kehidupan pernikahan karena perjodohan dan keuntungan bisnis semata, membuat seorang putri satu-satunya keluarga konglomerat negeri harus merasakan hidup didalam sangkar emas yang penuh dengan dusta dan nestapa.
hingga sang cinta pertama datang dengan membawa kembali cinta dan kenangan yang pernah ada.
bukan cinta mereka yang salah, tapi keadaan yang membuat cinta itu kembali ada.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Aluna sendang berbunga bunga karena pertemuannya kembali dengan elbiru, lain halnya dengan Doni yang kini sedang pusing tujuh keliling.
Disaat dia ingin memperbaiki hubungan dengan Aluna agar tidak sampai berkata jujur kada keluarganya, Doni malah dihadapkan dengan kenyataan kalau sang kekasih Mona, tengah hamil anaknya.
bukannya dia tak bahagia atas kehamilan Mona, hanya saja kehamilannya kali ini benar benar disaat yang tidak tepat.
Apalagi sekarang mona menjadi lebih manja padanya karena mengalami mual muntah yang lumayan parah, mona tidak mau ditinggalkan sedetik pun oleh Doni, rencana menyusul Aluna ke bandung pun gagal sudah bahkan sampai hari ke 4 Aluna berada disana.
Doni pun semakin dibuat dilema karena saat bertanya pada Bella kenapa Aluna sampai lama berada dibandung Bella mengatakan kalau papanya Aluna akan memberikan perusahaannya pada aluna dan Abimanyu untuk diurus karena Verrel sudah memiliki rumah sakit sendiri dan tidak akan mau berkecimpung didunia bisnis.
pikiran Doni jadi bercabang sekarang, karena dari awal yang dia pikirkan hanya perusahaan dan kekuasaan, sepertinya dia harus sedikit berakting untuk memperbaiki hubungannya dengan aluna agar perusahaan itu bisa jatuh ke tangannya, karena di tahu benar kalau Aluna hanya tertarik pada perusahaan perhiasannya dan tidak akan mau mengurus perusahaan pemberian papanya, dan Doni akan menggunakan kesempatan itu,
tidak tahu saja Doni kalau sekarang banyak yang memata matai dirinya.
"sayang, aku boleh ya kebandung, nanti malam aku pasti balik kok", bujuk Doni pada Mona, dia sudah pulang dari rumah sakit dan diharuskan istirahat total karena kandungannya yang lemah.
"gak boleh, aku gak mau jauh dari kamu sayang", rengek mona,
"tapi ini penting sayang, demi masa depan kita", Doni masih terus membujuk,
"enggak, pokonya aku gak mau kamu ketemu sama istri kamu itu", kekeh Mona, Doni hanya bisa pasrah.
Hingga ponsel berbunyi, ada panggilan dari sang ayah,
"hallo yah",
"don, istrimu pulang kejakarta kamu kok tidak menemaninya?", tanya sang ayah dengan nada tegas, doni menelan ludah kasar, ternyata sang ayah sudah tahu perihal kepergian Aluna.
"emmm, Doni banyak pekerjaan yah dikantor dan tidak bisa ditinggalkan", alibi Doni,
"pekerjaan apa ,bahkan proyek dengan PT.centra ditangani langsung oleh perusahaan pusat", jawaban ayahnya membungkam mulut doni, dia lupa kalau ayahnya masih terus memantau laju perusahaan.
"kamu gak lagi ada masalah sama Aluna kan don?", tanya ayahnya lagi,
"eng,,, enggak yah, Doni sama Aluna baik baik saja kok yah, kami gak ada masalah", jawab nya terbata,
"Bagus lah kalau begitu, kerena kalau sampai kamu berani menyakiti Aluna, itu berarti kamu harus siap kehilangan semuanya", ucap tegas ayahnya Doni, tubuh Doni menegang seketika, ucapan ayahnya jelas sekali sebuah ancaman untuknya.
"aarrghg, kenapa bisa seperti ini, aku benar benar buntu saat ini", erang Doni frustasi sambil mengacak rambutnya,
Di tempat lain, Aluna sedang berjalan jalan di mall ternama dikota itu, dia ingin membeli sesuatu yang dia Tidak bawa dari bandung.
Dia berjalan sendiri sambil melihat lihat barangkali ada sesuatu yang menarik baginya, biasanya kalau dibandung ke mana mana dia selalu ditemani Bella, tapi sekarang dia rasanya jadi seperti orang hilang karena berjalan sendirian.
