Leira Anggara sang pemimpin dunia gelap bawah tanah terpaksa harus menjadi pengantin pengganti adik kembarnya demi menuntut balas pada kekasih pria yang di jodohkan dengannya. Ia terus mengumpulkan bukti kejahatan Flomy yang telah membayar orang untuk memperkosa adik kembarnya yang bernama Leika hingga Leika memilih untuk bunuh diri. Sampai ia mendapatkan bukti, ia menghukum Flomy dan mengirimnya ke penjara.
Namun dalam mencari bukti tersebut, Leira mengalami banyak kesulitan karena Bima Putra sang suami sangat mencintai dan mempercayai Flomy. Apapun yang ia lakukan selalu di tentang oleh suaminya sendiri. Hingga pada akhirnya Leira harus menjauhkan keduanya dengan membuat Bima jatuh cinta padanya.
Bagaimana kehidupan Leira dan Bima setelah itu? Apakah Leira memilih pergi dan melanjutkan kehidupan yang sebenarnya atau ia memilih melanjutkan hidup bersama Bima?
Yuk dukung kisahnya mau sad ending atau happy ending tergantung suport dari readers ya. Terima kasih..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KETIKA DILEMA MELANDA
Pagi ini Leira sedang duduk berdua bersama ibu tercinta di halaman belakang sambil menyesap teh panasnya. Keduanya duduk sambil berbincang.
" Mama senang, akhirnya Leika bisa mendapatkan keadilan. Semua ini berkat kamu sayang. Terima kasih selama ini kamu sudah banyak membantu keluarga kita. Maafkan mama yang selalu merepotkan kamu sejak dulu." Ucap nyonya Nia merasa sedih. Bahkan sejujurnya ia merasa malu meminta bantuan kepada Leira, anak yang sama sekali tidak ia rawat dengan baik. Bahkan dengan suka rela ia berikan kepada orang lain.
" Mama ngomong apa sih ma. Aku anak mama, sudah seharusnya aku membantu keluargaku. Mama jangan merasa bersalah begitu donk." Sahut Leira.
" Mama merasa, mama telah kehilangan hak atas dirimu sejak pertama kali kamu masuk ke keluarga Rosse. Mama merasa menjadi orang tua yang paling tidak berguna Ara. Mama tidak bisa melindungi kedua anak mama sendiri. Andai saja Aka sehat saat itu, mama tidak akan kehilangan salah satu dari kalian." Ujar nyonya Nia sedih. " Mungkin apa yang terjadi sekarang, itu merupakan hukuman Tuhan untuk mama. Dulu mama merasakan betapa sakitnya kehilangan kamu, sekarang mama juga harus merasakan betapa sakitnya kehilangan Aka. Hiks.. Mama memang tidak berguna sayang." Isak nyonya Nia.
Leira langsung memeluk ibunya. " Ma, jangan pernah menyalahkan diri sendiri, semua ini sudah takdir Tuhan. Aku bahagia berada di dalam keluarga Rosse. Aku juga bahagia bisa menemani mama sekarang ini." Ujar Leira mengelus punggung ibunya.
" Tapi karena ketidakberdayaan mama, kamu harus merasakan betapa kerasnya didikan tuan Rosse. Bahkan kamu harus menggantikannya menjadi pemimpin dunia gelap itu. Sebenarnya mama sangat sedih Ara. Tidak pernah terbayangkan dalam pikiran mama kalau kamu akan menjadi seperti ini. Hidupmu selalu dalam bahaya, banyak orang yang mengincar nyawamu sayang. Mama sangat khawatir jika memikirkan itu." Ujar nyonya Nia menangkup wajah Leira.
" Tidak apa apa ma, aku bisa jaga diri. Justru didikan daddy Rosse membuatku berguna untuk keluarga ini kan. Aku jadi bisa membalaskan dendam Leika kepada Nina. Mama tidak perlu bersedih ya, semua ini sudah terjadi. Dan aku tidak pernah menyesalinya." Sahut Leira.
" Ara, boleh kah mama mengajukan satu permintaan kepadamu?" Tanya nyonya Nia menatap Leira. Mungkin ini saatnya ia mewujudkan keinginannya selama ini.
