NovelToon NovelToon
Setelah 100 Hari

Setelah 100 Hari

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Selingkuh / Penyesalan Suami / Pelakor jahat
Popularitas:9.7k
Nilai: 5
Nama Author: Itha Sulfiana

"Setelah aku pulang dari dinas di luar kota, kita akan langsung bercerai."

Aryan mengucapkan kata-kata itu dengan nada datar cenderung tegas. Ia meraih kopernya. Berjalan dengan langkah mantap keluar dari rumah.

"Baik, Mas," angguk Anjani dengan suara serak.

Kali ini, dia tak akan menahan langkah Aryan lagi. Kali ini, Anjani memutuskan untuk berhenti bertahan.

Jika kebahagiaan suaminya terletak pada saudari tirinya, maka Anjani akan menyerah. Demi kebahagiaan dua orang itu, dan juga demi kebahagiaan dirinya sendiri, Anjani memutuskan untuk meninggalkan segalanya.

Ya, walaupun dia tahu bahwa konsekuensi yang akan dia hadapi sangatlah berat. Terutama, dari sang Ibu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itha Sulfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Permintaan Pahit

"Setelah aku pulang dari dinas di luar kota, kita akan langsung bercerai."

Aryan mengucapkan kata-kata itu dengan nada datar cenderung tegas. Ia meraih kopernya. Berjalan dengan langkah mantap keluar dari rumah.

"Baik," angguk Anjani dengan suara serak.

Kali ini, dia tak akan menahan langkah Aryan lagi. Kali ini, Anjani memutuskan untuk berhenti bertahan.

Jika kebahagiaan suaminya terletak pada saudari tirinya, maka Anjani akan menyerah. Demi kebahagiaan dua orang itu, dan juga demi kebahagiaan dirinya sendiri, Anjani memutuskan untuk meninggalkan segalanya.

Ya, walaupun dia tahu bahwa konsekuensi yang akan dia hadapi sangatlah berat. Terutama, dari sang Ibu.

****

Dalam rangka memperingati pernikahan mereka yang kedua tahun, Anjani sudah mempersiapkan makan malam romantis untuk suaminya.

Semua menu yang dia siapkan hari ini adalah menu kesukaan suaminya. Anjani bahkan rela memasak semua itu sendiri demi meninggalkan kesan mendalam untuk sang suami.

"Kamu dimana?Semuanya sudah aku siapkan. Kamu jadi makan malam di rumah, kan?"

Setelah mengetik pesan, Anjani kembali merapikan penampilannya didepan cermin. Wajahnya memang terlihat sedikit kusam. Namun, dia tetap berusaha tersenyum dan membangun rasa percaya diri karena tahu jika Aryan, sang suami menyukai penampilannya yang natural.

Ya, Aryan melarangnya memakai make-up. Bahkan, sekadar perawatan wajah saja, pria itu tak pernah mengizinkannya. Kata Aryan, dia menyukai wanita yang menua secara alami tanpa bantuan skincare dan sejenisnya.

Oleh sebab itu, selama mereka menikah, Anjani tak pernah lagi melakukan perawatan. Dia bahkan membiarkan tubuhnya menjadi bertambah gemuk karena Aryan juga bilang jika dia menyukai perempuan bertubuh berisi.

Pernah, Anjani mencoba mengatur pola makannya karena merasa terlalu gemuk. Namun, yang ia dapati justru amarah Aryan yang tidak terbendung.

"Siapa yang menyuruh kamu untuk diet, hah? Apa kamu pikir, aku suka dengan perempuan yang kurus? Tidak, Anjani! Kalau kamu mau tetap diet, maka kamu nggak perlu jadi istriku lagi."

Hari itu, karena terlalu marah, Aryan tidak pulang selama seminggu. Telepon dan pesan dari Anjani ia abaikan. Dia baru pulang seminggu kemudian dalam keadaan demam. Belakangan, Anjani baru tahu bahwa Aryan pergi ke luar negeri dan menghabiskan masa liburannya di sana.

Dan, setelah merasa lelah dan akhirnya jatuh sakit, lelaki itu baru ingat rumah.

Tring!

Satu pesan yang masuk ke ponselnya membuat Anjani tersentak kaget. Dia tampak menghela napas kemudian membuka pesan yang sudah membuyarkan lamunannya itu.

"Aku tidak bisa pulang malam ini. Banyak pekerjaan yang masih belum selesai."