Aluna masuk kedalam toko perhiasan bermerk buatan luar negeri, dia ingin melihat lihat desain perhiasan disana, mungkin bisa dia jadikan referensi untuk karyanya kelak.
Selesai, dia kembali satu buah gelang dengan desain unik dan lucu menurutnya karena ada ukiran berbentuk hati di gelang itu, kali ini dia akan menuju ke toko baju, karena dari bandung dia tidak membawa baju sama sekali, dan baju yang ada dijakarta adalah baju baju lamanya.
Ditangannya sudah ada beberapa belanjaan, dia pun singgah di sebuah kafe untuk istirahat sejenak sebelum dia akan pulang, memesan cappucino dingin dan beberapa camilan, ponselnya berbunyi, ada panggilan video dari Bella, asisten pribadi sekaligus sahabatnya.
"hai cinta, bagaimana kabarmu disana, apakah sudah menemukan brondong tampan hahahah", tanya bella tak lupa Dengan tawa renyahnya,
"gue tampol ya bibir Lo bel", ucap kesal Aluna sedangkan tawa Bella semakin terdengar menyebalkan.
"hahaha, gue paling seneng lihat wajah kesel Lo lun, oh ya gue mau tanya sama Lo",
"pa an?",
"lelaki brengs** itu gak menghubungi Lo?",
"gak tau, gue blokir nomornya, males gue urusan sama dia, gue disini pengen seneng seneng",
"bagus deh kalau gitu, soalnya kemarin dia datang kek kantor dan tanya ada urusan apa Lo pulang ke jakarta, gue bilang aja bokap Lo mau bagi bagi perusahaan sama Lo dan kak Abi, biar dia makin kepanasan, hahaha",
"syalan Lo, oh ya....",
"Aluna", sapa seseorang didepan Aluna,
Aluna yang awalnya fokus ke ponselnya pun menatap kearah orang yang menyapanya itu,
"elbiru", sapa balik aluna,
"hah, elbiru,... Lun Lo ketemu sama elbiru?", tanya heboh Bella dari seberang,
"siapa Al?", tanya elbiru,
"Bella", jawab Aluna seraya mengganti kamera menghadap kearah elbiru,
"hai biru... Ya ampun Lo makin kesini makin tampan aja ya", ucap Bella heboh, elbiru terkekeh mendengar ucapan bella, sahabatnya itu dari dulu tidak pernah berubah memang.
"hak Bella, apa kabar?", tanya elbiru,
"gue baik dan sangat baik, oh ya Lo janjian sama Luna, kok bisa ketemu?", kepo Bella,
"tidak, kebetulan bertemu disini", jawab elbiru,
"Udah deh bel gak usah julid, gue potong gaji Lo bulan ini kalau banyak tanya", ucap galak Aluna sambil kembali mengarahkan kamera ponsel kearahnya
"iya deh iya Bu bos, maafkan hamba dan tolong jangan potong gaji hamba", ucap Bella drama,
Elbiru tertawa mendengar ucapan bella sedangkan Aluna berdecak kesal, elbiru kini duduk berhadapan dengan Aluna,
"drama Lo, oh ya, gue ada desain baru, mungkin nanti gue kirim ke Lo bel, dan tolong nanti Lo cetak biar dipelajari sama tim produksi",
"okey Bu bos, oh ya biru, jagain sahabat kita ini ya selama disana, kalau bisa cariin dia brondong tampan dan mapan untuknya, hahah", sebelum Aluna mereog Bella segera mematikan panggilannya.
"Bella ya ampun anak itu", ucap Aluna kesal, elbiru tersenyum tapi dalam hati dia bertanya tanya, sebenarnya ada apa Dengan pernikahan Aluna, kenapa Bella menyuruhnya mencarikan brondong, selama di jakarta juga elbiru Tidak pernah bertemu dengan suami aluna.
"kamu kok bisa disini El?", tanya aluna membuyarkan lamunan elbiru,
"oh, tadi abis ketemu klien Al, kamu sendirian?", tanya elbiru,
"hemm, kayak orang ilang aku jalan sendirian di mall gede kayak gini hehhe", Aluna terkekeh membuat elbiru ikut tersenyum,
"aku mau balik, kamu masih mau disini?", tanya Aluna,
"aku juga udah mau balik, tadi lihat kamu jadi aku samperin",
"yuk".
mereka berdua berjalan bersama, elbiru mengambil alih belanjaan Aluna dan kini dia yang menentengnya, perlakuan yang sama seperti dulu saat aluna mengajaknya belanja, pasti elbiru yang akan membawakan semuanya.