ini karya author yang ke empat, mohon dukungan nya ya....
**************
alzeera sabrina akira, telah lama terpisah dengan saudara kembar nya dan ia berusaha mencari nya dan akhir nya ia di pertemukan dengan kembaran nya arshaina sandrina axira yang ternyata satu kampus dengan nya bahkan mereka satu kelas.
****************
sudah 14 tahun lama nya arzaneo giondra berpisah dengan adek kembar nya karna pembantaian pada keluarga nya 14 tahun yang lalu. ia juga sudah memiliki perusahaan yang ia beri nama 'zan group' yang sudah menempati no.2 di dunia setelah perusahaan 'ad company', dan ia juga membangun sebuah kampus yang ia beri nama 'az univercity'.
setelah mengetahui bahwa adek kembar nya berkuliah di kampus milik nya, ia pun meminta asisten pribadi sekaligus sahabat nya untuk mencari data tentang kehidupan adek kembar nya, sedangkan kepala kampus yang juga sahabat nya di mintai untuk menjaga kedua adek nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FZR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 20 (gak tau judul nya)
Sabrina sedang mengecek berkas berkas yang akan ia tanda tangani hingga tiba tiba ada yang masuk ke ruangan nya tanpa mengetuk pintu nya terlebih dulu.
"Arum, ketuk pintu dulu kalo mau ma...." ucap Sabrina terhenti kala melihat orang yang masuk.
"maaf lady, saya sudah melarang nya masuk tapi dia tetap ingin menerobos masuk untuk bertemu dengan anda" ucap Arum.
"keluarlah"
"baik lady"
Arum pun keluar dari ruangan ceo dan kini tinggal Sabrina dan tamu tak di undang tersebut yang tak lain adalah Bara.
"mau apa?" tanya Sabrina dingin dan tanpa melihat ke lawan bicara nya.
"mau kamu" jawab Bara seraya tersenyum semanis mungkin.
"gak usah ngaco deh, lo tau sendiri kalo gue udah punya suami"
"aku gak peduli"
Bara berjalan mendekati Sabrina lalu mengambil berkas yang di bawa Sabrina dan meletakkan nya di meja kerja Sabrina.
"liat aku Sabrina"
Sabrina pun langsung mendorong dan menampar Bara karna terlalu dekat dengan nya.
"jangan mentang mentang kita cuma berdua, lo jadi seenak nya kayak gini sama gue ya!!!" marah Sabrina.
"please Sab, ceraikan si Arvan itu dan menikah lah denganku. Aku mencintaimu Sab, lebih dari apapun" mohon Bara.
"lo cinta sama gue?"
"iya, aku sangat sangat mencintaimu Sabrina"
"apa cintamu tulus?"
"tentu saja tulus, aku akan melakukan apapun termasuk mengorbankan nyawaku sendiri demi kamu"
"kalo lo tulus, tinggalkan gue dan biarkan gue bahagia sama orang lain karna kita saling mencintai"
"gak, gak akan kamu bahagia sama orang lain, kamu hanya boleh bahagia sama aku seorang Sab"
"berarti cinta lo itu udah jadi obsesi Bara"
"gak, aku beneran cinta sama kamu Sab, percaya sama aku"
"lepaskan!!! Sakit Bara" ucap Sabrina karna Bara mencengkram lengan nya dengan kuat membuat diri nya kesakitan.
"aku akan buktikan kalo aku beneran cinta sama kamu Sab dan bukan obsesi"
Bara pun tambah mendekat dan hendak mencium namun kesusahan karna Sabrina terus memberontak, tapi Bara tetap berusaha untuk mencium bibir nya.
Tiba tiba pintu nya di buka dengan kasar dan masuklah Arvan bersama om Samuel yang kebetulan ingin berkunjung bersama Syakira.
"lo apain istri gue ba*gs*t!!!" marah Arvan.
BUGH
BUGH
BUGH
"bee, are you okey?" tanya Arvan khawatir.
"i'm okey hubby" jawab Sabrina.
"ingat Sabrina, jika kamu tidak menyerahkan dirimu padaku maka jangan salahkan aku bila terjadi sesuatu pada suami dan putramu" ancam Bara yang kemudian pergi dari sana.
"hubby, bagaimana ini? Aku gak mau kehilanganmu dan putra kita" ujar Sabrina takut.
"tenang bee, kita semua akan baik baik saja oke"
"kamu baik baik aja Sab?" tanya om Samuel.
"aku baik baik aja om, om ngapain ke sini sama Syakira?"
