NovelToon NovelToon
Langit Memerah Di Pajang

Langit Memerah Di Pajang

Status: sedang berlangsung
Genre:Matabatin / Dendam Kesumat
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Zakaria Faizz

Pergolakan bathin , antara dendam dan kebenaran seorang anak manusia di masa itu.

Dengan segala kelemahan nya yg membuat diri nya terasa begitu di rendahkan oleh orang sekelilingnya.

Bahkan tanpa kemampuan apa pun , ia amat begitu menderita.

Hingga pada waktu nya , diri nya menemukan keberuntungan yg tidak terhingga,.

Apa yg selanjut nya terjadi ,,..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakaria Faizz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

# 10 Sebuah rahasia.

Dari jabat tangan ini ,maka Ki Surojiwo pun dapat merasakan kelebihan orang yg mengaku sebagai Ki Juru Martani itu.

Kedua telapak tangan mereka yg saling berjabat tangan ini pun sampai meunculkan asap tipis akibat dari pengerahan ilmu tenaga dalam masing-masing.

Adalah Ki Surojiwo lah yg akhir nya melepaskan genggaman tangan nya itu dari tangan orang yg bernama Ki Juru Martani ini, ia merasa seolah tangan nya seperti sedang terbakar oleh besi yg tengah di panaskan hingga memerah.

Tanpa sadar nya ia pun berkata,

" Tidak salah orang-orang menyebut nama Ki Juru itu sejajar dengan Jaka Tingkir dan juga Ki Gede Pemanahan, serta Ki Penjawi " sebut nya keceplosan.

" Hehh !, siapakah kisanak ini, mengapa sangat mengenal nama dari saudara seperguruan ku itu, apakah kisanak ini adalah murid dari Kanjeng Sunan Kudus ?"

Ki Juru Martani pun balik bertanya, ia merasa heran, di dalam hutan mentaok itu telah bertemu dengan seseorang yg tidak bisa di pandang sebelah mata mengenai kemampuan dari tenaga dalam nya.

" Ah,.siapa lah aku itu tidak lah sangat penting, karena diri ku ini adalah seorang kleyang kabur kanginan, langit adalah atap rumah ku, serta rerumputan lah alas tidurku , berbeda dengan Ki Juru yg selalu dapat banyak kelebihan " jawab Ki Surojiwo.

Ki Juru Martani pun semakin penasaran dengan lelaki yg di hadapan nya ini, saking penasaran nya, ia pun meletak kan pikulan nya di atas tanah seraya menatap dengan begitu lekat nya ke wajah Ki Surojiwo.

Ia pun berkata,

' Kalau tidak salah kisanak ini!,..adalah salah seorang pengikut setia dari kanjeng Pangeran Haryo Penansang asal Jipang itu!" seru nya sambil tersenyum.

Khas senyuman dari salah seorang ahli taktik siasat perang yg sulit untuk di artikan, sebab bagaimana pun juga ketika berhadapan dengan musuh di dalam keadaan dan kondisi yg seperti ini, ia memang harus lebih berhati-hati, apalagi tadi ia sudah merasakan kemampuan dari lawan nya bicara ini tidak lah rendah.

Hehh;,belum tentu diri ku akan menang bila harus terjadi perang tanding di sini, dan hanya kami berdua saja, bila diri ku tewas, bagaimana nasib pedukuhan mataram yg baru seumur jagung yg baru pun di tanam, kata nya dalam hati.

Dan untuk itu lah ia menampilkan sebuah senyuman yg sulit untuk di artikan.

Ki Surojiwo pun membalas senyuman Ki Juru Marrani dengan senyuman pula, namun kentara senyuman itu terlalu di paksakan, senyum kecut yg di tampilkan oleh pemimpin begal alas mentaok ini memang bukan lah senyuman kebahagian melainkan senyum kegetiran.

Sebab diri nya tidak dapat bersembunyi , meskipun itu berada di dalam hutan lebat nan pepat ini, diri nya masih juga di ketahui jati diri nya oleh salah seorang pemimpin keprajuritan Pajang yg sangat di segani ini, lama juga ia baru menjawab.

" Benar yg Ki Juru katakan itu " jawab nya pendek.

" Berarti kita berdua ini adalah musuh !" seru Ki Juru Martani.

Namun kali ini nada bicara nya jauh berbeda, jelas sekali Ki Juru Martani hanya bercanda saja, karena hampir seluruh gigi nya tampak saat ia mengatakan hal itu.

Orang dekat dari Sultan Hadiwijaya ini memang terlihat menahan tawa dengan menyebut perkataan tadi.

Bahkan Ki Surojiwo pun yg menjadi lawan nya bicara pun ikut pula tertawa karena nya.

