NovelToon NovelToon
Bayang-bayang Yang Tidak Pergi

Bayang-bayang Yang Tidak Pergi

Status: tamat
Genre:Toko Interdimensi / Tamat
Popularitas:358
Nilai: 5
Nama Author: Made Budiarsa

Bayang-Bayang yang Tidak Pergi adalah sebuah novel puitis dan eksistensial yang menggali luka antar generasi, kehancuran batin, dan keterasingan seorang perempuan serta anak-anak yang mewarisi ingatan dan tubuh yang tidak pernah diminta.

Novel ini terbagi dalam tiga bagian yang saling mencerminkan satu sama lain:

Bagian Pertama, Orang yang Hilang, mengisahkan seorang perempuan yang meninggalkan keluarganya setelah adik perempuannya bunuh diri. Narasi penuh luka ini menjelma menjadi refleksi tentang tubuh, keluarga, dan dunia yang ia anggap kejam. Ia menikahi seorang pria tanpa cinta, dan hidup dalam rumah penuh keheningan, sambil mengumpulkan kembali kepingan-kepingan jiwanya yang sudah dibakar sejak kecil.

Bagian Kedua, Bunga Mawar, Kenanga dan Ibu, melanjutkan suara narator laki-laki—kemungkinan anak dari tokoh pertama—yang menjalani rumah tangga bersama seorang istri polos, namun hidup dalam bayangan cinta masa lalu dan sosok ibu yang asing. Kenangan, perselingkuhan, dan percakap

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Made Budiarsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Epilog

“Nenek, aku kembali.”

Lara berseru ketika memasuki toko bunga neneknya. Aroma bunga menyebar dan aku merasa cukup senang bisa merasakannya.

Ada banyak sekali bunga dan aku memandang bunga sedap malam putih bersih. Ibu selalu membelinya dan tidak pernah lupa.

“Nenek, aku membawa suamiku ke sini. Dia tidak jauh berbeda dari ibunya, apa nenek bisa mengajaknya berbicara sebentar?”

Lara menghampiri bunga mawar. Mengambilnya dan kembali berkata, “Aku tidak bisa mengatakan beberapa hal untuknya. Nenek, aku memerlukan bantuanmu hari ini.”

Lara kemudian duduk dan memandang bunga itu.

Nenek, pemilik toko bunga ini tidak menjawab tapi segera menghampiriku dengan senyuman. “Ah, anda benar-benar tidak jauh dari ibu anda,” Katanya dengan formal.

Ibuku berteman dengan pemilik toko bunga, jadi berkemungkinan besar pemilik toko melihat sosok ibu dalam diriku.

Dia membawaku pergi dan tiba di suatu tempat jauh dari Lara Santi, tempat yang di kelilingi bunga.

“Ibumu menyukai bunga sedap malam. Aku merindukan kehadirannya, tetapi sayangnya begitu waktu bekerja; semuanya akan berubah.

“Iya, ibu menyukainya.”

“Kau tidak menyukainya?”

“Aku tidak mengerti bunga.”

Wanita tua ini kemudian duduk dan mempersilahkanku juga.

“Lara Santi atau Yuna masih pemalu dengan persamaannya. Apa kau sudah mengenalnya lebih dalam?”

“Be-belum sama sekali, aku hanya melihatnya sering tertawa, tapi aku tahu ada hal yang lebih dalam.”

“Kau menyadarinya.” Wanita itu lalu menatap Lara Santi yang sibuk memperhatikan bunga mawar di tangannya. Caranya memegang dan kepalanya sedikit menunduk, menjelaskan dia benar-benar menyukai bunga itu.

“Kau tahu,” katanya dengan lembut, menoleh ke arahku. “Aku sebenarnya tidak menyetujui pernikahan ini, tapi Lara bersih keras ingin bersamamu. Gadis nakal ini...” Dia sedikit menggeleng seperti mengingat kenakalan. “Dia sudah mengamatimu sejak kecil.”

