NovelToon NovelToon
Jodoh Dari Bunda (Lentera Kean)

Jodoh Dari Bunda (Lentera Kean)

Status: tamat
Genre:CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Tamat
Popularitas:224.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: shakila kanza

Kean tak seberuntung kakak-kakaknya, yang menemukan jodohnya dengan mudah, Kean berkali-kali gagal menikah bahkan yang terakhir di khianati wanita yang di cintainya dengan tulus.
Lelah mencari jodoh hingga usianya semakin matang Kean nyaris menyerah dan justru di jodohkan dengan gadis desa pilihan Bundanya.
Lentera si gadis miskin yang menjadi tulang punggung keluarganya, kehidupannya tak seberuntung gadis-gadis yang lain, namun semua itu berubah ketika bertemu dengan Bunda Mutia sebagai Bosnya. Akankah Kean mau menerima jodoh dari bundanya??? Bisakah dirinya hidup bahagia dengan gadis desa pilihan ibunya???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lentera sadar diri

Di Rumah, sudah amat malam Kean dan Lentera sampai di rumah sehingga Ibu yang menunggu di rumah pun nampak gelisah begitupun adik-adik Lentera, karena tak biasanya Lentera pulang hingga larut begini.

"Assalamualaikum." Lentera masuk di susul oleh Kean dari belakang.

"Walaikumsalam, Akhirnya kalian pulang Ibu khawatir." Kata Bu Nur sembari duduk di ruang tamu.

"Maaf Bu, Lentera bersama ku. " Ucap Kean yang di jawab senyum dan anggukan kepala Bu Nur.

"Kalian sudah makan???" Bu Nur bertanya sambil bangkit.

Kean geleng kepala sejujurnya sedari siang perutnya belum masuk makanan karena sibuk mencari keberadaan Lentera.

"Ibu masak tadi biar ibu panaskan untuk kalian." Kata Bu Nur.

"Ibu dan yang lain tidur saja, biar Lentera yang panaskan ini sudah malam esok hari pertama kita puasa biar tidak kesiangan bangun Sahurnya. " Ucap Lentera yang akhirnya di setujui Bu Nur dan adik-adiknya.

Lentera berjalan ke dapur di susul Kean, sementara Bu Nur dan adik-adiknya lentera menuju kamarnya masing-masing.

Lentera manasi lauk yang ibunya buat kemudian menyiapkan di meja makan, mengambil piring untuk di isi nasi dan lauk lalu di berikan pada Kean, setelah itu menuangkan air putih untuk Kean barulah menyiapkan makan untuk dirinya juga.

"Terimakasih." Ucap Kean dan sejujurnya perilaku ini membuat Kean teringat pada Melani, yah dulu setiap waktu makan Melani melayaninya seperti ini dan itu yang membuat Kean suka selain karena sifat Melani yang lembut dan lugu.

Keduanya makan tanpa bicara, jika dulu Melani saat hati-hati saat makan di sini Lentera berbeda, Lentera makan dengan tangan tanpa sendok dan tak ada wajah malu-malu saat makan di hadapan seorang pria.

Kean menarik nafasnya, sikap makan Lentera justru mirip saudara perempuannya Kak Intan dan Zea mereka menyerupai laki-laki saat makan, Sementara Melani begitu anggun saat makan seperti Kak Zia kakaknya juga Bundanya.

"Ehm, kamu kalau makan emang suka pakai tangan ya?? " Tanya Kean setelah selesai makan.

Lentera tak menjawab namun hanya mengangguk sembari meneruskan makannya. Kean hanya tersenyum lalu meminum air putih di depannya.

"Biasanya wanita akan sok lemah lembut jika di hadapan pria, bahkan akan menampilkan sisi anggunnya saat makan bersama laki-laki. " Ucap Kean yang membuat Lentera menghentikan tangannya untuk menyiapkan makanan.

