menceritakan tentang lika liku kehidupan setelah menikah dan mendapatkan mertua yang super julid
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama D², isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab:19
Pagi hari kembali menyambut desa mekar jati embun hinggap di dedaunan,sang Surya sudah mulai menampakkan dirinya warga yang bekerja sebagai petani sudah berangkat menuju ladang masing-masing .
Begitu juga dengan Mira dia sudah menyiapkan segala jualan nya hari ini terasa berbeda dengan biasanya dia masih enggan untuk berbicara pada bima dia duduk melamun di meja tempat pelanggan menikmati sarapan nya.
"dek aku berangkat dulu ya"bima duduk didepannya istrinya
Mira tidak menanggapi Bima dia hanya melihat sekilas saja
"dek aku tau kamu marah sama aku, tapi satu yang harus kamu tau aku tidak pernah macam macam dibelakang kamu apalagi sampai berselingkuh dengan Erlin kamu juga nggak mau diajak ngobrol aku jadi nggak bisa jelasin ke kamu"ujar Bima menatap Mira
Kemudian dia meninggalkan Mira yang masih buang muka tidak mau melihat ke dirinya
"maaf ya mas bima tapi aku masih ragu sama kamu "ucap Mira melihat kearah motor bima yang sudah meninggalkan pekarangan rumah mereka
"Mira nasi kuning lengkap satu makan disini ya" ucap Bu Endang langsung menghempaskan bokongnya duduk
"iya Bu tunggu sebentar ya, ibu tumben sendiri yang lain mana"Mira beranjak untuk membuat pesanan Bu Endang
"tuh lagi di warung Mbah Ijah lama banget belanja saya sudah lapar duluan , jadi tak tinggal aja"jawab Bu Endang
"nih Bu nasi kuning nya "Mira meletakkan dimeja Bu Endang
"Erlin sudah pulang ke kampungnya ya? "Bu Endang celingukan melihat kearah rumah Erlin dan Mardi
"iya Bu kemaren sore langsung pulang"jawab Mira
"mir kemaren sore dipasar bima dan Mardi bertengkar itu kenapa emangnya benar ya bima selingkuh sama Erlin?"tanya Bu Endang kepo
"Bu Endang tau dari mana?"Mira balik bertanya
"aelah sih Mira malah nanya balik, itu si Mida yang ceritain kemaren dia lihat kejadiannya dipasar"jelas Bu Endang sambil menyuap makanan nya
"heh endang kepo banget kamu ya kita ita lagi lihat lihat sayuran ,kamu tinggal"ucap Bu Evi datang bersama Bu Mida
"shuut bukan kepo saya hanya memastikan"
"sama aja " balas Bu evi
Bu Endang memanyunkan bibirnya seperti biasa ibu ibu tersebut menyantap makanan nya sambil ditambahi bumbu bumbu bergosip ria setelah dirasa cukup puas ibu ibu itu Pun pulang kerumah masing masing
jualan Mira hari ini masih tersisa lontong sayur dua porsi dia rencananya akan mengantar kan kerumah mertuanya, sudah lama rasanya Mira tidak mengunjungi rumah mertuanya semenjak kejadian Bu Hesti memfitnah dirinya walaupun hubungan mereka tidak baik antara menantu dan mertua tetapi Mira tidak mau terlalu menaruh sakit hati.
Setelah Mira mengemasi barang-barang jualan nya dia pun akhirnya berjalan kaki mengantar kan lontong sayur kerumah mertuanya sesampainya disana dia melihat mertua nya sedang memberikan pakan ayam.
"assalamualaikum Bu"ucap Mira seramah mungkin sambil tersenyum menampakkan deretan gigi putihnya
"waalaikumsalam, Oalah kamu to ngpain kesini? tanya Bu Hesti jutek
"Mira antarkan Lontong sayur buat ibu nih sisa jualan Mira"Mira menyodorkan kantong plastik hitam ke arah mertua nya
"hm sok baik kamu, yasudah sini "Bu Hesti mengambil alih kantong berisi lontong sayur tersebut
"Mira langsung pamit Bu"Mira hendak berbalik arah tetapi seketika terhenti karena ucapan mertua nya
"bagus deh kalau benar bima duain kamu haha"Bu Hesti tertawa renyah
"ibu tau dari siapa jangan asal bicara "ucap Mira
"Mira Mira kamu seperti tidak tau saja bagaimana mulut warga desa disini "
Mira tidak membalas perkataan mertuanya lagi dia memilih untuk berjalan pulang tanpa menghiraukan mertuanya yang masih nyerocos mulutnya bagaikan petasan yang siap meledak.
