Valeria Isabella, wanita cantik yang di khianati oleh kekasihnya dengan sebuah perselingkuhan.
ria, wanita cantik dan kaya. sayangnya dia kalah dengan wanita ketiga yang hadir di hubungan nya dan arlo jasper. entah di mana kelebihan wanita itu sehingga arlo lebih memilih wanita itu dari pada ria.
karena tidak ingin terlihat menyedihkan dan ingin membuat arlo menyesal dan cemburu. ria mengikuti sebuah idel konyol yang muncul di benaknya. dia meminta bosnya Arlo untuk menikahinya.
bagaimana kisah Selanjutnya ? akankah bos nya Arlo mau menikahi ria? atau akankah Arlo menyesal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21_ undangan
" kunci mobil gw Lo letakkan di mana?" tanya fazzal
" kunci mobil? " tanya Valeria terdengar seperti orang binggung " oh sial! kunci mobil Lo gw kasih sama cewek yang bawa pulang lo. Jangan jangan mobil Lo di ambil sama dia " ujar Valeria baru menyadari tingkah bodohnya yang mempercayai orang asing.
" cewek yang nganterin gw kan Lo" ujar fazzal yang tidak mengingat dengan jelas bagaimana kejadian semalam.
" bukan gw, gw pulang bareng Felix semalam. gw minta tolong cewek asing semalam buat anterin Lo" jelas Valeria.
Fazzal menyugarkan rambutnya prustasi, bisa bisa nya Valeria mempercayai orang asing. Bagaimana kalo semalam dia di bunuh lalu jantung dan ginjalnya di ambil dan di jual. untung cuma mobilnya aja yang di ambil.
" ceroboh banget sih Lo, ria. untung cuma mobil gw yang di ambil, gimana kalo hati sama ginjal gw ikut di ambil? Lo bisa kehilangan sahabat satu satunya" ujar fazzal.
" heleh! Kek hati Lo sehat aja, ginjal Lo juga kek laku aja" ledek Valeria.
" heh! Gw ini sehat ya ria, gw setiap bulan cek kesehatan. hati sama ginjal gw ni sehat " ujar fazzal tidak terima di ledekan.
" tahu kan Lo sehat? Organ tubuh Lo bagus. Seharusnya Lo bersyukur Allah masih baik sama Lo meskipun Lo ingin meninggalkan tuhan Lo demi perempuan, bahkan Lo nyalain tuhan. tobat zal, tobat" nasehat Valeria seperti orang benar bak ustazah yang tidak pernah berbuat salah.
" iyaa ustadzah Valeria Isabella, saya akan segera tobat" jawab fazzal lalu mematikan sambungan telponnya.
Fazzal menghubungi asistennya untuk meminta di jemput. Dia malas memesan taxi, jadi lebih baik minta di jemput saja.
setelah itu fazzal keluar dari apartemen nya, dia berjalan kaki menuju halte yang ada di samping gedung apartemen. dia duduk di sana menunggu mobil asistennya.
Fazzal duduk termenung, dia teringat kembali dengan kelakuan nya selama ini. Dia juga mengingat bagaimana kehidupan nya yang di kelilingi oleh orang baik.
Dia kaya, dia memiliki orang tua yang harmonis. Dia juga memiliki teman yang baik seperti ria. Dia hanya tidak beruntung soal cinta, tapi kenapa hanya karena satu masalah itu dia jadi melupakan tuhan nya?
" astaghfirullah, yaa Allah aku sangat berdosa" gumam fazzal meraup wajahnya merasa sangat berdosa.
Benar kata Valeria, dia adalah hamba Allah yang paling durhaka. Dia tidak pernah bersyukur, dia selalu mengeluh dan menyalakan Tuhan nya. Bahkan dia berniat untuk pindah ke agama lain. dia sangat berdosa.
" hari ini hari Jumat kan? yaa, gw harus solat Jumat nanti" ujarnya.
terakhir kali fazzal solat Jumat kalo tidak salah itu saat dia masih SMA deh. Setelah itu dia tidak pernah lagi memasuki masjid. solat fardhu aja sering dia tinggalkan.
titit...
suara klakson yang nyaring membuat lamunan fazzal buyar, dia terkejut melihat mobil nya berada di sini, di dalam mobil itu ada seorang cewek yang sedang menatapnya.
