NovelToon NovelToon
Dibalik Cerita Laraku

Dibalik Cerita Laraku

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Selingkuh / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga / Pihak Ketiga / Mantan
Popularitas:698
Nilai: 5
Nama Author: Sherly

Hari ini aku ingin menceritakan kisah seorang
wanita, Dengan sahabatnya. wanita yang
pendiam ternyata menyimpan sejuta luka, dari
awal dimana dia harus menderita penyakit
yang mematikan. lalu ditambah lagi dirinya di
perkosa lalu di maki maki oleh calon suaminya.
namun dirinya sasar disa'at kesedihan itu
berlangsung ia tak sendirian melainkan ada
sahabatnya yang menemani. dikala dirinya
menjalani pengobatan.


Apakah wanita yang bernama natta akan
membalas dendam?
apakah natta akan mati begitu saja?.

Yuk baca selengkapnya biar tau kisah natta dan
elli sedari awal. mohon ma'af novel ini akan
mengadung bawang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sherly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Natta Dan Elli

Sesampai nya di masjid yang berada tak jauh dari rumah sakit, elli pun mengambil air wudhu dan di susul oleh dista, untuk menemani elli yang saat ini hampir putus asa karna sahabatnya. Yang ia sayangi kini hidupnya tak akan bisa bertahan lama.

Sehingga dirinya merasa sedih jika sahabatnya harus menjalani kehidupan yang baginya sungguh tidak lah adil

Setelah selesai sholat dokter dista pun, memanjatkan doa untuk kesembuhan natta, meskipun dia tidak sedarah dengannya namun natta sudah dianggapnya adik sendiri, begitu juga dengan elli

"Ya allah sudah cukup engkau berikan penderita'an kepadanya, dulu engkau sudah mengambil mama dan papa kami, kami sudah ikhlas ya allah, tapi kali ini jangan pula engkau ambil sahabatku hiks, jika dia engkau ambil lebih baik ngkau bawa sekalian hamba mu ini ya allah." Kali ini elli menangis sesenggukan bahkan air matanya tak bisa lagi di tahan.

Sampai membanjiri pipinya, begitu juga Dista yang ikut merasakan kepedihan adik adik angkatnya.

"Ya allah engkau lagi maha pengasih juga lagi maha penyayang, tolong kabulkan do'aku, aku masih ingin bersama natta, hanya dia yang ku punya saat ini, beliau sudah aku anggap sebagai kakaku sendiri, jika engkau ambil dia dariku lalu aku ikut dengan siapa tuhan? Hiks hiks." isak tangis yang elli rasakan kali ini semakin menyayat hatinya. Namun ia berusaha tegar dihadapan sahabatnya.

"Elli kamu yang sabar ya?." Dista mendekat lalu memeluk elli dengan hangat.

"Dokter, dokter pasien ngalami kejang-kejang lagi." Kata suster dewi dengan nafas yang ngos ngosan karna berlari larian

Sesegera mungkin elli dan dokter dista merapihkan sajadah juga mukenanya, lalu berlari menuju ruang I,C,U disusul oleh elli juga dewi dari belakang. Sesekali elli terjatuh sehingga lututnya mengenai batu krikil didepan rumah sakit

"Ya ampun! Elli! Kamu hati-hati? Ini nggak apa-apa kan." tanya dokter dista yang tau jika dibelakangnya ada yang terjatuh, gegas dista menghampiri elli yang masih tersungkur

"Udah dokter kesana selamatkan natta! Aku nggak apa-apa hiks hiks cepat dokter?." usirnya setelah tau dista hendak menghampirinya

"Ta-tapi gimana kamu?." Katanya sambil berlari ingin menghampiri elli

"Udah pergi dokter selamat kan natta aku mohon?." Sahut elli sehingga tak ada pilihan lain, dista pun bingung lalu ia mengangguk lalu akhirnya pergi.

Namun sebelum itu ia sudah meminta tolong suster dewi untuk membantu elli,

Disepanjang lorong lorong rumah sakit, dista selalu berdoa semoga tidak terjadi sesuatu pada pasiennya.

Beruntung ruangan tidaklah jauh dari masjid, sehingga dirinya cepat sampai didepan ruangan ICU

"Gimana?." tanya dista kepada orang yang menanganinya didalam

"Ini dok tadi muntah parah, dan ini hidungnya mimisan lagi. Tapi sudah saya bersihkan kok." Sahut Angga yang membantu pasien dista

"Baik biar saya priksa. Ini sudah kamu kasih obat sa'at kejang tadi." Para perawat itu pun memberikan ruang untuk memeriksa kondisi pasien.

