Spin off: Antagonis Cantik Tawanan Mafia Kejam
Karena sering terkena skandal dan membuat nama keluarganya selalu terseret, sekarang Jenna harus diawasi oleh seorang bodyguard pilihan Ayahnya agar tidak bisa membuat masalah baru.
Namun, bodyguard pilih Ayahnya adalah pria yang sangat dibenci oleh Jenna. Jenna tidak akan diam saja, ia akan membuat sang bodyguard tidak betah dan mundur dari pekerjaannya.
Tetapi, rencana Jenna menjadi berantakan dan ia malah terjebak dengan perasaan yang seharusnya tidak pernah muncul lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MTMH18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tiga puluh empat
Jenna masih tidak ingin keluar dari Penthouse, karena keadaan di luar sedikit tidak aman untuknya. Sebab kasus Hael kini mulai diungkit lagi, bahkan ada beberapa korban yang membuka suara.
Jadi, tidak sedikit media ingin melakukan wawancara dengan Jenna yang merupakan mantan kekasih Hael.
Elios sendiri juga sibuk untuk meredakan para media agar berhenti mengganggu Jenna, sebab Jenna sudah lama putus dengan Hael dan mereka sudah tidak memiliki hubungan apa-apa lagi.
“Sepertinya sampai minggu depan masalah ini masih belum reda,” ucap Aurel yang memang mengunjungi Penthouse Jenna sejak tadi pagi.
“Aku benar-benar menyesal telah mengiakan permintaan orang gila itu. Harusnya aku tetap membiarkannya seperti orang gila memintaku untuk membalas perasaannya. Padahal hubunganku dengannya hanya sebentar, tetapi namaku selalu ikut terseret,” Jenna memijat pelan pangkal hidungnya.
Masalah Hael memang cukup kompleks, di mana ada beberapa korban yang mengatakan menjadi korban pemerk*saan dari Hael, bahkan tidak sedikit yang di bawah umur. Ini adalah kasus tergila di tahun ini, bahkan sampai banyak media yang membahasnya.
“Beruntung kau tidak berhasil dijebak olehnya, kalau tidak kau akan menjadi korbannya juga,” celetuk Aurel yang merasa lega, karena ia selalu bersama Jenna dan tidak membiarkan Hael membawa Jenna tanpa dirinya.
“Ya, aku cukup beruntung. Walau namaku tetap terseret dalam kasus yang aku sendiri tidak tahu kalau segila ini,” Jenna tidak memungkiri kalau dirinya sangat beruntung dan tidak menjadi korban dari Hael.
“Aku sangat jijik dengannya, sudah temperamental dan ternyata dia juga penjahat kel*min!” Aurel bergidik jijik, karena dari awal ia memang sedikit tidak menyukai Hael dan setelah mendengar kasus yang menghebohkan kemarin malam… ia semakin jijik kepada pria itu.
“Tuan Elios kenapa tidak terlihat sama sekali?” Pertanyaan itu membuat tatapan mata Jenna langsung berubah menjadi tajam.
“Tenanglah, aku hanya ingin tahu ke mana Tuan Elios… bukan bermaksud apa-apa,” jelas Aurel yang sebenarnya ingin memancing Jenna.
“Dia ada urusan di luar,” jawab Jenna yang memang memberi izin Elios untuk menyelesaikan masalah ini, agar Hael segera ditangkap.
Hael tidak bisa ditemukan di mana-mana, sebab Hael sudah dibawa kabur oleh orang kepercayaan ayahnya untuk berlindung di tempat yang aman lebih dulu sampai keadaan mulai kondusif.
Redius sendiri sudah berada di kantor kejaksaan, menjalani proses penyidikan atas semua berita tentang dirinya. Redius masih mencoba memperlambat pihak kejaksaan untuk menyelidikinya, agar ia bisa memikirkan cara untuk ikut kabur menyusul putra bungsunya.
“Jenna, tapi aku merasa kalau Hael tidak akan mudah ditangkap,” ucapan Aurel membuat Jenna mengalihkan pandangannya dari televisi.
“Kenapa begitu?” Tanya Jenna yang tiba-tiba merasa tidak nyaman.
“Dua puluh tahun Redius menyembunyikan kejahatannya sendiri, bukankah itu terdengar sangat gila? Dan aku merasa, Hael pasti disembunyikan di tempat yang tidak diketahui oleh banyak orang. Lalu setelah keadaan mulai aman, dia akan muncul lagi dan mungkin… dia muncul dengan identitas baru,” jelas Aurel yang teringat dengan film mafia yang pernah di tontonnya.
