Ada seorang wanita sedang menangis di dalam sujudnya. Dia adalah Nasya Fahriza Putri, wanita yang sudah menginjak usia 25 tahun itu menangis saat mendengar bahwa seseorang yang ada di dalam hatinya sebentar lagi akan menikah. Sudah sejak usia 20 tahun Nasya berdoa di dalam sujudnya agar yang Maha Kuasa mengabulkan permintaannya untuk di jodohkan dengan Atasannya. Pria itu bernama Aditya Zayn Alfarizi yang berstatus sebagai CEO di salah satu perusahaan ternama di Jakarta.
Lalu bagaimana nasib Nasya? Apakah doanya selama ini akan terkabul, atau justru harus melihat pria yang ia cintai dalam diam menikah dengan kekasihnya?
Kita simak kisahnya yuk di cerita Novel => Cinta Di Atas Sajadah
By: Miss Ra
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CDAS 20
Malam harinya.
Sesuai janji, Nasya sudah bersiap selepas maghrib. Dia berdandan secantik mungkin agar terlihat pantas jika di kenalkan oleh rekan kerja suaminya jika pertemuan nanti. Saat baru saja akan memakai hijabnya, pintu kamar Nasya ada yang mengetuknya dari luar.
Tok...Tok...Tok...
..."Yaa sebentar..." ucap Nasya memakai jilbab instannya lebih dulu kemudian membukakan pintu....
Ceklek...
..."Apa kau sudah siap?" ternyata Zayn lah yang menghampiri Nasya di kamarnya....
..."Sudah, hanya tinggal memakai hijab saja." sahut Nasya....
...Zayn yang mendengar jawaban istrinya mengangguk lalu kembali mengeluarkan suaranya. "Baiklah, aku tunggu."...
..."Iya, Kak. Tidak lama Nasya akan keluar."...
Setelah mengatakan itu, Nasya kembali menutup pintunya membiarkan Zayn berdiri disana. Hanya dalam waktu lima menit, Nasya kembali keluar dengan hijab pasmina panjang berwarna maron kesukaannya.
Kulitnya yang putih, dengan wajah yang bersih membuat auranya semakin terpancar dan nampak bercahaya. Zayn yang melihat pun nampak kagum dengan kecantikan Nasya malam ini. Hingga lamunannya buyar saat Nasya bersuara.
..."Ayo Kak."...
..."Ah, iya. Apa tidak ada yang tertinggal?" sahut Zayn sedikit gugup karena ketahuan melamun menatap Nasya....
..."Tidak ada, semuanya sudah aku bawa termasuk kunci dan ponsel."...
..."Hem, baiklah." Zayn menjawab dengan singkat lalu berbalik melangkah mendahului Nasya....
Sedangkan Nasya yang di tinggal menggelengkan kepalanya. Seakan tidak ada sedikit pun inisiatif dari suaminya untuk berpura-pura romantis di depan banyak orang.
~
Setelah melakukan perjalanan selama tiga puluh menit, mobil yang di tumpangi Zayn dan Nasya kini sudah sampai di halaman restoran tempat dimana meeting akan di lakukan. Zayn dan Nasya menuruni mobil kemudian melangkah menuju pintu utama restoran tersebut.
Saat akan membuka pintu, langkah Zayn terhenti karena Nasya secara tiba-tiba mengalungkan tangannya di lengan Zayn. Nasya dengan ekspresi pura-pura bodoh menatap suaminya lalu bertanya.
..."Ada apa, Kak? Apa ada sesuatu yang tertinggal di mobil?"...
...Zayn menggelengkan kepalanya dan menjawab pertanyaan istrinya. "Tidak ada."...
Zayn akhirnya membiarkan Nasya melakukan apa saja yang dia inginkan. Asal tidak membuat dirinya malu di hadapan rekan kerja nantinya. Keduanya kembali berjalan menuju ruang VIP di restoran tersebut. Baru saja membuka pintu ruangan, keduanya di sambut oleh rekan kerja dengan antusias.
..."Wah..wah..wah... Selamat malam, Tuan Zayn. Maaf kami sudah menganggu waktu anda sebagai pengantin baru." ucap seorang pria CEO dari perusahaan lain sembari mengulurkan tangannya pada Zayn....
Zayn dengan senyuman menyambut uluran tangan tersebut lalu menjawab ucapan CEO yang bernama Tuan Leo.
