RAKSASA DUNIA

Anton yang terbangun segera bergegas kembali di kastil dengan suasana yang sudah mulai gelap. "sungguh indahnya Matahari yang terbenam. di sore hari ini, mungkin sebaiknya aku harus mempersiapkan diri untuk melawan pasukan bergaja dari kerajaan." kata Anton sambil berjalan mendekati kastil. tak! tak! tak! suara langka kaki yang terdengar membuat penjaga di tempat itu langsung memeberikan hormat, "apa yang kalian lakukan?" ucap Anton yang melihat pasukan nya memberikan hormat padanya. "ini sudah menjadi kewajiban kami," ucap salah satu orang di tempat itu. "baiklah untuk besoknya, dan seterusnya. Aku tidak ingin kalian melakukan nya lagi." ucap Anton semberi berjalan meninggal kan mereka.

Anton yang berjalan memasuki ruangan kecil yang di penuhi buku-buku, sambil berjalan di melihat buku-buku yang ada di ruangan itu. "mungkin buku-buku ini bisa menyibukkan ku untuk beberapa hari ini." ucap Anton sambil mengambil buku satu persatu untuk di letakan di mejanya. setelah selesai menyiapkan buku-buku itu Anton mulai berjalan ke arah tempat duduknya dan mulai membaca buku itu satu persatu. Takdir kutukan, rawa yang kejam, simbol kata. "buku buku ini seperti nya tidak bisa membantu ku untuk mengatur perang sebaiknya aku harus mencari buku lain." ucap Anton sambil membaca judul dari buku- buku yang di mejanya. "Raksasa dunia!" bilang nya singkat, sambil membuka lembaran pertama. buku yang bagus ungkap Anton, "sebaiknya aku membaca buku ini saja." ucap Anton sambil membuka lebaran pertama.

"Bukan pasukan yang kuat la untuk bisa menjadi pemenang dari pertempuran, tetapi cara cerdas la yang akan memengaruhi pertempuran. jika kau bisa kalah karna musuh yang kuat belum tentu musuh bisa menang dari mu melalui kecerdasan."

 "apa maksud dari buku ini kecerdasan lebih penting dari kekuatan, seperti nya ini buku yang cocok untuk ku." ucap Anton yang mulai membuka lembaran berikut nya. "sifat takut la yang akan membuat mu tak bisa melawan, jika kau ingin menang jangan campur kan ketakutan dalam perjuangan mu, jika mereka berkata hidup untuk melawan, maka lawan la jika mereka berkata mati untuk melawan maka berdiri la jika kau masi ragu untuk bertindak kau tidak akan pernah mencapai sesuatu.

"apa makna dari buku ini, mengapa begitu terbata bata. takut untuk melawan berani untuk bertindak apa maksud nya." ucap Anton yang semakin penasaran dengan buku yang ada dihadapanya.

***

"Buku yang begitu bagus." sebaiknya aku menyimpan nya saja ucap Anton semberi berjalan keluar.

tidak terlalu lama Anton yang keluar dari ruangan nya dia bertemu Riswan yang telah bersiap dengan pasukan nya. "apa yang kamu lakukan." tanya Anton. "aku hanya ingin mempersiapkan pasukan untuk perang selanjutnya." jawab Riswan.

"kebetulan aku juga ingin bertemu dengan mu untuk mengatur strategi berikut nya." ucap Anton sambil berjalan memasuki ruang rapat di ikuti Riswan yang berada di belakang nya. sambil duduk Anton mulai berbicara. "seperti nya untuk perang kali ini kita akan menggunakan strategi perang dari buku ini." ungkap Anton sambil menunjukkan buku yang ada di tangan nya. "Raksasa Dunia. Buku apa ini." tanya Riswan yang penasaran, pada buku yang di keluar kan Anton. "aku juga tidak tau, aku menemukan buku ini di ruangan perpustakaan di kastil ini." ucap Anton. yang mulai membuka lembaran buku yang dia pegang, dan mulai membacakannya. "perang besar tidak di menang kan oleh pasukan yang kuat tapi, di menang kan oleh pasukan yang cerdas."

 "apa maksud nya perang besar bisa di menangkan hanya dengan kecerdasan." tanya Riswan yang semakin penasaran dengan buku yang ada di hadapan nya.

