Sekar Ayu, gadis sederhana lulusan SMK, hidup di bawah naungan paman dan bibinya yang sukses di dunia fashion. Meski tumbuh di lingkungan materialistis, Sekar tetap menjaga kelembutan hati. Hidupnya berubah ketika bertemu Arumi, istri seorang konglomerat, yang menjodohkannya dengan Bayu Pratama, CEO muda dan pewaris perusahaan besar.
Namun, Bayu menyimpan luka mendalam akibat pengkhianatan cinta masa lalu, yang membuatnya membatasi dirinya dari kasih sayang. Pernikahan mereka berjalan tanpa cinta, namun Sekar berusaha menembus tembok hati Bayu dengan kesabaran dan cinta tulus. Seiring waktu, rahasia masa lalu Bayu terungkap, mengancam kebahagiaan mereka. Akankah Sekar mampu menyembuhkan luka Bayu, atau justru masa lalu akan menghancurkan hubungan mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dina Sen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kehangatan dari sosok teman SMP
Pagi Menjelang Siang di Rumah Sakit.
Langit mulai cerah, sinar matahari yang lembut menembus jendela kaca kamar rawat Sekar, memantul di tirai putih dan lantai mengilap. Aroma antiseptik masih menguar, sementara suara langkah perawat sesekali terdengar dari luar.
Sekar duduk bersandar di tempat tidur, menatap ponsel di tangannya yang sejak tadi tak kunjung berdering. Layar itu kosong, tak ada pesan, tak ada panggilan, bahkan tidak satu pun notifikasi dari Bayu.
Hatinya mulai sesak.
“Biasanya, paling tidak dia nanyain aku…,” gumamnya pelan. Jemarinya menggenggam ponsel erat, seolah menunggu sesuatu yang tak akan datang.
Arifal yang duduk di kursi dekat tempat tidur menatap wajah murung Sekar cukup lama. Ia memperhatikan perempuan itu diam dengan pandangan kosong ke layar ponsel, seolah menunggu keajaiban.
“Bayu belum kabarin juga?” tanya Arifal perlahan, berusaha menjaga nada suaranya tetap tenang.
Sekar menoleh sebentar, tersenyum hambar. “Nggak. Padahal aku yakin dia pasti sudah dengar soal aku kecelakaan. Tapi… nggak ada kabar apa pun.”
Arifal mendesah, mencondongkan tubuhnya sedikit, lalu mengambil sendok dari nampan makanan yang dibawa perawat tadi pagi.
“Udah, jangan dipikirin dulu. Kamu makan, ya? Dokter bilang kamu harus dapat asupan biar cepat pulih.”
Sekar hanya diam, tidak mengulurkan tangan. Melihat itu, Arifal tersenyum kecil lalu mulai menyuapinya pelan.
“Nih, sedikit aja. Kalau kamu nggak makan, nanti aku yang disalahin perawat.”
Sekar akhirnya menurut, membuka mulut perlahan.
“Makasih, Fal.”
Arifal tersenyum puas. “Gitu dong.” Ia lalu menatap Sekar, memperhatikan wajahnya yang pucat tapi tetap lembut. Dalam hati, ada rasa hangat yang tumbuh perlahan, sekaligus rasa kasihan.
Setelah beberapa suapan, Arifal meletakkan sendok dan berkata tanpa basa-basi, “Sekar, boleh aku tanya sesuatu?”
Sekar mengangguk pelan.
“Kenal di mana kamu sama Bayu? Maksudku … suami kamu itu CEO besar, sedangkan kamu waktu itu cuma sampai SMK, kan?”
Sekar tersenyum samar, menatap Arifal. “Iya, kamu masih ingat aja. Aku nggak lanjut kuliah waktu itu.”
Arifal mengangguk. “Jadi, kalian ketemu di mana? Tempat kerja?”
Sekar menggeleng perlahan. “Kerja aja aku belum pernah, Fal. Tante nggak izinin. Kamu tahu sendiri gimana om sama Tanteku dulu, kan? Semua harus lewat izin mereka.”
Arifal berdeham pelan, matanya sedikit menyipit. “Loh, terus bisa ketemu suami kamu dari mana?”
Sekar menarik napas panjang, lalu menatap jendela yang diterpa cahaya.
“Aku dijodohkan, Fal … Mama Bayu pelanggan tetap butiknya Tante Susan. Butik itu cukup terkenal di Jakarta. Dari situ awalnya kenal, tapi kenal dengan mama nya, bukan Bayu.”
Arifal menatapnya lama, kemudian berdecak pelan. “Hmm… aku tahu banget modus kayak gitu. Maaf ya, Sekar, tapi jujur aja, kamu gadis polos, nggak punya pengalaman apa-apa, terus dijodohin gitu aja. Aku nggak habis pikir. Apalagi aku dengar, suami kamu sering cuek, ya? Memangnya kamu tidak ingin kerja, punya pengalaman begitu?”
Sekar mengangkat wajahnya, terkejut. “Kamu dengar dari siapa? E ... Kalau soal kerja, jujur aku kepengen Fal,”
“Dari Joni. Sopir kamu,” jawab Arifal santai. “Waktu aku tanya kenapa kamu nggak dijenguk sama suami kamu, dia bilang suamimu tidak bisa di hubungi. Dan Joni bilang, suamimu itu memang cenderung sibuk di kantor."
Sekar terdiam lama. Kalimat itu seperti menampar hatinya. Ia menggenggam ponselnya kuat-kuat, mencoba menahan perasaan yang campur aduk.
Tiba-tiba, matanya membulat. Ia baru teringat sesuatu.