" Benar Ki Juru, kita ini adalah musuh, karena Ki Juru adalah orang Pajang sedangkan diri ku adalah orang Jipang ,..heh,.he, he, he,."

Dan baru kali ini Ki Surojiwo lepas tertawa nya seolah tidak menanggung beban lagi.

" Mungkin sebaik nya Ki Surojiwo ini datang ke hadapan dari adi Pemanahan, sebab ada sesuatu yg akan dapat ia berikan kepada mu kisanak !" seru Ki Juru Martani.

Ucapan di Ki Juru Martani ini kali ini terlihat serius dan tanpa canda.

" Maksud Ki Juru bahwa diri ku akan di berikan lawe yg akan mengikat leher ku, begitu maksud Ki Juru bukan " ucap Ki Surojiwo.

Ia pun terlihat serius berkata demikian.

" Ah! , jangan terlalu berprasangka ki Surojiwo, adi Pemanahan kali ini memang sangat membutuhkan orang-orang seperti kisanak ini dalam membangun mataram, bahkan ia telah mengadakan sayembara, bagi siapa saja yg turut serta membuka alas ini untuk kali pertama bersama nya, ia akan memberikan tanah pelungguhan bagi nya , serta keamanan akan ia lindungi , dari siapa pun itu " terang Ki Juru Martani.

" Termasuk hubungan nya dengan Pajang , Ki Juru ?" tanya Ki Surojiwo.

" Tepat sekali, termasuk hubungan nya dengan Pajang, sebab ia telah meminta hal tersebut kepada Kanjeng Sultan sendiri mengenai alas dan juga orang-orang nya yg berada di sini, memang benar-benar jadi tanah perdikan seutuh nya, asal beliau tetap tunduk dan patuh terhadap sang Sultan, ..Kanjeng Sultan pun mengizinkan nya " terang Ki Juru Martani menjelaskan.

" Apakah Ki Juru dapat mempertanggungjawabkan nya ?" tanya Ki Surojiwo.

" Tentu,..tentu,..tentu saja aku dapat mempertanggung jawabkan nya, apakah Ki surojiwo.mau menerima permintaan dari adi pemanahan itu ?"

Kali ini Ki Juru Martani lah yg balik bertanya.

Sebab ia melihat ada kemungkinan nya, bekas senopati Jipang Panolan ini akan mau bergabung dengan mereka di dalam kesatuan mataram yg baru di buka ini.

Tenaga nya dapat di manfaatkan oleh mataram untuk dapat berdiri tegak seperti tanah perdikan yg lain, dan kalau bisa setingkat kadipaten, berkata Ki Juru di dalam hati nya sambil menatap lekat Ki Surojiwo.

" Baik lah Ki Juru, aku bersedia menghadap Ki Gede Pemanahan , asal kan dapat di terima dengan tangan terbuka , bukan sebagai musuh " ujar Ki Surojiwo sambil mengulurkan tangan nya .

Ia melakukan hal tersebut demi mengambil janji dari seorang Ki Juru Martani yg terkenal karena kecerdikan nya, sebab bagaimana pun juga ia belum sepenuh nya percaya dengan omongan lelaki yg baru di kenal ini.

Untuk itu lah ia memerlukan jabat tangan ini.

" Datang lah !, aku yg akan menjamin mu, tidak ada nama nya itu Pajang, Jipang atau apa pun itu, sekarang ini marilah membangun agar mataram ini besar dan bangkit sejajar dengan tanah perdikan yg lain " ucap Ki Juru Martani sambil menjabat tangan Ki Surojiwo.

Namun kali ini kedua nya tidak lagi mengerahkan tenaga dalam nya masing-masing melainkan tanda sebagai seorang saudara terhadap saudara nya yg lain.

Baru kemudian Ki Juru Martani pun memeluk erat tubuh Ki Surojiwo.

" Nanti malam aku akan datang Ki Juru " ucap Ki Surojiwo.

" Datang lah, aku dan adi Pemanahan akan menunggu mu " sahut Ki Juru Martani.

Dan kedua nya pun berpisah setelah sepakat akan bertemu lagi malam nanti di tanah perdikan Mataram.

Ki Surojiwo pun meninggalkan tempat itu dengan cukup cepat, ia akan mengabarkan hal ini kepada seluruh anak buah nya, bahwa ia bertekad akan merobah jalan hidup nya dengan bergabung kepada mataram.

Sementara itu , Ki Juru Martani pun tidak kalah tergesa-gesa nya berjalan menuju ke tempat nya di tanah perdikan mataram yg baru saja mulai di bangun itu.

Ia akan menyampaikan sesuatu yg menurut nya akan dapat membawa dampak yg lebih atas mataram ini ke depan nya.