" Mama boleh minta apapun dariku, katakan ma! Apa yang mama inginkan dariku?" Ujar Leira.
" Tinggalkan pekerjaanmu yang sekarang dan jadilah wanita seperti wanita pada umumnya."
Deg...
Leira mengerutkan keningnya, " Maksud mama apa?" Selidik Leira.
" Mama ingin kamu kembali ke jalan yang semestinya, mama ingin kamu menjalani kodratmu sebagai perempuan. Tinggalkan dunia yang penuh bahaya itu Ara. Dan hiduplah seperti mama. Kamu sangat paham apa maksud mama sayang." Ujar nyonya Nia.
Jujur, ia tidak ingin Leira terjun ke dunia gelap. Yang ia inginkan Leira menjadi wanita yang membutuhkan seorang laki laki untuk melindunginya. Ia ingin Leira menjadi istri dan ibu yang baik untuk keluarganya nanti bukan menjadi pemimpin dunia gelap.
" Mama ingin aku seperti sekarang ini? Wanita yang terikat dengan pernikahan dan mengurus keluarga di rumah, begitu?" Selidik Leira menatap nyonya Nia.
" Benar sayang, itulah yang selama ini mama inginkan. Tapi mama tidak berani mengatakannya padamu karena mama cukup sadar diri, kalau mama tidak berhak atas dirimu. Meskipun kamu anak kandung mama, tapi kamu bukan milik mama lagi. Kamu milik keluarga Rosse, tapi mama berpikir bukan kah keluarga Rosse sudah tidak ada? Itu artinya kamu bisa kembali menjadi anak mama. Milik mama, dan mama tidak mau kehilangan kamu lagi, Ara." Nyonya Nia menggenggam tangan Leira.
Leira menghela nafasnya dalam.
" Ara, sejujurnya mama ingin kamu melanjutkan hidupmu dengan menjadi istri Bima, nak. Bima pria yang baik, Bima... "
" Kalau dia pria yang baik, kenapa dia tega menyakiti Aka? Kenapa dia mau menikahi Aka tapi dia tidak mau melepaskan kekasihnya? Dengan dalih kalau Nina perempuan yang telah menyelamatkannya, dia tega membuat Aka terluka." Sahut Leira memotong ucapan nyonya Nia. Ia langsung berdiri menghadap ibunya.
" Mama tidak tahu, mama tidak lihat, bagaimana Bima membela kekasihnya mati matian di depanku ma. Beruntung saja itu aku bukan Aka. Coba saja bayangkan jika Aka yang mengalami itu semua, aku yakin Aka pasti akan sangat sedih ma." Imbuh Leira penuh emosi ketika mengingat bagaimana perlakuan Bima kepadanya.
" Sayang, itu karena Bima merasa hutang budi pada Flomy. Setelah dia tahu kalau Flomy bukan penyelamatnya, kepeduliannya kepada Flomy langsung hilang. Dia mencintai kamu sayang. Apa salahnya kalau kamu mencoba menerima dia, menerima pernikahan ini, dan hidup bahagia bersamanya." Ujar nyonya Nia kembali menggenggam tangan Leira.
Leira segera menarik tangannya, " Tidak ma. Aku tidak bisa meninggalkan pekerjaan maupun duniaku saat ini. Apalagi harus melanjutkan pernikahan dengan Bima. Aku di besarkan dalam lingkup dunia gelap. Aku di didik untuk menjadi pemimpin gengster Rosse demi membela kebenaran dan membela orang orang lemah. Hidupku hanya untuk itu ma, bukan untuk menghabiskan waktu dengan mengabdi kepada suami maupun anak. Jika mama ingin aku tetap ada di sini, maka jangan minta aku lagi untuk meninggalkan pekerjaanku selama ini."
Setelah mengatakan itu, Leira segera pergi meninggalkan rumah keluarga Anggara.
" Ara.. Jangan pergi nak! Mama minta maaf, mama hanya ingin kamu jadi wanita yang baik nak. Ara!!!!" Teriak nyonya Nia namun tidak di pedulikan oleh Leira. Leira merasa kecewa karena ibunya menuntut hak atas dirinya.
Leira melajukan mobilnya menuju markas. Di sana ia di sambut oleh Felix.