“Aku banyak mengecewakannya.”

“Dia pasti mengetahuinya.”

“Kau benar.”

“Tapi dia memilih bersikap seperti biasanya.”

“Iya, mengapa dia melakukannya?”

“Kau tidak pernah mengamatinya?”

“Aku tidak mengerti.”

“Setiap kali gadis itu di kecewakan, dia hanya perlu menggoda, menikmati beberapa menit kebersamaan. Aku juga tidak mengerti, tapi dia seperti mencari jawaban, dan jika dia mendapatkannya dia akan memutuskan untuk diam atau pergi.”

“Aku tidak mengerti cinta.”

“Dia juga sebenarnya tidak mengerti. Tapi satu hal yang harus kau pegang jika ingin terus bersamanya, kau tidak boleh terus mengecewakannya. Jika dia ingin pergi, maka tanpa pembicaraan apa pun, dia tidak akan pernah muncul kembali. Kau harus mengingat ini.”

Aku hanya mengangguk dalam ketegangan. Tidak lama nenek itu memecah kesunyian dan kami berbicara hal-hal biasa, seperti mengingatkan masa lalu, ketika aku digendong ibu dan aku masuk pertama kalinya ke toko bunga ini. Waktu berlalu begitu saja dan akhirnya Lara menghampiri, katanya dia ingin pulang.

“Sudah malam, kalian harus pulang,” kata neneknya.

“Kami akan berkunjung besok. Huam... Aku lelah.”

Lara berjalan lebih dulu dan keluar. Saat aku ingin ikut, nenek itu bertanya, “Apa kau tidak memberinya bunga?”

“Aku tidak terbiasa.”

“Jangan seperti ibumu. Cepat berikan dia bunga.”

“Sepertinya itu benar.”

Aku membeli satu tangkai bunga mawar, berterima kasih kemudian keluar tanpa menyadari nenek itu tersenyum misterius.

Angin hangat muncul karena mobil yang lalu lalang. Aku menatap Lara dan bunga di tanganku. Apa aku akan memberikannya?

Kami pergi ke halte bus tanpa bicara dan dipenuhinya suara langkah kaki. Ini terasa menyeramkan dan Lara tidak menoleh ataupun berkata; ia sepenuhnya berubah dingin. Apa yang terjadi kepadanya?

Lampu bercahaya remang-remang terlihat di halte bus yang kosong.

Lara duduk kemudian menepuk kursi di sampingnya. “Cahaya kecil, ayo duduk.”

Aku ikut. “Lara...”

“Iya, aku tahu.”

“Tahu apa?”

“Kau memanggilku.”

“Bukan, bukan seperti itu.”

“Lalu apa? Aku penasaran.” Lara menatapku dengan senyuman jahil.

Aku mengeluarkan bunga mawar. “Ini... Ini untukmu.”

Aku tidak tahu mengapa harus melakukannya, tapi sayang juga bunga indah ini harus di buang.

“Wah... Bunga mawar. Kau baik sekali.” Dia mengambilnya dan memperhatikannya. “Bunga Mawar, harus di jaga, kelopak-kelopaknya akan lebih lama bertahan. Cahaya kecil, terima kasih.”

Aku merasa lega telah memberikannya.

Bus kemudian datang. Kami pulang.

Mulai saat itu, Lara menjagaku. Aku perlahan-lahan melepaskan rokok dan minuman keras.

Setiap kali aku memiliki pikiran yang berat, aku selalu menghabiskan waktu bersama Lara.

Hidupku perlahan-lahan berubah. Dan padahal suatu hari, ada seorang mengirim surat kepadaku.

“Ini sepertinya surat penting,” kata Lara.

Aku penasaran dan membukanya. Inilah isinya :

Putriku, Dewi Sundari akhirnya lahir

Hanya itu, apa maksudnya?

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!