NovelToon NovelToon
Aku Dinikahi Untuk Balas Dendam

Aku Dinikahi Untuk Balas Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Balas Dendam / CEO / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ars Asta

Bagi Dira pernikahan adalah sebuah mimpi indah. Dira tak menyangka pria yang tiba-tiba mau menikahinya di hari pernikahan, disaat calon suaminya menghilang tanpa jejak, ternyata menyimpan dendam masa lalu yang membara.

Denzo tak menikahinya karena cinta melainkan untuk balas dendam.

Namun, Dira tidak tahu apa dosanya hingga setiap hari yang ia lalui bersama suaminya hanya penuh luka, tanya dan rahasia yang perlahan terungkap.

Dan bagaimana jika dalam kebencian Denzo, perlahan tumbuh perasaan yang tidak ia duga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ars Asta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Waktu berjalan cepat, sudah satu minggu berlalu. Rutinitas Dira sebagai istri dan Manager masih berjalan sama dan Denzo juga masih bersikap dingin padanya, ia juga masih dengan pekerjaan yang selalu dia kerjakan. Dira masih belum bisa bernapas lega, karena selama satu minggu ini dia belum menemukan jawaban yang dia cari. 

Di ruangan kerjanya, Dira terduduk melamun sendirian dengan tangan yang menopang dagunya. 

"Aku harus gimana?"

Helaan napasnya berat. jawaban yang dia cari belum ia dapatkan, bahkan belum ada tanda-tandanya sedikit pun, atau... memang tidak ada jawaban? 

Dia ingin sekali bertanya ke Denzo lagi tapi pasti pria itu tidak akan mengatakan apapun, dan tatapan dingin pria itu saja sudah cukup membuat nyalinya ciut

"Aku ngga mau gini terus, rumah tangga ku juga ngga berjalan baik. Tapi aku harus gimana?" gumamnya, menggigit bibir bawahnya gelisah.

Jam makan siang tiba. Dira dan Gina berencana makan di Restoran di sebelah Perusahaan. 

Baru saja mereka keluar dari pintu kantor, sebuah suara memanggil. 

"Dira."

Mereka menoleh dan melihat Alan berjalan cepat menghampiri. 

"Alan? Ada apa?" tanya Dira, sedikit kaget. 

"Kalian mau kemana?" 

Gina melirik Dira disampingnya. "Kita mau ke Restoran disamping perusahaan."

"Ada apa?" tanya Dira, tangannya masih memegang lengan Gina. 

"Aku boleh ikut?" tanya Alan penuh harap. Ia menatap Dira, bukan Gina. 

Gina tak langsung menjawab begitu juga Dira, Tapi dengan anggukan pelan Dira, Gina mengiyakan. "Boleh."

Alan tersenyum, mereka lanjut berjalan ke restoran itu, restoran yang menjadi tempat karyawan  di perusahaan saat bosan makan siang dengan makanan kantin. 

Pria itu berjalan di belakang 2 wanita yang saling bergandeng, pandangan matanya tak lepas dari punggung Dira. 

Saat tiba di Restoran mereka langsung duduk disalah satu meja dekat dinding kaca besar yang menghadap jalan. 

"Dir mau pesan apa?" tanya Gina, membuka buku menu. 

"Aku spageti aja, minumnya jus jeruk," jawab Dira, ia langsung memilih makanan yang mau dia makan tanpa melihat Menu. 

Gina mengangguk. "Sama deh." Ia lalu menyodorkan buku menu pada Alan. 

"Gausah." tolak Alan. 

"Samain aja." ucapnya singkat. Gina mengangguk lalu memanggil pelayan untuk memesan. 

"Dir, minggu besok kamu sibuk ngga?" tanya Alan. 

Dira tak langsung menjawab. Ia menatap Pria di depan yang terlihat sangat menunggu jawabannya. 

"Maaf Lan, aku sibuk. Emang kenapa?" Dira bertanya kembali. 

"Kirain ngga sibuk, aku mau ajak kamu jalan-jalan, aku bosen dirumah terus setelah beberapa hari kerja," keluh Alan. 

"Sama temen cowo mu aja lan," sela Gina. Ia menatap malas pada Alan. 

"Mereka ngga bisa, pada sibuk semua." ujar Alan memberi alasan. 

"Ngga mungkin mereka sibuk semua, alasan aja itu." Gina mencibir. 

Dira menyenggol lengan Gina. "Jangan gitu," bisiknya. 

Sedangkan pria itu tersenyum canggung, dalam hati ia merasa kesal dengan Gina. Saat melihat Gina, ia memberikan tatapan tajam, tapi saat melihat Dira ia kembali tersenyum biasa. 

Gina balas melotot pada pria di depannya. 

"Ngga bakalan aku biarin kamu deketin Dira. Dasar Alan! Padahal sudah aku bilang Dira udah punya pasangan masih aja ngga nyerah," batin Gina. 

Pelayan datang membawa pesanan, memecah ketegangan. 

"Makasih mbak," ucap Dira pada Pelayan restoran. 

Mereka mulai makan dengan perasaan  canggung yang tercipta karena pembicaraan tadi. 

"Kamu gabung aja sama Rio, mereka katanya mau nongkrong hari minggu ini," usul Gina tiba-tiba. 

"Tau dari mana?" tanya Alan, ia lalu menyeruput jus jeruknya. 

Gina buru-buru mengunyah makanan di mulutnya. 

"Pelan-pelan Gin makannya." timpal Dira, ia mendekatkan Jus buat Gina. 

Gina mengangguk, ia minum jusnya sebelum bicara. "Aku dengar tadi pas Rio bicara sama temen yang lain."

Alan terlihat memikirkan usulan Gina. 

"Gabung aja lan, dari pada di rumah sendiri," ucap Dira ikut menyarankan. 

Akhirnya Alan mengangguk mengiyakan. "Oke. nanti aku tanya Rio dulu. 

"Dih, aku yang usul tapi Dira yang di iyain," cibir Gina. 

"Bukan gitu," elak Alan. 

"Udah Gin, Alan ngga maksud gitu." Dira berdiri dari kursinya. 

"Mau kemana?" tanya Gina karena Dira berdiri. 

"Mau ke toilet dulu," jawabnya lalu berjalan menuju toilet. 

Begitu Dira pergi. Gina menatap Alan tajam. 

"Apa?" tanya Alan. Menyandarkan punggungnya di kursi. 

"Kamu ngga ngerti ucapan aku kemarin?" Gina menghela napas. 

"Ngerti, tapi aku ngga percaya. Lagian kalau memang Dira sudah punya pacar pasti dia kenalin ke kamu kan? Kamu aja ngga tahu siapa pacarnya," jelas Alan. Ia tak mau percaya ucapan Gina yang sudah menjelaskan bahwa Dira sudah punya pasangan.

"Terserah deh, kamu mau percaya atau ngga, tapi yang pasti itu benar. Dan berhenti deketin Dira, dia risih tau nggak?" Gina melipat tangannya di dada sambil menatap tajam Alan. 

"Kamu ngga berhak atur aku." Alan menatap Gina tidak suka. Ia tidak suka diatur apalagi tentang Dira. 

"Terserah, tapi awas aja kamu sakitin Dira," ancam Gina, suaranya terdengar tegas

Alan hanya berdehem. Pandangan matanya dan Gina masih terus terhubung dengan tajam. 

Aku ngga peduli, walaupun yang Gina ucapin benar, aku bakalan berusaha, selagi dia bukan suami Dira, aku ga bakalan nyerah. 

Alan tak menyerah dengan rasa cintanya tapi sayangnya dia tidak tahu bahwa wanita yang dia cintai sudah punya suami. Ia akan kecewa setelah tahu semua itu. Dan tanpa Alan tahu bahwa Denzo, pria yang dia anggap tidak ada, sedang mengawasi dari dalam mobil di luar Restoran. Tatapan  tajam Denzo tertuju pada Dira sedari awal mereka duduk di meja itu. 

1
Alphonse Elric
Thor, gimana sih? Kok blm update lagi? 😩
Ars Asta: Hai, makasih udah nunguin ceritaku ya🥰, Ars cuma bisa up 2 bab perhari. kedepan bakalan aku usahain buat crazy up, jangan lupa like dan beri rating 5 ya kak🩵
total 1 replies
Bea Rdz
Ngga nyangka sebagus ini!
Ars Asta: Senang banget dengarnya, makasih sudah mampir baca ceritaku🥰. Semoga enjoy dengan bab-bab selanjutnya ya...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!