"Aku tak ingin jadi orang lain saat bersama Mas Kean, toh sedari awal Mas Kean menolak diriku jadi aku tak perlu membuat diriku di sukai Mas Kean." Jawab Lentera yang membuat Kean membisu karena jawaban Lentera.

"Jika tak suka padaku maka bilang dengan jujur, jadi kita bisa saling melepas dengan ikhlas." Ucap Lentera yang membuat Kean justru kesal.

"Ckkk, kamu masih dendam pada sikapku??" Tanya Kean masam.

"Bukan dendam, lebih ke sadar diri, aku hanya wanita desa yang Bunda pungut untuk menjadi istri dari anaknya yang luar biasa hebat dan tampannya, jadi menjadi wanita tau diri sudah aku stel sedari awal, saat aku menyetujui menjadi istrimu." Jujur Lentera semakin membuat Kean kesal.

"Jadi kalau Mas Kean ingin mundur masih ada waktu." Ucap Lentera lagi.

"Aku hanya tanya cara makanmu mengapa sampai ke ingin mundur dari pernikahan sih." Kean bangkit jujur jawaban Lentera membuat dia kesal.

"Aku ke kamar duluan." Kean bangkit lalu menuju kamar Lentera sekaligus kamarnya juga.

Apa salahnya, aku hanya menjadi wanita yang sadar diri sedari awal, lalu mengapa kamu jadi kesal begitu batin Lentera.

Laki-laki yang tak bisa selesai dengan masa lalunya, selalu menjadikan masa lalu sebagai tolak ukur dari semua cara berpikir wanita, batin Lentera lagi.

***

Di Kamar.

Kean memilih baju, ternyata Bundanya sudah menyiapkan semua keperluannya di rumah ini juga, Kean mandi setelah itu berganti baju kaus dan celana selutut.

Kean kemudian duduk di ranjang sembari bermain ponselnya, rupanya Diksa mengundurkan diri jadi asisten Lentera melalui pesan memberi tahunya.

Yah Diska cukup dekat dengan dirinya karena Diska itu teman sedari dirinya duduk di bangku SMU makanya dia percaya pada gadis itu untuk merawat Lentera, namun ada yang janggal saat menjadi Asisten Lentera Diksa tak pernah sekalipun mengirim wajah Lentera hanya foto Lentera dari belakang dan itu yang membuat Kean tak bisa mengenali Lentera sejak sah menjadi istri nya.

📞" Kenapa mengundurkan diri??" Tanya Kean langsung.

📞" Kamu sudah bertemu kan??" Balas Diska dari balik telpon.

📞"Hmm, mengapa dari awal kamu tak memperlihatkan siapa dia sebenarnya???" Tanya balik Kean kesal.

📞" Bukannya kamu tak ingin melihatnya, yah sudah bukan salahku dong." Jawab Diska sama kesalnya.

📞" Kamu kenapa mengundurkan diri???" Tanya Kean lagi.

📞" Istrimu itu wanita kuat meski hanya punya satu ginjal jadi tak perlu asisten." Jawab Diksa sedikit kesal dari nadanya.

📞" Ckkk, ada masalah? " Tanya Kean lagi.

📞" Ada, hatiku yang masalah, aku pikir aku kuat terus melihat dirimu melihat wanita lain, dan kali ini jelas aku tak punya kesempatan lagi untuk bersamamu." Jawab Diska parau yang membuat Kean bingung di tempatnya.

Tut tut tut

Panggilan itu terputus tepat saat Lentera masuk ke kamarnya. Kean masih sok di tempatnya dia masih tak bisa berpikir dengan baik dengan ucapan Diksa barusan.

Lentera masuk ke kamar mandi sembari membawa ganti bajunya, tak lama kemudian keluar dengan baju tidur dan hijabnya lalu berbaring di sisi Kean dengan meletakan dua guling di tengah-tengah mereka.