"om mau pamit Sab, malam ini om mau kembali ke negara q"
"kok cepet sih om"
"om udah seminggu lebih loh di sini, istri sama anak om aja udah tanya kapan pulang karna om izin nya cuma satu minggu doang"
"padahal Sabrina masih pingin sama om. Ya udah deh, kalo ke sini lagi jangan lupa bawa istri dan anak om ya biar kita bisa liburan bareng"
"kenapa kalian gak bulan madu aja ke negara q? Nanti om yang siapkan semua nya"
"kita udah sepakat untuk nunggu lulus kuliah dulu om baru pergi honey moon" bukan Sabrina yang menjawab melainkan Arvan.
"memang nya kapan kalian lulus kuliah?"
"dua bulan lagi om" jawab Sabrina.
"om, aku sebulan lagi mau nikah loh, awas aja kalo om sekeluarga gak dateng" ancam Syakira.
"iya, om gak lupa kok"
"seperti nya om harus balik ke sini deh dua minggu lagi dan tinggal di sini selama dua bulan" ucap Sabrina.
"kenapa begitu?"
"karna dua minggu setelah Syakira nikah, kembaranku juga akan menikah om terus di susul sama Lea, bang Neo dan bang Albi"
"om gak bisa janji ya Sabrina, tapi akan om usahakan buat dateng jadi jangan terlalu berharap om akan dateng ya. Om juga kan banyak pekerjaan di sana sama seperti kalian"
"gak papa om, anggep aja kita mengundang om untuk datang ke acara pernikahan saudara dan sahabat kami tapi selebih nya om yang tentukan bisa datang atau tidak dan kita juga tidak memaksa" ucap Arvan.
"baiklah, kita lihat saja ke depan nya ya. Tolong jangan sedih ya Sabrina, kalo om gak dateng om janji akan kasih hadiah tiket untuk honey moon di negara q buat kalian semua, bagaimana?"
"dengan senang hati kami menerima nya om, hati hati di jalan ya om dan maaf tidak bisa mengantarkan ke bandara"
"tidak apa apa Sab, om nanti di antar sama Syakira dan Etnan kok"
"ya udah, ayo pulang, sudah waktu nya pulang" ajak Syakira.
Mereka pun keluar dari ruangan tersebut, tak lupa sebelum nya Sabrina membereskan meja kerja nya dan membawa pulang berkas berkas penting yang belum selesai ia kerjakan.
...****************...
Selesai makan malam, Sabrina sibuk bekerja di kamar nya sambil menggendong Afzan menggunakan selendang bayi. Sedangkan suami nya juga sedang bekerja di ruang kerja nya.
Tanpa ia sadari bahwa suami nya telah masuk ke kamar dan duduk di samping nya.
"serius amat sampe suami nya dateng aja gak di lihat" ucap Arvan.
"eh maaf hubby, aku gak tau kalo hubby masuk" ucap Sabrina.
"udah selesai?"
"udah hubby"
"tidurkan dulu Afzan di sini, aku mau bicara sama kamu"
Sabrina yang bingung pun tetap melakukan apa yang di katakan suami nya, ia menidurkan putra nya di kasur kemudian menghampiri suami nya yang duduk di sofa kamar mereka.
"mau bicara apa hubby?"
"besok kita pindah ke mansion baru yuk"
"terserah hubby saja, aku sebagai istri ikut ke manapun suami nya tinggal"
"tapi aku sebagai suami juga harus mengerti keinginan istri nya, kalo kamu masih ingin tinggal di sini juga gak papa"
"gak hubby, aku ingin ikut kamu pindah mansion aja"
"beneran gak papa, gak mau tinggal lebih lama lagi di sini"
"iya hubby gak papa kok"
"kamu gak ada yang di sembunyiin dariku kan" selidik Arvan membuat Sabrina terdiam karna bingung mau menjawab apa.
"bee, ada apa hm?"
"gak, gak ada apa apa kok. Aku tidur dulu ya hubby, ngantuk"
Sabrina langsung naik ke atas tempat tidur dan tidur di samping putra nya yang sangat ia sayangi, sedangkan Arvan sangat yakin bahwa ada yang di sembunyikan oleh istri nya terbukti dari istri nya yang menghindar dengan berpura pura sudah mengantuk.
Arvan pun menghela nafas pelan kemudian naik ke tempat tidur dan menyusul istri dan putra nya ke dalam mimpi.
Tak lama Sabrina membuka mata nya dan melihat suami nya yang sudah terlelap di samping putra nya, ternyata Sabrina hanya berpura pura tidur.
(maaf mas, bukan nya aku tidak mau cerita tapi aku takut kamu marah dan menganggapku menuduh mommymu yang tidak tidak) batin Sabrina.
...----------------...