“Ya Tuhan…” bisiknya pelan. “Aku pergi kemarin kan mau jenguk Om. Dia sakit, Tante minta aku bantu biaya rumah sakitnya…”
Arifal menatapnya heran. “Terus?”
Sekar menelan ludah, menepuk dahinya pelan. “Aku… aku belum sempat kirim uang. Bahkan aku belum kabarin Tante kalau aku kecelakaan. Dan—” ia berhenti mendadak, menutup mulut dengan tangan.
Arifal langsung memiringkan kepala, matanya menelisik. “Kok berhenti? Ada apa? Kamu butuh biaya buat Om kamu?”
Sekar menggigit bibirnya, menunduk, berusaha menyembunyikan kegelisahan. “Nggak, bukan itu… cuma…”
Suara Sekar semakin pelan, hampir tak terdengar. Ia membuang muka ke arah jendela.
Hatinya terasa berat. Ia tidak hanya khawatir soal keluarganya, tapi juga tentang Bayu, suaminya yang seolah lenyap tanpa kabar, tanpa peduli sedikit pun bahwa istrinya terbaring di rumah sakit.
Arifal memperhatikan perubahan ekspresi itu, lalu menghela napas panjang. Ia tahu Sekar sedang menahan sesuatu, luka yang tak ia ceritakan.
“Sekar…” katanya lembut. “Kalau nanti kamu butuh apa pun, kamu ngomong aja ke aku, ya. Aku nggak mau liat kamu mikirin semuanya sendirian.”
Sekar menatapnya, mencoba tersenyum. “Makasih, Fal. Tapi aku nggak mau merepotkan kamu.”
Arifal tersenyum tipis, menatapnya dengan mata sendu. “Repot? Justru aku senang akhirnya bisa jagain kamu lagi, Sekar.”
Sekar terdiam. Ada sesuatu di tatapan itu, sesuatu yang membuat dadanya sedikit bergetar, antara kagum, bingung, dan takut.
Sekar lantas lupakan pikiran itu, ia kembali teringat sang tante, yang jelas akan marah karena dirinya tidak bisa datang menemuinya dan menjenguk omnya. Pada Arifal' Sekar meminta tolong agar dirinya bisa keluar dari rumah sakit hari itu juga.
"Rifal, a ... Aku ... Aku minta tolong, aku ingin keluar dari rumah sakit hari ini juga, aku harus menemui Tante Susan." Sekar tiba-tiba bicara dengan raut wajah bingung dan takut.
Arifal mengerutkan keningnya, "kamu jangan ngaco, Sekar. Lihat kaki kamu ... luka kamu di kening, semua masih basah, dan kamu masih lemah." bantah Arifal sebelum lanjut bicara. "kamu, kalau memang butuh bantuan' aku bisa bantu Sekar, bahkan aku rela untuk kamu."
Sekar tiba-tiba matanya memerah, berkaca-kaca seolah ada beban di hatinya yang tidak bisa Arifal baca. "kenapa Sekar? Bicaralah kalau kamu mau aku bantu?" ucap Arifal kembali.
Sekar membuang muka, hatinya teringat Bayu, teringat hidupnya yang terasa kosong, perhatian yang tak pernah sepenuhnya Sekar dapatkan dari Bayu, dan Justru ia melihat ketulusan dari Arifal teman SMP yang kembali ia temui dua hari ini, bahkan dengan momen yang baginya tidak tepat.
Sekar menangis tidak bisa menahan airmata, teringat hidupnya yang benar-benar hampa.
Sekar jgn percaya begitu saja sama Alira dong 🥲🥲 Bayu cuma di jebak 🥲🥲
Alira pelakor stress 😅😅😅
kasihan Sekar semoga Sekar percaya begitu saja sama perkataan Alira 🥲🥲
akhirnya Sekar bakal kerja di toko nya Arifal 😄😄
penasaran sama lanjutannya...
di tunggu updatenya Author kesayangan kuuuu tetap semangat terus yaa Sayyy quuu lanjut kan karya mu 💪💪🥰🥰🤗🤗
penasaran dg lanjutannya..
di tunggu updatenya Author Kesayangan kuuu tetap semangat terus Sayyy 🤗🥰💪💪
semoga nnt Sekar bisa kerja di Toko..
bagus juga Sekar Mandiri 😁😁
penasaran dg lanjutannya...
di tunggu updatenya ya Author kesayangan kuuu tetap semangat terus yaa Sayyy quuu 💪💪🤗🤗🥰🥰
gmn jika nnt Bayu tau yaa 😆😆
penasaran dg lanjutannya...
di tunggu updatenya yaa Author kesayangan kuuu tetap terus semangat ya Sayyy 🥰🤗💪💪🤗
di tunggu updatenya Author kesayangan kuuu Emak Ncingg si Gemoyyy tetap semangat Sayy 🤗🥰💪
penasaran dg lanjut nya gmn yaa nnt jika Bayu tau Sekar kecelakaan?? di tunggu updatenya Author kesayangan kuuu tetap semangat Sayyy 🤗🥰💪
duhh kira² berhasil gk yaa Bayu...
gmn hasilnya nnt??
di tunggu updatenya author kesayangan kuuu Emak Ncinggg si Gemoyyy tetap semangat ya Sayyy 💪💪🥰🥰🤗🤗
semoga Sekar baik² saja 🥲🥲
gmn nnt reaksi Bayu setelah tau Sekar kecelakaan??
di tunggu updatenya Author Kesayangan kuuu Semangat ya Sayyy 🐱🤗🥰💪
kira² berhasil gk yaaa??
di tunggu updatenya Author Kesayangan kuuu tetap semangat Sayyy 🥰🐱💪
di tunggu updatenya ya Author Kesayangan kuuu terus semangat Sayyy 💪🥰🐱☺🤗