Anjani menelan ludah dengan perasaan getir. Air matanya mulai menggenang di pelupuk mata. Dia pun meletakkan ponselnya lalu menatap wajahnya kembali didepan cermin.

"Aku tahu kalau selama ini kamu sudah membohongi aku, Aryan," lirih Anjani yang akhirnya meneteskan air matanya.

Tring!

Ponselnya berbunyi lagi. Kali ini, pesan dari Luna, adik tirinya. Putri haram sang Ayah bersama seorang perempuan yang katanya adalah cinta pertama sang Ayah.

"Kak Aryan sedang bersamaku. Dia nggak akan pulang malam ini."

Pesan itu disertai dengan sebuah foto pria dan wanita yang tampak berpelukan dengan begitu mesra. Sepertinya, foto itu diambil diatas sebuah kapal pesiar.

Anjani terduduk di depan meja rias. Senyumnya mekar disela tangis yang semakin keras. Selama dua tahun ini, dia sudah bertingkah layaknya badut.

Berpura-pura semua baik-baik saja, padahal tidak. Berpura-pura tidak tahu, padahal dia tahu semuanya.

Alasan Aryan menikahinya hanya karena paksaan dari Tuan Sahrul Djatmiko, kakek kandung Aryan. Awalnya, Aryan menolak. Karena, yang lelaki itu cintai adalah Luna, adik tiri Anjani.

Meski, Anjani-lah yang lebih dulu mengenal Aryan, namun tetap saja, pria itu akhirnya jatuh ke pelukan Luna. Mereka terjerat dalam pernikahan itu semata-mata karena paksaan orangtua.

Aryan awalnya menolak dengan keras. Namun, entah kenapa, tiba-tiba saja Aryan berubah pikiran. Malah, justru Aryan-lah yang meyakinkan Anjani untuk menikah dengannya.

Pria itu berjanji akan belajar mencintainya. Pria itu berjanji akan selalu bersamanya. Dan, seiring berjalannya waktu, Anjani perlahan mengetahui semuanya.

Alasan kenapa Aryan menjaga Anjani tetap di sisinya serta berpura-pura jadi suami yang penyayang ada dua.

Satu, karena paksaan sang Kakek.

Dan, dua, karena ingin mengurung Anjani agar Luna bisa melambung tinggi di luar sana.

Luna akhirnya dikenal sebagai Nona kedua dari keluarga Permana yang berbakat, cantik, dan juga cerdas. Sementara, Anjani yang awalnya menyandang semua gelar itu akhirnya terlupakan dan malah berakhir jadi ibu rumah tangga dengan wajah dan bentuk tubuh yang tak lagi menarik.

Ya, Anjani tahu semuanya. Dia tak sebodoh itu selama ini. Meski terkurung didalam rumah, bukan berarti dia tidak bisa mengakses dunia luar. Dia bisa mendapatkan informasi apapun dengan kemampuan tersembunyi yang dia miliki.

*

Aryan baru pulang keesokan harinya. Melihat makanan yang terhidang diatas meja sejak tadi malam, hatinya merasakan perasaan yang sedikit tak nyaman. Dia tahu, Anjani pasti sangat lelah setelah memasak semua makanan itu.

"Sudah pulang?"

Mendengar suara itu, Aryan sedikit tersentak. Dia pun menoleh dan mendapati Anjani yang sedang berdiri di dekat tangga dengan daster lusuh bermotif bunga mawar favoritnya.

Tidak. Bukan favorit sebenarnya. Hanya saja, dia jarang mengenakan pakaian yang bagus karena Aryan katanya tidak suka melihat wanita yang memakai pakaian terlalu mencolok.

"Ehm," jawab Aryan. "Makanan ini, apa masih bisa dimakan?"

Anjani menghela napas. "Sudah basi. Sebaiknya, dibuang saja."

Wajah Aryan terlihat sedikit kecewa. Sebenarnya, dia jarang sekali makan diluar. Pencernaannya sudah bermasalah sejak kecil. Jika salah makan, bisa terkena sakit perut yang luar biasa hebat.

Maka sebab itu, Anjani rela meluangkan waktu untuk belajar memasak pada seorang koki profesional. Hingga akhirnya, makanannya menjadi favorit utama Aryan Mengalahkan, masakan koki yang sudah memasak untuk Aryan sejak kecil.

