NovelToon NovelToon
The Eternal Witch

The Eternal Witch

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Murid Genius / Fantasi Wanita / Pembaca Pikiran / Peramal / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Elicia

Kegaduhan dunia sihir membawa malapetaka di dunia manusia, petualangan seorang gadis yang bernama Erika Hesly dan teman temannya untuk menghentikan kekacauan keseimbangan dunia nyata dan sihir.

apakah yang akan dilakukan Erika untuk menyelamatkan keduannya? mampukah seorang gadis berusia 16 tahun menghentikan kekacauan keseimbangan alam semesta?

Novel ini terinspirasi dari novel dan film Harry Potter, jadi jika kalian menyukai dunia fantasi seperti Harry Potter maka kalian wajib baca yaa...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elicia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 24

Brukk

Xavier menatap kedua orang itu dengan tatapan tak terima, tangannya lemas dan menjatuhkan beban kotak besar di tangannya.

"Aku merindukanmu Erika" ucap seorang laki-laki yang baru saja memeluk Erika erat.

Laki-laki dari Kelas Witcher itu mengeratkan pelukannya saat Erika mulai membalas pelukan laki-laki itu.

"Lama tidak bertemu" balas Erika sembari menepuk-nepuk punggung laki-laki itu pelan.

Xavier yang menyaksikan hal itu mulai mengepalkan tangannya, tatapan matanya menajam kearah dua manusia yang saling berpelukan.

Kakinya melangkah maju, sebelum seseorang dari balik pohon melaju kencang kearah mereka dan ...

Bugh ...

Sebuah pukulan mendarat di wajah tampan laki-laki yang sebelumnya memeluk Erika, membuat Erika membelalak dan berteriak.

"Sean!!!" Teriak Erika saat melihat Alzer tiba-tiba mengarahkan pukulannya kearah teman masa kecilnya.

Sean tersungkur ke tanah, laki-laki itu memegang ujung bibirnya yang mengeluarkan darah, terlihat Alzer kembali menarik kerah Sean, membuat Erika segera berlari untuk menghentikannya.

"Alzer berhenti!!!" Teriak Erika yang mampu menghentikan gerakan tangan Alzer.

Erika berjalan cepat kearah Sean, dia memegang pipi laki-laki itu untuk melihat seberapa parah lukanya.

"Oh ... Darah" gumam Erika saat melihat darah di ujung bibir Sean.

Gadis itu kini menatap tajam ke arah Alzer, laki-laki berpawakan tinggi itu masih terlihat mengepalkan tinjunya.

"Kenapa tiba-tiba memukulnya Alzer!?" Erika berteriak kearah Alzer.

Mendengar itu Alzer hanya menghela nafas kesal, dia menatap tidak suka kearah Sean sebelum mengalihkan perhatiannya pada gadis kecil yang menatapnya kesal.

" ... Aku ... Dia memelukmu ... Itu ... tidak sopan" jawab Alzer yang tidak memiliki jawaban yang lain.

Erika menatap laki-laki itu tajam sebelum menghembuskan nafas kesalnya.

"Sudahlah, Sean ayo pergi untuk mengobati lukamu" Erika menarik tangan Sean menjauh sebelum suara Alzer menghentikan mereka.

"tsk, biarkan saja dia hanya terluka sedikit" Alzer menghentikan langkah Erika.

"Luka tetap luka, lagipula ini juga salahmu" balas Erika kesal kemudian meninggalkan Alzer pergi.

Xavier menghela nafas kemudian mengambil kotak yang ia jatuhkan, dia melangkah kearah Alzer.

"Setidaknya aku harus berterimakasih, karena kau sudah mewakili pukulan ku" ucap laki-laki itu kemudian pergi mengikuti Erika.

Alzer mengepalkan tangannya, ia berjalan mengikuti mereka, dengan langkah jengkel.

Terlihat dari kejauhan Erika mengoleskan obat di bibir Sean yang terluka, Alzer mendekat dan langsung mengambil obat itu dari tangan Erika.

"Sini, biar aku saja" sahut Alzer tiba-tiba

Erika membiarkan Alzer mengambil alih, terlihat Sean mengaduh saat tangan Alzer mengoleskan obat di bibirnya dengan kasar.