"Sudah dok tadi yang ngasih angga." Jawab suster nita

"Yasudah, ini hanya kejang karna reaksi obat tadi, seharusnya besok sudah sadar." Kata dista sambil memeriksa denyut nadi pasien

"Natta adikku? Meskipun kita tak ada hub darah, aku sudah menganggap kamu saudaraku sendiri, karna wajahmu mengingatkanku kepada adik ku yang dulu hilang, jika dulu dia tak hilang pasti sekarang sudah secantik dirimu." tak terasa buliran yang menggenang di kelopak matanya kini menetes

Nita yang tau cerita lamanya dista ia pun mendekat, lalu mengelus punggung belakang dengan berkata

"Dista? Sudahlah kita banyakkin saja berdoa semoga adikmu bisa ketemu, dan natta semoga lekas pulih dan sadar." Kata nita lalu wanita di sebelahnya pun ikut menenangkan dista, dan mereka pun berjalan keluar ruangan membiarkan pasien beristirahat

Beberapa saat kemudian, elli datang diruang tunggu ICU yang hanya terhalang dinding kaca tebal, namun masih bisa melihat dengan jelas apa saja yang orang-orang itu lakukan didalam ruangan sana

Elli berjalan tertatih namun beruntung ada dewi yang memapahnya, awalnya elli ingin di bawa ke ruang IGD akan tetapi dirinya kekeh ingin melihat kondisi natta

Sehingga dirinya mengabaikan luka di lututnya, sebab ia sangat menghawatirkan sahabatnya itu

"Bagai mana dok ke'adaannya, apakah dia baik-baik saja?." Berbagai pertanya'an yang keluar dari bibir elli setelah dista keluar dari memeriksa pasien.

"Tenang itu tadi reaksi dari obat yang di suntikkan lewat infusnya, jadi nggak usah khawatir, kita berdoa saja semoga nanti lekas membuka mata." elli mengangguk tak ada lagi pertanya'an yang keluar dari bibirnya

Keheningan disuasana malam hari, yang gelap hanya ada bulan yang menerangi dengan cahaya yang minim

Disuasana itu hanya ada elli yang terbangun dengan kondisi bingung, dirinya ntah saat ini ada dimana

"Ya allah? Aku dimana ini?." Gumamnya sehingga elli keliling untuk mencari seseorang, akan tetapi nihil tak ada satupun orang yang lewat, sehingga di tengah-tengah kegelapan dan tak ada satu orang pun di sekitarnya

"Tolongggg!!!! Tolonggg!! Siapapun sana helooo adakah orang?." teriaknya akan tetapi semua hening sepi sunyi seperti dirinya berada di kuburan sendiri.

Namun elli semakin maju dan maju, ia tersenyum karna sudah menemukan keterangan di ujung lorong-lorong yang gelap sekali

"Alhamdulilah?." Katanya dengan penasaran ia pun keluar dan berjalan mengikuti jalan yang ada cahaya yang terang

Elli terus berjalan mengikuti cahaya seperti lampu, sesampainya di tempat yang terang, ia pun dibuat takjub bibirnya pun melengkung sempurna

Suasana yang menyerupai taman yang indah, ada juga ayunan di pohon rindang bunga-bunga bermekaran

"Ya allah indah sekali, tempatnya juga huuummm wangi. Seperti wangi bunga kenanga, masya allah cantik sekali, tetapi itu siapa kok dari belakang tak asing ya?." Tanya nya pada diri sendiri

Elli pun maju kedepan menghampiri seorang wanita yang ada di bawah pohon rindang, disana orang itu nampak sedang menangis disertai ketakutan

Dirinya pun mendekat akan tetapi langkah nya terhenti, jantung nya seakan berpadu dengan cepat. Dan tiba-tiba tangan elli gemetar sa'at menyentuh pundak wanita yang nampak dingin

"Ya allah dingin sekali macam es batu. Ah tapi kalau nggak disamperin aku penasara." Gumamnya seketika saat sedang berpikir sendiri, ia pun terlonjak karna wanita dihadapannya, orang yang selama ini ada disampingnya dan orangnya sedang terbaring dirumah sakit

"Ya allah, natta!?."Pekiknya tanpa menunggu jawaban darinya elli pun langsung memeluknya

"Elli? Kan?." Tanyanya

"Iya ini aku elli sahabat kecil kamu!?" jawabnya membuat natta kembali memeluk sahabatnya

"Ya allah? Terimakasih engkau telah mempertemukan aku dengan elli,." Gumamnya dalam hati

"Emang kenapa kamu disini tta, bukannya kamu saat ini ada di rumah sakit? Dan ini dimana?, lalu tadi kamu menangis sendirian disini kenapa. Terus ini?" Tanya elli yang nampak bingung

"Sutttthhh, tadi aku ketemu mamah dan dia yang ngajak aku kesini, akan tetapi mamah nyuruh aku pulang, namun aku bingung gimana caranya pulang. Nggak ada satu pun jalan untuk bisa aku pulang?." Elli kini baru tersadar, ini semua adalah mimpi tidurnya agar dirinya bisa menjemput natta untuk pulang.

Bersambung...

1
Anindya
Iya ma , mata janji akan butut sama tante viona , matra ingin mama sembuh dan nggak sakit lagi .” Jawab ny
Anindya
Jery ,viona , aku minta tolong Anterin ke rumah sakit ya , sekarang ! ” Ajak nya terburu buru
Anindya
Tanda baca nya di perbarui lagi thor , antara koma , titik dan tanda tanya keadaan bukan keada’an . Haha..ha ? Seharusnya nya haha…ha… semangat menulis , salam dari author d’ baban abay ya
momoy: ookey
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!