My Hot Daddy

Olive terus saja menangis sendirian di dalam kamar apartemen tempat di mana dia berad bersama William tadi.

Setelah kebenaran yang di terimanya, Olive benar-benar merasa hancur karena apa yang di katakan William kali ini benar-benar sangat menyakiti hatinya.

Jika kemarin Olive tahan dan bisa kuat menerima semua kata-kata kasar William tapi kini tidak.

Hatinya hancur, Hidupnya hancur setelah mengetahui kebenaran yang di katakan William.

Olive sangat berharap bahwa ini semua tidak benar dan semua yang di katakan William sebuah kebohongan.

Karena sejak Olive ingin mendonorkan ginjalnya tidak bisa saja dia sudah mendapatkan kabar bahwa kemungkinan besar dia bukan anak dari ayahnya.

Dan kini semua bertambah menyakiti hatinya setelah kebenaran yang di katakan William padanya.

Kenapa pria itu tega menyakitinya begitu dalam. Jika dia membenci ibunya atau membenci istrinya cukup benci saja mereka. Olive tidak mengenal mereka sama sekali, Jadi jangan membuat Olive juga ikut termasuk dalam daftar kebencian tak beralasan dari William.

Brak !

William membuka pintu dengan kasar yang mana di dalamnya menangis entah sejak kapan.

" Sudah berapa lama kau menangis ? Aku membiarkan mu sejak tadi bukan berarti aku mengerti kesedihan mu. Aku tidak perduli dengan kesedihan mu yang tidak penting itu. " Lihat betapa kejamnya pria yang berdiri di depan mu saat ini Olive.

Dia begitu jahat telah menyakiti hatimu. Dia terus saja melukai mu tanpa memikirkan perasaan mu sedikit pun.

" Kau dengar tidak ?" Dagunya di cengkram oleh William di paksa untuk melihat ke arahnya.

Ke-dua mata mereka saling bertemu dan menatap, Baik Olive mau pun William terpaku dengan keindahan mata yang mereka lihat masing-masing.

Tapi tidak bagi William karena dia langsung menyadarkan dirinya untuk tidak hanyut dalam air mata yang bisa saja menyesatkan hatinya.

William tidak ingin terjerat dengan wanita mana pun yang akan membuatnya tunduk pada wanita. Karena baginya wanita hanya sosok yang bisa menyesatkan pikirannya.

Banyak pria di luar sana yang tersesat oleh pesona menyesatkan mereka dan William tidak ingin itu terjadi padanya.

Dia tidak ingin menjadi bodoh hanya karena hanyut dalam air mata itu. Tidak akan William biarkan siapa pun menyesatkannya.

" Sudah ku katakan berulang kali untuk tidak membangkang dan membuat ku marah. Tapi kau masih terus memancing emosi ku untuk menyakiti mu. Apa kau ingin aku membuat mu merintih semalaman hingga tidak bisa berjalan esok paginya ? Atau kau memang menyukai hukuman yang ku berikan ? Apa sebegitu murahannya tubuh mu hingga kau begitu menggilai setiap sentuhan ku ? " Olive masih diam saja tidak beraksi apa pun dengan kata-kata kasar yang di lontarkan William padanya.

" Apa kau sangat murahan hingga terus berbuat kesalahan agar aku terus menyentuh mu ? Apa seperti ini yang kau inginkan ?" Olive memejamkan matanya sambil berlinang air mata saat tangan William masuk ke dalam gaun yang di gunakannya dan meremas dadanya begitu saja.

" Apa seperti ini juga ? Kau menyukainya ?" William kembali meremas dada Olive yang sebelahnya lagi hingga membuat Olive mengigit bibir bawahnya agar tidak mendesahh seperti biasanya dan membuat pria jahat itu semakin merasa menang karena dirinya yang mendesah pasrah.

Walau tidak Olive pungkiri bahwa memang setiap sentuhan William membuat Olive melayang dan merasakan sesuatu yang tidak bisa dia jabarkan begitu saja.

Sreak !

" Kau terlihat sangat menikmatinya. Apa memang kau sangat menginginkan ku ? Apa seperti ini yang kau inginkan ?" William kembali meremas dada Olive yang masih berlapiskan sarang burung kembar miliknya hingga membuatnya semakin mencengkram sprei agar tidak mengeluarkan suara desahannya.

Apalagi saat tangan William menyelinap ke punggungnya untuk membuka pengait sarang burung kembar miliknya hingga tubuhnya sudah terpampang nyata di hadapannya.

William terpaku melihat keindahan milik Olive yang memang di rasanya semakin besar dan berisi. Apa karena dia yang melakukan itu hingga membuat bongkahan kecil itu terlihat semakin menggairahkan baginya ?

" Kau terlihat sangat seksi seperti ini. Apa ini juga tak kalah indahnya ?" Sumpah demi apa pun Olive merasa lebih baik William melakukannya secara langsung dan kasar dari pada harus banyak melakukan drama seperti ini.

" Apa ini juga sama indahnya dengan dada mu ? Bagaimana jika--"

" Emph...." Olive masih berusaha menahan suaranya agar tidak keluar saat merasa satu jari William bermain di sarang semut miliknya.

Memainkan kacang liar di sekitar sarang semut dan menusuk hingga ke dalam sana.

Apa yang di lakukan William benar-benar membuat Olive harus berusaha untuk menahan desahannya agar tidak keluar sama sekali.

" Kita lihat sampai kapan kau tahan untuk tidak mendesahh pada ku. " William langsung menenggelamkan wajahnya di daerah rawan bencana milik Olive dan memainkan lidahnya sesuka hati hingga membuat Olive harus menggigit bantal untuk menahan suara nya keluar.

William terus melakukan hal itu dna melebarkan ke-dua kaki Olive agar dia semakin leluasa menikmati sarang semut milik Olive sampai dia merasa milik Olive yang semakin berkedut manja siap untuk menumpahkan lahar panasnya.

Namun bukannya berhantu, William malah semakin brutal melakukan hal itu sampai Olive semakin bergerak gelisah di atas tempat tidur seperti ikan yang kekurangan oksigen dan William tau bahwa sebentar lagi Olive akan mencapai pelepasan pertamanya maka dia terus melakukan hal itu dengan lidahnya hingga membuat Olive tak kuasa menahan semua rasa nikmat itu dna mendesah.

" Aaaahhhhhhhhh...." Desahnya panjang saat merasa gelombang panas itu menghantamnya dan William masih melakukan hal itu sampai dia merasa lidahnya hangat oleh lahar kenikmatan milik Olive baru dia melepaskannya.

William kembali merangkak hingga dia berada di atas Olive dan membuka celananya tepat di wajah Olive hingga membuat Olive langsung mengalihkan pandangannya karena dia tidak sanggup melihat paku bumi itu dari jarak sedekat itu.

" Kau mendesah bukan ? " Ucap William lagi dengan suara beratnya sambil menggesekkan paku bumi miliknya di atas dada Olive hingga membuat Olive kembali menahan diri untuk kita melakukan kesalahan yang sama yang mana akan membuat pria itu semakin besar kepala untuk bisa terus menghinanya .

...💦💦💦...