Tiffany adalah seorang gadis muda yang baru menginjak usia 17 tahun.
Dirinya terpaksa menerima tawaran pernikahan akibat keluarganya yang terlilit hutang yang cukup besar kepada keluarga Revando.
Revando adalah seorang COE tampan yang berusia 30 tahun, Revando merupakan seorang pengusaha muda yang sangat sukses, karena usia Revando yang saat ini lumayan dewasa dirinya terus di paksa menikah oleh orangtuanya, karena tidak mau dijodohkan oleh orangtuanya terpaksa Revando harus segera mencari pasangan hidupnya.
Akankah jodoh yang dicari oleh Revando lebih baik dari yang dipilihkan oleh orangtuanya ???
"Haruskah aku menikah di usia ku yang masih sangat muda ini ???" ujar Tiffany.
"Haruskah aku menerimanya sebagai calon istri ku ???" ujar Revando.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zana Maria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melarikan Diri
SMA Sint Carolus tempat Tiffany bersekolah.
Keesokan harinya saat Tiffany tiba di sekolah dirinya mendapatkan perlakuan yang tak biasa dari sebelumnya.
Seluruh pandangan siswa siswi di sana tertuju padanya.
Tiffany yang merasa kurang nyaman dan kaget langsung berlari masuk kedalam kelasnya.
"Sebenarnya apa yang terjadi, kenapa tatapan mata mereka semua mengarah kepadaku atau jangan-jangan ada yang aneh ditubuh ku, tapi apa " ujar Tiffany dengan sangat kebingungan.
Tak lama kemudian Luna pun tiba di kelas.
Tiffany pun langsung menghampiri sahabatnya itu. "Lun ada yang mau aku tanyain ke kamu, menurut kamu di aku sekarang ada yang aneh nggak " tanya Tiffany.
"Tidak ada yang aneh" jawab Luna dengan singkat yang lalu pergi menjauhi Tiffany.
"Luna kamu kenapa, apa aku ada berbuat salah " tanya Tiffany dengan bingung.
Luna pun langsung menunjukkan ponselnya kepada Tiffany.
Ternyata berita tentang pertunangannya kemarin telah menjadi berita utama di seluruh Asia.
Tiffany pun langsung mengajak sahabatnya itu untuk bicara ke tempat yang sunyi agar pembicaraan mereka tidak didengar oleh siswa siswi di sana.
"Aku kira kita benar-benar sahabat, masalah sepenting ini teganya kamu tidak memberitahu ku " ujar Luna dengan menangis.
"Bukannya begitu Lun " ujar Tiffany yang bingung ingin menjawab apa.
"Bukannya begitu bagaimana, kamu takut aku cemburu, walaupun aku ngefans berat sama Revando tidak mungkin aku cemburu sama kamu karna kamu sahabat aku Tiffany atau memang selama ini kamu nggak pernah menganggap aku sebagai sahabat " ujar Luna yang masih menangis.
Tiffany pun mulai menjelaskan semuanya dengan perlahan-lahan kepada Luna tentang apa yang ia alami selama ini hingga terjadinya pertunangan itu.
Luna sangat syok mendengar cerita sahabat itu, dan akhirnya ia pun mulai mengerti dan memahami situasi yang Tiffany alami, dirinya pun meminta maaf kepada sahabatnya itu karena telah salah paham.
"Kring Kring " suara lonceng sekolah menandakan bahwa sudah waktunya jam masuk sekolah.
"Lun ayo kita cepat kembali ke kelas sebelum Bu Risa datang " ujar Tiffany.
Mereka berdua pun berlari menuju ke arah kelas, untungnya mereka lebih cepat tiba didalam kelas sebelum Bu Risa datang.
"Bersedia, beri salam kepada ibu guru " seluruh siswa siswi berdiri memberi salam kepada Bu Risa.
"Selamat pagi Bu " ujar seluruh siswa siswi dikelas.
"Iya pagi semua anak-anak" jawab Bu Risa sambil tersenyum.
