NovelToon NovelToon
The Poison Of Winter

The Poison Of Winter

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Romansa Fantasi / Aliansi Pernikahan / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita / Peramal
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Lylindaceae

Racun mematikan yang dipersiapkan oleh keluarga Lancaster. Wanita yang akan menjadi "Ratu Boneka" kerajaan Windland selanjutnya. Anak haram keluarga Lancaster yang disembunyikan.
The Poison of Winter.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lylindaceae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 26 Divine Power (3)

Di depan patung dewa Aether yang tampak megah. Pemimpin Agung Kuil Suci menatap gadis berambut pirang yang sedang berdoa dengan khusyuk. Dia tersenyum dengan sedih saat melihat gadis itu dan bergegas berjalan keluar.

Winter menatap gadis itu sebentar lalu mengikuti langkah Pemimpin Agung. Ketika langkah Pemimping Agung terhenti, dia tertegun saat melihat Putra Mahkota Harry berada di depannya.

"Apakah dia masih berdoa?"

"Walaupun sudah melewati masa kritis, Alexander masih tidak sadar."

"Tapi mengapa dia tidak segera bangun bahkan setelah mendapatkan penyembuhan?"

Pendeta Agung menggelengkan kepalanya.

"Tidak usah khawatir, Yang Mulia. Untungnya Nona Arabella segera menyembuhkan luka-luka berat saat kecelakaan itu terjadi. Sekarang hanya tinggal menunggu waktu hingga Alexander sadar."

“Mengapa Pemimpin Agung tidak menyembuhkannya?”

“Sepeti kakaknya, Nona Arabella juga memiliki kekuatan suci yang sangat tinggi. Bahkan kekuatannya penyembuhannya hampir menyerupai kekuatan saya, jadi Anda tidak perlu khawatir.”

Putra Mahkota mengepalkan kedua tangannya erat.

"Ini pasti perbuatan Lancaster! Mereka memanfaatkan penaklukan monster untuk membunuh orang-orang yang telah mengganggu mereka."

"Aku menyesal sempat merasa senang saat Sir Alex mendekati gadis Lancaster itu. Aku tidak mengira Duke Lancaster akan bertindak sejauh ini. Tolong ingatkan Alex untuk menjauhi Winter setelah dia bangun," lanjut Putra Mahkota.

Keheningan terjadi diantara mereka. Namun Winter tidak melewatkan wajah Pemimpin Agung yang mengeras.

Winter kembali sadar saat dia merasakan sensasi tubuhnya ditarik kembali.

...***...

"Hah.. hah.. ini salahku," gumam Winter terengah-engah.

Keringat dingin muncul di dahi Winter. Dia tampak terengah-engah, namun dia bisa merasakan aliran hangat mengelilingi tangannya yang sedang memegang tangan Alexander.

"Lady?"

"Ini salahku.."

"Lady Winter!" 

Alex mengencangkan tangannya yang sedang memegang Winter. Wajahnya tampak pucat.

"Kekuatan suci Anda sedang meluap saat ini. Harap jangan memaksakan diri dan kendalikan diri Anda."

Winter mengamati sekelilingnya dan menyadari sudah kembali berada di taman.

"..Apa aku baru saja menggunakan kekuatan suciku? Apakah kamu bisa merasakannya?"

"Ya, saya bisa merasakan aliran kekuatan suci Anda."

Sebuah senyum kelegaan diperlihatkan oleh Winter. Namun, senyum itu menghilang lagi saat dia teringat dengan prediksi masa depan yang dilihatnya hari ini.

"...Sir, apakah Sir akan mengikuti penaklukan monster?"

"Benar, itu sebabnya saya terlambat hari ini karena ada rapat persiapan penaklukan monster bersama Putra Mahkota."

"..Apakah Sir bisa tidak mengikuti penaklukan monster itu?"

"Apakah Lady mengkhawatirkan saya?" 

Alexander tertawa lepas, namun saat melihat wajah Winter yang tampak serius dia menyadari itu bukan lelucon.

"Ehem, tidak seperti namanya yang terdengar berbahaya. Penaklukan monster ini hanya pembersihan monster kecil yang dilakukan secara berkala. Tidak akan ada monster tingkat tinggi di wilayah Windland, jadi Anda tidak perlu khawatir Lady. Lagipula saya adalah seorang Sword Master."

Melihat Alexander tersenyum bangga, Winter malah menarik napas dengan keras. Alexander adalah orang yang kuat jadi dia percaya diri dengan keterampilannya dalam membunuh monster. 

Tapi akan jadi masalah jika lawannya adalah pembunuh dari Lancaster. Bahkan menurut prediksinya, Alexander berada dalam keadaan kritis sebelum disembuhkan. 

Dia tidak tau apakah masa depan dapat dicegah atau kejadian itu akan tetap terjadi sesuai takdir. Tapi Winter harus mencoba untuk merubah masa depan Alexander.

"Jika memang ini hanya pembersihan monster biasa, itu artinya Sir Alex tidak perlu mengikuti penaklukan monster ini."