"Baunya belum berubah. Mungkin, belum basi. Biar aku coba dulu."

"Jangan!" cegah Anjani. "Kamu punya masalah perut. Sebaiknya, jangan ambil resiko."

Aryan akhirnya mendesah kecewa. Dia menatap dengan prihatin pada makanan yang akhirnya berakhir di tempat sampah.

"Aku mau mandi dulu. Setelah mandi, ada hal penting yang ingin aku bahas dengan kamu."

"Oke," sahut Anjani tanpa menoleh. Dia fokus membuang semua makanan yang sudah susah payah dia masak tadi malam ke tong sampah. Setelah itu, barulah dia mencuci semua piring kotor dan kembali membuat makanan yang baru.

Setelah mandi, Aryan kembali turun ke bawah sambil menggeret sebuah koper besar. Meski merasa heran, namun Anjani enggan untuk bertanya.

"Anjani..." panggil Aryan.

"Ya?" sahut Anjani. Perempuan itu fokus mengunyah Sandwich-nya.

"Kakek sudah meninggal sejak sebulan yang lalu. Itu artinya, tidak ada lagi yang harus memaksa kita untuk terus terikat dalam pernikahan ini."

Degh!

Jantung Anjani seolah melewatkan satu debaran. Sepertinya, dia sudah tahu apa yang akan dikatakan oleh Aryan.

"Maksud kamu?"

Aryan menarik napas panjang. Entah kenapa, tiba-tiba dia merasa ragu dalam hatinya.

"Anjani... aku ingin jujur."

"Jujur soal apa?"

"Sebenarnya, aku tidak pernah mencintai kamu. Aku sudah berusaha selama dua tahun ini tapi tidak bisa. Hatiku tidak bisa berbohong, Anjani. Sebenarnya, aku sudah jatuh cinta pada orang lain bahkan sebelum kita menikah. Dan, sampai detik ini, aku masih belum bisa melupakannya."

"Lalu, apa mau kamu?" tanya Anjani.

Dia sudah sangat siap dengan segala kemungkinan yang terburuk. Namun, tetap saja air matanya tumpah tanpa diminta.

"Orang yang aku cintai butuh kejelasan tentang hubungan kami. Dia ingin aku melamarnya. Jadi..." Aryan kembali menarik napas. "...aku ingin kita bercerai."

1
muznah jenong
munafik...Luna benar benar bermuka dua ...👹👹👹👹
Maemanah
semoga karma lebih cepat datang Dari yg mereke kira🙏🙏🙏🙏
Sasikarin Sasikarin
sumpah nyesel baca ini cerita ternyata bab nya jarang up? maaf skip 1 thn
Reni Anjarwani
kok bisa yaa, arayan pisah dg anjani mau menikah sama luna tau luna orangnya jahat
Ma Em
Bagus Anjani lbh baik cepatlah keluar dari rumah yg Anjani dan Aryan tinggal , semua ga Anjani dapat jodoh lelaki yg baik yg mencintai Anjani , semoga saja Anjani berjodoh dgn Enzo
Adinda
semoga luna bukan anak kandungmu biar mampus kau Anton
Maemanah
yesek thor/Sob//Sob//Sob//Sob/
partini
nanti kalau dah cerai jangan balikan lagi Thor boleh lah,biar beda ma cerita rumah tangga yg kandas
Kustri
emg g ada nama yg laun apa thor, geli baca nama'a anushka🤣
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Malik Maulana
Ibuk nya Anjani ni bikin geram
Erna Wati
sakitnya jadi anjani
kucing kawai
semangat apdet nya thor bikin penasaran aja cerita nya huhuhu /Sob//Sob/
Malik Maulana
jangan lama-lama donk Kak Anjani cerai sama Aryan
Malik Maulana
keren banget
Maemanah
lanjut....
😄👍👍👍
Erna Wati
bagus anjani👍👍
kucing kawai
masyaallah thor apdet lagi dong capek aku nungu author yg gk pasti kapan mengasih kepastian
Ma Em
Bagus Anjani aku suka sikap tegas mu dan tdk mundur lagi jgn mau menuruti kemauan Aryan biarkan dia bersama Luna , pasti Aryan akan menyesal setelah berpisah dgn Anjani .
Ma Em
Thor Anjani jgn mengundurkan diri dari perusahaan Enzo biar Anjani kerja dikantor Enzo .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!