NovelToon NovelToon
Forget Me Not

Forget Me Not

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Single Mom / Janda / Romansa
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Komalasari

Karena sebidang tanah, Emilia harus berurusan dengan pemilik salah satu peternakan terbesar di Oxfordshire, yaitu Hardin Rogers. Dia rela melakukan apa pun, agar ibu mertuanya dapat mempertahankan tanah tersebut dari incaran Hardin.

Hardin yang merupakan pengusaha cerdas, menawarkan kesepakatan kepada Emilia, setelah mengetahui sisi kelam wanita itu. Hardin mengambil kesempatan agar bisa menguasai keadaan.

Kesepakatan seperti apakah yang Hardin tawarkan? Apakah itu akan membuat Emilia luluh dan mengalah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Komalasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 20 : Kebebasan Sempurna

Suara hewan nocturnal di sekitar pondok kayu terdengar cukup nyaring dalam suasana sunyi, berhubung di sana tak ada bangunan lain. Area itu seperti terisolir dari desa sehingga cocok dijadikan sebagai tempat peristirahatan.

Bagai mendapat dukungan dari semesta, Hardin dan Emilia tak terusik sama sekali. Keduanya terlupa akan segala hal, termasuk perselisihan yang pernah terjadi.

Tak ada lagi rasa canggung atau malu. Ciuman yang awalnya biasa saja, makin lama makin panas. Penuh gelora membakar dada, membuat mereka kepanasan. Karena itulah, Emilia tak menolak ketika Hardin membantu melepas mantel yang dikenakannya.

Seperti tak ingin membuang kesempatan walau hanya sedetik, Hardin kembali merengkuh pinggang Emilia. Mendekapnya erat hingga merapat, lalu kembali melu•mat bibir wanita berambut panjang itu. Hardin begitu bernafsu, seolah sudah menginginkannya sejak lama.

Beberapa saat kemudian, mereka menghentikan ciuman panas itu untuk bernapas secara leluasa. Sejoli itu saling pandang, seakan merasa aneh dengan apa yang baru dilakukan.

“Bagaimana bisa kita berciuman seperti itu?” tanya Hardin seperti pada diri sendiri.

Tak ubahnya dengan Hardin. Emilia pun merasa demikian. Dia begitu malu karena telah bersikap layaknya wanita binal, dengan membalas ciuman sang pemilik Rogers Farm tersebut. “Ma-maafkan aku. Aku ….” Emilia menggigit bibir bawah, tak tahu harus berkata apa. Dia jadi serba salah.

“Kenapa meminta maaf?”

“Kenapa? Ya! Seharusnya, kaulah yang meminta maaf karena sudah menciumku tanpa permisi!” ujar Emilia berlagak sok marah dan tak terima. Padahal, dia melakukan itu demi menutupi rasa malu di hadapan Hardin.

“Kenapa aku harus meminta maaf? Kau sangat menikmati apa yang kita lakukan tadi. Jangan mengelak karena aku bisa merasakannya dengan jelas,” balas Hardin tenang.

“Tuan sok tahu!” cibir Emilia, seraya memalingkan muka.

“Kau tak tahu seberapa peka diriku terhadap wanita.”

“Aku tidak peduli,” balas Emilia. Dia hendak menghindari Hardin.

Namun, lagi-lagi Hardin menahannya. Pria tampan dengan T-shirt round neck hitam polos itu meraih pinggang Emilia. lalu menarik hingga kembali menghadap padanya. Tanpa ada kesulitan, Hardin mengangkat, kemudian mendudukkan si pemilik mata hijau zamrud itu di meja. “Aku belum mengizinkanmu pergi.”

“Apa lagi yang kau inginkan? Tolong. Jangan meminta lebih dari itu.”

Hardin tersenyum kalem menanggapi ekspresi Emilia yang tampak resah. Dia menatap dengan sorot penuh rayuan, seakan belum puas menggoda wanita cantik 25 tahun tersebut.

