Nyatanya, menikah dengan pria yang dicintai tak selamanya membuat Naomi bahagia. Baru beberapa bulan Naomi merasakan kebahagiaan menjalani biduk pernikahan dengan Gilang, badai besar datang menerpa rumah tangga mereka.
Melvina, adik ipar Naomi yang berstatus sebagai adik angkat Gilang, ternyata juga mencintai Gilang dan berusaha melakukan berbagai macam cara untuk memisahkan Naomi dan Gilang.
“Maaf, aku terpaksa harus menikahi Melvina menjadi istri keduaku untuk menyembuhkan rasa trauma di dalam hati Melvina.” Pernyataan Gilang malam itu berhasil membuat hati Naomi hancur berkeping-keping.
“Lebih baik aku pergi dari pada harus di madu dan merasakan sakit hati seumur hidup.” ~Naomi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
IPRT 20 - Kenapa Tidak Pulang?
Gilang rasanya tidak ingin percaya dengan yang pria itu katakan. Namun, perkataannya terdengar sangat bersungguh-sungguh hingga membuat Gilang mempercayainya. Aura kemarahan pun nampak terpancar di wajah Gilang. Setelah menyalurkan rasa amarahnya pada pria itu, Gilang akhirnya beranjak pergi dari area penyekapan. Meski pria itu sudah berkata jujur pada dirinya, tapi Gilang tak akan melepaskannya begitu saja. Gilang akan membuat perhitungan sampai ia puas.
Di rumah, Naomi terlibat menahan rasa pusing di kepalanya. Sudah sejak tadi dia menunggu kepulangan Gilang. Namun, pria yang ia tunggu-tunggu tak kunjung menampakkan batang hidungnya. Kini ia bukan hanya pusing karena efek kehamilannya. Tapi karena menunggu Gilang pulang juga.
“Apa Mas Gilang gak pulang ke rumah malam ini?” Rasanya Naomi ingin menangis memikirkannya. Di saat dirinya sedang membutuhkan perhatian dari suaminya, suaminya itu justru sibuk memberikan perhatian pada wanita lain.
Waktu bergulir, Naomi merasa semakin yakin kalau Gilang tak akan pulang malam itu ke rumah mereka. Di saat Naomi dilanda rasa galau dan gelisah karena Gilang tak kunjung pulang, di sisi lain, Gilang terlihat tengah berkumpul dengan kedua sahabatnya. Dia menceritakan informasi yang dia dapatkan dari pelaku pelecehan Melvina.
“Apa kamu yakin dengan yang dia katakan. Mana tahu saja dia mengada-ngada!” Verel rasanya sulit untuk percaya kalau Naomi adalah dalang dari pelecehan Melvina. Sosok Naomi yang ia kenal sebagai wanita yang sangat baik dan tulus, membuatnya tak yakin kalau Naomi adalah dalangnya.
Gilang terdiam. Tadinya dia juga meragu. Namun, dia berubah percaya setelah melihat keseriusan di wajah pria itu saat berbicara pada dirinya.
“Kamu dengar sendiri saja!” Gilang enggan memberikan komentar. Lebih baik dia tunjukkan saja rekaman suara pria tadi. Mendengar suara rekaman pelaku tersebut, membuat Verel dan Kala saling pandang. Keduanya nampak bingung harus bagaimana.
“Aku gak menyangka kalau Naomi sampai melakukan cara kotor seperti ini untuk merusak Melvina. Aku sungguh kecewa padanya!” Kedua tangan Gilang terkepal. Pun dengan wajahnya yang nampak memerah saat ini. Sungguh, Gilang merasa marah dan emosinya sulit untuk dikontrol saat ini.
“Gilang, walau bukti yang kamu lihat saat ini cukup akurat, tapi belum pasti kejadian yang sebenarnya seperti itu. Sebagai sahabat, aku cuma mau ingatin kamu, jangan sampai kamu salah langkah dan merusak kebahagiaan yang baru kamu rasakan bersama Naomi.” Pesan Kala. Ingin membantah pendapat Gilang rasanya tidak mungkin setelah melihat bukti rekaman yang Gilang tunjukkan. Maka dari itu Kala lebih memilih untuk memberikan nasihat saja pada Gilang.
Gilang bergeming. Enggan untuk mengeluarkan suara. Setelah cukup lama terdiam, Gilang akhirnya beranjak pergi meninggalkan kedua sahabatnya. Entah kemana dia akan pergi, Kala dan Verel enggan untuk mempertanyakannya.
“Apa kamu yakin kalau Naomi adalah dalangnya?” Kala bertanya pada Verel. Ingin tahu pendapat pria itu.
Verel menggeleng. “Aku cukup mengenal bagaimana sosok Naomi. Dia tak mungkin melakukannya. Aku rasa ada orang yang sedang berniat buruk ingin memisahkan Naomi dan Gilang sehingga membuat pelaku pelecehan Melvina mengakui kalau Naomi adalah dalangnya.
Kala mengangguk setuju. Ternyata mereka berdua sepemikiran saat ini. Namun, untuk saat ini mereka belum bisa membuktikan dugaan tersebut. Mereka butuh cukup banyak waktu untuk membuktikannya.