sesampainya dirumah Mira langsung menuju dapur karena hari sudah siang dia berencana akan memasak mie goreng untuk menu makan siang nya dia tidak tau apakah bima akan makan siang dirumah, tidak berselang lama sekitar dua puluh menit semuanya sudah tersaji diatas meja dia memutuskan untuk mandi sebelum makan siang sambil menunggu siapa tau bima pulang untuk makan siang.
jika Bima pulang untuk makan siang rencananya Mira akan menanyakan kepada bima tentang kebenaran apa yang dikatakan Mardi saat mereka berkelahi dipasar, karena gosip tersebut sepertinya sudah menyebar dikampung ini tetapi nihil bima tidak pulang untuk makan siang mungkin sudah membeli makanan dari luar.
"tidur siang dulu kali ya pegal juga ni badan habis itu baru deh aku kepasar buat belanja untuk jualan besok semoga besok jualanku laris manis"ujar Mira berbicara sendiri menuju kamar nya
Di merebahkan badannya di atas kasur Mira merasa bersalah karena tidak mau mendengarkan penjelasan dari bima, tetapi dia mengingat berapa kali Erlin pernah diam diam memperhatikan Bima apa iya dugaan Mira benar Erlin memang sebenarnya menyimpan rasa terhadap bima.
walaupun bima dan Erlin tidak memiliki hubungan semuanya membuat Mira pusing memikirkannya akhirnya dia pun tertidur lelap, setelah tidur lebih dari dua jam dia terbangun karena seperti ada seseorang yang menyentuh pipinya.
Mira perlahan membuka matanya samar samar dia melihat wajah bima tersenyum kearahnya wajah pria yang dia cintai memiliki perawakan tinggi tegap dengan sedikit jambang dan hidung mancung.
"mas bima"ucap Mira menggosok matanya
"kamu nyenyak banget tidur nya maaf kamu jadi kebangun gara-gara mas ,kamu nggak ke pasar?"tanya bima sambil duduk ditepi ranjang dekat kaki Mira
"memang nya sekarang jam berapa"
"sudah jam empat sore"jawab bima tangannya memijat kaki Mira
"yasudah aku siap siap dulu"Mira beranjak dari kasur nya
"dek"
"kenapa mas "Jawab Mira mengeluarkan sweater nYa dari dalam lemari pakaian
"kamu sudah mau kan dengerin penjelasan mas"ucap Bima takut menatap kearah Mira
"iya mas ,tapi tunggu aku pulang dari pasar dulu ya "
"iya dek ,mas anterin kamu ya"tawar bima berdiri mendekati Mira
"nggak usah mas, kamu kan baru pulang kerja pasti capek kamu istirahat aja aku bisa kok sendiri"tolak Mira tersenyum kearah suaminya
"yasudah hati hati "
Mira hanya mengangguk sambil tersenyum kemudian dia keluar dari kamarnya nya dia menaiki motor matic nya untuk kepasar, saat diperjalanan Mira ada yang aneh seperti ada yang mengikuti dirinya dia melihat dari kaca spion motor rupanya ada dua laki-laki berboncengan tetapi setelah Mira perhatikan tidak ada yang aneh dari orang tersebut .
Akhirnya dia memutuskan untuk sedikit melajukan motornya saat motor nya akan memasuki area tidak ada perumahan , tiba-tiba motor dari belakang melaju dan menabrak motor Mira dari belakang Mira pun terjatuh dari motor naas nya dia terseret dengan motor nya dagu nya luka, siku dan kakinya bercucuran darah .
Saat Mira terseret dijalan dia sempat melihat kearah motor yang menabrak nya,dia melihat orang yang dibonceng tersenyum puas melihat dia kecelakaan akhirnya Mira pun hilang kesadaran.
Saat dia sadar dia melihat tirai yang berwarna putih selang infus menempel di tangan kanannya dia tau Dia bukan berada dikamar nya, saat dia mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi pada dirinya pintu terbuka kemudian masuk seseorang yang sangat Mira kenal wajah tampan nya masih sama hidung Mancung dengan mata elangnya yang tajam.
Mira membulatkan matanya, kemudian ekspresi wajahnya berubah meminta penjelasan