" melamun aja, dari tadi gw panggil nggak nyaut nyaut" ujar riya kesal " cepat masuk, gw buru buru"
Fazzal ingin protes dan ingin bertanya banyak hal. Tapi dia juga menyadari jika dia tidak punya banyak waktu. Asistennya belum datang, sebentar lagi dia ada rapat. Jadi dia menurut saja untuk masuk ke dalam mobil.
••••••••
Tok tok
" masuk" ujar Felix dengan suara sedikit keras agar terdengar sampai ke luar.
Pintu terbuka dan terlihat Noel masuk dengan wajah lesu. Di tangan nya ada sebuah amplop putih yang entah apa isinya.
" kenapa Lo?" tanya Felix heran.
Biasanya Noel masuk ke ruangan nya tanpa mengetuk pintu. Dan biasanya Noel masuk dengan wajah tengil nya, bukan dengan wajah lesu dan kusut seperti orang yang memiliki masalah yang besar.
set
Noel melemparkan amplop tersebut ke atas meja Felix, lalu dia duduk dengan lemah di kursi yang ada di depan meja Felix.
" ini kek nya karma buat gw, lix" ujar Noel
Felix tidak mengerti masalah apa yang sedang di alami Noel. Dia mengambil amplop itu lalu membuka nya dan melihat isi di dalamnya.
Felix mengambil benda yang ada di dalam tersebut dan membaca nya. Felix terkejut kala membaca tulisan ' undangan pernikahan ' Felix buru buru membaca nama pengantin nya.
" noel alvaric dan Hana Joshi" ujar Felix membaca tulisan di sana. lalu detik berikutnya dia tertawa puas " hahaha, ini beneran karena buat Lo, ini karena karna Lo udah bantuin ria menjebak gw" ujar Felix menertawakan Noel.
" gimana rasanya menikah dengan orang asing lix? Gimana rasanya menikah dengan orang yang nggak Lo cinta?" tanya Noel.
Felix mengakat bahu tidak tahu " entah, gw nggak tahu rasanya. Lo rasakan sendiri aja nantinya " jawab Felix santai.
noel menghela nafas panjang, beberapa hari ini dia tidak bisa tidur, tidak mood makan dan tidak mood melakukan apapun. Membayangkan akan menikah dan hidup dengan wanita asing membuat dia ingin menghilang dari dunia ini secepatnya.
" Lo bantuin gw kabur ya nanti" ujar Noel
" jangan gila el, jangan jadi pengecut yang kabur dari masalah " ujar Felix " hadapi aja dulu"
" gw mau ketemu Dimas, mau kasih undangan sekaligus mau minta tolong buat gantiin gw" ujar Noel " siapa tahu dia mau gantiin gw buat nikah sama tu cewek, atau Lo buruh istri ke dua?"
" nggak usah ngawur " ujar Felix " sana Lo pergi " usirnya.
noel pun berpamitan untuk pergi, dia harus menemui Dimas dan menyerahkan undangan nya. dia benar benar pusing dengan masalah nya ini.
Setelah Noel pergi Felix melihat jam tangan nya yang sudah menunjukkan pukul 12 siang. dia menatap pintu ruangan nya berharap ada yang datang seperti biasanya.
" kenapa dia belum datang? Apa dia lagi masak?" gumam Felix .
Yaa, Felix sedang menunggu kedatangan Valeria. Biasanya Valeria selalu datang di jam jam seperti ini membawakan makan siang untuk nya.
Felix melanjutkan pekerjaan nya sambil sesekali melihat pintu masuk dan juga melihat jam. dia juga melihat ponselnya berharap ada notif masuk dari Valeria.
" tunggu! apa mungkin Ezra masih ada di rumah?" ujar Felix mengingat jika tadi pagi dia meninggalkan Ezra dan Valeria berdua. " kenapa juga gw harus langsung pergi tadi? Seharusnya gw tungguin sampai dia pergi dulu"
Felix mengambil ponselnya lalu mencari kontak Ezra dan mengirimkan Ezra pesan.
dimana Lo?_ Felix
ezra mengirimkan foto
Masih di tempat yang sama _ Ezra
Mata Felix menatap kesal pada foto yang di kirimkan oleh ezra. Ezra mengirimkan foto Valeria yang di ambil dari belakang. Di foto itu terlihat Valeria sedang memasak.
" bajingan itu" desis Felix marah.