Last Clan: The Living Legend
"Memang apa gunanya kecantikanmu? Pada akhirnya tetap saja kau hanyalah seorang monster!"
Caterine... lagi-lagi dia. Aku tidak habis pikir dengan apa yang ada di dalam otaknya. Aku bahkan menyangsikan kalau peri satu ini mempunyai otak. Tiap hari rutinitas yang dia lakukan hanyalah menebar gosip tentangku, yang bahkan aku sendiri tidak tahu yang dia bicarakan adalah aku. Menebar fitnah seolah olah dia mengenalku melebihi aku mengenal diriku sendiri.
Jika kalian ingin mengenalku, sebaiknya tanyakan padaku. Jangan padanya. Dan akan kujawab...
Namaku Akana, bukan nama asliku. Tapi hampir semua orang mengenalku dengan nama itu. Untuk nama asliku, itu adalah hal tabu untuk dikatakan. Draenor, raja Peri Hutan Selatan menamaiku Akana yang berarti Hilang. Ya, bisa dibilang aku adalah anak yang hilang dari bangsa yang hilang. Usiaku menginjak 21 tahun pada bulan Desember nanti. Saat bangsaku punah dan hanya menyisakan diriku. Dwynnor, ayah dari Draenor saat itu menyelamatku di masa perang dan membawaku ke bangsanya. Usiaku terlalu kecil untuk mengingatnya. Tapi aku tak akan lupa akan kebaikannya padaku. Karena jika dia tidak membawaku, aku pasti akan menjadi tawanan perang.
"Kau monster beruntung karena walaupun raja Dwynnor meninggal 10 tahun lalu, Raja Draenor tetap melindungimu. Bahkan dia mengenalkanmu di hadapan umum sebagai putri angkatnya," lanjut Cat yang masih tidak terima karena kuacuhkan
"Ya, kau benar, setidaknya selain kecantikan, aku masih mempunyai banyak keburuntungan," jawabku dengan nada mengejeknya
Aku memang terlahir cantik, itu yang orang lain segera tahu begitu mereka melihatku. Siapa yang tidak terpesona melihat wajahku. Jika memang aku boleh sombong, meskipun aku bukanlah bangsa peri namun kecantikanku bisa dibandingkan dengan mereka.
Jika bisa kugambarkan fisikku, mungkin bayangkanlah diriku seperti ini...
Tinggiku hanya 167 cm. Peri terpendek yang pernah kutemui selama aku hidup di hutan ini adalah 188 cm. Jadi bisa kau bandingkan betapa kerdilnya aku hidup berdampingan dengan mereka. Warna rambutku pun hitam berbanding 180 derajat dengan mereka yang berambut putih atau keperakan. Kulitku tak seputih mereka dan memang tidak mungkin bisa menyamai mereka yang memiliki kulit seputih salju. Namun, keluarga kerajaan disini selalu memuji kecantikanku yang tidak membosankan dan terkesan sedikit misterius dan elegan.Ditambah dengan sikap cuek dan acuhku, mereka sering memanggilku dengan sebutan 'Ice Princess'. Walaupun aku bukanlah pribadi yang dingin, tapi kemisteriusanku selalu mencuri perharian mereka. Mungkin alasan utama aku selalu terlihat menarik di hadapan kaum peri adalah aku memilki aura monster di dalam tubuhku.
Singkat cerita, seperti yang kujelaskan sebelumnya, aku adalah keturunan dari klan yang sudah punah. Bangsaku, yang tidak bisa kusebut sekarang, terlibat dalam suatu perang. Tidak banyak yang mengetahui penyebab perang ini, begitupun dengan aku. Tapi rumor beredar ini hanyalah perebutan kekuasaan antar bangsa. Setidaknya itulah yang tertulis di buku sejarah. Bahwa bangsaku berkhinat dan menyatakan perang, bahwa bangsaku adalah musuh dari semua bangsa, dan bahwa mereka adalah tokoh antagonisnya. Apakah aku mempercainya? Saat ini aku aku tak punya pilihan lain selain mempercayainya. Hanya itu yang bisa kulakukan setidaknya untuk membalas kebaikan Raja Peri Dwynnor padaku. Aku tak tahu alasan pasti dia menyelamatkanku. Tapi fakta bahwa sampai sekarang aku masih hidup adalah sesuatu yang wajib aku syukuri bukan?
"Aku harap kau segera menyusul klanmu, punah dari muka bumi ini" ujar Cat
"Aku harap kau punya keberuntungan untuk mewujudkan hal itu. Sayangnya saat ini, keberuntungan masih berpihak padaku. Aku tidak tahu kapan keberuntunganku pergi. Tapi bisa kupastikan saat itu terjadi, aku akan menjadikanmu sebagai mahkluk tersial yang pernah ada di bumi ini"
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pagi ini hutan selatan tampak begitu pengap. Terlalu banyak peri berkumpul disini layaknya akan ada sebuah karnaval besar. Sesungguhnya ini bukan karnaval, mereka hanya sibuk mempersiapkan pesta ulang tahun Gwen, Putri Gwen tepatnya, putri tunggal Raja Draenor yang akan diadakan dua hari lagi. Sebagai pewaris tahta istana Schadozdelf, tidak mungkin ulang tahun ke dua puluh lima tahunnya ini diadakan dengan sederhana. Para tetua, petinggi dan raja-raja dari kerajaan lain turut menjadi undangan, sama halnya dengan ulang tahun sebelumnya.