Sebenarnya Gilang ingin pulang ke rumahnya setelah bertemu dengan Kala dan Verel. Namun, Gilang mengurungkan niatnya. Dia memilih untuk pergi ke rumah sakit setelah mendapatkan panggilan telefon dari mamanya yang mengabarkan kalau Melvina mencari keberadaannya sejak tadi.
“Melvina…” Gilang yang sudah berada di rumah sakit berjalan mendekati Melvina yang masih terbaring lemah di atas ranjang.
Melvina yang tadinya tertidur akhirnya terjaga mendengar suara Gilang. Senyuman di wajahnya terbit melihat kedatangan Gilang.
“Kak Gilang dari mana aja. Kok baru balik sekarang?” Tanya Melvina.
Gilang tak langsung menjawab. Dia mengontrol dirinya lebih dulu. Jangan sampai dia mengatakan dengan jujur kemana ia pergi sejak tadi. Gilang tak ingin keluarganya tahu mengenai dalang dari pelecehan Melvina.
“Maaf, Kakak ada urusan pekerjaan di luar. Baru bisa kembali jam segini.” Balas Gilang berdusta. Tidak seperti biasanya, Melvina tersenyum mendengar jawaban Gilang. Seolah tak masalah jika Gilang masih sibuk bekerja di saat kondisinya sedang tidak baik-baik saja.
“Maaf kalau aku udah menjadi penyebab pekerjaan Kakak jadi terhambat tadi.” Wajah Melvina nampak penuh penyesalan. Gilang pun langsung menggeleng membantah perkataan Melvina.
“Kamu sama sekali gak salah. Jadi gak perlu meminta maaf.” Tutur Gilang lembut.
Melvina senang sekali mendengarnya. Bagaimana tidak senang, Gilang sudah berada di pihaknya. Gilang bahkan memilih untuk kembali ke rumah sakit dibandingkan menemui Naomi di rumah.
Mama Ruby yang tadi sudah mengetahui kemana Gilang pergi segera mengajak Gilang berbicara empat mata. Melvina hanya memperhatikan interaksi keduanya lewat sudut matanya.
“Jadi, apa kamu udah tahu apa motif pria itu melecehkan Melvina saat itu?” Tanya Mama Ruby.
Gilang kembali tak langsung memberikan jawaban yang diberikan pada dirinya. Dia diam beberapa saat untuk mengontrol emosinya yang terasa masih meluap saat ini.
“Dia masih belum mengaku, Mah. Dia hanya bilang kalau dia melakukannya atas dasar nafsu saja.” Gilang terpaksa berdusta. Dia tak ingin ibunya tahu yang sebenarnya. Bisa-bisa Naomi langsung dihajar oleh ibunya jika ibunya mengetahui kebenarannya.
Wajah Mama Ruby nampak geram. Andai saha pria itu ada di hadapannya saat ini, Mama Ruby pasti sudah menghajarnya habis-habisan. “Pertemukan Mama dengannya besok. Mama mau membuat perhitungan padanya!!”
Gilang dibuat bungkam. Jika mamanya bertemu pria itu, tamatlah riwayatnya. Mamanya pasti mengetahui kalau istrinya adalah dalang dari pelecehan yang terjadi pada Melvina. Entah apa tanggapan ibunya itu nanti. Gilang sangat takut membayangkannya.
“Oh ya, apa kamu pulang ke rumah malam ini? Mama harap kamu gak pulang. Tolong temani Melvina di sini. Dia sangat membutuhkan kehadiran kamu. Mama gak mau dia sampai melakukan hal bodoh lagi yang bisa merenggut nyawanya.” Pinta Mama Ruby penuh harap.
Gilang menganggukkan kepalanya mengiyakan perkataan Mama Ruby. Dia bahkan merespon tanpa beban seolah tidak peduli kalau Naomi sedang menunggu kepulangannya saat ini.
Waktu bergulir, Gilang masih setia berada di rumah sakit. Duduk di sebelah ranjang Melvina menemani Melvina yang sedang tidur. Beberapa panggilan masuk dari Naomi yang masuk ke ponselnya pun Gilang abaikan begitu saja. Amarah di dalam dirinya yang masih terasa besar membuat Gilang memutuskan untuk tidak mengangkat panggilan dari Naomi.
“Sebenarnya Gilang kemana. Kenapa dia gak angkat panggilan telefon dariku?” Di rumah, Naomi merasa makin gelisah. Padahal sejak tadi dia sudah menunggu Gilang pulang. Namun, jangankan pulang, mengangkat panggilan telefon dari dirinya saja Gilang tak bisa melakukannya.
***
Jika teman-teman suka dengan cerita Naomi dan Gilang, tinggalkan komentar dan klik tombol suka sebelum meninggalkan halaman ini. Satu lagi, jangan lupa kasih rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ seperti biasanya.
Untuk seputar info karya, teman-teman bisa follos akun instaggram @shy1210 yaaa
Terima kasih🌺
dtunggu karma xalian semua yg sdh menyakiti naomi...
pengen ku tabok dirimu pake kuali Mak ku Gilang😠😠😠😠😠