Melihat Riswan yang kebingungan Anton langsung menjelaskan kan ya. "maksud dari buku ini, kita tidak harus menjadi kuat untuk melawan pasukan raksasa. tapi kita harus lebih cerdas dari mereka. jika kita bisa membuat gajah gajah itu sibuk untuk beberapa waktu mungkin kita bisa menaklukkan Kerajaan itu." ucap Anton yang mencoba menjelaskan. "lalu bagaimana cara menyibukkan gaja-gaja itu." tanya Riswan kepada Anton. "mungkin kita bisa memberikan mereka sedikit makanan di medan pertempuran." jawab Anton. "Tapi bukan kan gajah-gajah itu sudah terlatih mereka mungkin akan mengabaikan makanan dari kita." ucap Riswan. mendengar itu Anton hanya tersenyum. dan mulai memberi tau kan rencana mereka. "mungkin saja gajah-gajah itu akan menolak makanan kita namun mereka tidak mungkin akan selalu menolak. Jika keadaan mereka yang telah kehabisan tenaga karna berlari. untuk perang kali ini kita akan melakukan penyerangan dan penyergapan. pasukan kita akan di bagi dua satu pasukan untuk melawan satu pasukan untuk menyergap. pasukan penyergap hanya untuk membuat gaja gaja itu kelelahan tanpa harus melawan mereka. mereka cukup bersembunyi dan menyerang sampai gaja-gaja itu benar benar kelelahan. dan untuk pasukan penyerang akan berfokus pada kerajaan pasukan penyerang akan bertugas untuk menyerang kerajaan ketika pasukan penyergap berhasil menjauh kan gajah-gajah itu dari kerajaan." ucap Anton sambil berjalan ke Arah jendela

***

keesokan harinya pasukan Anton yang telah bersiap langsung bergegas menyerang kerajaan 1000 bayangan. dengan pasukan penuh mereka. "jangan sampai lupa semua nya rencana yang telah ku jelaskan kepada kalian." kemarin ucap Anton yang mulai menaiki kudanya. "ayo jalan... kerakan semua kemampuan kalian." Kata Anton sambil memacu kudanya.

"baik untuk pasukan penyergap akan dipimpin oleh Riswan, dan untuk pasukan penyerang akan langsung dipimpin oleh ku." ucap Anton yang mulai. membagi pasukan nya. pasukan Anton yang telah menjadi dua bagian akhirnya menjalankan tugas mereka. dengan pasukan penyergap yang mulai berpencar untuk memancing gaja-gaja dari kerajaan. dan pasukan Anton yang siap menyerang kapan saja. Melihat pasukan penyergap berhasil menjauh kan gaja gaja itu dari kerajaan membuat Anton langsung menggerakan pasukan nya untuk menyerang. "ayo... maju... " ucap Anton tegas. Raja yang melihat pasukan Anton yang berdatangan kebingungan dengan dua pasukan yang sama banyak nya dengan pasukan pertama. "apa-apa an mereka sana aku pikir pasukan yang tadi sudah pasukan penuh mereka " ucap Raja sambil memerintahkan pasukannya untuk menghhadang pasukan Anton, sampai pasukan gaja kembali. "Ayo serang mereka.... " ucap raja penuh emosi.

SRENG! SRENG! SRENG! suara keras pedang yang bertabrakan dari kedua bela pihak, membuat korban berjatuhan. "Ayo serang! " ucap Anton yang mulai menebas prajurit satu persatu. sreng! sreng! Ahhh.... Argg! Ah.... aaa... suara teriakan dari kedua pasukan yang ter tebas membuat suasana menjadi menegagkan. "ayo serang taklukan kerajaan ini." ucap Anton yang mulai memasuki barisan kedua dari para prajurit kerajaan. Sreng! srr! aag... tak! sr! suara dari kedua pasukan yang berhamburan. membuat suasana semakin mencekam. SRENG. syara oedangd ari Anton yang berhasil menebas penjaga. "ayo semua waktunya kita menaklukkan raja yang kejam itu." ucap Anton yang telah memasuki istana. "Aku tak menyangka kau benar benar bisa sampai disini." ucap Raja yang telah di pojokan. Oleh pasukan Anton. Mendengar itu Anton haya berlari dan menegaskan pedagang nya. TENG! suara keras dari pedang yang bertabrakan. antara Anton dan Raja. "apa kau masi mengingat bagai mana kau membunu seluruh keluarga ku, dan semua orang di desa ku." ucap Anton sambil memberikan tebasan nya yang tepat mengenai tangan dari Raja, "Aaa..... apa kau benar-benar melakukan penyerangan ini untuk orang-orang rendahan seperti mereka." ucap Raja sombong. sambil menahan sakit.

"hahaha.. kau benar-benar tidak layak memimpin kerajaan ini, sebaiknya kau mati saja." ucap Anton yang mulai melayang kan tebasan terakhir yang tepat mengenai leher dari Raja tersebut hingga membuat nya tewas seketika.