Para penduduk menghias rumah mereka dengan lampu-lampu yang indah. Begitu pula dengan jalanan di sekitar rumah mereka. Mereka tampak bersemangat setiap tahunnya dalam merayakan hari kelahiran Putri kesayangan mereka itu. Kuakui, Putri Gwen memang sangat layak untuk disayangi. Tidak hanya berparas sangat cantik, tapi dia juga sangat baik, lemah lembut selayaknya Putri kerajaan Peri lainnya. Dia juga terkenal sangat dekat dengan rakyatnya.
Meskipun aku tinggal di lingkungan kerajaan selama kurang lebih sepuluh tahun, aku tidak begitu mengenal sosok Putri Gwen. Saat aku di istana dari usia tujuh hingga tujun belas tahun, dia berada Solelfes. Solelfes adalah satu-satunya tempat para pewaris belajar menjadi pemimpin kerajaan selanjutnya, terletak Severelf, Kerajaan Peri Hutan Utara. Dan saat dia pulang, aku sudah berada di luar istana. Karena menurut aturan, jika kau bukan keturunan asli kerajaan atau anggota kerajaan, maka di usia tujuh belas tahun kau harus keluar istana. Statusku yang hanya sebagai putri angkat mewajibkanku 'pergi'. Namun Raja Draenor memberikanku villa kerajaan sebagai kediaman baruku yang jaraknya bisa aku tempuh dengan 30 menit berjalan kaki. Awalnya dia ingin memberikanku pengawal kerajaan untuk melindungiku, namun aku menolaknya. Jujur, aku 'cukup' kuat untuk melindungi diriku sendiri.
Aku ingin sekali membantu mereka untuk mempersiapkan pesta ini. Sayangnya pagi ini Raja mengutusku untuk pergi ke Kerajaan Kurcaci Barat, Zakavec. Para Kurcaci yang terkenal sangat keras kepala, sombong dan arogan ini tidak akan datang hanya dengan selembar undangan. Mereka akan menunggu utusan kerajaan datang untuk mengundang mereka secara langsung. Dan sayangnya itu AKU. Tidak ada pilihan lain karena memang aku dekat dengan raja Kurcaci Barat saat ini. Sesunguhnya aku kenal dengan beberapa Raja karena aku sering dijadikan utusan khusus Raja Draenor. Terlebih sifatku yang sangat ekstovert dan diplomatis membuat mereka mudah akrab dan nyaman denganku.
Menggunakan pakaian tugas kerjaan lengkap, aku berangkat ditemani Haldir, salah satu dari enam penjaga utama kerajaan Peri Hutan Selatan. Salah satu orang istana yang paling dekat denganku. Mungkin karena dia satu-satunya peri yang paling paham dengan sikap menyebalkanku dan paling bisa memakluminya. Banyak yang bilang kami cocok bersama dan sering menjodohkan kami. Tapi bagi kami, hubungan ini tak lebih dari sahabat dan tak ada sedikitpun niat kami untuk merusak hubungan ini dengan "asmara"
"Kau akan datang di pesta kali ini?" tanya Haldir
"Setiap hari ulang tahun Putri Gwen, Raja selalu mengutusku keluar istana atau menugaskanku dengan hal-hal lain. Dia selalu menghindarkanku dari istana selama pesta berlangsung"
"Kenapa dia melakukan itu?"
"Entahlah, seakan akan dia tidak ingin aku berada di pesta itu. Apa menurutmu dia malu memiliki aku sebagai putri angkatnya?" terkaku
"Tidak mungkin. Jika dia malu kenapa dia selalu mengirimmu sebagai utusan penting memenuhi undangan dari kerajaan lain? Faktanya banyak raja-raja yang sudah mengenalmu sebagai putri angkat kebanggaannya,"
"Aneh bukan?"
"Mungkin kau hanya pengacau pesta. Karena itulah kau tidak pernah diajak," candanya dengan muka sedingin es
" Sangat tidak lucu!" jawabku sambil memukul ringan punggungnya, "tapi jika dipikir-pikir, tidak hanya di pesta ulang tahun Putri, aku hampir tidak pernah datang ke pesta kerajaan baik di sini atau kerajaan lain," ingatku
"Benarkah? Sama sekali tidak pernah?" tanyanya kaget
"Ya, jika pesta itu berhubungan dengan kerajaan lain, aku tidak pernah ada,"
"Apa kau ingin merasakan pesta kerajaan?"
" Tidak, bukan seperti itu. Hanya saja...,"
"Minggu depan aku mendapat undangan pesta. Bukan pesta kerajaan, hanya pesta kecil untuk para pengawal dari beberapa kerajaan,"
"Pesta untuk apa?"
"Hanya pesta rutin. Kau mau ikut?"
"Dimana?"
"Di RedFlaw"
"Pack Redflaw? Pack Timur werewolf?"
Haldir mengangguk ringan
"Bagaimana kau mengenal mereka?"tanyaku lanjut
"Kami sering latihan bersama,tidak hanya redflaw dan tidak hanya kaum werewolf. Ada beberapa pengawal dari bangsa lain,"
"Well, aku sama sekali tidak ingin berhubungan dengan para serigala,"
"Mungkin ini bisa kali pertamamu berhubungan dengan mereka."
"Hm. Sesunguhnya bukan kali pertama. Justru pengalaman pertamaku itulah yang membuatku enggan bertemu dengan werewolf. Tapi akan kupikirkan lagi. Mungkin tidak semua werewolf seperti werewolf menyebalkan yang kukenal,"
"kenapa? Kau bahkan pernah latihan bersama dengan beberapa dari mereka."
"entahlah, hanya saja hatiku sedikit tidak tenang mendengar nama Redflaw,"
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments