Paksaan sang ibu sukses merubah 'Status Hidup' Nadilla menjadi bertunangan.
Awalnya Nadilla punya rencana untuk membatalkan pertunangan karena si pria sudah mempunyai kekasih.
Semua situasi itu berubah saat mengetahui sisi baik pria yang ingin membahagiakan kedua orang tua melalui prestasi yang akan pria itu lakukan sendiri di sekolah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20.
"Besok hari senin Dilla, mau sampai kapan kamu main laptop terus?" Tegur Bu Gita memarahi Nadilla yang larut malam masih sibuk dengan laptopnya. Tau kelakuan anak nya, memasang wifi adalah keputusan yang buruk.
Nadilla menoleh ke Bu Gita, lalu tersenyum nyebelin. "Bentar mah tanggung" Jawab Dilla.
"Kamu bilang tanggung ke mamah dari jam sembilan malam, mau tanggung sampai adzan subuh gitu?"
Nadila menghela nafas, sebelum akhirnya ia tutup semua aplikasi yang berjalan, kemudian menutup layar laptop setelah di nonaktifkan.
"Iya ini Nadilla mau tidur" Kata Nadilla.
Saat ibunya sudah pergi dari kamar, Nadilla mengambil ponsel yang sedang di cas di samping tempat tidur.
Ia baru megang ponselnya lagi setelah pulang main sama Disky.
Marathon nonton film yang telah membuat nya sampai lupa waktu. Terlihat di layar ponsel nya ada lebih dari lima panggilan tak terjawab, itu sudah termasuk dari Maurel.
Tak hanya menelpon, Maurel mengirim pesan whatsapp untuk Nadilla 'Tolong jaga Disky untuk saya Dil"
Sebuah kode. Tapi Nadilla menganggap itu hal wajar, apa lagi kalau sudah putus. Akan tetapi pesan yang dimaksut adalah dimana Maurel ingin menyuruh Nadilla untuk jaga Disky agar tidak berbuat hal buruk kepadanya.
Pesan itu tidak dibalas oleh Nadilla, begitu pun dengan sambungan telepon nya.
Kalau dibalas juga menurut Nadilla akan membuatnya sakit hati saja.
**
Hari sudah berganti ke pagi hari.
Nadilla masih tertidur pulas saat Disky sudah berada di rumahnya.
Bu Gita lupa membangunkan, beliau sibuk dengan urusan dapur untuk membuatkan sarapan Nadilla.
"Dilla masih tidur, ibu lupa bangunin ki"
"Yasudah, biarin Disky yang bangunin ya bu"
"Iya, maaf ngerepotin ki" Kata Bu Gita, Disky langsung pergi ke kamar Nadilla yang tak jauh dari dapur.
Tiba saat Disky dikamar Nadilla, pintu kamar tidak Dilla kunci, Disky masuk dengan leluasa.
Hasilnya, Disky langsung terdiam melihat tubuh seksinya Nadilla yang hanya memakai baju tanktop dengan celana pendek.
Wajah damainya seolah membuat Disky tidak tega membangunkan Nadilla. "Kamu tidur jam berapa sih?" Kata Disky. Dengan ucapan yang keluar dari mulutnya, sudah cukup membuat Nadilla terbangun.
Nadilla tipe orang yang mudah bangun kalau mendengar suara.
"Udah siang ayo cepat ke sekolah" Kata Disky.
Nadilla terdiam fokus menyesuaikan pandangan di matanya. Dirasa sudah lebih dari cukup, gadis itu langsung merapihkan rambutnya yang bermekaran, sebelum akhirnya pergi ke kamar mandi.
Seolah kehadiran Disky di kamarnya seperti tidak di anggap ada oleh Nadilla. "Lah kenapa dia?" Disky bertanya pada dirinya sendiri.
Tak lama dari itu, Nadilla mengucapkan sesuatu kepada Disky. "Kamu tunggu aja di ruang tamu, saya mau siap-siap" Pinta Nadilla di balik ambang pintu kamar mandi.
Bahkan handuk yang ia bawa sudah di lilitkan di kepala. Artinya sewaktu Nadilla baru saja bangun tidur sadar akan kehadiran Disky, tapi gadis itu memilih tidak mengatakan apapun.
Keanehan pada diri Nadilla semakin menguat saat sudah berada di ruang makan, bahkan kondisi nya pun sudah rapih dengan seragam sekolah yang dipakainya.
Tapi, Nadilla masih awet bicara kepada Disky.
"Dilla kamu itu kenapa dari tadi diem?" Tanya Disky.
"Enggak apa-apa" Jawab Nadilla.
"Saya bilang kenapa?" Tanya Disky lagi.
Nadilla sedikit menghela nafas sebelum menjawab. "Kalau kamu masih berhubungan dengan Maurel jangan cakapi saya!"
"Lah saya sudah loss kontak dengan dia"
"Gak mungkin, tadi Maurel ngirim saya pesan jaga kamu untuknya, saya gak suka itu!"
"Ya ampun, masalah gitu doang ngambek"
"Bukan masalah ngambek atau apa, semua yang berhubungan dengan Maurel saya minta kamu jauhin sekarang, termasuk bagian yang saya pegang ini" Nadilla memperlihatkan foto Disky dengan Maurel yang ia ambil dari dompetnya beberapa hari yang lalu.
Disky membelalak tipis menangkap foto yang ia rawat bertahun-tahun, tapi di sobek dengan mudahnya oleh Nadilla.
"Saya mau semua kenangan kamu terurai seperti serpihan sobekan ini" Kata Nadilla.
"Dilla itu—"
"Kalau saya gak suka lihatnya tolong gak usah bicara yang buat saya sakit hati!"
"Dilla kamu kenapa sih sayang?"
"Intinya saya mau kamu milik saya seutuhnya"
"Iya tapi jangan terlalu posesif sayang"
"Tapi itu hal wajar bagi saya" Kata Nadilla seraya mempercepat durasi sarapan pagi nya.
Bu Gita menghampiri Disky untuk membisik nya sesuatu, dalam bisikan nya itu menceritakan kalau Nadilla memiliki trauma dengan pasangan di masa lalu nya.
Kepribadian Nadilla yang sekarang seolah terbentuk dari trauma ciptaan mantan pacar nya di bandung.
"Nadilla memilih setia dengan cowoknya dulu, tapi sayang ia ditinggal nikah sama pacar nya. Yang paling parah istrinya itu adalah sahabatnya sendiri." Bisik Bu Gita akhirnya menjelaskan kenapa Nadilla bisa seperti itu.
"Masih sekolah emang bisa menikah ya bu?"
"Baik laki-laki dengan perempuan sama sama sudah lulus sekolah, mereka langsung dinikahkan sehabis acara kelulusan sekolah."
"Apa mereka juga di jodohkan bu?"
"Bukan, tapi si wanita sedang hamil muda"
"...."
"Mah stop jangan bahas masa lalu Nadilla tolong!"