..."Selamat malam juga, Tuan Leo. Anda tidak mengganggu waktu saya sedikit pun. Justru kami sangat berterimakasih karena berkat anda, kami bisa sekalian bulan madu di kota Bogor yang indah ini."...
...Nasya yang mendengar jawaban Zayn tersenyum tipis. "Sekalian bulan madu? Lebih tepatnya bulan air putih. Hambar dan gak ada rasa, bukan madu." gerutu Nasya dalam hati....
Mereka kemudian duduk lalu memesan makanan sesuai selera masing-masing. Nasya duduk di samping kiri Zayn, sedangkan di samping kiri Nasya seorang wanita yang berstatus sebagai sekertaris Tuan Leo. Dia berbincang dengan wanita itu, dan Zayn berbincang masalah perusahaan dengan Tuan Leo beserta pria yang lain.
Satu jam membicarakan pekerjaan, tiba-tiba ponsel Nasya berdering. Dia segera merogoh tas miliknya dan melihat siapa yang menelfon dirinya saat ini. Wanita berhijab itu membulatkan matanya saat melihat nama yang tertera di layar ponselnya.
..."Mama! Aduuuh gimana ini? Mana masih meeting lagi." panik Nasya dalam hati....
Zayn yang melihat istrinya itu nampak gugup memberikan ekapresi pertanyaan dari wajahnya.
..."Mama telfon, mau di jawab atau biarkan saja?" lirih Nasya berbisik di telinga Zayn....
..."Biarkan saja, cukup kau silent ponselmu. Jika sudah sampai di kamar hotel, kau segera telfon balik."...
Mendengar jawaban suaminya, Nasya hanya menurut saja. Dia tidak mau jika sampai rahasia suaminya terbongkar dan berakhir bertengkar antara Ibu dan Anaknya. Namun, tak berakhir di sana.
Kini berganti ponsel Zayn lah yang berdering, dan ternyata sama saja, Ibu Zubaidah menelfon ke ponsel putranya karena sang ibu sangat khawatir dengan keduanya. Mendengar ponselnya yang terus berdering membuat Zayn kebingungan sendiri. Dan akhirnya mau tidak mau, pria dingin itu berpamitan pada Tuan Leo dan sedikit menjauh untuk menerima telfon dari ibunya.
..."Ya, hallo. Assalamualaikum, Ma."...
..."Waalaikumsalam, ya ampun Zayn. Kau kemana saja? Kenapa tidak memberi mama kabar jika sudah sampai, Nak ?" panjang lebar ibu Zubaidah mengomeli putranya....
..."Maaf, Ma. Bukan tidak memberi kabar, Zayn tidak sempat. Ini, baru saja bisa menerima telfon." sahut Zayn membohongi ibunya....
..."Lalu? Bagaimana keadaan Nasya? Mama tadi telfon dia tidak di angkat ?" mendengar pertanyaan ibunya tentang Nasya, Zayn menoleh melirik istrinya....
..."Nasya, dia... dia ada. Sedang di kamar mandi."...
Ibu Zubaidah terdiam mendengar jawaban Zayn, dia lupa bahwa putranya sedang berbulan madu di Paris, pikirnya.
..."Oooh iya, Mama lupa kalau kalian sedang berbulan madu. Ya sudah, sampaikan salam Mama padanya. Jangan buat mantu Mama kelelahan ya, Zayn. Kalau begitu, lanjutkan kegiatan kalian. Maaf, Mama sudah mengganggu. Assalamualaikum."...
..."Tapi, Mah. Bukan begitu..."...
Tut...Tut...Tut...
Saat akan menjelaskan kesalah pahaman ibu Zubaidah tentang dirinya, telfonnya tiba-tiba terputus begitu saja. Zayn hanya menghembuskan nafasnya kasar sembari menatap layar ponselnya.
..."Waalaikumsalam, siapa juga yang sedang malakukan hal itu. Huuuft... Ada-ada saja pemikiran orang tua." gerutu Zayn kemudian kembali melangkah menuju mejanya....
...****************...
Haaay para pembaca setiaku...
Gimana nih kabar kalian semua... Semoga baik dan sehat ya.. Terimakasih sudah menemani Miss Ra sampai 20 bab nya, semoga bisa mencapai 20 bab terbaik yaa... Mohon doa restu dan dukungan dari kalian semua..
Selamat membaca, semoga suka dengan ceritanya... Jangan lupa jempol dan ratingnya, iloveu sekebon buat kalian semua, sampai jumpa di Up selanjutnya...
See You.