Alexander mengangkat sebelah alisnya ke atas dengan bingung. Winter tampak terlalu khawatir dengan kepergiannya. 

Jika yang menjadi masalah adalah bahaya dari penaklukan monster, yang akan dikhawatirkan lebih dulu adalah kakaknya Anthony yang juga ikut sebagai ksatria kerajaan.

"Itu tidak mungkin, Lady. Sebenarnya Putra Mahkota meminta saya untuk memimpin pasukan ksatria suci. Jadi sudah pasti saya harus mengikuti ekspedisi kali ini. Tapi, apakah ada sesuatu yang akan terjadi selain penaklukan monster di sana?"

Dia hanya menebak, tapi dia bisa melihat mata Winter yang bergetar saat dia mengatakannya.

"Jika aku bilang kamu akan terluka di sana, apakah kamu akan percaya?"

"..Apakah ada yang berusaha mencelakakan saya?"

"Saya hanya mendengar secara tidak sengaja.. Bahwa akan ada pembunuh bayaran di sana..."

Winter yang memalingkan wajahnya berkata dengan suara yang melemah.

"Hmmm, jadi ini alasan Anda meminta untuk bertemu hari ini? Sejujurnya saya senang Lady mengkhawatirkan saya. Tapi saya tetap harus pergi."

Winter menggigit bibir bawahnya pelan. Sebenarnya dia memanggil Alexander untuk memastikan kekuatan suci, tapi dia tidak memperbaiki salah paham Alexander.

Dia tidak bisa mengatakan bahwa kecelakaan itu adalah prediksi masa depannya. Akan lebih baik jika Alexander mengira dia mengetahui informasi dari dalam Lancaster. Dia benar-benar tulus ingin menyelamatkan Alexander. 

Terutama jika benar Lancaster yang mengirimkan pembunuh bayaran kepada Alexander, ayahnya pasti melakukan itu karena kedekatan mereka saat ini. Ini semua adalah kesalahan Winter sejak awal.

"Saya mengucapkan terima kasih atas peringatan Anda. Saya akan lebih berhati-hati kedepannya, terutama saat saya tau ada orang yang sedang mengkhawatirkan saya."

"Jika harus begitu.. Sir Alex, tolong berhati-hati. Siapkan lebih banyak pengawalan dan penyembuh disekitar Sir.”

“Baiklah, saya akan melakukan itu.”

Alexander tersenyum ramah kepada Winter dan mereka kembali berjalan keluar dari taman. 

...***...

Kayleigh berjalan tanpa arah di gerbang taman keluarga Wallace. Dia ingin bergegas masuk ke dalam taman, tapi rasionalitasnya mengatakan dia harus menahan dirinya. 

Tidak lama kemudian, dia melihat dari kejauhan siluet antara Winter dan Alexander yang berjalan mendekatinya. Hubungan keduanya tampak lebih dekat daripada yang dia pikirkan. Dia lalu menghela napasnya dengan kasar.

Ketika keduanya telah berada di hadapannya, dia bisa melihat wajah Winter yang lebih pucat dari biasanya dan langkahnya yang sedikit melemah. Kemarahan yang tadinya menyelimutinya sedikit mereda. Dia lalu bergegas mendekati mereka.

"Winter, apakah kamu sakit lagi? Kamu terlihat sangat pucat."

"Sepertinya Anda terlalu berlebihan menggunakan.. Ehm, maksud saya, sepertinya Lady terlalu lama mengikuti pesta ulang tahun hari ini."

Alexander turut khawatir saat melihat wajah Winter.

"Apakah begitu? Aku merasa baik-baik saja. Ah.."

Seolah baru menyadari kelelahan di tubuhnya, Winter tersandung kecil. Ketika dia mampu menjaga keseimbangan tubuhnya dengan baik, dia melihat kedua tangan kekar telah berada di hadapannya seolah akan menangkap tubuh kecilnya.

"Aku baik-baik saja, Tuan-tuan." Winter terkekeh melihat kesigapan mereka berdua.

"Sebaiknya kamu pulang dan beristirahat, Winter."

"Benar, Kay. Aku akan pulang sekarang."

"Kalau begitu aku akan mengantarmu sampai kereta kuda."

Alexander mengangkat alisnya, dia cukup kaget melihat kedekatan Winter dan Kayleigh. Tapi dia lebih kaget lagi saat melihat Kayleigh seolah berusaha menjauhkan Winter darinya tanpa mempertimbangkan etika sopan santun.

Kayleigh bahkan tidak menyapanya dan seolah-olah tidak melihat Alexander sejak awal.

Dia adalah Kayleigh Sigrid, sosialita pria terkenal kaum bangsawan muda. Sudah banyak wanita yang tersihir olehnya. Winter yang baik hati akan mudah menjadi target dia selanjutnya. 

