yang cepat. Pandangannya tertuju pada langit-langit ruangan yang tinggi. Beberapa lampu neon besar tergantung di sana, terhubung dengan kabel-kabel tebal. Sebuah ide muncul di benaknya.

Dengan cepat, ia menembakkan grappling hook ke salah satu struktur penyangga lampu. Kait baja itu mencengkeram erat, dan dalam sekejap, Kaelen terayun tinggi ke atas, menghindari serbuan para penjaga di bawahnya. Mereka hanya bisa menatap ke atas dengan bingung saat ia melayang di atas kepala mereka.

Terpopuler

Comments

Xiaoer

Xiaoer

Wih Fress nih alurnya, jarang ngangkat teman cyberpunk gini, semangat Thor👏

2025-08-03

1

Alvin

Alvin

pembawaan karakternya bagus

2025-08-04

0

MHuman

MHuman

next

2025-08-04

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Kilau Pedang di Bawah Neon
2 Bab 2: Palu dan Pedang di Bawah Tanah
3 Bab 3: Lorong Kegelapan dan Bisikan Masa Lalu
4 Bab 4: Gerbang ke Dunia Bawah
5 Bab 5: Kebangkitan Klan Serigala
6 Bab 6: Fajar Baru Neo-Kyoto
7 Bab 7: Markas di Bawah Gedung Korporasi
8 Bab 8: Langkah Pertama Peradaban Baru
9 Bab 9: Pilihan yang Berat di Tengah Kuno
10 Bab 10: Jejak Naga di Bawah Sektor 12
11 Bab 11: Pencarian Kota Emas
12 Bab 12: Takdir Terpilih dan Pembangunan Kembali
13 Bab 13: Sabit Langit dan Pasukan Xenon
14 Bab 14: Badai Perak di Jantung Kekacauan
15 Bab 15: Perjuangan di Jantung Mesin
16 Bab 16: Korporasi Penjaga Waktu
17 Bab 17: Murid Baru dan Masa Depan yang Cerah
18 Bab 18: Murid yang Mengabdi dan Pertarungan yang Menentukan
19 Bab 19: Cahaya Harapan di CyberZenith
20 Bab 20: Akhir dari Sebuah Era
21 Bab 21: Kebangkitan Sang Penguasa Kegelapan
22 Bab 22: Kurir dari Puing-puing
23 Bab 23: Ujian Masuk Qpo Xeas
24 Bab 24: Tetangga dan Perkenalan yang Canggung
25 Bab 25: Duel yang Tak Terhindarkan
26 Bab 26: Perhatian yang Tak Terlihat
27 Bab 27: Kelemahan dan Latihan Mandiri
28 Bab 28: Pertarungan Kelompok yang Menentukan
29 Bab 29: Misi Keluar dan Perjalanan Menuju Takdir
30 Bab 30: Perjuangan dan Kemenangan yang Pahit
31 Bab 31: Misi Resmi dan Titik Awal Kekuatan Sejati
32 Bab 32: Rencana dalam Kegelapan
33 Bab 33: Infiltrasi dan Kesalahan Fatal
34 Bab 34: Pelatihan Intensif dan Kekuatan Baru
35 Bab 35: Kekuatan Pengkhianat
36 Bab 36: Pertandingan Internal Qpo Xeas
Episodes

Updated 36 Episodes

1
Bab 1: Kilau Pedang di Bawah Neon
2
Bab 2: Palu dan Pedang di Bawah Tanah
3
Bab 3: Lorong Kegelapan dan Bisikan Masa Lalu
4
Bab 4: Gerbang ke Dunia Bawah
5
Bab 5: Kebangkitan Klan Serigala
6
Bab 6: Fajar Baru Neo-Kyoto
7
Bab 7: Markas di Bawah Gedung Korporasi
8
Bab 8: Langkah Pertama Peradaban Baru
9
Bab 9: Pilihan yang Berat di Tengah Kuno
10
Bab 10: Jejak Naga di Bawah Sektor 12
11
Bab 11: Pencarian Kota Emas
12
Bab 12: Takdir Terpilih dan Pembangunan Kembali
13
Bab 13: Sabit Langit dan Pasukan Xenon
14
Bab 14: Badai Perak di Jantung Kekacauan
15
Bab 15: Perjuangan di Jantung Mesin
16
Bab 16: Korporasi Penjaga Waktu
17
Bab 17: Murid Baru dan Masa Depan yang Cerah
18
Bab 18: Murid yang Mengabdi dan Pertarungan yang Menentukan
19
Bab 19: Cahaya Harapan di CyberZenith
20
Bab 20: Akhir dari Sebuah Era
21
Bab 21: Kebangkitan Sang Penguasa Kegelapan
22
Bab 22: Kurir dari Puing-puing
23
Bab 23: Ujian Masuk Qpo Xeas
24
Bab 24: Tetangga dan Perkenalan yang Canggung
25
Bab 25: Duel yang Tak Terhindarkan
26
Bab 26: Perhatian yang Tak Terlihat
27
Bab 27: Kelemahan dan Latihan Mandiri
28
Bab 28: Pertarungan Kelompok yang Menentukan
29
Bab 29: Misi Keluar dan Perjalanan Menuju Takdir
30
Bab 30: Perjuangan dan Kemenangan yang Pahit
31
Bab 31: Misi Resmi dan Titik Awal Kekuatan Sejati
32
Bab 32: Rencana dalam Kegelapan
33
Bab 33: Infiltrasi dan Kesalahan Fatal
34
Bab 34: Pelatihan Intensif dan Kekuatan Baru
35
Bab 35: Kekuatan Pengkhianat
36
Bab 36: Pertandingan Internal Qpo Xeas

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!