Ini Adalah Lanjutan Dari Novel Tujuh Pedang Pelindung Sebelumnya 🙏🏻
Di Harapkan Untuk Membaca Novel Sebelumnya Terlebih Dahulu Agar Tidak Bingung Dengan Ceritanya 👍🏻
Dahulu Kala Sebuah Kerajaan Hebat Bernama Cahaya, Di Serang Oleh Raja Kegelapan Yang Bersekutu Dengan Iblis. Para Ksatria Cahaya Turun Atas Perintah Raja Cahaya Pertama, Namun Saat Mereka Terdesak Tiba Tiba Sebuah Cahaya Muncul Di Hadapan Mereka Dan Berubah Menjadi Sebuah Pedang Yang Kuat. Pedang Itu Di Namai Sebagai Pedang Pelindung
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon XenoNovel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Duka Mendalam Bagi Para Ksatria Sakura
Disisi lain, Raja Yuto berjalan ke arah gerbang keluar dari benteng besar kerajaan jingga. Raja Yuto berencana untuk pulang ke kerajaan cahaya karena dia khawatir dengan rakyatnya.
Namun saat sudah dekat dengan gerbang tersebut. Raja Yuto malah bertemu dengan Raja Api yang sedang berbicara dengan para penjaga gerbang.
"Tidak mungkin, apa dia juga berencana untuk pulang hari ini?" ujar Raja Yuto.
Raja Api yang sedang berbicara dengan para penjaga pun, tidak sengaja melihat Raja Yuto yang sedang berjalan ke arahnya. Dia pun langsung melambaikan tangannya kepada Raja Yuto.
"Pagi, Yang Mulia Cahaya." ucap Raja Api.
"Pagi juga," balas Raja Yuto.
Raja Api melihat Raja Yuto yang sedang membawa tas di belakangnya. "Apa kau berencana pulang hari ini?"
"Ya, aku tidak bisa meninggalkan rakyatku terlalu lama bukan? Seharusnya kau begitu juga," ujar Raja Yuto.
"Rencananya aku mau pulang juga, cuman aku masih harus ada rapat untuk membahas ekspor alat listrik ke kerajaan api." jawab Raja Api.
"Begitu ya, aku kira tidak ada yang tertarik dengan alat alat baru ciptaan si Jingga itu." ucap Raja Yuto.
Raja Api yang mendengar itu pun mulai melihat sekelilingnya seperti memastikan keadaan. Raja Yuto yang melihat hal tersebut pun mulai kebingungan.
"Ada apa?" tanya Raja Yuto.
Raja Api mendekat ke arah Raja Yuto dan mulai berbisik. "Hari itu kau pernah bilang kalau ada penghianat di antara mereka... Jadi, apa kau yakin Raja Sakura termasuk?"
Raja Yuto yang mendengar itu pun langsung terkejut. "Apa maksudmu? Apa kau mencurigai si Sakura?"
"Aku bukan curiga, melainkan instingku selalu benar. Dia saja berani memfitnah para anak anak itu, padahal mereka baru saja di lantik." jawab Raja Api.
Raja Yuto melihat sekelilingnya dan kembali berbisik kepada Raja Api. "Kita bertujuh memiliki sumpah yang tidak boleh di langgar dalam perjanjian 100 tahun lalu, jadi aku tidak pernah berpikir jika ada penghianat di antara kita bertujuh."
"Oh ya? Lalu bagaimana dengan Raja Kerajaan Wolfrich? Dia bahkan tidak datang ke kerajaan jingga untuk meresmikan tim Lux Sanctum. Apa dia juga tidak berkhianat?"
Raja Yuto pun mulai menghela nafas, karena mendengar perkataan Raja Api yang semakin aneh.
"Ayolah Blaze, Raja Wolfrich tidak bisa hadir karena sedang ada masalah di kerajaannya. Dia juga tidak sedang beralasan, karena aku dengar beberapa hari yang lalu kerajaan wolfrich sedang kesulitan panen." balas Raja Yuto.
Raja Api yang mendengar perkataan Raja Yuto itu pun mulai mengiyakannya. "Baiklah, aku sekarang yakin kalau tidak ada penghianat di antara kita bertujuh. Lalu siapa yang kau maksud mereka itu?"
Raja Yuto memeriksa sekelilingnya terlebih dahulu karena ucapannya itu bisa membuat seseorang menjadi sangat marah jika di dengar.
"Yang aku maksud itu adalah para Nobleis Caelum yang berada di bawah kekuasaan Pemimpin Velkarion," bisik Raja Yuto.
"Apa?" ucap Raja Api yang terkejut.
Disisi lain, Owen berhasil mengalahkan para remaja yang berada di dalam gudang tua tersebut. Dia pun mengikat mereka semua agar mereka tidak kabur dari sana.
