NovelToon NovelToon
PENDEKAR SINTING

PENDEKAR SINTING

Status: sedang berlangsung
Genre:Ilmu Kanuragan
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ikko Suwais

Pendekar Sinting adalah seorang pemuda berwajah tampan, bertubuh tegap dan kekar. Sipat nya baik terhadap sesama dan suka menolong orang yang kesusahan. Tingkah nya yang konyol dan gemar bergaul dengan siapapun itulah yang membuat dia sering berteman dengan bekas musuh atau lawan nya. Perjalanan nya mencari pembunuh keluarga nya itulah yang membuat sang pendekar berpetualang di rimba persilatan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikko Suwais, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

VOTING SUARA

RESI Jayabaya membawa orang gila bernama Jayengrama itu ke sebuah hutan agak jauh dari keramaian tadi. Orang tua itu ditatap nya dan sama sekali ia tak mengenali nya.

"Siapa kau!?" Tanya Jayengrama.

"Apa kau masih ingat dengan ku, Cah Bagus"

"Aku tak tahu, Mungkin kau salah orang pak tua!" Jayengrama ingin pergi dan mencoba melepas tangan Resi Jayabaya.

Resi Jayabaya mencoba menenangkan Jayengrama dan pada akhirnya ia di totok agar tak bergerak. Resi Jayabaya segera membawa Jayengrama pergi menjauh dari situ karena ia mendengar suara para prajurit kadipaten semakin dekat. Tubuh orang tua itu memanggul tubuh kurus nya Jayengrama ke pondok nya. Mungkin jika Resi Jayabaya tak memakai ilmu peringan tubuh nya, Akan sulit bagi nya memanggul tubuh manusia yang berat nya dua kali lipat dari tubuh kurus nya.

Resi Jayabaya lupa dengan Rangga, Mungkin karena ketuaan nya. Murid semata wayangnya yang masih perlu banyak belajar dari nya itu ditinggalkan begitu saja di keramaian alun-alun kadipaten. Rangga cekikikan dengan mulut ditahan ketika mendengar Harya Soka berpidato. Namun cekikikan itu tak sampai terdengar sampai ke depan panggung sana.

"Sebelumnya perkenalkan nama ku, Harya Soka. Mungkin beberapa orang di sini ada yang mengenali ku sebagai juragan tanah di Jawa bagian tengah ini. Maksud tujuan diriku ikut berpartisipasi dalam pemilihan calon Adipati lengoksari bukan sekedar kebetulan belaka. Niat ku itu ingin mensejahterakan rakyat dengan harta yang aku miliki saat ini, Membuka banyak lowongan kerja, Membantu pakir miskin dan yatim piatu." Hening beberapa saat. Beberapa banyak yang menahan tawa, Rangga juga begitu. Karena menurut Rangga suara orang besar itu mirip suara kerbau di cocok hidung nya. Besar namun medok kedengarannya seperti logat Jawa pada umumnya.

Setelah berceloteh agak lama, Harya Soka menyudahi pidato nya dan Jumardi Tejo tampil kembali.

"Baiklah saudara-saudaraku, Silahkan pilih dari salah satu kandidat ini yang menurut kalian paling bagus dan layak menjadi Adipati baru di kadipaten lengoksari ini." Semua warga mulai menusuk salah satu gambar dari ketiga kandidat tersebut dengan kayu yang sudah diruncingkan mirip pensil. Pada mula nya mereka berencana ingin mencoblos Surapati Wisma karena menurut mereka ia memiliki pengalaman yang bagus tak pernah mendengar hal-hal miring tentang nya. Beberapa ada juga yang memilih Raden Jatiluhur, Kebanyakan perawan dan janda muda yang terlena akan ketampanan pria perkasa itu. Dan sedikit yang memilih Harya Soka, Bukan karena tampang nya yang angker yang membuat mereka enggan memilih nya. Tetapi mereka sudah hapal akan watak kepribadian tuan tanah yang doyan kawin itu, Istri nya saja ada lima. Hal-hal miring pun banyak sekali tentang nya, Banyak para gadis, Janda bahkan bini orang yang dirayu nya.

Hal tersebut membuat muak para bapak-bapak dan enggan memilih nya untuk menjadi seorang Adipati. Rangga memegang kertas yang sebelumnya dipegang Resi Jayabaya, Ia mencoblos ketiga nya karena menurut nya ketiga kandidat itu tak ada yang benar. Semuanya punya maksud masing-masing dengan tujuan nya menjadi seorang Adipati, Rangga dapat merasakan hal itu karena feeling anak itu kuat. Mungkin kelebihan Rangga dari lahir ya itu, Dapat merasakan karakter orang dari wajah yang dilihatnya.

