Kambing Hitam

Upacara Pembukaan olimpiade organisasi kelompok kriminal. Ini akan tercatat sebagai yang pertama dalam sejarah kehidupan.

Mereka berdatangan.

Semua nama ada dari kelompok-kelompok yang namanya sudah terkenal sampai kelompok yang sembunyi-sembunyi.

Ribuan mobil hitam terparkir di luar stadium. Keluar dari mobil-mobil itu para anggota mafia dan gangster. Dengan ciri khas mereka berpakaian serba hitam.

Para peserta yang akan ikut perlombaan bersama ratusan anggota kelompok yang sama datang untuk memberikan dukungan kepada panji-panji mereka. Selain tentang persahabatan pertandingan ini juga terkait gengsi untuk menjadi yang terbaik dan menduduki puncak kelasemen akhir.

Persiapan penyelenggaraan kegiatan ini dilakukan dengan sangat serius dan tidak main-main. Para anggota organisasi kriminal yang jumlahnya mencapai ribuan yang datang disediakan tempat penginapan yang layak. Segala fasilitas yang dibutuhkan disediakan yang terbaik untuk kenyamanan semua orang tanpa membeda-bedakan.

Semuanya datang dan mematuhi peraturan. Tidak ada satu orang pun yang membawa senjata baik pistol atau pun pedang. Mereka semua membawa semangat berjuang dan rasa persaudaraan. Memasang senyum dan bersikap selayaknya teman.

Ribuan orang itu mengantri masuk melewati pintu-pintu sesuai arahan yang sudah diberikan. Dilakukan pemeriksaan yang super ketat sebelum mereka masuk dan duduk di kursi stadium.

Semua peserta dan para suporter dari masing-masing kelompok kriminal sudah memasuki stadium dan duduk di bangku nomor sendiri-sendiri.

Selanjutnya giliran para tamu undangan VIP yang datang. Mereka adalah para pemimpin dan ketua organisasi kelompok kriminal dari seluruh penjuru negeri. Tempat mereka dijadikan satu di tribun khusus supaya bisa lebih nyaman dan terlindungi saat menyaksikan pertandingan. Karena mereka adalah kepala-kepala.

Kambing hitam tentu saja tidak ikut berpartisipasi dalam perlombaan karena mereka adalah anak panitia.

Dimana posisi Moka, Viktor dan Lung?

Lung dan Moka berperan sebagai salah dua dari panitia penyelenggara yang bertugas untuk menjemput dan mengantar para pemimpin dan ketua organisasi kelompok kriminal begitu turun dari mobil sampai ke tempat duduk di tribun VIP.

Semuanya sudah datang. Lengkap.

Viktor berada di dalam mobil Van yang terparkir lumayan jauh dari lingkungan stadium. Di dalam mobil itu ada belasan layar yang memonitoring kamera pengawas kegiatan di dalam stadium. Di titik-titik dan di sudut-sudut yang penting.

Semuanya sudah datang. Lengkap.

Upacara Pembukaan olimpiade organisasi kelompok kriminal akan dilaksanakan sesuai rundown setelah para petinggi dari kelompok penguasa dunia datang.

Tapi mereka tidak pernah datang. Bahkan Max sekarang ini masih tidur di rumahnya di desa yang bak taman surga bersama pacar mudanya.

Lung dan Moka pergi meninggalkan stadium.

"Sekarang",

Lung mengirim pesan aba-aba kepada Viktor.

Di dalam mobil Van yang terparkir lumayan jauh dari lingkungan stadium. Tidak hanya ada belasan layar yang memonitoring kamera pengawas kegiatan di dalam stadium. Di titik-titik dan di sudut-sudut yang penting.

Tapi ada satu tombol kontrol yang siap digunakan untuk memulai upacara pembukaan olimpiade organisasi kelompok kriminal.

"Baiklah",

Viktor menekan tombol berwarna merah itu.

Lalu yang terjadi di dalam stadium yang berkapasitas 10.000 orang.

Kembang api beterbangan di atas langit menghipnotis orang-orang satu stadium.

Begitu juga dengan yang terjadi berikutnya.

Semua kursi-kursi itu meledak. Di bawahnya sudah dipasang bom yang mematikan yang dikendalikan dari jarak jauh.

Semua tamu undangan yang datang tidak ada yang selamat.

Para peserta yang akan ikut berlomba bersama ratusan anggota kelompok yang datang untuk memberikan dukungan hancur berkeping-keping.

Ribuan orang itu mati seketika tanpa diberi waktu untuk meraung merasakan rasa sakit.

Begitu juga dengan yang terjadi di tempat duduk tribun VIP. Kepala-kepala yang terpenggal.

Operasi ini diprakarsai oleh orang-orang para petinggi di organisasi kelompok penguasa dunia.

Dan kambing hitam yang melakukannya.

Semua anggota panitia penyelenggara yang melihat kejadian mengerikan itu memilih untuk kabur. Toh mereka sudah dibayar di muka.

Begitu juga dengan Moka dan Lung yang sudah terlebih dahulu pergi bersama Viktor dengan mobil Van yang terparkir lumayan jauh dari lingkungan stadium.

"Setelah kalian melakukannya segera pergilah jauh-jauh tinggalkan tempat itu",

"Hapus jejak kalian",

"Tetap tenang dan selalu bersama",

Begitulah pesan Max kepada para kambing hitam.