"Kalian padahal lebih muda dari ku, kenapa malah jadi penjahat? Apa kalian tidak ada niat menjadi seorang ksatria?" tanya Owen kepada salah satu remaja yang masih belum pingsan.
Remaja tersebut meludah ke arah Owen dan mengenai sepatu milik Owen. "Kau kira mereka akan menerima kami, yang sering di anggap sebagai anak penyihir?
Owen yang kesal pun langsung menarik kerah baju remaja tersebut dan mengancam ingin memukul. "Kalau begitu beritahu aku, dimana Sailor bersembunyi?"
Remaja tersebut tertawa saat mendengar perkataan Owen itu. "Hahaha, ternyata Kapten sudah terkenal juga ya. Mungkin itu sudah sewajarnya, mengingat dia pernah membunuh istri dari Raja Sakura sebelumnya,"
"Apa?" ujar Owen yang kebingungan.
"Ya, kau tidak salah dengar. Kapten kami itu sudah pernah membunuh Ratu kerajaan sakura dan membuat para ksatria sangat menyesal karena gagal menyelamatkannya," ucap remaja tersebut.
Owen yang mendengar itu pun teringat kembali dengan perkataan Owen di ruangan basement saat malam itu.
"Jadi itu yang di maksud oleh Sano... Aku rasa Sailor mengontrol penuh Ratu tersebut dan lalu membunuhnya saat para ksatria kerajaan sakura di kerahkan untuk menyelamatkannya," gumam Owen.
Remaja tersebut pun kebingungan karena melihat Owen yang terdiam. "Oi ada apa denganmu? Apa kau sedang teringat dengan pacarmu?"
Owen pun memukul wajah remaja tersebut hingga dia pingsan. "Sialan, kau berisik sekali." ucap Owen.
Sebelum pergi dari sana, Owen meninggalkan simbol ksatria jingga di tempat tersebut sebagai tanda kalau dia yang telah menyelesaikannya. Dia pun keluar dari gudang tersebut dan bergegas pergi ke titik selanjutnya.
Sementara itu, di sebuah rumah di dalam hutan. Lawkei sedang mengikat para remaja tersebut yang jumlahnya sangat banyak. Namun Lawkei memisahkan salah satu remaja yang memakai simbol bintang 5 di pundaknya dan mulai mengintrogasinya.
"Sebaiknya kau menjawab pertanyaan ku dengan benar atau kau akan ku buat pingsan seperti teman temanmu itu," ucap Lawkei sambil memakai sarung tangannya.
"Apa yang kau inginkan huh!" balas remaja tersebut dalam keadaan di ikat.
Lawkei mengambil sebuah pisau kecil dan memperlihatkannya kepada remaja tersebut. "Kalau aku lihat lihat, kau sepertinya berumur 18 tahun ya? Karena kau yang paling tua, maka kau akan ku berikan spesial."
Remaja tersebut pun panik ketika melihat pisau itu. "Oke oke, aku akan menjawab pertanyaanmu itu!"
"Nah, begitu kan bagus." ujar Lawkei.
Lawkei pun melempar pisau kecil tersebut ke arah papan dart dan berhasil mengenai bagian tengahnya. Remaja tersebut pun semakin panik karena melihat itu.
Lawkei pun mulai jongkok dan menatap dengan serius ke arah remaja itu. "Sekarang, aku ingin bertanya kepadamu. Ada berapa tingkatan dalam organisasi Velari?" tanya Lawkei
Remaja tersebut awalnya ragu untuk menjawab pertanyaan dari Lawkei itu. Namun Lawkei yang melihat hal tersebut pun langsung memukul perutnya jingga remaja tersebut kesakitan.
"Jawab cepat!" ucap Lawkei.
"Baik... Aku akan menjawabnya..." ujar remaja itu sambil menahan rasa sakitnya.
Dia mulai menjelaskan tingkatan yang ada di dalam organisasi Velari. "Pertama seseorang yang kami tidak ketahui, lalu bos kami, lalu kapten kami, lalu eksekutif, dan terakhir yang paling terendah yaitu anak buahku yang sedang kau ikat."
"Sebentar, kau barusan mengatakan kalau orang pertama adalah seseorang yang kau tidak ketahui bukan? Jangan coba coba untuk bohong padaku!" ucap Lawkei.
Lawkei mencekik remaja tersebut. "A..ku... ber..sumpah... kalau... aku... ti...dak... tau!" jawab remaja tersebut sambil di cekik oleh Lawkei.
Lawkei yang mendengar itu pun langsung melepaskan cekikikannya. "Lalu, apa yang kau tau?"
( END CHAPTER 20 )