“Katakan, Emilia. Apa kau menyukai ciuman tadi?” pancing Hardin, dengan suara beratnya yang membuat naluri kewanitaan Emilia kembali tergelitik.

“Itu bukan ciuman yang istimewa bagiku,” jawab Emilia sok tidak peduli.

“Begitukah? Lalu, seperti apa ciuman yang istimewa bagimu? Apakah disertai dengan ini?” Hardin menyentuh betis Emilia, lalu menjalarkan sentuhan ke paha sehingga membuat bagian bawah rok Emilia tersingkap.

“Kau sungguh memalukan! Kau sudah melecehkanku, Tuan Rogers. Jangan kira aku akan tinggal diam karena ….”

“Karena apa?” Hardin tak mengalihkan pandangan sedikit pun dari paras cantik Emilia. Sementara itu, tangannya kembali bergerak, membelai lembut paha si wanita.

“Menjauh dariku, Hardin Rogers!” tegas Emilia penuh penekanan, meski dengan suara cukup pelan. Entah mengapa, Emilia seperti kehilangan segenap tenaga dalam dirinya. Meskipun ada penolakan tegas, tetapi bahasa tubuh menyiratkan sebaliknya. Emilia justru terlihat menikmati, ketika Hardin menyentuh area ke•wanitaannya.

“Berapa lama kau tidak merasakan sentuhan seperti ini, Emilia?” bisik Hardin, seraya menelusupkan jari tengah ke balik pakaian dalam Emilia. Dia makin berani. Apalagi, tak ada perlawanan berarti dari wanita itu.

Emilia memejamkan mata. Selain karena Hardin memainkan area sensitifnya, dia juga terlena oleh sentuhan bulu-bulu halus yang menggelitik leher. Hardin menciumi lembut, memberikan rangsangan yang berhasil membuatnya terbuai.

“Kau menginginkan ini, Emilia. Katakan kau menyukainya,” bisik Hardin lagi, dengan suara kian berat.

Emilia membuka mata perlahan. Napasnya sedikit terengah. Sesekali, wanita itu melenguh pelan, seraya menatap sayu. Dia seperti ingin Hardin menolongnya untuk melakukan sesuatu.

“Ayo.” Hardin mengangkat tubuh Emilia, menggendongnya sambil berjalan menuju kamar. Dia mendekap mesra wanita yang melingkarkan tangan di lehernya.

Setelah tiba di kamar, Hardin langsung membaringkan Emilia di tempat tidur. Tak ingin membuang waktu, dia segera menyibakkan bagian bawah midi dress, kemudian melepas pakaian dalam. Hardin memasukkannya ke saku celana jeans sambil tersenyum nakal.

Hasrat dalam diri Hardin kian bergelora. Nafsu berahi makin menggebu. Dia tak kuasa lagi menahan diri, melihat santapan segar di depan mata.

Tanpa berlama-lama, Hardin segera menanggalkan seluruh pakaian sehingga tubuh tegapnya terlihat jelas. Begitu sempurna, bagai pahatan alam yang menggambarkan kekuatan sejati.

Tanpa membuang waktu, Hardin langsung naik ke tempat tidur. Dipandangnya Emilia, yang berbaring sambil memejamkan mata.

“Ini bukan mimpi, Emilia,” ucap Hardin dengan suara beratnya. “Buka matamu dan lihatlah aku.”

Emilia menggeleng pelan. Antara malu bercampur dengan rasa tak percaya karena bisa terjebak dalam situasi seperti itu.

“Aku tidak mau melihatmu,” tolaknya lirih.

“Kalau begitu, cukup rasakan aku dalam dirimu,“ balas Hardin, kemudian membenamkan wajah di leher Emilia. Dia tak sabar untuk segera mengawali pergumulan, di kamar tanpa penerangan.