Walaupun mereka adalah sekutu dalam kubu Putra Mahkota, Alexander tidak suka reputasi Kayleigh yang suka bermain-main dengan wanita. Dari sudut pandang seorang ksatria dengan pemikiran lurus tindakan Kayleigh sangatlah tercela.

"Lady Winter sedang dikawal oleh saya, Sir. Saya yang akan mengantarkan Lady sendiri."

"Bukankah pembicaraan kalian sudah selesai? Aku sudah bersama Winter sebelum kamu datang."

"Tapi Anda bukan partner Lady.”

“Begitu pula denganmu, bukan?”

"Tuan-tuan terima kasih atas perhatian Anda. Tapi ksatria saya sudah ada di sini.” 

Di belakang Kayleigh, Aries berjalan mendekati mereka dengan wajah malu-malu. Ketika Kayleigh menatap tajam ke arah Aries, dia langsung menundukkan wajahnya sambil menelan ludah.

"Kayleigh, Sir Alex, saya mengucapkan terima kasih atas perhatian kalian berdua. Saya sangat menikmati hari ini." 

Winter menundukkan sedikit kepalanya sambil tersenyum cerah. Dia lalu berjalan didampingi oleh ksatria pribadinya menuju kereta kuda dengan lambang ular.

Setelah kepergian Winter, keheningan yang canggung meliputi suasana di sekitar Kayleigh dan Alexander. Kayleigh menjadi orang pertama yang memecahkan keheningan itu.

"Dia gadis baik yang selalu berterima kasih kepada orang yang membantunya. Oleh karena itu, dia jelas akan berterima kasih kepadamu karena telah membantunya saat pesta Debutan. Jangan pernah berimajinasi berlebihan terhadap tindakannya."

Alexander yang sempat tercengang mendengarkan perkataan Kayleigh, segera tertawa dengan keras.

"Benar, dia adalah gadis yang baik. Kita sepakat soal itu, Lord.”

Alexander menatap Kayleigh dengan tajam.

“Saya juga tau kesetiaan Lord Kayleigh kepada Putra Mahkota. Tidak baik membuat seorang gadis yang baik terluka dengan mengikutsertakannya dalam rencana kalian."

"Ya?"

"Saya tau rencana Lord Kayleigh bersama Putra mahkota untuk mendekati Lady Winter. Tapi, saya yakin kita bisa mengalahkan Lancaster tanpa rencana kotor seperti itu. Itulah tujuan saya bergabung dengan kelompok Putra Mahkota, mengalahkan Lancaster sesuai hukum dan etika yang benar," lanjut Alexander tegas.

"Apa?!"

"Kalau begitu saya pamit, Lord.”

Alexander menundukkan kepalanya dan berjalan keluar kediaman Wallace dengan langkah tegap. Kayleigh mengepalkan tangannya. Entah kenapa dia merasa kesal. Namun dia tidak mampu membalas semua kata-kata Alexander, karena semua perkataan itu benar.

...-BERSAMBUNG-...

1
Lylindaceae
Aslinya mulai keliatan
Galvin Band
mulai deniallll
Lylindaceae: Gengsi ga tuh
total 1 replies
Galvin Band
Lancar bgt bang, tiap ketemu wanita ga selalu ngomong gini kan /Sweat/
Lylindaceae: Mulutnya udah otomatis ngomong manis :')
total 1 replies
Galvin Band
bisa aee
Galvin Band
Hahahaha
Galvin Band
playboy sejati 😅
Lylindaceae: Bukan lagiii
total 1 replies
Galvin Band
Woahh
Galvin Band
Penuh topeng ya anda
Galvin Band
Rofan tanpa isekai, regresi, atau transmigrator tapi tetep menarik karena masih dipenuhi unsur fantasi. Ceritanya jadi beda, seru dan fresh.

Good luck Lily!
Lylindaceae: Terima kasih banyak Kak Galvin.
Dukung terus karya aku ya 🫶🏻
total 1 replies
Galvin Band
Awas ketauan neng
Galvin Band
sia kamu jgn kaya may, kasian winter gada temen /Scowl/
Galvin Band
Kekuatannya mulai bangkit ya?
Lylindaceae: yuhu 🤌🏻
total 1 replies
Galvin Band
Ini zodiac ophiucus beneran ada ga sih? gua ganti zodiac dong
Lylindaceae: Mitos ga sih?
Mungkin kaya Kayleigh, zodiac tersembunyi yang ga dikenal orang hihi
total 1 replies
Galvin Band
PD banget bung 😅
Lylindaceae: kelebihan Kayleigh : PD aja dulu
total 1 replies
Galvin Band
pembantu ga ada akhlak
Galvin Band
Avatar 😆
Lylindaceae: Baru sadar, sama-sama dari negri angin lagi
total 1 replies
Galvin Band
Woah, bisa melihat masa depan
Hana Amatullah Karimah
lanjuutt
Hana Amatullah Karimah
Menarik
Lylindaceae: Kesel dia 😂😂
total 1 replies
Hana Amatullah Karimah
Yakin bukan marah karena cemburu?/Casual/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!