"Bukankah mereka sangat serasi?" Ucap Xavier asal

"Mungkin" jawab Erika yang kemudian mengambil alih kotak besar di tangan Xavier.

"Terimakasih untuk ini" lanjut Erika membawa kotak itu pergi

Terlihat dari kejauhan Etor menghampiri mereka, tatapan bertanya ditujukan pada Erika saat Etor sampai di depan gadis itu.

"Jangan bertanya padaku" ucap Erika yang sudah lelah dengan keadaan, ia berjalan pergi.

Alzer yang melihat Erika berjalan menjauh, kembali menekan luka Sean dengan sengaja, membuat laki-laki itu mengaduh kesakitan.

"Hey rambut kuning" panggil Alzer pada Etor.

"I-iya?" Dengan gugup Etor menjawab

Alzer menghampiri Etor dan menepuk pundak laki-laki itu, dia menatap Etor kemudian mengalihkan pandangan ke arah Sean dan Xavier.

"Kau temannya Erika kan?" Pertanyaan itu membuat Etor mengaguk dengan cepat.

"Kau harus melakukan sesuatu untuk ku ... " Terlihat Alzer membisikan sesuatu pada Etor yang membuat laki-laki itu mengerutkan keningnya.

" ... Tenang saja aku akan memberikan tanda tangan ayahku jika kau melakukannya" ucap Alzer meyakinkan.

"B-benarkah?" Ucap Etor bersemangat

Etor terlihat berfikir sejenak sebelum mengaguk setuju, Alzer tersenyum miring saat rencananya disetujui Etor, kali ini dia akan menyingkirkan dua lalat dalam satu serangan.

***

"Kenapa lama sekali?" Kira bertanya saat melihat Erika membawa kotak besar di tangannya.

"Yaa ada sedikit masalah" Jawab Erika seadanya.

Gadis itu membuka kotak yang ia bawa, terlihat beberapa bahan dari laut yang ia minta pada Xavier kemarin.

"Sepertinya sekarang kita bisa mulai" ucap Kira yang melihat bahan ramuan di dalam kotak.

Erika mengaguk, dia melihat beberapa catatan yang di tinggalkan Etor di meja, dia membacanya sebentar sebelum mengangguk mengerti.

"Si jenius itu membuat semuanya tampak mudah" gumam Erika yang di setujui oleh Kira.

Gemrisik dedaunan kering yang di injak membuat Erika mengalihkan perhatiannya, terlihat dari kejauhan Etor berjalan menghampiri mereka, di belakangnya di ikuti Alzer, Xavier dan Sean yang membuat Erika menghela nafas lelah.

"Kenapa Etor membawa mereka?" Kira bertanya.

"Entahlah, tapi yang pasti mereka adalah masalah yang ku maksud" ucap Erika mengingat kejadian beberapa saat yang lalu.

Mata Erika melihat ke sudut bibir Sean yang kini bersih tanpa meninggalkan bekas luka.

"Bukankah kalian harusnya bekerja di kelas kalian masing-masing?" Ucap Erika menatap ketiga orang itu secara bergantian.

"Kelas Witcher hanya melakukan pengecekan di perbatasan hutan ini, jadi jangan hawatir" jawab Sean yang kini menghampiri Erika.

Jari Erika bergerak untuk menyentuh ujung bibir Sean yang sebelumnya terluka, sampai sebuah suara menghentikan gerakan Erika di udara.

"ERIKAA!!" Teriak Etor tiba-tiba

Erika memusatkan perhatiannya pada laki-laki itu, Etor terlihat menggaruk belakang kepalanya sambil berfikir.

"Em ... Itu ... kita harus ... Harus cepat melakukan tugas kita ... " Ucap Etor yang kini memaksakan senyumnya.

Erika mengerutkan keningnya, sebelum berjalan ke arah Etor yang kini berpura-pura sibuk dengan catatannya.

"Baiklah apa yang harus ku lakukan?" Ucap Erika yang mengabaikan sifat Etor yang aneh.

"Aku akan melihat kondisi tanah dan mengambil Sampel, ikut aku saja" sahut Kira yang di anggukki Erika.

Kira dan Erika berjalan pergi, melihat itu Alzer mulai berjalan mengekori mereka, sedangkan Etor kini menghalangi Xavier dan Sean yang akan melangkah pergi mengikuti Erika.

