Jika aku bisa memilih antara dia atau dirimu maka aku tak kan pernah ingin mengenal kalian..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Selvi Noviyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 20
"Jalan.. " ucap Ardiansyah saat telah masuk di mobil
Mendengar ucapan sang tuan pun sang sopir pun mengikuti perintah tanpa bertanya
"Terus saja berjalan sampai aku bilang berhenti..." Ucap Ardi setelah menutup telpon
"Baik Tuan.." Jawab sang sopir
Lama mereka melakukan perjalanan namun Ardi belum juga menunjukkan tempat di mana harus berhenti, dengan kecepatan sedang mobil melesat begitu saja tanpa di sadari mereka berada di luar kota tempat di mana Ardi yang di tugaskan sang ayah untuk memata-matai seseorang
"Pak coba ke lokasi ini.." Ucap Ardi dengan memberikan ponselnya dengan sopir melihat alamat yang tertulis.
Tanpa berkata sang sopir pun paham dan langsung ke lokasi yang di maksud.
Perjalanan yang panjang untuknya melewati jalanan yang penuh dengan rintangan bebatuan serta tanah yang basah karna di guyur hujan.
Di tengah-tengah jalan yang nampak masih sepi dan hanya beberapa rumah saja membuat Ardi seakan merasakan kenyamanan udara yang masih asri belum ada perumahan apa lagi gedung-gedung yang menjulang tinggi seperti di kota
"Keadaannya sangat membuat ku lebih rileks dan nyaman pak.. "ucap Ardi dengan melihat ke arah pepohonan yang indah saat di pandang sebuah senyuman yang jarang atau bahkan tak pernah terlihat di wajah Ardi.
Pak sopir menatap wajah Ardi dengan kagum memperhatikan gerak gerik sang Tuan muda yang ia sayangi dan segani, Hatinya terenyuh saat menatap Ardi dengan wajah polosnya menatap pemandangan
"Ada apa pak..?" tanya Ardi saat memergoki sang sopir menatap dirinya
"Ah tidak Tuan.. Senyuman sang tuan yang membuat ku kagum " jawab sang sopir dengan jujur
Ardi yang mendengar pun hanya tersenyum menanggapi perkataan sang sopir
Lama ia melakukan perjalanan tanpa di sadari ia pun terlelap sedangkan sang sopir masih berjalan dengan memperhatikan peta yang telah di beri oleh Ardi.
Waktu berjalan begitu cepat hingga senja di waktu sore pun terlihat begitu cerah saat menyambut Ardi
"Tak kan mungkin aku menodai desa ini ! apa pun yang terjadi aku tak ingin membuat bunda merasa sedih lagi jika ia tahu aku melenyapkan orang.." Batinnya yang kini telah terbangun dari tidurnya.
"Masih jauh ya pak..?" tanya Ardi dengan memperhatikan jalanan yang di lewatinya.
"Sekitar 30 meter tuan.." ucap sang sopir
"Hemm.. Tak perlu cepat-cepat pak.. Saya ingin memperhatikan jalanan yang penuh dengan anak-anak. sungguh membuat ku bahagia saat menatap anak-anak kecil yang bermain dengan riang saat ini.." sambungnya dengan membuka kaca mobil melihat orang-orang yang berlalu lalang
Ardi menatap perempuan dengan bergamis sembari mengelus perutnya yang terlihat sedang hamil. Ia teringat foto yang di berikan oleh sang ayah dengan cepat Ardi mengambil foto yang telah ia simpan di balik dompetnya lalu ia samakan dengan wajah perempuan yang saat ini terlihat kelelahan serta wajah yang seakan menahan sesuatu yang entah apa yang tidak di ketahui oleh Ardi.
"Stop sini sebentar pak..!" ucap Ardi yang kini matanya berfokus pada sang perempuan yang sedang terduduk di pohon tumbang dekat dengan jalanan.
"Mau kemana Tuan.?" Ucap sang sopir yang menghentikan mobilnya
Dan tak lama kemudian Ardi pun kembali ke dalam mobilnya mengambil beberapa makanan, minuman serta membawa foto yang di berikan oleh ayahnya.
"Kamu siapa ?" tanya sang perempuan itu saat ali yang memberikan beberapa makanan serta beberapa lembar uang pada perempuan itu.
"Terimakasih.. Setelah ini saya akan pergi dan tak akan pernah kembali.. Itu janji ku padamu, dan terimakasih untuk semuanya" Ucap sang wanita yang kini tersenyum.dengan tangan yang masih mengelus perutnya.
Justru karena mencintai itu rela mengalah membiarkan Dia bahagia dengan Dunianya dan kebebasannya tanpa harus terkekang dengan segala aturan yg kita buat.
Level tertinggi mencintai itu, ketika kita rela melepaskannya disaat hati sangat mencintainya 😊
Hingga akhirnya jatuh sejatuh²nya dan berakhir dengan kecewa dan luka.
Apabila semua itu blm siap maka jaga hati untuk tidak jatuh cinta 🤧
Bukan perpisahan yang ditangisi, tapi pertemuan yang harus disesali..
Kecewa sama diri sendiri dan hati yang begitu mudahnya jatuh cinta dan terbuai 🥺
ada hubungan apa merekaa sama dera..