"Kurasakan mereka tak ada yang benar-benar tulus menjadi pemimpin, Masing-masing memiliki tujuan yang berbeda!" Lalu Rangga mencoblos ketiga gambar wajah itu. Lalu terdengar suara Jumardi Tejo,

"Jika sudah mencoblos pilihan kalian, Silahkan kalian masukan ke dalam wadah yang sudah kami sediakan. Masukan kertas pilihan kalian itu di salah satu dari ketiga wadah ini dan masukan sesuai nama yang tertera." Setelah itu para warga mulai berbaris rapi menjadi tiga barisan.

Rangga jadi bingung karena ia mencoblos semua nya dan pada akhirnya ia hanya berikan kertas itu kepada seorang lelaki paruh baya karena ia sebagai anak kecil dilarang untuk ikut-ikutan mencoblos. Nyai Sampur Sari terlihat sedang berbisik-bisik dengan panitia petugas pemilihan itu dan tiba-tiba ia tersenyum sambil manggut-manggut. Raden Jatiluhur menatap sebentar ke arah Nyai Sampur Sari dan dibalas dengan anggukan. Rangga memperhatikan itu, Sebab ia merasakan ada kejanggalan dari raut wajah Raden Jatiluhur yang tersenyum sinis terhadap dua saingan nya.

Surapati Wisma sudah yakin dalam hati nya bahwa ia akan menang dalam pemilihan itu, Karena menurut nya ia lebih unggul dari dua saingan nya dari segi pengalaman menjabat sebagai Adipati. Harya Soka nampak sedikit tegang, Ia melihat sedikit sekali orang-orang yang memasukan kertas ke dalam wadah bertuliskan nama nya. Ia masih diam dalam kekesalan dihati nya, Ia melototi orang-orang yang memilih dua saingan nya. Warga tak ada yang berani menatap nya, Sebab mereka tahu bahwa Harya Soka telah menyuap mereka dengan sembako dan uang tunai. Namun ternyata, Hal itu tetap tak menjadikan mereka percaya akan kepemimpinan Harya Soka yang hobi kawin itu.

Dua kubu dari Surapati Wisma dan Raden Jatiluhur saling sorak, Karena hanya dua kandidat itulah yang ramai dipilih masyarakat. Namun sebelum voting suara dihitung, Hasil akhir masih menjadi misteri siapa yang akan menjadi pemenang nya. Rangga sudah menduga, Harya Soka pasti akan kalah jauh dari kedua saingan nya. Sebab itulah Rangga hanya cekikikan saja ketika melihat wajah pria paruh baya berkepala botak depan itu, Sedikit pun tak tersirat wajah seorang pemimpin yang baik dan santun.

Rangga jadi teringat ketika ayah nya ikut dalam pemilihan sebagai seorang ketua di desa panuyub, Tempat tinggal nya dulu bersama orang tua nya. Ayah nya mendapat voting terbanyak karena ayah nya orang yang baik dan santun terhadap sesama. Suka menolong orang yang kesusahan dan memberikan santunan kepada janda dan anak yatim piatu. Hal itulah yang yang menjadi nilai tambah dan disukai masyarakat terhadap seorang pemimpin yang baik serta amanah. Ditambah ayah Rangga adalah mantan wakil adipati rancak yang terbilang paling bijak dan banyak rumor baik nya dibanding rumor jelek nya.

Melihat dua kandidat yang lain nya, Rangga sedikit mempercayai ucapan Surapati Wisma tentang misi dan visi nya. Meskipun ada tujuan pribadi didalam hati nya, Hal itu wajar-wajar saja menurut Rangga selagi hal tersebut baik dan positif. Rangga juga memperhatikan Surapati Wisma, Yang sesekali menatap Nyai Sampur Sari. Kecantikan dan kemontokan Nyai Sampur Sari yang membius duda anak dua itu ingin sekali mempersunting nya dan itulah alasan nya ikut dalam pemilihan adipati di kadipaten lengoksari, Sebab siapa saja yang menjadi pemenang dalam pemilihan itu akan menjadi suami dari Nyai Sampur Sari.

Para warga sudah hampir seluruhnya memasukkan kertas ke masing-masing wadah kotak dari perak yang dilubangi atas nya. Semuanya sudah kembali ke tempat nnya masing-masing, Kini tinggal menunggu hasil akhir dalam voting pemilihan. Ketiga kandidat tersebut sudah tak sabar ingin melihat siapa pemenangnya, Begitu pula dengan masyarakat kadipaten lengoksari.

1
Ita Xiaomi
Tuh pedang utk org yg baik hati. Maaf aku sok tau😁.
Mia Sagitarius
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!