“Kenapa kau bisa menebak begitu?” Tanya Jenna yang begitu penasaran.
“Soalnya hal seperti ini pernah aku lihat di dalam film Mafia,” jawaban itu membuat Jenna tersenyum geli.
“Kau terlalu banyak nonton film! Mana ada Mafia di dunia nyata?” Kekeh Jenna yang lupa kalau lima tahun yang lalu dirinya sering mendengar nama seorang mafia di negara ini.
“Terserah kau mengatakan ini konyol atau apapun, intinya kau harus berhati-hati!” Pesan Aurel sambil menepuk bahu Jenna yang kini terdiam.
Jenna menatap lurus ke depan, ia jadi kepikiran dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Aurel. Namun rasa takutnya langsung hilang, saat ia mengingat sosok Elios yang pastinya akan selalu melindunginya.
Namun Jenna masih belum tahu kalau Elios tidak bisa menjadi bodyguard pribadinya dalam waktu yang lama, karena pria itu sudah memiliki kesepakatan dengan Sean. Kecuali kalau nanti mereka menikah, maka Elios bisa melindungi istrinya kapan saja… kecuali jika ada misi dari sang tuan.
“Jenna!” Tepukan di bahunya membuat Jenna terkejut.
“Eh, kenapa?” Tanyanya kepada Aurel yang tampak mengernyitkan alisnya.
“Kenapa kau melamun? Apa kau sedang memikirkan perkataanku tadi?” Tebak Aurel yang dibalas anggukan oleh Jenna.
“Sebenarnya aku tidak ingin menakuti-nakutimu, aku hanya ingin menceritakan pengalamanku saat menonton film action,” jelas Aurel yang merasa sedikit bersalah, karena sudah membuat Jenna kepikiran.
“Lagipula itu hanya film, mana ada orang gila yang akan meniru sebuah film?” Kekeh Aurel yang dibalas senyuman tipis oleh Jenna.
Keduanya kini kembali fokus dengan film yang sedang ditonton, melupakan pembicaraan serius tentang Hael.
Sedangkan di tempat lain, Hael benar-benar di bawa pergi ke tempat yang sangat jauh dari pemukiman. Itu adalah markas tersembunyi milik ayahnya, dan hanya orang kepercayaan Redius yang mengetahui tempat tersebut.
Hael kini sendiri, ayahnya sudah ditangkap… begitu juga dengan kedua kakak laki-lakinya yang ditangkap, karena tidak berhasil kabur sepertinya.
“Tuan Hael!” Panggilan itu membuat Hael menatap ke arah Chris, orang kepercayaan ayahnya yang begitu setia.
“Saya sudah menyiapkan makan untuk Anda, kebetulan di gudang ada banyak stok makanan yang bisa kita pakai sampai satu bulan ke depan. Nanti setelah persediaan menipis, saya akan kembali ke kota untuk membeli persediaan yang lebih banyak,” ujar Chris yang bisa bebas keluar masuk ke dalam kota, karena Chris tidak pernah muncul di publik dan hanya bekerja di balik layar.
Hael tidak menjawabnya, ia menatap kosong makanan yang dibuat oleh Chris. Meskipun perutnya terasa lapar, Hael tidak bernafsu untuk memakan makanan tersebut… sebab ayah dan kedua kakaknya sedang berada di tempat lain.
“Tuan Hael?” Chris kembali bersuara.
“Apa aku tidak bisa memutar waktu? Aku tidak ingin semua ini terjadi, aku mau Ayah dan kedua kakakku tetap berada di sisiku,” ucap Hael yang merasa begitu hampa, karena ia kehilangan tiga orang tersayangnya.
“Ini salahku! Aku nakal dan selalu membuat onar, tapi aku janji akan menjadi anak dan adik bungsu yang baik untuk mereka. Aku tidak mau menyusahkan mereka,” Hael menangis, kali ini bukan tangisan palsu seperti biasanya.
Chris terdiam sejenak, ia juga merasa tidak terima dengan apa yang menimpa Redius berserta keluarganya. Chris sempat mendapatkan titik server dari orang yang membongkar rahasia Redius, tetapi itu hanya dua detik saja dan ia tidak bisa melacaknya lebih detail.
“Apa Tuan Hael ingin balas dendam?” Pertanyaan itu membuat Hael menatap ke arah Chris yang kini menyeringai.
Bersambung.
no kaleng...kaleng.....😁