"Baiklah hari ini ibu ingin menyampaikan sesuatu kepada kalian semua tapi sebelum itu Tiffany bisa maju ke depan sebentar " ujar Bu Risa.
"Aduh bagaimana ini lun " ujar Tiffany sambil menatap ke arah sahabatnya itu.
"Sudah tidak apa Fan percaya aja sama Bu Risa " ujar Luna yang memberi semangat kepada sahabatnya itu.
Tiffany pun perlahan melangkah kan kakinya menuju ke depan.
"Selamat untukmu Tiffany karena telah berhasil mencuri hatinya pak Revando, ibu mewakili seluruh guru yang bertugas di sekolah ini mengucapkan selamat kepada kamu nak atas pertunangan mu kemarin, sekali lagi selamat Tiffany " ujar Bu Risa yang begitu bahagia melihat muridnya bertunangan dengan orang hebat seperti Revando.
Dan seluruh siswa siswi didalam kelas itu pun bergantian maju ke depan untuk memberi selamat kepada Tiffany.
"Luna pun dengan semangat berteriak mengucapkan selamat kepada Tiffany "selamat untuk tuan putri kita Tiffany" ujarnya yang begitu bahagia.
Beralih ke Rumahnya Ryan
Terlihat Bu Anik sedang santai menonton televisi di rumahnya, Bu Anik sedikit bingung melihat seluruh acara yang ditayangkan di televisinya menayangkan acara yang sama.
"Jadi kemarin malam kita semua dikejutkan dengan berita bahagia yang datang dari keluarga One Season, kemarin malam merupakan malam yang sangat bahagia bagi pak Revando Wijaya selaku penerus utama One Season, Revando Wijaya menggelar acara tunangannya dengan sangat romantis, mari kita menyaksikan kembali acara pertunangan Revando Wijaya dengan gadis cantik yang bernama Tiffany Hanatasya " ujar mc yang ada didalam televisi.
Bertapa terkejutnya saat Bu Anik melihat Tiffany sebagai tunangannya Revando.
"Ryan sini sebentar nak " teriak Bu Anik memanggil putranya.
"Iya Bu ada apa" ujar Ryan yang mendatangi ibunya itu.
"Coba lihat itu nak " ujar Bu Anik sambil menunjuk kearah tv.
"Hah Tiffany " ujar Ryan dengan terkejut melihat berita pertunangan Tiffany bersama Revando.
...
Beralih ke Revando.
Banyak yang berbahagia mendengar berita pertunangan mereka Dan banyak pula gadis yang bersedih mendengar kabar bahagia itu, para gadis itu menyebutnya sebagai hari patah hati sedunia karena lelaki idaman mereka telah bertunangan.
"Pak apakah bapak sudah melihat berita di televisi atau di sosmed " tanya sekretaris Jang.
"Belum memang ada apa sekretaris Jang " tanya balik Revando.
"Begitu banyak gadis yang menangis mendengar berita pertunangan bapak kemarin dan mereka semua menyebutnya sebagai hari paling patah hati sedunia " ujar sekretaris Jang dengan tersenyum.
"Benarkah begitu " ujar Revando yang tak percaya.
"Tentu saja pak, saya kira tidak ada wanita di negeri ini yang tidak menyukai bapak " ujar sekretaris Jang.
"Tapi kenapa dia tidak menyukaiku " ujar Revando.
"Maksudnya pak " tanya sekretaris Jang dengan bingung
"Bukan apa apa " ujar Revando.
Beralih ke sekolah kembali.
"Kring Kring " tak terasa suara lonceng pulang sekolah pun tiba.
sekretaris Jang yang telah menunggu Tiffany di depan pintu gerbang sekolahnya, dirinya hari ini sengaja membawa banyak bodyguard untuk menjaga Tiffany pulang sekolah karena di sana juga sudah banyak wartawan yang telah menunggu Tiffany untuk dimintai wawancaranya, sekretaris Jang telah bersiap menunggu Tiffany pulang ia berdiri tepat di depan pintu gerbang sekolahnya.