Setiba nya di rumah adik ipar nya ini, Ki Juru Martani pun langsung mengatakan hal tersebut di hadapan Ki Gede Pemanahan.

" Apakah kakang Juru yakin mengenai orang itu dapat membantu kita , atau malah akan menyusahkan kita kelak ?" tanya Ki Gede Pemanahan yg kini telah menjadi Ki Gede Mataram.

" Sangat yakin adi , Ki Surojiwo itu bagai permata yg yg berada di dalam.lumpur, begitu kita bersihkan sedikit saja, cahya kemilau nya akan segera memancar, bahkan akan sampai ke kotaraja Pajang " ungkap Ki Juru Martani dengan mantap.

" Paman, apakah Ramanda Sultan tidak akan marah, bila kita menyimpan serta menyembunyikan salah seorang buronan Pajang itu, apakah ini tidak akan menjadi masalah kelak dengan Pajang Paman,?" tanya Raden Ngabehi Loring Pasar atau Raden Sutawijaya yg merasa aneh dengan sikap paman nya ini.

" Anak ku , angger Danang Sutawijaya tidak perlu khawatir, asalkan kita tidak menyebutkan nya, tentu Pajang pun tidak akan mengetahui nya, lagi pula hal itu sudah agak lama berlalu , mungkin hanya kita-kita sajalah yg mengingat nya sebab memang kita yg ada di sinilah yg paling merasakan apa yg telah terjadi di kali bengawan sore itu, sedangkan yg ada di dalam istana Pajang saat ini adalah orang-orang yg menikmati keberhasilan kita itu, mereka tidak merasakan apa yg telah kita alami , jadi kita usah terlalu mengkhawatirkan nya, asal kan tidak ada yg membocorkan nya , semua nya tetap aman terkendali " terang Ki Juru Martani menjelaskan.

" Kalau aku , semua.nya terserah kepada kakang Juru, apa yg menurut kakang baik, maka aku pun mengatakan nya baik, asalkan tidak ada silang sengketa antara mataram ini dengan Pajang seperti janji ku di hadapan kanjeng guru " kata Ki Gede Pemanahan menimpali.

Ia memang sangat menghormati kakak ipar nya ini, bahkan menurut nya , sang kakak ipar ini memiliki pemikiran dan penglihatan ke masa depan di atas rata-rata orang yg berilmu, bahkan banyak ucapan nya yg menjadi kenyataan.

1
Camad Pener
tp kayaknya Wahyu keprabon akan pergi dari pajang menuju alas mentaok atau mataram
Aang Aang anwari
perjalanan yg sulit buat danurwedha
dan pada akhirnya jadi prajurit mataram
Rafly Rafly
akankah kelak bapak dan anak akan saling berhadapan sebagai lawan di Medan perang
Rafly Rafly
karena ilmu kebal milik perampok akan sirna terkena sebulan pohon Lompong.../Tongue/
Camad Pener
akhirnya Senopati jepang panolan akan bergabung dengan Mataram sehingga memperkuat pondasi awal kerajaan Mataram, semngat
Camad Pener
memang sudah saatnya kisurojiwo mengabdi kepada Mataram supaya hidupnya lebih tenang dan kumpul lagi dengan keluarga nya
Camad Pener
apakah begal alas mentok itu bapaknya danurweda,, tunggu kelanjutan berikut nya
Camad Pener
alas mentok yang akhirnya akan menjadi sebuah kerajaan Mataram Islam di tanah Jawa ini dengan panembahan Senopati yang jadi raja pertama nya
Windy Veriyanti
Danur akan semakin dikagumi dengan berhasil mengalahkan harimau...
Camad Pener
oh.. ternyata alas mentok yg dalam mimpi nya sang sultan lengser keprabon
Windy Veriyanti
nggak sabar pengen cepat Danurwedha menguasai ilmu yang diturunkan oleh gurunya
Camad Pener
tambah penasaran kelanjutannya,jos
Zahira Zahira ahda safarina
semangat thor aku mendukung mu
Camad Pener
akhirnya up juga.mks Thor semangat
Windy Veriyanti
seru 👍👏
Camad Pener
misteri nih...
Camad Pener
mantap Thor, penasaran sama Ki surojiwo jangan2 yang muncul anaknya
Windy Veriyanti
to be continued...

nggak sabar juga nunggu kedatangan si alap alap hitam dan ingin tahu bagaimana aksinya
Windy Veriyanti
semoga Danurwedha dapat memberikan sumbangsih untuk kademangannya, sehingga dia tidak dipandang rendah lagi...
Windy Veriyanti
semangat berguru dan belajar, Danur ✊️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!