Siluet indah tergambar di dinding. Melukiskan kemesraan sejoli, yang tengah menikmati keintiman tanpa ada ikatan. Semua terjadi begitu saja. Sungguh merupakan sesuatu yang di luar dugaan. Ketika wanita kesepian dihadapkan pada pria berpengalaman. Percintaan panas penuh gelora tak dapat dihindarkan.

Bagai obat bius yang bekerja sangat cepat. Keduanya terlena dalam alunan memabukan. Mereka terlupa akan segala hal karena hanya mencari satu tujuan yang sama, yaitu puncak kenikmatan.

Desah manja mengisi kamar itu, membuat keheningan malam tak lagi terasa. Musim semi yang indah dan syahdu, menjadi saksi bisu dari penyatuan dua insan bukan atas nama cinta.

Lepas sudah semuanya. Emilia merasakan kebebasan sempurna. Setelah sekian lama, akhirnya merasakan kembali kehangatan di sekujur tubuh, lewat cumbuan mesra dari sang tuan tanah pemilik peternakan.

Bukan hanya sekali, tetapi berkali-kali. Betapa banyak kepuasan yang Emilia reguk malam itu, hingga merasa tak sanggup lagi. Dia terkulai tak berdaya dalam dekapan Hardin Rogers, pria tampan dari kota yang telah berhasil menaklukannya.

......................

Cahaya sang surya masuk melalui jendela kaca, membuat Emilia terjaga dari tidur lelapnya. Dia melihat sekeliling. Emilia hanya sendirian di kamar itu, dengan sebagian tubuh tertutup selimut.

“Astaga,” keluh Emilia pelan, kemudian turun dari tempat tidur. Dia yang dalam keadaan telanjang bulat, segera memungut pakaian dari lantai. Namun, Emilia tak menemukan pakaian dalamnya. Benda itu tidak ada di manapun.

Sesaat kemudian, terdengar suara seseorang masuk ke sana.

"Maaf. Kupikir tidak ada orang."

1
Rahmawati
emilia bingung harus bersikap bagaimana, pasti merasa asing dengan suaminya sendiri
Rahmawati
nanti dulu tanya daleman emilia, itu suamimu pulang disambut dulu
Rahmawati
gmn dengan hubungan hardin dan emilia kl Grayson kembali
Rahmawati
ih emang lebih penting saudara angkat ya daripada istri dan ibu kandung sendiri, dasar pecundang
Rahmawati
apa lagi ini, Grayson malah gk tahu kl dia punya anak
rurry Irianty
sengaja menghilangkan diri krn selingkuh kah
Rahmawati
hardin memang perayu ulung
kalea rizuky
suaminya selingkuh kayaknya
Rahmawati
lah terus suami emilia kmn dong, apa selingkuh ya
kalea rizuky
ngakak/Curse//Curse/ ibunya klo mandi menggeliat kah
Rahmawati
hardin jd ke inget terus sm. emilia, sampek sempaknya di ciumin😂
ƙꪮꪑꪖꪶꪖకꪖꪹỉ: 🙈 jadi error
total 1 replies
Najwa Aini
kok..kok...kok...
Aku mikirnya jauh ya
ƙꪮꪑꪖꪶꪖకꪖꪹỉ: Sepemikiran, Kak😂
total 1 replies
Rahmawati
emilia haus belaian, dirayu dikit sm hardin udah luluh aja
Najwa Aini
Ya ampun..jadi ibumu cacingan saat mandi gitu ya, Bee..
upss..kok cacingan sih..
Najwa Aini
Hati² Rogers..Rasa penasaranmu yg terlalu tinggi itu akan membawamu pada Anu..
Najwa Aini
nama Ethan mengingatkanku pada Tom Cruise yg berperan sebagai Ethan.
ƙꪮꪑꪖꪶꪖకꪖꪹỉ: Ethan Hunt, yaa
total 1 replies
octa❤️
jangan bilang hardin ninggalin emilie y thor..
Rahmawati
hardin tau kelemahan emilia, makanya dia berani mencium emilia
octa❤️
jago bener kang hardin nebar pesona..😁
Rahmawati
lanjuttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!