"T-tunggu ... Bukankah kalian ingin membantu Erika?" Tanya Etor yang langsung di anggukki oleh Sean, sedangkan Xavier? Dia hanya menghela nafas dan menatap Etor dengan sedikit kesal.

"Kenapa?" Tanya Xavier malas.

"Em ... Bisakah kalian membersihkan bahan ini ... Lalu, tumbuk menjadi satu" Etor mengambil bahan-bahan yang akan ia gunakan dalam membuat ramuan.

"Kau menyuruhku-"

"Baiklah, aku akan membantumu" Ucap Sean dengan senyum ramahnya, mendengar perkataan laki-laki itu membuat Xavier menghela nafas dan menuruti permintaan Etor.

Di lain sisi terlihat Erika dan Kira tengah mengambil sampel tanah di sebuah rawa yang terlihat cukup kering dan mengeluarkan bau yang tidak sedap.

"Ugh ... Bagaimana kalian bisa melakukan hal ini setiap hari?" Alzer terlihat sedang menutup hidungnya karena bau yang tidak tertahankan.

"Bukan urusanmu, lagipula untuk apa kau kemari?" Kesal Erika

"Untuk membantumu tentu saja" Alzer mengambil pot yang berada di tangan Erika.

Erika membiarkan laki-laki itu membawa pot berisi tanah dari wilayah yang akan dilakukan percobaan, matanya mencari keberadaan Kira yang masih mengumpulkan tanah, sampai ia melihat Profesor Seti yang baru saja tiba di rawa dengan Profesor lainnya.

"Selamat siang prof-"

Perkataan Erika terpotong saat Profesor Seti melewatinya seolah tidak melihat gadis itu, Erika menatap ke arah kepergian sang Profesor.

"Bukankah Profesor terlihat aneh?" Ucap Kira yang kini sudah berada di sebelah Erika.

"Ya ... Penampilannya terlihat berantakan ... " Ucap Erika menyetujui perkataan Kira.

Alzer yang barusaja mendengar itu menatap ke arah kepergian sang Profesor, entah kenapa perasaan laki-laki itu menjadi tidak nyaman dengan aura yang terpancar dari Profesor Seti.

" ... Sepertinya ada sesuatu ... " Gumam laki-laki itu lirih.

1
Sungoesdown
kereeen
Cimeranim
Semangat thorr/Drool/
Avalee
Thor, “aku tanganku” mksdnya gmn ya?
elica: waduh lupa ngga aku perbaiki tuh kak, makasih ya udah di koreksi 🙏
total 1 replies
Bulan_Eonnie🌝🦋💎
Cuma mau bilang. Alzer punyaku 😎
Bulan_Eonnie🌝🦋💎
Chinese banget ya namanya 🤧
elica: wkwk emang maunya orang nya dari China kak🤫🤫
total 1 replies
Y. Kasanova
Semangat thor 🙌🏻🙌🏻🙌🏻
sjulerjn29
semangat thor
Petrichor_petc 🌧️🍃
semangat kak! seru banget/Smile/
Petrichor_petc 🌧️🍃
shok /Skull/
Zea
wihhh azler main nyosor yaa
Avalee
Sampai sini dulu, nanti back lagi. Sekalian jgn lupa baca ceritaku ya thor, judulnya Beauty in the Struggle, makasiii 😍😍
elica: on the way kak😁✨
total 1 replies
Avalee
Etor, kalo di indo santet namanya 😭🤣
Avalee
Naksir lu?
fawala
Di bagian ini seru ceritanya, enak di baca dan jelas. Okey smgtt terus berkarya nya ya Kak.
elica: kakak juga semangatt yaa😁✨✨
total 1 replies
Lishara
semangat🙌🏻
Bulan_Eonnie🌝🦋💎
Biar aku tebak. Ini pasti Etor, kan?/Chuckle/
elica: emm siapa yaaa🤗🤗
total 1 replies
RedVelvet
Ceritanya menarik dan seru jadi banyak imajinasi tentang dunia sihir. Semangat kakak /Angry//Kiss/
Alni Lestari
semangat kk
Baby Vell 🤫🐱🍰
Seru, menghibur banget
Baby Vell 🤫🐱🍰
Keren banget thor semangat ya thor/Drool/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!