Tiffany yang melihat para wartawan dan sekretaris Jang sedang menunggu dirinya langsung merasa panik, Tiffany terus memikirkan cara supaya bisa lolos dari mereka.
Ketika Tiffany tampak begitu bingung memikirkan cara untuk bisa lolos dari mereka tiba tiba tak sengaja ia bertemu dengan Rio.
Rio Anggara adalah teman sekelasnya Tiffany dan juga merupakan siswa populer di sekolahnya, selain memiliki paras yang menawan Rio juga termasuk siswa yang berprestasi di sekolahnya, ia merupakan ketua team basket di sekolahnya.
...
Rio yang saat itu mengenakan hoodie terlihat ingin latihan basket bersama teman-temannya.
Tanpa berfikir panjang lagi Tiffany langsung menghampiri Rio, Rio yang saat itu sedang bersiap siap untuk berlatih bermain basket, sedikit terkejut melihat Tiffany yang tiba tiba menghampiri nya.
"Ada apa Fany " tanya Rio dengan rama.
"Rio aku boleh pinjam jaket kamu nggak " ujar Tiffany dengan wajahnya yang sedikit malu malu.
"Boleh Fany, kamu pasti mau menghindari para wartawan itu kan" ujar Rio.
"Haha iya kurang lebih begitulah, kalau begitu aku pinjam dulu ya jaketnya besok pagi aku langsung aku balikin kok " ujar Tiffany.
"Iya Fan santai aja" jawab Rio sambil tersenyum.
Tanpa di sadari ternyata semua Siswi yang sedang berada di sekeliling lapangan basket memperhatikan gerak gerik Tiffany yang sedang meminjam jaket ke Rio.
"Apa yang sedang wanita itu lakukan di sana, kelihatannya wanita itu dengan sengaja mencoba menggoda & merayu Rio" ujar siswi tersebut dengan geram.
"OMG Hello !! Mengapa Rio memberikan jaket nya kepada wanita itu " ujar siswi tersebut dengan begitu marah.
Dan Tiffany pun pergi meninggalkan lapangan basket tersebut, Tiffany tampak bersiap siap melangkahkan kakinya menuju ke arah pintu gerbang sekolah, di mana tempat tersebut adalah tepat dimana para wartawan dan sekretaris Jang sedang menunggu dirinya.
Tiffany langsung menutupi wajahnya dengan Hoodie yang ia pinjam dengan Rio tadi, Tiffany berjalan menuju ke pintu gerbang dengan langkah kaki Tiffany yang begitu gugup, sekretaris Jang yang melihat langkah kaki tersebut langsung menyadarinya bahwa itu adalah Tiffany, akan tetapi sekretaris Jang mala berpura pura seakan akan tak melihat Tiffany, Tiffany yang merasa lega dan bahagia mengira bahwa sekretaris Jang tidak mengenali penyamaran dirinya, dan Tiffany pun terus melanjutkan perjalanannya dan tak lama kemudian langkah kaki Tiffany tiba tiba berhenti.
"Kenapa ransel ku tiba tiba berat sekali, seperti ada seseorang yang sengaja menarik nya" ujar Tiffany dengan bingung.
Tiffany pun perlahan lahan menoleh kan kepala nya ke belakang, ketika Tiffany menoleh ke arah belakang tiba tiba Tiffany langsung berteriak.
"Ahhhhh" Teriak Tiffany yang terkejut melihat sekretaris Jang berdiri tepat di belakang nya.
"Kenapa sekretaris Jang bisa ada di sini" tanya Tiffany dengan begitu cemas.
Bersambung..
Assalamualaikum...
Hai sobat setia 💞 Mendadak Dinikahi CEO Sombong💞 Jangan lupa untuk terus dukung karya ini dengan cara Like dan tinggalkan pesan yang positif untuk terus mendukung karya ini menjadi lebih baik lagi ya sobat..
Terimakasih 🙏😊