NovelToon NovelToon
Inara & Juanda

Inara & Juanda

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Idola sekolah
Popularitas:976
Nilai: 5
Nama Author: Ervina Dwiyanti

Seorang gadis remaja sederhana akhirnya mampu meluluhkan perasaan dari Juanda dan merubah kehidupan Juanda menjadi sosok laki-laki muda yang lebih baik dari sebelumnya. Lantas apakah Juanda mampu untuk meredam emosinya yang selama ini meletup-letup?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ervina Dwiyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6. Dekat

Kirana hari ini pengen ngajakin Juanda buat jalan-jalan sehabis pulang sekolah karena pengen lebih deket aja gitu sama Juanda walaupun mungkin tidak direstui dari nyokapnya Juanda tapi berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan hal itu dan sama sekali tidak peduli.

"Gimana kamu mau nggak buat jalan hari ini sama aku? Aku sebenarnya takut ya untuk ngajakin kamu karena kan kamu tahu sendiri kalau misalkan mama kamu tuh kemarin kayak nggak suka sama aku."

Juanda mengatakan nggak usah merasa takut atau kayak gimana biasanya orang tua emang kayak begitu kok, jadi nggak usah diambil pusing gak usah diambil baper yang paling penting itu adalah bagaimana caranya ya udah jalannya aja seperti orang pada umumnya.

Kirana pun menanyakan kepada Juanda kenapa tiba-tiba aja mendapatkan nilai yang baik perasaan yang biasa-biasa kebiasaannya itu nggak pernah dia dapat kayak begini?

"Ya karena akunya aja kali yang pintar? Kamu tahu sendiri kan kalau misalkan aku tuh udah pintar dari lama cuman aku nggak pernah mengungkapkan diri aku dan gak pernah memberitahu ke semua orang aja sebenarnya aku tuh males aja makanya kayak begini deh selama ini."

Ada pertanyaan menohok dari Kirana apakah itu atas dasar bantuan dari Inara? Juanda seketika langsung menggilingkan kepala mengatakan kalau misalkan nggak ada sesuatu hal yang berkaitan sama Inara aku ini atas dasar diri sendiri aja.

"Oh aku pikir itu bantuan dari Inara tapi ya mama kamu tuh kayak suka deh sama Inara buat deket sama kamu? Aku nggak ada maksud ya tiba-tiba aja ngomong kayak begini tapi emang kelihatan banget kalau misalkan nama kamu tuh lebih suka daripada sama aku!"

"Ah apaan sih kamu kayak gitu ya udah kalau gitu aku ambil motor dulu kamu tunggu di depan ya soalnya cukup lumayan banget antriannya jadi aku nyuruh kamu di depan aja kalau gitu."

Langkah kaki Inara langsung terhenti ketika melihat Juanda dan Kirana saling mempersatu sama lain ia merasa bingung banget apakah hari ini harus ke rumahnya Juanda buat mengajar atau tidak? Soalnya hari ini tuh pengen mampir terlebih dahulu untuk membeli obat buat sang adik dia lagi demam jadi mau pilih mana? Tapi kalau misalkan nggak datang ke rumahnya Juanda nggak enak banget padahal baru pertama kali kemarin eh tiba-tiba aja libur kan rasa-rasanya nggak enak hati.

Mereka melintas begitu saja di depan Inara dan tanpa harus ada menegur sama sekali tapi Inara tetap santai dan biasa-biasa aja karena tanpa adanya mereka dia juga bakalan ngerasa happy juga.

Juanda melihat dari kaca spion Inara melihat dari kejauhan dan ia pun sama sekali peduli, mau dia datang ke rumah atau enggaknya yang paling penting jalan-jalan sama Kirana.

Ternyata harganya kurang lebih tepatnya uangnya kurang sih tapi Inara mungkin beli separuh aja untuk kesehatan dari sama adik yang tiba-tiba aja demam dan nggak bisa juga sih minta uang langsung kepada mamanya Juanda soalnya baru 2 hari-hari ini jadi rasanya nggak enak banget. Lalu ia memutuskan untuk pulang terlebih dahulu untuk memberikan obat tersebut.

Ketika udah sampai di rumah mamanya Inara pun mengatakan kenapa harus pulang kenapa nggak langsung aja ke rumahnya Juanda? Soalnya sakitnya Leni juga nggak terlalu yang berat-berat amat demam biasa cukup istirahat udah melebihi dari cukup makan hal itu kok! tapi Inara merasa kasihan aja gitu sama Leni yang ibaratnya demam kalau nggak diminum obat takutnya nanti kenapa-napa dan berkepanjangan.