Kean menoleh, lalu menatap Lentera yang tidur dengan jilbabnya itu. "Kamu tak lepas jilbab seperti saat di apartemen?" Tanya Kean pada Lentera, yang hanya menggeleng lalu memejamkan matanya.

"Kenapa Diksa mengundurkan diri?" Tanya Kean.

"Jadi dia sudah bilang ke Mas Kean. " Jawab Lentera sembari membuka mata malas.

"Iya, apa ada masalah??" Tanya Kean lagi.

"Masalahnya sama seperti Pikiran Mas Kean yang tak setuju menikah dengan wanita penyakitan seperti diriku." Jujur Lentera yang kembali sesak saat mengingat bagaimana terakir kalinya bersama Diksa.

Yah, hari dimana Lentera merasa jika Diksa tak sebaik penampilannya, Diksa selalu menolak saat dia ingin bicara langsung dengan Kean dengan alasan Kean tak ingin berbicara dengan istrinya.

Hingga pada akhirnya saat Diksa ada di kamar mandi dengan lancang Lentera mengangkat panggilan dari Kean dan setelah itu Diksa marah padanya juga berkata kasar.

"Asal kamu tau, Kean tak ingin punya istri udik dan penyakitan seperti dirimu. Jangan Lancang mengambil ponselku lagi." Ucapan itu membekas sekali di hati Lentera.

"Maaf. Aku tak bermaksud..." Ucapan Kean terputus oleh ucapan Lentera.

"Hah, sudah malam, aku tak butuh asisten lagi, dan yah kalian sangat cocok." Ucap Lentera lalu memejamkan matanya ucapan Lentera mampu membuat Kean merasa sesak di tempatnya.

***

Up makasih yang masih setia, maafkan author yang tak up beberapa hari karena sejujurnya author belum benar-benar sehat namun karena cerita ini tetap harus lanjut, Author hari usahakan up, semoga sampai pada pembaca semua.

Selalu di mohon jejak manisnya ya🙏🙏🙏

1
Reni Setia
makasih author untuk novelnya
Eli sulastri
Alhamdulillah Lentera kembali sehat
Eli sulastri
panjangkan umur lentera biar tetap bersama Kean
Eli sulastri
semoga Lentera dan baby baik2 saja
Eli sulastri
Faiza semoga kamu berjodoh sama Zain
Eli sulastri
masih dong ditunggu selalu
Eli sulastri
nikahin aja Faiza Zain
Eli sulastri
jangan bilang nyarinya sama Zain bisa marah Kean
Eli sulastri
moga Zain tertarik dan jatuh cinta pada gadis itu agar tidak mengusik lagi Tera
Eli sulastri
mudah2an tidak ada lagi cobaan Zain tidak menganggu rumah tangga Tera Kean
Eli sulastri
kean jangan dulu emosi dengarkan dulu penjelasan Tera jangan sampai kau menyesal
Eli sulastri
Kean jangan luapkan amarahmu sama. Tera takutnya salah. paham. dan. akan jadi masalah besar bicarakan baik baik
Rita Anda
jodohkan aja zain sama faiza thor
Eli sulastri
Aamiin semoga sakinah mawadah warohmah till jannah
Eli sulastri
Alhamdulillah akhirnya Kean dan Tera dapat saling menerima semoga selalu bahagia tidak ada lagi godaan dan cobaan yang dapat memisahkan mereka
Eli sulastri
harusnya Kean mengajak Tera untuk menemui Diska biar tidak ada salah paham
Eli sulastri
tak ada persahabatan yang murni antara laki2 dan perempuan selalu rasa dan hati yang bicara , terasa nyaman jadilah cinta
Eli sulastri
Tera aku kagum denganmu hatimu begitu lapang semoga kamu selalu bahagia
Eli sulastri
kean bagaimana reaksi kamu kalau tau istrimu adalah tera mau tetap menolak?
sitti suharni hermanses
terima kasih cerita yang menarik dari autor cantik
Shakila khanza: terimakasih juga kak🙏🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!