" Apa ada masalah? Kenapa muka elo di tekuk gitu?" Tanya Felix duduk di sofa depan Leira.
" Gimana perkembangan kasus Nina?" Tanya Leira tanpa menjawab pertanyaan Felix.
" Bagus, sesuai yang elo inginkan. Nggak perlu sidang berkali kali, Nina alias Flomy bakal di jatuhi hukuman seumur hidup." Sahut Felix.
" Good job, gue ingin dia ngrasain bagaimana nikmatnya hidup di dalam penjara." Gumam Leira. " Elo udah kasih santunan buat anaknya?" Tanya Leira lagi.
" Seratus juta, gue langsung kasih ke Ilham. Awalnya Ilham menolak karena ia tahu istrinya bersalah, tapi gue bilang kalau uang itu buat masa depan anaknya, akhirnya dia mau menerima."
" Sekalian suruh Ilham cari emak baru buat anaknya biar ada yang jaga."
" Elo mikirin keluarga orang lain tapi gimana dengan keluarga elo sendiri?"
Leira langsung menatap Felix, " Apa maksud lho hah?"
" Balas dendam elo udah terbalaskan, apa elo nggak mau cerai gitu dari Bima?" Tanya Felix hati hati takut menyinggung Leira.
" Penginnya sih gitu, tapi kayaknya bakal susah." Sahut Leira.
" Susah gimana? Apa Bima nggak mau menceraikan elo?"
" Bukan cuma Bima, tapi juga nenek dan juga mama." Sahut Leira. " Mereka menginginkan hubungan ini tetap terjalin. Mereka berharap gue bisa menerima Bima dan menikah lagi dengannya."
Jawaban Leira membuat Felix lesu. Ia merasa kehilangan harapan untuk membina pernikahan dengan Leira.
" Terus gimana dengan elo? Apa keputusan elo selanjutnya?" Tanya Felix lagi.
" Gue nggak tahu. Secara banyak yang nuntut gue saat ini. Di tambah Aka yang meminta gue buat nikahin Bima, bikin gue semakin stress." Ujar Leira.
" Maksud lo?"
" Aka datang ke mimpi gue tadi malam. Seolah olah dia juga ingin gue tetap mempertahankan pernikahan ini. Dia minta maaf sama gue karena dia sempat mau rebut jodoh gue. Dan dia balikin Bima sepenuhnya sama gue. Gue bener bener ngerasa dilema sekarang Fel. Di sisi lain gue nggak berharap menjalin hubungan, tapi di sisi lain ada permintaan nyokap gue. Gue harus gimana Fel? Please bantu gue." Ujar Leira merasa jalan pikirannya buntu.
" Elo pura pura aja nikah sama gue."
" Apa????" Pekik Leira tidak percaya.
" Kita nikah kontrak gimana? Dengan begitu elo bisa mewujudkan keinginan nyokap lo. Yah meskipun nggak sama Bima, tapi setidaknya kalau elo nikah sama gue, elo masih bisa bebas dan nggak perlu takut terbawa perasaan. Ya nggak?" Felix menaik turunkan alisnya menatap Leira.
" Bukannya ngeringanin beban gue malah elo nambah beban pikiran gue sih Fel." Gerutu Leira.
" Itu solusi terbaik Lei." Ujar Felix.
" Terbaik gimana? Orang nyokap gue maunya gue sama Bima bukan sama elo atau yang lain. Gimana sih elo." Cibir Leira.
" Yah pupus sudah kesempatan gue buat jadi suami elo Lei." Ucap Felix.
" Tau ah, gue mau rehat. Jangan ganggu gue kalau nggak ada hal yang sangat penting!" Leira meringkuk di atas sofa. Felix hanya bisa menggelengkan kepala.
" Sepertinya gue harus ngomong sama tante Nia."
Felix pun segera pergi ke rumah Leira. Rupanya di sana ada Bima dan neneknya.
" Mau apa mereka ke sini? Jangan jangan mereka mau membujuk tante Nia supaya mendukung hubungan Lei dan Bima. Gue nggak boleh kalah saing dari Bima. Gue harus bisa dapetin Lei lebih dulu." Batin Felix.
TBC...