"Ya udah kalau gitu aku berangkat dulu ya mudah-mudahan aja juandanya udah ada di rumah soalnya tadi itu dia jalan sama Kirana gitu dan sekalian aku pengen ngembaliin payung yang sempat aku pinjam waktu itu!"

Sampai di rumah Juanda.

"Eh ayo sini sayang silakan masuk juandanya belum pulang-pulang tadi Tante telepon sih tapi dia nggak ngangkat dan juga nggak ngebales apa dia ada ekskul ya? Emangnya ada ekskul. Apakah dia ikut ekskul selama ini?"

Perasaan Inara pengen banget sih kasih tahu kalau misalkan Juanda sedang jalan dengan Kirana tapi di sisi lain ya nggak mau jadi orang yang adu domba makanya Inara pun menggelengkan kepala dan nggak tahu mungkin sebentar lagi Juanda bakalan datang.

Dan sekitar hampir 15 menit kemudian akhirnya Juanda pun datang mama langsung menanyakan kepada keberadaan Juanda kok tadi nggak bisa ditelepon dan gak bisa di chat sih?

"Aku tadi jalan sama Kirana terlebih dahulu sebentar doang, aku capek ah langsung belajar pulang ke rumah kayak anak pintar banget aja? Aku kan udah terlahir pintar dari dulu jadi tanpa belajar pun sebenarnya aku bisa buktinya aja aku kemarin dapetin nilai bagus di kelasnya aja sama Inara!"

Mama mengucapkan terima kasih karena membuat nilai Juanda lebih bagus dan Juanda pun mengatakan kalau misalkan ini bukan hasil dari pembelajaran yang diajarkan oleh Inara tapi atas dasar diri sendiri.

"Ya udah kamu ganti baju terlebih dahulu baru kamu belajar lebih baik kamu mandi terlebih dahulu deh."

Juanda pun langsung melangkahkan kaki untuk masuk ke dalam kamar, mama mengatakan kepada Inara harus dipantau terlebih dahulu ketika Juanda dan Kirana di sekolah karena mama merasa yakin banget kalau misalkan Kirana itu tipekal orang yang sangat berpengaruh buruk terhadap Juanda.

"Em aku nggak bisa ngatur juga sih Tante takutnya nanti aku bakalan dimarahin sama Juanda, kan Tante tahu sendiri Juanda tipekal orang yang kayak gimana?"

"Justru kamu harus bisa pantau dan kasih tahu sama Tante kalau ada apa-apa biar Tante yang bakalan ngebantuin kamu, kamu tahu sendiri kan kalau misalkan Juanda itu orangnya tuh mudah terbawa arus jadi harus diselamatkan terlebih dahulu!"

"Tante lebih suka Juanda itu berteman sama kamu bukan sama perempuan yang nggak tahu arah dan tujuan kayak begitu, bukan masalah apa-apa sih orangnya yang kayak begitu tuh susah banget untuk diatur bahkan dia seenak jidatnya aja."

"Oh iya ini payungnya makasih banyak ya Tante kemarin itu aku dicegat sama Juanda buat masuk ke dalam mobil katanya Tante yang menyuruh padahal aku pulang sendiri juga nggak masalah udah pinjem payung kayak gini udah syukur banget sih kalau aku."

"Ah nggak kenapa-napa kok lagi pula Juanda itu kan teman kamu sendiri masa kamu kayak ngerasa canggung atau kayak gimana sih, emangnya kamu di sekolah tuh nggak deket sama Juanda?"

"Enggak, nggak sama sekali kamu itu kayak jaga jarak ya Juanda ya nggak mau temenan sama aku dia kan suka sama yang gaul dan juga beken dia itu terkenal loh di sekolah Tante jadi aku juga nggak mau yang gimana-gimana banget."

"Oh iya Tante tadi itu aku sempet ke apotek terlebih dahulu soalnya adik aku lagi sakit beli obat penurun panas gitu deh, tapi aku tadi sempat dimarahin kenapa langsung pulang ke rumah kenapa nggak langsung ke sini ya udah aku bilang aja kalau misalnya cuman sebentar doang kok."

"Adik kamu sakit apa demam masa demam doang sih coba deh diperiksa ke dokter atau kayak gimana takutnya kenapa-napa,"

"Iya cuma demam doang kemarin itu kan hujan dia tuh kayak hujan-hujanan gitu pulang ke rumah nggak bisa teduh atau enggak pakai mantel atau kayak gimana."

"Oh iya sih ya mudah-mudahan aja semuanya sehat-sehat ya soalnya sekarang itu musim pancaroba gitu."

1
Dwi Sulistyowati
semangat kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!